Anda di halaman 1dari 39

Kelainan lamanya kehamilan

a.Abortus
B preterm
C lewat waktu
Abortus

Definisi :
ancaman atau penegeluaran hasil
konsepsi kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500 gram.
Insiden ;
kejadian pasti sukar ditentukan, karena
banyak kasus yang tidak dilaporkan.
diperikrakan abortus sponta 15- 20 %
Etiologi
bervariasi umumnya lebih dari satu
diantaranya :
genetik , hematologik
kelainan uterus, lingkungan
autoimun, defek fase luteal
infeksi,
Genetik
Hampir 50 % disebabkan oleh kelainan
sitogenetik
Hampir seluruhnya terjadi kelainan saat
awal kehamilan.
Trisomi terjadi pada 50% abortus
Kelainan gen meneubabkan mutasi saat
implantasi
Penyebab anatomik
Kelainan uterus ditemukan pada 27 %
pasien abortus
Kelainan uterus diperkirakan 1/200
1/400
Kelainan uterus meneybabkan abortus
uterus subseptum 40 - 80 %,didelfis10
30 %, mioma uterus 10 30 %
Penyebab autoimun
Berkaitan dengan SLE,
antipospolipid,antipospolipidantibodies
Serologi test siphilis
SLE meneybakan abortus 10 %
APS 75 % abortus
aPA 2 % abortus
Penyebab infeksi
A bakteria : listeria monogenes,klamidia
trachomatisbakterial vaginosis
B virus : sitomegalo virus.rubella,HSV,HIV
pavopavirus
C parasit : toksoplasmosis
gondii,plasmodium
Spirokaeta : trepanema pallidum.
Mekanisme abortus pada infeksi
Metabolit toksik,endotoksin, esksotoksin
berdampak terhadap implantasi.
Infeksi palsenta
Infeksi amnion dan infeksi endometrium
mengganggu inplantasi
Dapat memacu perubahan anaotmik dan
fungsi embrio
Faktor lingkungan
* 1- 10 % malformasi / kelainan karena
faktor lingkungan yang berakhir dengan
abortus
* misalnya radiasi, ,obat dan bahan kimia
*Nikotin zat vasoaktif menurunkan
sirkulasi uteroplasenta
*karbon monooksida menurunkan oksigen
ibu dan janin.
Faktor hormonal
Diabetes miliitus risiko abortus 2 -3 x
Kadar progesteron rendah
Defek fase luteal 20 60 %
Pengaruh terhadap endometrium
Faktor hematologik

Pada kehamilan terjadi hiperkoagulasi


Disebabkan :
a peningkatan kadar prokoagulan,
b penurunan faktor koagulan
c penurunan aktifitas fibrinolitik.
Kehamilan defek plasentasi,dan mikrotrombi
pembuluh darah plasenta
Macam macam abortus
A abortus iminen ( ancaman keguguran )
B abortus incipien
C missed abortus
D septik abortus
E abortus inkomplit
F abortus komplit
G abortus habitualis.
Abortus iminen
Perdarahan pervaginam
Tidak ada pembukaan
Kantung gestasi masih baik.
Prognosis : ditentukan dengan pengenceran
urine 1/10
Baik : urine tampa pengenceran dan
pengenceran positif.
Buruk : tampa pengeceran hasil negatif
Abortus insipien.

Perdarahan pervaginam
Mules
Pemebukaan mulut rahim,datar dan tipis
Test urine positif
Usg hasil kantung gestasi tidak baik
Tindakan : kuratase./ evajuasi hasil konsepsi
Antibiotika dan uterotonika
Abortus komplitus
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari
kavum uteri
Ostium uteri tertutup
Uterus sudah mengecil
Test urine positif sampai 7 10 hari.
Tidak perlu penobatan atau tindakan
Abortus inkomplit
Sebagain hasil konsepsi masih tertinggal
dikavum uteri
Kanalis servikalis masih terbuka dan
teraba jaringan
Perdarahan banyak, mules
Perdarahan banyak kuratase dengan
vakum, pasca tindakan berikab
uterotonika
Missed abortion

Seluruh konsepti atau embrio telah meninggal


tertahan dalam kavum uteri
Gejala tidak khas , pasien merasakan perutnya
makin kecil.payudara mengecil, tanda tanda
kehamilan sekunder negatif
Pemeriksaan urine negatif,USG kantung gestasi
mengecil bentuk tidak beraturan,uterus
mengecil, gambaran fetus tidak beraturan
Penanganan perlu disampaikan kepasien
tindakan dapat beresiko perdarahan, serta
bersih tidaknya dalam sekali tindakan
Gestasi kurang dari 12 minggu dilatasi
kuratase
Gestasi 12 20 minggu induksi persalinan
Komplikasi gangguan pembekuan darah
Abortus habitualis
Abortus spontan 3 kali berturut turut
Insiden : 0,41 % dari seluruh kehamilan
Etiologi : anatomis, gangguan reaksi leukosit
inkompentensi servik
Inkompentensia servik : servik tidak mampu untuk
menahan beban untuk tetap menutup setlah
trmester pertama.
Terapi abortus habiatualis tergantung penyebab
Abortus septik atau infeksi
Abortus yang disertai dengan penyebaran infeksi
pada peredaran darah tubuh.
Komplikasi yang perlu penaganan segera
Gejala : panas badan,tampak sakit dan
lelah,takikardia, perdarahan disertai bau,uterus
membesar dan lembut serta nyeri tekan.lab
tampak leukositosis
Terapi : anbiotika adekuat,kuratase setelah 6 jam
pemberian antibiotika.
Kehamilan anembrionik
Nama lain Bligted ovum
Tidak terbentuk mudigah dan kuning telur
tetapi kantong kehamilan tetap terbentuk.
Diagnosa terjadi setelah adanya USG.
Diagnosa dilakukan setelah 7 8 mg,
tampa adanya gambaran mudigah,
diameter kantung gestasi kira kira 25 mm.
Terapi kuratase.
Persalinan preterm
Definisi
A persalinan umur kehamilan 22- 37 minggu
dihitung dari HPHT ( ACOG )
B persalinan umur kehamilan kurang dari 37
minggu ( WHO )
C persalinan usia kehamilan 22 37
minggu ( POGI )
Masalah :
80 % penyebab kematian janin.
10 % yang selamat permasalahan
selanjutnya.
Perawatan memerlukan biaya mahal
Insiden : 6 10 %, 0,5 % kehamilan <
32minggu, 1,5 % usia kehamilan < 28
minggu.
Etiologi
Multifaktorial, faktor obstetri, medik, sosio
demografi,
Faktor : a rahim, b janin plasenta dan c ibu
A rahim : inefksi,perdarahan,peregangan
patologik,kelainan uterus dan sevik.
B plasenta : HAP,KPD,hidramnion,cacat
janin,gemelii.
C faktor ibu, penyakit ibu, infeksi, hipertensi.
Inkompetensia servik, trauma, kebiasaan
buruk merokok,kelainan resus.
D 35 % preterm tidak jelas penyebabnya, 30
% persalinan eletif, 10 % kehamilan ganda
E sosek,riwayat IUFD,bakterial vaginosis,
KPD dan infeksi desidua
diagnosis
Kontraksi berulang 2-3 kali / 10 menit
Perdarahan bercak
Perasaan menekan pada servik
Pembukaan > 2cm, tipis.
Persentasi minial Hodge III
KPD
Usia 22- 37 minggu.
Kecenderungan preterm
- Servik pendek < 1cm
- Kpd,
- Leukosit > 13000/ ml
- Fibronektin janin > 50 mg/ml.
Penanganan preterm
A kemampuan perinatalogi
B cara persalinan
C komplikasi yang perlu dipertimbangkan
D penerimaan pasien.
Faktor perlu dipertimbangkan
A keadaan selaput ketuban
B pembukaan
C usia kehamilan
D komplikasi/ penyebab
E kemaapuanperintalogi
Langkah langkah
A hambat proses persalinan : tokolisis
B pematanadgan paru : deksametason
C penecegahn infeksi : antibiotika.
Persalinan lewat waktu.
Kehamilan lebih dari 42 ninggu
Insiden kira kira 3,4 14 %
Insiden yang sulit diperkirakan 22%
Berkaitan dengan makrosomi , morbiditas
Janin,risiko ibu meningkat
etiologi
A pengaruh progesteron : msih
berlangsungnya pengaruh progesteron
B teori oksitosin,berkurangnya eskresi
oksitosin dari neoruhipofisis
C teori kortisol , menurunya kadar kortisol
dalam plasma.
D herediter , tekanan pada fleksus
frankshauser berkurang.
.
Diagnosis
A HPHT :
B riawayat antenatal
C tinggi fundus uteri
D USG
E pemeriksaan laboratorium
F pemeriksaan radiologi
A HPHT
Syarat : yakin betul dengan HPHT, siklus 28
hari,tidak minumpil 3 bulan terakhir.
B riwayat pemeriksaan antenatal
1 test kehamilan,bila test ( +) terlamabat 2
minggu ------- usia 6 mingu,
2 gerak janin ( queckning ) primipara : 18
-20 mg,multipara 16 minggu.
3 DJJ , laenec 18 20 mingu, doppler 10
-12 minggu.
Diagnosis
A telah lewat 36 minngu detlah test (+)
B telah lewat 32 migg setelah DJJ
C telah lewat 24 mingg dr queickning
D telah lewat 22 minngg dar DJJ dopler
Pengaruh posterm
A plasenta
- Disfungsu plasebnta, penurunan estriol.
- Penimbunan kalsium , perkapuran
- Penebalan dididng pblh darah
- Degenerasi plasenta
- Penurunan DNA
B Janin
- Penurunan . berat janin
- Gawat janin dan IUFD
- Sindrome post maturitas :
a std I kulit kehilangan vernik, keriput,
rapuh
b std II pewarnaan mekonium pd kulit
std III pewarnaan kulit, kuku , tl pst.
Penelaksaan
- .NST , baik
- Bishop skore > 5 ---- induksi
- Bishop skore < 5 pematangan servik
- Gagalinduksi SC
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai