Anda di halaman 1dari 34

PRAKTIKUM

UOP 9R
FILTRASI CINDY SANDRA
FARIZA AHMAD
SATRIAPERDANA
NADYA SAARAH AMELINDA
NAUFAL SYAFIQ M L
TUJUAN
1. Melakukan uji filtrasi pada tekanan konstan
dengan Filter Press kecil agar metode filtrasi
dapat dikuasai; observasi pemisahan solid-liquid

2. Menguji persamaan Routh dan Lewis; mencari


harga konstanta pada persamaan tersebut

3. Mengukur jumlah filtrat per unit waktu, pada


filtrasi dengan tekanan konstan
TEORI DASAR

Filtrasi adalah suatu proses pemisahan zat padat


terhadap zat cair dari suatu slurry dengan menggunakan
media berpori atau bahan berpori, yang meneruskan zat
cairnya serta menahan padatannya, sehingga zat padat
tersebut (cake) bekerja sebagai media porous yang baru.
JENIS FILTRASI
BERDASARKAN PRINSIP KERJANYA

Pressure Filtration

Gravity Filtration

Vacum Filtration
MEKANISME FILTRASI

Padatan
Fluida dengan terperangkap
partikel padat dan membentuk
Adanya Driving Force tersuspensi agregat,
melewati media sedangkan
filter cairan
diteruskan
ALAT

Frame Filter Cloth Rubber Handle


Packing

Filtrate
Return & Reservoir &
Drain Valve Delivery
Feed Valve Agitator
Pump
ALAT

Pressure
Neraca Berat
Gauge

Frame
Pompa
Packing
BAHAN

Tepun
Air Slurry
g
PROSEDUR
Membuka handle dan memasukkan kertas
sarin, rubber packing, plate, frame secara
berurutan dengan meluruskan lubang frame

Menutup V-1 (drain valve) lalu memasukkan


slurry yang sudah diatur diatru
komposisinya

Reaktor mengaduk slurry tersebut secara


kontinu agar konsentrasi slurry tetap
seragam

Membuka return valve (V-2) dan menutup


feed valve (V-3)

Menyalakan pompa hingga terjadi


resirkulasi hingga terjadi resirkulasi larutan
di antara reservoir dan pompa
PROSEDUR
Membuka V-3 untuk menghilangkan udara pada
filter press.

Mengatur V-2 atau V-3 sepanjang percobaan


untuk menjaga tekanan agar tetap konstan

Meletakkan penampungan filtrat di bawah V-4


(filtrat delivery valve)

Memperhatikan waktu-waktu tertenu selama


filtrasi (t) dengan menggunakan stopwatch dan
mengukur volum filtrasi (Vf) yang tertampung
pada masing-masing waktu

Memutar handle untuk membuka plate dan


frame
DATA
PENGAMATAN
P = 0.2 bar P = 0.4 bar P = 0.6 bar

t(s) Vf(ml) t(s) Vf(ml) t(s) Vf(ml)

120 1400 120 1160 120 1660

240 1240 240 1120 240 1630

360 1280 360 1090 360 1600

480 1225 480 1080 480 1880

600 1315 600 1040 600 1610

720 1255 720 1060 720 1580

840 1270 840 1026 840 1610

960 1270 960 1030 960 1605

1080 1250 1080 1000 1080 1590

1200 1260 1200 998 1200 1580


PENGOLAHAN
DATA
PERSAMAAN ROUTH
P = 0,2 bar P = 0,4 bar P = 0,6 bar
t(s)
Vf(ml) Vf total (ml) t/Vf Vf(ml) Vf total (ml) t/Vf Vf(ml) Vf total (ml) t/Vf

120 1400 1400 0.086 1160 1160 0.103 1660 1660 0.072

240 1240 2640 0.091 1120 2280 0.105 1630 3290 0.073

360 1280 3920 0.092 1090 3370 0.107 1600 4890 0.074

480 1225 5145 0.093 1080 4450 0.108 1880 6770 0.071

600 1315 6460 0.093 1040 5490 0.109 1610 8380 0.072

720 1255 7715 0.093 1060 6550 0.110 1580 9960 0.072

840 1270 8985 0.093 1026 7576 0.111 1610 11570 0.073

960 1270 10255 0.094 1030 8606 0.112 1605 13175 0.073

1080 1250 11505 0.094 1000 9606 0.112 1590 14765 0.073

1200 1260 12765 0.094 998 10604 0.113 1580 16345 0.073
KONSTANTA M DAN C
PERSAMAAN ROUTH
Trendline P = 0,2 bar P = 0,4 bar P = 0,6 bar

m 5.00E-07 9.91E-07 5.00E-08

c 0.0887 1.03E-01 0.0721

h 2000000 1009285.426 20000000

j 88700 52028.66371 721000


PERSAMAAN ROUTH

Vf vs t/Vf pada P = 0,2 bar

f(x) = 0x + 0.09
R = 0.59
PERSAMAAN ROUTH
Vf vs t/Vf pada P = 0,4 bar

f(x) = 0x + 0.1
R = 0.98
PERSAMAAN ROUTH
Vf vs t/Vf pada P = 0,6 bar

f(x) = 0x + 0.07
R = 0.08
PERSAMAAN LEWIS
P = 0,2 bar
t(s) log t
Vf(ml) Vf total (ml) log Vf

120 2.079181246 1400 1400 3.146

240 2.380211242 1240 2640 3.422

360 2.556302501 1280 3920 3.593

480 2.681241237 1225 5145 3.711

600 2.77815125 1315 6460 3.810

720 2.857332496 1255 7715 3.887

840 2.924279286 1270 8985 3.954

960 2.982271233 1270 10255 4.011

1080 3.033423755 1250 11505 4.061

1200 3.079181246 1260 12765 4.106


PERSAMAAN LEWIS
P = 0,4 bar
t(s) log t
Vf(ml) Vf total (ml) log Vf

120 2.079181246 1160 1160 3.064

240 2.380211242 1120 2280 3.358

360 2.556302501 1090 3370 3.528

480 2.681241237 1080 4450 3.648

600 2.77815125 1040 5490 3.740

720 2.857332496 1060 6550 3.816

840 2.924279286 1026 7576 3.879

960 2.982271233 1030 8606 3.935

1080 3.033423755 1000 9606 3.983

1200 3.079181246 998 10604 4.025


PERSAMAAN LEWIS
P = 0,6 bar
t(s) log t
Vf(ml) Vf total (ml) log Vf

120 2.079181246 1660 1660 3.220

240 2.380211242 1630 3290 3.517

360 2.556302501 1600 4890 3.689

480 2.681241237 1880 6770 3.831

600 2.77815125 1610 8380 3.923

720 2.857332496 1580 9960 3.998

840 2.924279286 1610 11570 4.063

960 2.982271233 1605 13175 4.120

1080 3.033423755 1590 14765 4.169

1200 3.079181246 1580 16345 4.213


KONSTANTA M DAN C
PERSAMAAN LEWIS
Trendline P = 0,2 bar P = 0.4 bar P = 0,6 bar

m 1.035 1.0411 1.0025

c 1.17 1.1146 1.149

C 3.221992639 3.048348596 3.155036295


PERSAMAAN LEWIS
log t vs log Vf pada P = 0,2 bar

f(x) = 1.04x - 1.17


R = 1
PERSAMAAN LEWIS
log t vs log Vf pada P = 0,4 bar

f(x) = 1.04x - 1.11


R = 1
PERSAMAAN LEWIS
log t vs log Vf pada P = 0,6 bar

f(x) = 1x - 1.15
R = 1
ANALISIS
ANALISIS PERCOBAAN

SAAT PERSIAPAN

1. Roda penekan dibuka supaya filter, frame, dan


rubber
2. Pemasangan filter, frame, dan rubber harus
disusun dengan rapi supaya tidak terjadi
kebocoran
3. Slurry diaduk supaya konsentrasinya homogen
ANALISIS PERCOBAAN
SAAT PERCOBAAN
1. Mengatur V-2 dan V-3 supaya tekanan tetap konstan

2. Mengukur cairan filtrat dengan gelas ukur per 2


menit selama 20 menit untuk mengatahui volume
filtrat

3. Mengumpulkan cake yang terbentuk untuk


ditimbang berat cakenya

4. Mengulangi percobaan dengan tekanan yang lain


untuk mengetahui pengaruh tekanan terhadap
proses filtrasi
ANALISIS DATA HASIL
PERCOBAAN
Didapat hasil volume filtrat mengalami
penurunan saat P = 0.4 bar dan kemudian naik
saat P = 0.6 bar. Hal ini menunjukkan pengaruh
tekanan terhadap volume filtrat yang diperoleh
tidak konsisten. Hal ini terjadi karena ada faktor
kesalahan. Seharusnya semakin besar
tekanan, volume filtrat yang di dapat juga
semakin besar.

Seiring berjalannya waktu volume filtrat


cenderung turun. Hal ini karena pembentukan
cake yang menjadi hambatan dan filter yang
ANALISIS GRAFIK
PERSAMAAN ROUTH

Hubungan Vf dan t/Vf linear


Semakin besar Vf, maka t/Vf juga semakin besar

Hal ini karena volume filtrat cenderung turun


seiring bertambahnya waktu karena semakin
banyak jumlah cake yang terbentuk
ANALISIS GRAFIK
PERSAMAAN LEWIS
Hubungan log t dan log Vf linear, dengan R2
0,999. Semakin besar log Vf, semakin
besar pula log t.

Hubungan log t dan log P mempunyai gradien


negatif. Semakin besar log P, semakin
kecil log t.

Grafik ini digunakan untuk mencari konstanta.


Konstanta yang didapat bergantung pada jenis
slurry yang digunakan.
ANALISIS KESALAHAN

1. Pemasangan filter, frame, dan rubber yang kurang rapi


sehingga terjadi kebocoran dan volume filtrat berkurang
2. Tekanan yang tidak konstan sehingga mempengaruhi
kecepatan aliran
3. Kurang teliti membaca gelas ukur
4. Masih ada cake yang tersisa di alat percobaan sehingga
berat cake berkurang
5. Cake tidak 100% kering sehingga mempengaruhi berat
cake yang ditimbang
KESIMPULAN
Filtrasi adalah proses pemisahan zat
padat terhadap zat cair dari slurry
menggunakan media porous.

Ada 2 media filter, yaitu media filter


primer dan media filter sekunder.

Cake merupakan media filter sekunder


yang juga merupakan media porous yang
KESIMPULAN
Besar tekanan berbanding lurus dengan jumlah
volume filtrat yang dihasilkan seiring
berjalannya waktu. (P ~ Vf)

Per periode pengambilan data, volume filtrat


yang dihasilkan (Vf) berkurang akibat
pembentukan cake sebagai media porous yang
baru.

Anda mungkin juga menyukai