Anda di halaman 1dari 49

CASE REPORT

KEHAMILAN DENGAN EDEMA PARU DAN PRE-


EKLAMSIA PADA PRIMI TUA SEKUNDER

Pembimbing :
dr. Didik Budi W,SpOG

Oleh : LINANIATI
NPM: 15710217
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Ds.Ngrapah RT/RW 16/04 Kec.
Kedungadem, Bojonegoro
Masuk RS : 27 Januari jam 08.06 WIB
RM : 51-48-76
ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Sesak
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke PONEK RSUD Bojonegoro dirujuk RS.
Sumberejo dengan usia kehamilannya 39-40 minggu keluhan
sesak sejak pagi pukul 06.00 wib terus menerus, dan
mengeluhkan kenceng-kenceng sejak tadi malam dan keluar
lendir dan darah.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Hipertensi (-), Asma (-), Diabetes Melitus (-), Sakit Jantung (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Dalam keluarga disangkal ada yang menderita Diabetes Melitus, hipertensi,
asma, penyakit jantung, atau mempunyai penyakit yang sama.
Riwayat Haid Riwayat KB
Riwayat Hamil
Usia menarche KB suntik tiap 3
Ini
pada usia 12 bulan selama 5
tahun, lama haid tahun
Pada saat hamil
selama 7 hari, KB pil selama 5
muda mengeluh
jumlah tahun
mual, muntah.
penggunaan
Gerakan janin
softek sebanyak Riwayat
pertama kali
3 perhari, Perkawinan
dirasakan ibu
keluhan saat
pada usia
haid tidak ada, Kawin 1 kali,
kehamilan 4
HPHT 23 April usia 18 tahun,
bulan
2016,TTP 30 lama menikah
Januari 2017. 18 tahun
Riwayat Obstetri
Status Generalisata :
G2P1A0
- Anak pertama perempuan Kepala/leher : a/i/c/d : -/-/-/-
lahir normal tahun 2006 di Thorak : Cor : S1 S2 TR M(-) G(-)
bidan dengan usia kehamilan 9
bulan, berat lahir Pulmo : Vesikuler seluruh
- Hamil ini. lapang paru , rhonki (+/+)

Pemeriksaan Fisik dan wheezing (-)


Abdomen : DJJ + 164 dpm, His 3 x
Keadaan Umum : S.Sedang 10-40 , TFU: 33cm,letak
Kesadaran : Somnolen punggung kiri
Tanda Vital TBJ:3255 gram
Tekanan Darah : 178/94 Pervaginam : VT 5 cm, eff 75%,
mmHg kepala HI , teraba kepala dan
Nadi : 132 kali/menit tangan,lendir dan darah.
Respirasi : 36 kali/menit Ekstermitas :akral hangat kering
Suhu : 37,8oC merah, oedem (+/+) pada
Pemeriksaan Penunjang

Protein Urin : +++


Diagnosa

G2P1A0 39-40 minggu T/H Primi Tua


Sekunder dengan Edema Paru, Pre-
Eklamsia inpartu fase aktiv
PENATALAKSANAAN
27 Januari 2017
08. 05 wib
1. Terpasang infus RD 5 drip SM 6 gr
2. Terpasang O2 Masker 4et/ menit
3. Terpasang DC
4. Drip Oxy 5 IU habis 1 kolf
5. Nifedipin 10 mg
6. Furosemid 2 x 2 ampl ( jam 22.00 dan jam 05.00)
08.15 wib
1. NST
2. ECG ulang hasilnya: sinus tachicardi ST-Twave abnormal.
3. Pasang monitor
4. Pasang O2 masker 5et/menit.
Konsul dr. Didik, Sp.OG, advis:
Drip Furosemid 5 amp/ flash, 16 tetes/ menit
Observasi DJJ, His,penurunan kepala dan ketuban
10.30 wib
S: Pasien mengeluh kenceng-kengceng sering, 3 kali dalam 10 menit dan lamanya 40 detik.
O: KU: S. Sedang Kes: CM
TD: 160/90 mmHg RR: 32 x/m N: 123 x/m
K/L : a/i/c/d -/-/-/-
Thorax Cor S1S2 TR M- G-
Pulmo Vesikuler -/- Rhonki +/+ Wheezing -/-
Abdomen : DJJ +168 dpm, HIS 3x10-40
Pervaginam : VT 5 cm, eff 75%, ketuban - , Kepala H1+,teraba kepala dan tangan lendir dan darah
Ekstermitas : akral hangat kering merah, oedem (+/+) pada ekstremitas bawah , CRT < 2detik
A : G2P1A0 39-40 minggu T/H Primi Tua Sekunder dengan Edema Paru, Pre-Eklamsia inpartu fase aktiv.
P: Observasi DJJ, His,penurunan kepala dan ketuban
dr.Didik sp.og visit
advice : akselerasi oxy drip 24 tpm flas 1
SM di stop.
13.00 wib
S: Pasien mengeluh kenceng-kencengnya dan sedikit sesak
O: KU: S.Sedang Kes: CM
TD: 140/86 mmHg RR: 32 x/m N: 123 x/m
S: 36,6o C
K/L a/i/c/d -/-/-/-
Thorax Cor S1S2 TR M- G-
Pulmo Vesikuler -/- Rhonki +/+ Wheezing -/-
Abdomen : DJJ + 164 dpm, His 3 x 10-30 .
Pervaginam : VT 8 cm, eff 75%, kepala HI+ ketuban keruh , teraba kepala dan
tangan,lendir dan darah. Portio depan odem lunak.
Ekstermitas :akral hangat kering merah, oedem (-/-) pada semuaekstremitas , CRT
< 2detik
UT: 800 cc/5 jam ( setelah drip lasix)

A: G2P1A0 39-40 minggu T/H Primi Tua Sekunder dengan Edema Paru, Pre-
Eklamsia inpartu fase aktiv.

P: Observasi DJJ, His,penurunan kepala dan ketuban


14.00 wib
S: kenceng kenceng
O: KU: S.Sedang Kes: CM
TD: 140/70 mmHg RR: 30 x/m N: 120 x/m
K/L a/i/c/d -/-/-/-
Thorax Cor S1S2 TR M- G-
Pulmo Vesikuler -/- Rhonki -/- Wheezing -/-
Abdomen : DJJ + 143 dpm, His 3 x 10-30 .
Pervaginam : VT 8 cm, eff 75%, kepala HI+ , teraba kepala dan
tangan,lendir dan darah, ketuban kering.
Ekstermitas :akral hangat kering merah, oedem (+/+) pada
ekstremitas bawah , CRT < 2detik
A: G2P1A0 39-40 minggu T/H Primi Tua Sekunder dengan Edema Paru,
Pre-Eklamsia inpartu fase aktiv.
P: Observasi DJJ, His,penurunan kepala dan ketuban
15.00 wib
S: Pasien mengeluh kenceng-kencengnya
O: KU: S.Sedang Kes: CM
TD: 1400/86 mmHg RR: 28x/m N: 112x/m
K/L a/i/c/d -/-/-/-
Thorax : Cor S1S2 TR M- G-
Pulmo Vesikuler -/- Rhonki -/- Wheezing -/-
Abdomen : DJJ + 143 dpm, His 3x 10-30 .
Pervaginam : VT 8 cm, eff 75%, kepala HI+ , teraba kepala dan
tangan,lendir dan darah, ketuban keruh.
Ekstermitas :akral hangat kering merah, oedem (+/+) pada
ekstremitas bawah, CRT < 2detik
A: G2P1A0 39-40 minggu T/H Primi Tua Sekunder dengan Edema Paru,
Pre-Eklamsia inpartu fase aktiv.
P: Observasi DJJ, His,penurunan kepala dan ketuban.
16.30 wib
S: Pasien mengeluh kenceng-kenceng.
O: KU: S.Sedang Kes: CM
TD: 190 / 110 mmHg RR: 30 x/m N: 113x/m
S : 36,6oC
K/L a/i/c/d -/-/-/-
Thorax : Cor S1S2 TR M- G-
Pulmo Vesikuler -/- Rhonki -/- Wheezing -/-
Abdomen : DJJ + 143 dpm, His 3x 10-30 .
Pervaginam : VT 8 cm, eff 75%, kepala HI+ , teraba kepala dan
tangan,lendir dan darah, ketuban keruh. Caput +
Ekstermitas :akral hangat kering merah, oedem (+/+) pada
ekstremitas bawah, CRT < 2detik
A: G2P1A0 39-40 minggu T/H Primi Tua Sekunder dengan Edema Paru,
Pre-Eklamsia inpartu fase aktiv.
P: drip oxy 36 tpm
Lapor dr. Didik Sp.OG siapkan SC dan MOW atas indikasi induksi
gagal, Edema paru, dan Pre Eklamsia.
`
Telah di kerjakan SC dan MOW
tanggal 27 Januari 2017 jam 18.00
wib
lahir bayi laki-laki hidup ba: 3400
gram, pa: 51 cm ,apgar score : 7-9
lahir plasenta.
Post sc
S: Tidak ada keluhan
O: KU: S.Sedang Kes: CM
TD : 130/70 mmHg RR: 22 x/m N: 89x/m
S : 36,5 oC
K/L : a/i/c/d -/-/-/-
Thorax Cor S1S2 TR M- G-
Pulmo Vesikuler -/- Rhonki -/- Wheezing -/-
Abdomen : TFU setinggi pusat, nyeri tekan (-)
Luka sc tidak nyeri, UC(+) baik, perdarahan biasa.
Ekstermitas: akral hangat kering merah, oedem (-/-) pada
ekstremitas inferior, CRT < 2detik
A: G2P1A0 39-40 minggu T/H Primi Tua Sekunder dengan Edema
Paru, Pre-Eklamsia inpartu fase aktiv.
P: Infus RL drip oxitocyn 20 iu
Injeksi Viccilin 3 x 1 gr
Injeksi Antrain 3 x 1 amp
Injeksi Salticin 2 x 2 amp
21.00 wib
S: Tidak ada keluhan
O: KU: S.Sedang Kes: CM
TD : 130/70 mmHg RR: 22 x/m N: 89x/m
K/L : a/i/c/d -/-/-/-
Thorax Cor S1S2 TR M- G-
Pulmo Vesikuler -/- Rhonki -/- Wheezing -/-
Abdomen : TFU setinggi pusat, nyeri tekan (-)
Luka sc tidak nyeri, UC(+) baik, perdarahan biasa.
Ekstermitas : akral hangat kering merah, oedem (-/-) pada ekstremitas inferior, CRT < 2detik
Urine Total : 100 cc/jam
A: G2P1A0 39-40 minggu T/H Primi Tua Sekunder dengan Edema Paru, Pre-Eklamsia inpartu
fase aktiv.
P: Infus RL drip oxitocyn 20 iu
Injeksi Viccilin 3 x 1 gr
Injeksi Antrain 3 x 1 amp
Injeksi Salticin 2 x 2 amp
Lapor dr. Didik, Sp.OG
Advice : Inj. SM stop
Drip Lasix 5 amp/ flas 16 tpm lanjut.
KEHAMILAN DENGAN EDEMA PARU DAN
PRE-EKLAMSIA PADA PRIMI TUA SEKUNDER
KEHAMILAN DENGAN EDEMA PARU DAN PRE-
EKLAMSIA PADA PRIMI TUA SEKUNDER

A. DEFINISI PRE-EKLAMSIA DAN EKLAMSIA

Definisi preeklamsia adalah hipertensi


disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20
minggu atau segera setelah
persalinan.
Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan
tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan
darah diastolik 110 mmHg disertai proteinuria
5 g/ 24 jam atau kualitatif 4+. Sedangkan
pasien yang sebelumnya mengalami
preeclampsia kemudian disertai kejang
dinamakan eklampsia
Preeklampsia berat dibagi menjadi

Preeklampsia berat tanpaimpendingeclampsia


Preeklampsia berat denganimpending eclampsia.
Disebut impending eclampsia bila preeklampsia berat disertai
gejala-gejala subjektif berupa :
Muntah-muntah
Sakit kepala yang keras karena vasospasm atau oedema otak
Nyeri epigastrium karena regangan selaput hati oleh
haemorrhagia atau oedema, atau sakit karena perubahan
pada lambung.
B. ETIOLOGI PRE-EKLAMSIA DAN EKLAMSIA
C.FAKTOR RESIKO PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA
D.PATOMEKANISME PRE EKLAMSIA

1.Vasospasme
Penyempitan pembuluh darah menyebabkan
peningkatan resistensi dan hipertensi berikutnya. Pada
saat yang sama, kerusakan sel endotel menyebabkan
kebocoran yang interstisial melalui darah konstituen,
termasuk platelet dan fibrinogen, yang disimpan pada
subendothelial.
2.Aktivasi sel endotel
Pada waktu terjadi kerusakan sel endotel yang
mengakibatkan disfungsi sel endotel akan terjadi:

Gangguan metabolism prostaglandin (vasodilator kuat)


Agregasi sel trombosit untuk menutup endotel yang
mengalami kerusakan. Agregasi trombosit ini memproduksi
tromboksan (TXA2), suatu vasokonstriktor kuat. Dalam
keadaan normal, kadar prostasklin lebih tinggi daripada
kadar tromboksan. Pada preeclampsia, terjadi sebaliknya
sehingga berakibat naiknya tekanan darah.
Peningkatan endotelin (vasopresor), penurunan oksida nitrit
(vasodilator).
Peningkatan faktor koagulasi.
E. GEJALA PRE-EKLAMSIA DAN EKLAMSIA

1.GEJALA PRE 2. Gejala eklampsia


EKLAMSIA
Pada preeklamsia berat gejala- Pada umumnya kejang
gejalanya adalah: didahului oleh makin
a) Tekanan darah sistolik 160 memburuknya preeklamsia dan
mmHg terjadinya gejala-gejala nyeri
b) Tekanan darah diastolik 110 kepala di daerah frontal,
mmHg gangguan penglihatan, mual,
c) Peningkatan kadar enzim hati/ nyeri di epigastrium dan
ikterus hiperrefleksia. Bila keadaan ini
d) Trombosit < 100.000/mm tidak dikenali dan tidak segera
e) Oligouria < 500 ml/24 jam diobati, akan timbul kejang
f) Proteinuria > 3 g/liter terutama pada persalinan.
g) Nyeri epigastrium
h) Skotoma dan gangguan visus
lain atau nyeri frontal yang berat
i) Perdarahan retina
j) Edema pulmonum
F. KLASIFIKASI PRE-EKLAMSA/EKLAMSIA

1) Preeklamsia ringan 2) Preeklamsia berat


Dikatakan preeklamsia berat bila :
Dikatakan a) Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau tekanan
preeklamsia ringan darah diastolik > 110 mmHg
bila : b) Proteinuria (> 5 g/L/24 jam) atau positif 3 atau 4
a) Tekanan darah pada pemeriksaan kuantitatif. Bisa disertai dengan :
a) Oliguria (urine 500 mL/24jam)
sistolik antara 140-
b) Keluhan serebral, gangguan penglihatan
160 mmHg dan c) Nyeri abdomen pada kuadran kanan atas atau
tekanan darah daerah epigastrium
diastolik 90-110 d) Gangguan fungsi hati dengan hiperbilirubinemia
mmHg e) Edema pulmonum, sianosis
b) Proteinuria f) Gangguan perkembangan intrauterine
minimal (< 2g/L/24 g) Microangiopathic hemolytic anemia,
jam) trombositopenia
c) Tidak disertai
gangguan fungsi
3) Jika terjadi tanda-tanda
preeklamsia yang lebih berat
dan disertai dengan adanya
kejang, maka dapat digolongkan
ke dalam eklamsia
G. KOMPLIKASI PRE-EKLAMSIA/
EKLAMSIA
Nyeri epigastrium menunjukkan telah terjadinya
kerusakan pada liver dalam bentuk kemungkinan:3,10-2
1) Perdarahan subkapsular
2) Perdarahan periportal sistem dan infark liver
3) Edema parenkim liver
4) Peningkatan pengeluaran enzim liver
Tekanan darah dapat meningkat sehingga
menimbulkan kegagalan dari kemampuan sistem otonom
aliran darah sistem saraf pusat (ke otak) dan
menimbulkan berbagai bentuk kelainan patologis sebagai
berikut:
1) Edema otak karena permeabilitas kapiler bertambah
2) Iskemia yang menimbulkan infark serebal
3) Edema dan perdarahan menimbulkan nekrosis
4) Edema dan perdarahan pada batang otak dan retina
5) Dapat terjadi herniasi batang otak yang menekan
pusat vital medula oblongata.
KOMPLIKASI LAINNYA
1)Solusio plasenta 6)Edema paru-paru
2)Hipofibrinogenemia 7)Nekrosis hati
3)Hemolisis 8)Sindroma HELLP
4)Perdarahan otak yaitu haemolysis,
5)Kelainan mata elevated liver
enzymes dan low
platelet
9)Kelainan ginjal
10)Prematuritas,
dismaturitas dan
kematian janin intra-
H. PENATALAKSANAAN PRE-
EKLAMSIA/ EKLAMSIA

Prinsip penatalaksanaan preeklampsia adalah


sebagai berikut :
1. Melindungi ibu dari efek peningkatan
tekanan darah
2. Mencegah progresifitas penyakit menjadi
eklampsia
3. Mengatasi dan menurunkan komplikasi pada
janin
4. Terminasi kehamilan dengan cara yang
Perawatan preeklampsia berat dibagi menjadi dua
unsur:
Pertama adalah rencana terapi pada penyulitnya:
yaitu terapi medikamentosa dengan pemberian
obat-obatan untuk penyulitnya.
Kedua baru menentukan rencana sikap terhadap
kehamilannya: yang tergantung pada umur
kehamilannya dibagi 2, yaitu:
1) Ekspektatif; Konservatif : bila umur kehamilan <
37 minggu, artinya: kehamilan dipertahankan
selama mungkin sambil memberi terapi
medikamentosa
2) Aktif, agresif: bila umur kehamilan > 37 minggu,
artinya kehamilan diakhiri setelah mendapat
terapi medikamentosa untuk stabilisasi.
Penanganan di rumah sakit

1. Pencegahan Kejang
2. Antihipertensi
3. Diuretikum
1. Pencegahan Kejang
Tirah baring, tidur miring kiri
Infus RL atau RD5
Pemberian anti kejang MgSO4 yang terbagi
menjadi dua tahap, yaitu :
- Loading / initial dose : dosis awal
- Maintenance dose : dosis rumatan
Pasang Foley catheter untuk monitor produksi
urin
Tabel 1. Tatacara Pemberian SM pada PEB

Loading dose Maintenance dose


SM 20 % 4 g iv pelan-pelan - SM 40 % 10 g im, terbagi pada glutea kiri
selama 5 menit dan kanan
- SM 40 % 5 g per 500 cc RD5 30 tts/m
SM rumatan diberikan sampai 24 jam pada
perawatan konservatif dan 24 jam setelah
persalinan pada perawatan aktif
Syarat pemberian SM :
- Reflex patella harus positif
- Respiration rate > 16 /m
- Produksi urine dalam 4 jam 100cc
- Tersedia calcium glukonas 10 %
Antidotum :
Bila timbul gejala intoksikasi SM dapat diberikan injeksi Calcium gluconas 10 %,
iv pelan-pelan dalam waktu 3 menit

Bila refrakter terhadap SM dapat diberikan preparat berikut :


1. Sodium thiopental 100 mg iv
2. Diazepam 10 mg iv
3. Sodium amobarbital 250 mg iv
4. Phenytoin dengan dosis :
-. Dosis awal 100 mg iv
-. 16,7 mg/menit/1 jam
500 g oral setelah 10 jam dosis awal diberikan selama 14 jam
2. Antihipertensi
Hanya diberikan bila tensi 180/110 mmHg
atau MAP 126
Bisa diberikan nifedipin 10 20 mg peroral,
diulang setelah 30 menit, maksimum 120 mg
dalam 24 jam
Penurunan darah dilakukan secara bertahap
:
- Penurunan awal 25 % dari tekanan sistolik
- Target selanjutnya adalah menurunkan
tekanan darah < 160/105 mmHg atau MAP
< 125
3. Diuretikum
Tidak diberikan secara rutin karena menimbulkan efek :
Memperberat penurunan perfusi plasenta
Memperberat hipovolemia
Meningkatkan hemokonsentrasi
Indikasi pemberian diuretikum :
1. Edema paru
2. Payah jantung kongestif
3. Edema anasarka
Krepitasi merupakan tanda edema paru. Jika terjadi edema
paru, stop pemberian cairan dan berikan diuretik misalnya
furosemide 40 mg intravena.

Berdasarkan sikap terhadap kehamilan, perawatan


pada pasien PEB dibedakan menjadi perawatan
konservatif dan perawatan aktif.

a. Perawatan konservatif b. Perawatan aktif

1. Tujuan 1. Tujuan
2. Indikasi 2. Indikasi
3. Pemberian anti kejang 3. Pemberian antikejang
4. Antihipertensi 4. Terminasi kehamilan :
5. Induksi Maturasi Paru
6. Cara perawatan
7. Terminasi kehamilan
EDEMA PARU PADA PRE-EKLAMSIA DAN
EKLAMSIA

Pathogenesis edema paru pada preeclampsia


berat
Disfungsi endotel ditandai peningkatan kadar
sVCAM-1, vWF dan fibrin monomer sebagai
petanda aktivasi koagulasi
Peningkatan permeabilitas kapiler akibat
timbulnya mediator inflamasi (tromboksan dan
endothelin)
Ketidakseimbangan Starling Force akibat hipertensi
dan hemodilusi, menyebabkan :
1) Peningkatan tekanan vena pulmonalis
2) Penurunan tekanan onkotik plasma
3) Peningkatan negativitas tekanan interstisial
Akibat hal tersebut menyebabkan tertumpuknya
cairan pada ruang interstisial paru-paru akibat
ekstravasasi cairan ke jaringan ekstraseluler
menyebabkan edema paru.
GEJALA DAN TANDA EDEMA PARU
a) Sesak nafas
b) Rasa tidak nyaman di dada
c) Takipnea
d) Takikardi
e) Batuk-batuk
f) Sianosis
g) Ronkhi basah basal
h) Gambaran edema paru pada foto toraks

Penatalaksanaan Edema pada Pre-


eklamsia
1.Tirah baring
2. Pemberian obat diuretik
Prinsip terapi edema :
1. Penanganan penyakit yang mendasari.
2. Mengurangi asupan natrium dan air, baik
dari diet maupun intravena.
3. Meningkatkan pengeluaran natrium dan air.
4. Diuretik : hanya sebagai terapi paliatif
bukan kuratif
5. Tirah baring, local pressure
6. Hindari faktor yang memperburuk penyakit
dasar
PRIMI TUA SEKUNDER

Ibu hamil dengan persalinan terakhir 10 tahun yang


lalu.
Bahaya yang dapat terjadi:
1) Persalinan dapat berjalan tidak lancar
2) Perdarahan pasca persalinan
3) Penyakit ibu: Hipertensi (tekanan darah tinggi),
diabetes, dan lain-lain. (Poedji Rochjati, 2003).
KESIMPULAN

Berdasarkan kasus di atas dapat


disimpulkan bahwa diagnosis
kehamilan dengan edema paru dan
pre-eklamsia pada primi tua
sekunder ini telah memenuhi kriteria
diagnosis.
Penderitaeklampsia dan hipertensi dalam
kehamilan mempunyai faktor resiko besar
terjadinya edema paru. Edema paru disebabkan
oleh payah jantung kiri, kerusakan sel endotel
pada pembuluh darah kapiler paru, dan
menurunnya diuresis. Terutama resiko besar
untuk primi tua sekunder.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB II FGD (Piyenrat)
    BAB II FGD (Piyenrat)
    Dokumen1 halaman
    BAB II FGD (Piyenrat)
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Kata PengantarFIX
    Kata PengantarFIX
    Dokumen1 halaman
    Kata PengantarFIX
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Cover Post Revisi
    Cover Post Revisi
    Dokumen4 halaman
    Cover Post Revisi
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Cover Pengesahan Fix
    Cover Pengesahan Fix
    Dokumen5 halaman
    Cover Pengesahan Fix
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Quesion Er
    Quesion Er
    Dokumen8 halaman
    Quesion Er
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Fishbone
    Fishbone
    Dokumen1 halaman
    Fishbone
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Quesioner PDF
    Quesioner PDF
    Dokumen44 halaman
    Quesioner PDF
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Dislokasi Lina
    Dislokasi Lina
    Dokumen29 halaman
    Dislokasi Lina
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Laporan Penelitian Drop Out K1-K4
    Laporan Penelitian Drop Out K1-K4
    Dokumen65 halaman
    Laporan Penelitian Drop Out K1-K4
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • PTPT Raka Sementara
    PTPT Raka Sementara
    Dokumen72 halaman
    PTPT Raka Sementara
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Ketuban-Pecah-Dini Made
    Ketuban-Pecah-Dini Made
    Dokumen19 halaman
    Ketuban-Pecah-Dini Made
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Cover + Pengesahan
    Cover + Pengesahan
    Dokumen3 halaman
    Cover + Pengesahan
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen8 halaman
    Daftar Isi
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • BAB III New
    BAB III New
    Dokumen1 halaman
    BAB III New
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar-Daftar Isi
    Kata Pengantar-Daftar Isi
    Dokumen6 halaman
    Kata Pengantar-Daftar Isi
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen1 halaman
    Bab Ii
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Case Report
    Case Report
    Dokumen3 halaman
    Case Report
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Cover Fix
    Cover Fix
    Dokumen4 halaman
    Cover Fix
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Dislokasi Lina
    Dislokasi Lina
    Dokumen29 halaman
    Dislokasi Lina
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Majapahit
    Kerajaan Majapahit
    Dokumen12 halaman
    Kerajaan Majapahit
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Refrat Rosi
    Refrat Rosi
    Dokumen17 halaman
    Refrat Rosi
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Dan Dislokasi Rev
    Fraktur Dan Dislokasi Rev
    Dokumen41 halaman
    Fraktur Dan Dislokasi Rev
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Referat Polip Nasi
     Referat Polip Nasi
    Dokumen19 halaman
    Referat Polip Nasi
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Hari Ini Maksila
    Presentasi Hari Ini Maksila
    Dokumen41 halaman
    Presentasi Hari Ini Maksila
    MadePasekBudiadnyana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bedah Hernia
    Tugas Bedah Hernia
    Dokumen25 halaman
    Tugas Bedah Hernia
    irda
    Belum ada peringkat
  • Ca Mammae
    Ca Mammae
    Dokumen33 halaman
    Ca Mammae
    Denny Andrea
    100% (1)
  • Tugas Bedah Hernia
    Tugas Bedah Hernia
    Dokumen25 halaman
    Tugas Bedah Hernia
    irda
    Belum ada peringkat
  • Ketuban Pecah Dini Referat Fix
    Ketuban Pecah Dini Referat Fix
    Dokumen22 halaman
    Ketuban Pecah Dini Referat Fix
    Ambo Lany Indri
    100% (1)