Oleh :
Lusia Nasrani
1202006175
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK
UNUD/RSUP Sanglah
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi kronik
disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium leprae yang
intraseluler obligat
Sinonim: Hansen disease,
Hanseniasis, Lepra, Kusta
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
WHO Weekly Epidemiological Record 2015:
Tahun 2014 ditemui adanya 213.889 kasus baru
dari 121 negara di seluruh dunia. 72% diantaranya
berasal dari Asia Tenggara
Brazil, India, dan Indonesia merupakan negara
dengan jumlah kasus baru terbanyak pada tahun
2014.
Indonesia: Pada tahun 2012 terdapat 17.980
kasus baru,
dimana jumlah kasus baru pada anak <15 tahun adalah
sebanyak 1959 kasus.
ETIOLOGI
PATOGENESIS
KLASIFIKASI
PB
MB
Lesi kulit
(makula datar,
papul yang
meninggi, nodus)
1-5 lesi
Makula
Hipopigmentasi
dengan
permukaan
kering bersisik
Distribusi tidak
simetris
Hilangnya
sensasi jelas
Tes BTA (-)
Tes Lepromin
(+)
> 5 lesi
Makula eritema
dengan
permukaan halus
berkilat
Distribusi lebih
simetris
Hilangnya
sensasi kurang
jelas
Tes BTA (+)
Tes Lepromin (-)
Kerusakan Saraf
(menyebabkan
hilangnya
sensasi/kelemahan
otot yang
dipersarafi oleh
saraf yang terkena)
Hanya satu
cabang saraf
Banyak cabang
saraf
PEMERIKSAAN KLINIS
DIAGNOSA
Tanda Kardinal :
1. Lesi kulit hipopigmen atau eritematous
2. Gangguan fungsi saraf motorik, sensorik,
autonom
3. Penebalan saraf tepi
4. BTA + pada slit skin smear
Diagnosis Lepra dibuat bila ditemukan 2
dari 3 kardinal I atau adanya tanda yang
ke-4 saja
DIAGNOSA BANDING
PENATALAKSANAAN
Tipe PB
Jenis obat dan dosis untuk orang dewasa:
1. Rifampisin 600 mg/bln
2. DDS tablet 100 mg/hari
Pengobatan 6 dosis diselesaikan dalam 6-9 bulan, setelah
minum 6 dosis RFT (Release From Treatment),
namun WHO (1995) Completion of Treatment Cure
Tipe MB
Jenis obat dan dosis untuk orang dewasa:
1. Rifampisin 600 mg/bln
2. Lamprene 300 mg/bln dilanjutkan 50
mg/hari
3. DDS 100 mg/hari
Selama 18 bulan
REAKSI KUSTA
Istirahat/imobilisasi
TERIMA KASIH