HUKUM SYARA:
TARIF,
Membahas definisi ahkam,
pengertian dan pembagian HUKUM TAKLIFI,
hukum taklifi, serta
pengertian dan pembagian HUKUM WADHI
hukum wadhi yang berkaitan
dengan perbuatan mukallaf. DAN JENIS-JENISNYA
HUKUM (al-hukm) secara bahasa (etimologi) berarti
mencegah, memutuskan.
Menurut terminologi ushul fiqh, hukum syari adalah
khitab (kalam) Allah Swt yang berkaitan dengan semua
perbuatan mukallaf, baik berupa iqtidha` (perintah,
larangan, anjuran untuk melakukan atau meninggalkan),
takhyir (memilih antara melakukan dan tidak melakukan),
atau wadhi (ketentuan yang menetapkan sesuatu
sebagai sebab, syarat, atau penghalang/m ni).
Penjelasan Definisi al-Hukm
Yang dimaksud Khithabullah adalah semua bentuk dalil-dalil
hukum, baik Quran, Sunnah, maupun Ijma dan Qiyas.
Namun Abdul Wahab Khalaf berpendapat bahwa yang
dimaksud dengan dalil hanya Quran dan Sunnah, adapun
ijma dan qiyas sebagai metode menyingkapkan hukum dari
Quran dan sunnah. Al-Quran dianggap sebagai kalam Allah
secara langsung, dan sunnah sebagai kalam Allah secara
tidak langsung karena Rasulullah Saw tidak mengucapkan
sesuatu dibidang hukum kecuali berdasarkan wahyu, sesuai
firman Allah:
(3 - 2 : )
Demikian pula dengan ijma harus mempunyai sandaran
kepada al-Quran dan sunnah.
Yang dimaksud perbuatan mukallaf adalah perbuatan yang
dilakukan oleh manusia dewasa, berakal sehat, termasuk
perbuatan hati (seperti niat), dan perbuatan ucapan (seperti
ghibah).
Pembagian Hukum Syara
Hukum Taklifi dan Wadhi
HUKUM TAKLIFI adalah hukum yang mengandung perintah,
larangan, atau memberi pilihan terhadap seorang mukallaf
untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat.
Misalnya, hukum taklifi menjelaskan bahwa shalat 5 waktu
wajib, khamar haram, riba haram, makan-minum mubah.
... /// ...
HUKUM WADHI adalah ketentuan-ketentuan hukum yang
mengatur tentang sebab, syarat, dan mni (sesuatu yang
menjadi penghalang kecakapan untuk melakukan hukum taklifi).
Misalnya, hukum wadhi menjelaskan bahwa waktu matahari
tergelincir di tengah hari menjadi sebab tanda bagi wajibnya
mukallaf menunaikan shalat zuhur. Wudhu menjadi syarat
sahnya shalat. Atau, kedatangan haid menjadi
penghalang/mni seorang wanita melakukan kewajiban shalat
dan puasa.
Bentuk-bentuk Hukum Taklifi
WAJIB. Secara etimologi berarti tetap atau pasti. Secara terminologi,
sesuatu yang diperintahkan Allah dan RasulNya untuk dilaksanakan oleh
mukallaf, jika dilaksanakan mendapat pahala, sebaliknya jika tidak
dilaksanakan diancam dengan dosa.
MANDUB. secara bahasa berarti sesuatu yang dianjurkan. Secara istilah, suatu
perbuatan yang dianjurkan oleh Allah dan RasulNya dimana akan diberi pahala
orang yang melaksanakannya, namun tidak dicela orang yang tidak
melaksanakannya. Mandub atau nadb disebut juga sunnah, nafilah, mustahab,
tathawwu, ihsan, dan fadhilah.
HARAM. Secara bahasa berarti sesuatu yang dilarang mengerjakannya. Secara
istilah, sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya, dimana orang yang
melanggarnya diancam dengan dosa, dan orang yang meninggalkannyakarena
menaati Allah akan diberi pahala. Misal: larangan zina.
MAKRUH. Secara bahasa berarti sesuatu yang dibenci. Secara istilah, sesuatu
yang dianjurkan syariat untuk meninggalkannya, dimana jika ditinggalkan akan
mendapat pujian dan pahala, dan jika dilanggar tidak berdosa. Misal, dalam
mazhab Hanbali makruh berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung
( ) secara berlebihan ketika wudhu di siang hari Ramadhan.
MUBAH. Secara bahasa berarti sesuatu yang dibolehkan atau diizinkan.
Secara istilah, sesuatu yang diberi pilihan oleh syariat kepada mukallaf untuk
melakukan atau tidak, dan tidak ada hubungannya dengan dosa serta
pahala. Misal: jika terjadi puncak cekcok suami-istri, maka boleh
(mubah) bagi istri membayar sejumlah uang kepada suami dan
meminta suami menceraikannya (QS. Al-Baqarah: 229).
Pembagian WAJIB (1)
Dari segi
Kandungan
Perintah
WAJIB MUTHLAQ
Kewajiban yg pelaksanaannya WAJIB MUAQQAT
tidak dibatasi dg waktu tertentu. Kewajiban yg pelaksanaannya
Misal: kewajiban membayar dibatasi dengan waktu tertentu.
puasa Ramadhan yg tertinggal.
MANDUB / NADB /
SUNNAH
HARAM
AL-MUHARRAM AL-MUHARRAM LI
LI DZATIHI GHAIRIHI
Diharamkan krn esensinya Dilarang bukan krn esensinya, tapi
mengandung kemudharatan bagi pada kondisi tertentu dilarang krn ada
kehidupan manusia. Misal: Larangan pertimbangan eksternal. Misal:
zina, makan bangkai, darah, babi. larangan jual beli saat azan jumat.
Pembagian MAKRUH
MAKRUH
SYARAT
MNI
MNI AL-SABAB
MNI AL-HUKM Sesuatu yg ditetapkan syariat
Sesuatu yg ditetapkan syariat sebagai penghalang bagi
sebagai penghalang bagi adanya berfungsinya suatu sebab, sehingga
hukum. Misal: haid wanita sebagai sebab itu tidak lagi mempunyai
penghalang shalat. akibat hukum. (Batas nishab
menjadi sebab wajib zakat)