Anda di halaman 1dari 20

Kuliah Pakar

TUBERKULOSIS

Febtarini. R, dr. Sp.PK


IKT- FKUWKS
Senin, 13- Oktober- 2014
Tuberkulosis
(Global Health Emergency)
1/3 pdd dunia terinfeksi
kuman TB Kematian utama HIV
5-10% TB non HIV krn TB
11-13% HIV + TB
80% TB+ HIV Afrika Usia produktif
20 49 tahun
MDR
Asia tenggara 35%
Afrika 30% Vaksin BCG
Pasifik barat 20% Baccille Calmette-
Guerin

Indonesia,
TB tertinggi kelima di dunia
Penyebab kematian tertinggi nomer
tiga di Ind 1
Peran Lab : deteksi cepat/
dini
2
identifikasi
MTB
Mycobacterium tuberculosis
Intraseluler
BTA
Aerob
Pertumbuhan

3
Penularan

Inhalasi
Droplet Lingkungan padat
infection penduduk
Pemukiman
perkotaan
Lembab
Gelap
Kurang kebersihan

MTBSal.npsmakrofag alveolarmaturasi fagosom- (survive,


berkembang biak

dlm makrofag)
produksi faktor ESAT 6/
Early secreted antigenic
target
Inaktivasi Limfosit T, respons (pengenalan &
eliminasi intraseluler -)
4
Respons imun yg bisa
terjadi :
Innate

5
Infeksi primer/ Ghon ke jar. Tbh lain mell sistemik vena
pleura = efusi

GIT, Limfe, orofaring, kulit

otak, ginjal, tulang 6


7
TBC primerbakteri dormantinfeksi endogen
TB sekunder/ post primer

Dx TB :
1. Gx Klinis = respiratorik, sistemik, TB ekstraparu
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan bakteriologi
bahan : sputum,cairan pleura,likuor,BAL,darah
skrining serologikonfirmasi
4. Ro : Foto thorax PA
berawan segmen apikal,posterior lobus
atas,superior lobus bwh
kavitas, efusi pleura, bercak milier

8
Gejala Gejala Gejala TB
ekstraparu
respiratori sistemik (tergantung organ
yang terinfeksi)
Batuk >2 minggu Demam Limfadenitis TB
(lambat, tidak nyeri)
Batuk darah Malaise Pleuritis TB (nyeri di
rongga pleura yg
terisi cairan)
Sesak napas Keringat malam Meningitis TB
Nyeri dada Anoreksia Granulomatosis di
jaringan yg terkena
(tuberkel di usus,
tulang,kulit dll)
Berat badan
menurun

9
10
Pemeriksaan Laboratorium

1. Sputum = a. BTA mikroskopik


b. Kultur, media
Lowenstein Jensen
2. Kultur alat otomatis & tes kepekaan
antibiotika
3. PCR/ Polymerase chain reaction
techniques
4. Antigen TB test
5. Antibodi TB rapid test (screening test)
11
Pemeriksaan
Basil
sputum
Sputum
Keterbatasan
Pewarnaan:Langsung
Media Lowenstein Jensen (

12
Skala kuantitasi rekomendasi WHO & IUATLD
(International Union Against Tuberculosis and Lung
Disease)

Jumlah kuman yg Pelaporan


ditemukan dengan
pewarnaan
Ziehl-
Neelsen/Kinyoun
(1000X)
0 Tidak ditemukan BTA
1 9 / 100 lapangan Jumlah yg ditemukan
pandang (dicatat)
10 99 / 100 lapangan 1+
pandang
1 10 / lapangan 2+ 13
14
Kultur
otomatis
Deteksi kuman dan tes kepekaan /
resistensi antibiotika (4-21hr)
Media kultur, misalnya :
- Micobacteria Growth Indicator Tube
(MGIT)
- Bact/Alert
- ESP Mice
- MB Redox
- KRD Niche B
- Biphasic Septic-Check AFB & Mice-Acid
- Bactec MGIT960
15
Polymerase Chain Reaction (PCR)

Ekstraksi DNAamplifikasi regio DNA


spesifik (thermal cycler)pembacaan
menggunakan elektroforesis gel yg
diwarnai dg Ethidium bromide)

sensitivitas 71 98%
spesifisitas mendekati 100%

Deteksi antigen 3 3,5 jam

16
Ag TB Rapid
Test
Deteksi Ag dengan menggunakan :
ELISA
Latex agglutination
Reverse Passive Haemagglutination
test

17
Antibodi TB Rapid test

Immunochromatographic assay/ Lateral-flow


test/ Simply strip test
(pengembangan metode agglutination test)
Tes serologi untuk skrining/ penyaring, deteksi
dini
Keuntungan :
1. Penderita yg tidak banyak produksi sputum
2. Bila mikroskopik negatif (sulit mendapatkan
BTA)
3. TB ekstra paru
4. Waktu singkat, mudah digunakan, stabil,relatif
ekonomis. 18
THANK
S,..

Anda mungkin juga menyukai