Anda di halaman 1dari 24

FRAKTUR VERTEBRA

ALI ABDUL SHOMAD


09310009
A. Definisi
Diskontinuitas jaringan tulang
belakang
B. Patofisiologi
Fraktur vertebra, khususnya vertebra
servikalis dapat disebabkan olah
trauma hiperekstensi, ekstensi rotasi,
hiperfleksi, fleksi rotasi, atau
kompresi cervicalis. Fraktur vertebra
torakal bagian atas dan tengah
jarang terjadi, kecuali bila trauma
berat atau ada osteoporosis. Karena
kanalis spinal sempit, maka sering
disertai kelainan neurologis.
Mekanisme trauma biasanya bersifat
kompresi atau trauma langsung.
Pada kompresi terjadi fraktur
kompresi vertebra dan pada trauma
langsung dapat timbul fraktur pada
elemen posterior vertebra, korpus
vertebra dan iga di dekatnya.
C. Gambaran Radiologis
VERTEBRA CERVICALIS
Pemeriksaan radiologi yang
sebaiknya dilakukan adalah:
Foto AP, termasuk dengan mulut
terbuka untuk melihat C1 dan C2.
Foto lateral.
Foto oblok kanan dan kiri.
Apabila pasien mengalami trauma
berat, pemeriksaan harus dilakukan
dengan hati-hati dan semua foto
harus dibuat dengan posisi pasien
berbaring terlentang. Foto paling
penting adalah foto lateral dengan
pasien berbaring dan sinar
horizontal.
KLASIFIKASI TRAUMA
SERVIKAL
1. Klasifikasi berdasarkan mekanisme
trauma
a.Hiperekstensi
b.Hiperfleksi
c.Ekstensi rotasi
d.Fleksi rotasi
e.Kompresi servikal
2. Klasifikasi berdasarkan derajat
kestabilan
a.Stabil
b.Tidak stabil
Trauma Hiperekstensi
1. Fraktur dislokasi hiperekstensi
Dapat terjadi fraktur pedikel,
prosesus artikularis, lamina dan
prosesus spinosus. Fraktur avulsi
korpus vertebra bagian
posteroinferior. Lesi tidak stabil
karena terdapat kerusakan pada
elemen posterior tulang leher dan
ligamen yang bersangkutan.
2. Hangmans fracture
Terjadi fraktur arcus bilateral dan
dislokasi anterior C2 terhadap C3.
Trauma Hiperfleksi
1. Subluksasi anterior
Terjadi robekan pada sebagian ligamen di
posterior tulang leher, ligamen
longitudinal anterior utuh. Termasuk lesi
stabil.
Gambaran Radiologis:
Tampak angulasi posterior (kifosis) lokal
pada tempat kerusakan ligamen, jarak
antar prosesus spinosusn melebar,
subluksasi sendi apofiseal.
2. Bilateral interfacetal dislocation
Terjadi robekan pada ligamen
longitudinal anterior dan kumpulan
ligamen di posterior tulang leher.
Lesi tidak stabil.
Gambaran Radiologis:
Tampak dislokasi anterior korpus
vertebra, dislokasi total sendi
apofiseal.
3. Flexion tear drop fracture dislocation
Tenaga fleksi murni ditambah komponen
kompresi menyebabkan robekan pada ligamen
longitudinal anterior dan kumpulan ligamen
posterior disertai fraktur avulsi pada bagian
anteroinferior korpus vertebra. Lesi tidak stabil.
Gambaran Radiologis:
Tampak tulang servikal dalam fleksi, fragmen
tulang berbentuk segi tiga pada bagian
anteroinferior korpus vertebra, pembengkakan
jaringan lunak paravertebral.
4. Wedge fracture
Vertebra terjepit sehingga
berbentuk baji, ligamen
longitudinal anterior dan kumpulan
ligamen posterior utuh sehingga
lesi ini bersifat stabil.
5. Clay Shovelers fracture
Fleksi tulang leher dimana terdapat
kontraksi ligamen posterior tulang
leher mengakibatkan terjadinya
fraktur oblik pada prosesus
spinosus, biasanya pada C6-C7
atau T1.
Trauma Ekstensi Rotasi
Terjadi fraktur pada prosesus
artikularis satu sisi.
Trauma Fleksi Rotasi
Terjadi dislokasi interfacetal pada satu sisi.
Lesi stabil walaupun terjadi kerusakan pada
ligamen posterior termasuk kapsul sendi
apofiseal yang bersangkutan.
Gambaran Radiologis:
Tampak dislokasi anterior korpus vertebra.
Vertebra yang bersangkutan dan vertebra
proksimalnya dalam posisi oblik,
sedangkan vertebra distalnya tetap dalam
posisi lateral.
Fraktur Kompresi Servikal
Terjadinya fraktur ini akibat
diteruskannya tenaga trauma melalui
kepala, kondilus oksipitalis, ke tulang
leher.
a.Bursting fracture dari atlas
(Jeffersons fracture).
b.Bursting fracture vertebra servikal
tengah dan bawah.
Contoh deskripsi fraktur vertebra
servikal
Pada foto polos os cervikalis proyeksi
lateral, posisi berbaring, horisontal,
tampak gambaran os servikalis
dalam posisi fleksi, pada C5 tampak
fragmen tulang, tampak soft tissue
swelling paravertebra, kesan fraktur
pada verteba C5.
Gambar radiologi tersebut terlihat VC II (Vertebra Cervicalis II) yang paling lebar karena VC III patah dan
mengalami dislokasi tapi medula spinalisnya masih utuh sehingga terjadi blok antara VC II dan VC III

Vetebre cervikalis
Pemeriksaan menggunakan MRI (sebelah kanan) medula spinalisnya terlihat dengan jelas. Terlihat tulang VC
dislokasi/melesek ke sinus vertebralis kemudian mendesak medulla spinalis, jika menekan banget maka akan
timbul nyeri. Pada gambar ini aliran darah otaknya masih normal

Vetebre cervikalis
Gambar radiologis ini tulangnya menjadi satu semua biasanya disebabkan karena infeksi TB. Pada infeksi TB
akan memicu terjadinya pengapuran lalu tulang-tulangnya menyatu deh yang disebut dengan spondilitis TB.
Lama-lama tulang akan hancur terus fraktur dan mengkompresi medulla spinalis dan akhirnya lumpuh.

Vetebre Thorakalis
Vertebra lumbalis dan Sakrum terlalu melengkung melebihi 120 0 sehingga terjadi Instabilitas pada lumbal saraf
dan menyebabkan LBP (LowBackPain)

Vetebre lumbalis
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai