Anda di halaman 1dari 15

TEORI

PERKEMBANGAN
Teori Perkembangan

1. Teori Psikodinamik
2. Teori Kognitif
3. Teori Kontekstual
4. Teori Behavior & Belajar Sosial
1. Teori Psikodinamik

Teori psikodinamik teori yg berupaya menjelaskan


hakikat dan perkembangan kepribadian.
Teori psikodinamik terdiri atas:
a. Psikoseksual
b. Psikososial
Teori
Psikoseksual/Psikoanalisa

Tokoh: Sigmund Freud


Asumsi:
a) perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh
kekuatan-kekuatan dan konflik-konflik dr dalam
manusia memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas
kekuatan tsb perilaku manusia mjd lebih rasional-bisa
diterima secara sosial
b) Perkembangan anak terjadi dari beberapa tahap, masing-
masing tahap harus diselesaikan sebelum memasuki
tahap berikutnya
c) kepribadian manusia memiliki tiga struktur penting,
yaitu id, ego, dan superego.
Tahap Usia/Tahun Ciri-ciri Perkembangan
Oral 0-1 Bayi merasakan kenikmatan pada daerah
mulut. Mengunyah, menggigit, dan menghisap
adalah sumber utama kenikmatan.
Anal 1-3 Kenikmatan terbesar anak terdapat disekitar
daerah lubang anus. Rangsangan pada daerah
lubang anus ini berkaitan erat dengan
kegiatan buang air besar.
Phallic 3-6 Kenikmatan berfokus pada alat kelamin. Anak
mulai menaruh perhatian pada perbedaan2
anatomik antara laki-laki dan perempuan,
terhadap asal-usul bayi dan hal2 yang
berkaitan dengan kegiatan seks.
latency 6-12 Anak menekankan semua minat terhadap seks
dan mengembangkan keterampilan sosialdan
intelektual.
Genital 12-Dewasa Dorongan2 seks yang ada pada masa phallic
kembali berkembang.
b). Teori psikososial Erikson
1. Trust vs. Mistrust (0-1/tahun pertama)
2. Autonomy vs Shame & Doubt(otonomi vs malu n
ragu) (2-3/tahun kedua)
3. Initiative vs Guilt (prakarsa vs rasa bersalah) (4-
5/tahun prasekolah)
4. Industry vs Inferiority(kerajinan vs rendah diri)
(6-12/tahun SD)
5. Identity vs Identity Confusion (12-20/remaja)
6. Intimacy vs Isolation (keintiman vs isolasi,
berkaitan dengan relasi) (20-30/dewasa awal)
7. Generativity vs Stagnation (40-50/dewasa tengah)
8.Integrity vs Despair(integritas vs keputusasaan)
(60 tahun/dewasa akhir)
2. Teori Kognitif

Tokoh: Jean Piaget


Teori kognitif didasarkn pd asumsi bahwa
kemampuan kognitif merupakan sesuatu yg
fundamental & yg membimbing tingkah laku
anak.
Teori perkembangan kognitif Piaget
merupakan salah satu teori yg menjelaskan
bagaimana anak beradaptasi dg &
menginterpretasikn objek dan kejadian2 di
sekitarnya
Piaget
Tahap Usia Gambaran
sensorimotor 0-2 Bayi bergerak dari tindakan refleks
instinktif pada saat lahir sampai
permulaan pemikiran simbolis. Bayi
membangun suatu pemahaman
tentang dunia melalui
pengkoordinasian pengalaman2
sensor dengan tindakan fisik.
Preoperational 2-7 Anak-mulai mepresentasikan dunia
dengan kata-kata dan gambar-
gambar. Kata-kata dan gambar-
gambar ini menunjukkan adanya
peningkatan pemikiran simbolis dan
melampaui hubungan informasi
sensor dan tindak fisik
Tahap Usia Gambaran
Concrete 7-11 Pada saat ini anak dapat berpikir
operational logis mengenaiperistiwa-peristiwa
yang konkrit dan
mengklasifikasikan benda-benda
ke dalam bentuk-bentuk yang
berbeda.
Formal 11-15 Anak remaja berpikir dengan cara
operational yang lebih abstrak dan logis.
Pemikiran lebih realistik.
3. Teori Kontekstual

Digunakan untuk menunjukkan kondisi yg


mengelilingi suatu proses mntal dan kemudian
mempengaruhi makna atau signifikansinya.
Ada 2 teori dlm teori kontekstual yakni teori
etologis & teori ekologis.
>> Teori Etologis: studi tentang perkembangan
perilaku evolusi spesies dalam lingkungan
alamiahnya. Teori ini menekankan bahwa
perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi,
terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh
periode-periode kritis atau sensitif. Imprinting.
>> Teori Ekologis
Urie Bronferbenner menggambarkan empat kondisi
lingkungan dimana perkembangan terjadi yakni
Mikrosistem, Mesosistem, Ekosistem, dan
Makrosistem.

1. Mikrosistem: menunjukkan situasi dimana


individu hidup dan saling berhubungan dengan
orang lain. Kontek ini meliputi keluarga, teman
sebaya, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya.
Dalam mikrosistem ini terjadinya interaksi yang
paling langsung dengan agen-agen sosial.
2. Mesosistem: menunjukkan hubungan antara
dua atau lebih mikrosistem atau hubungan
beberapa konteks. Contoh hubungan antara
rumah dan sekolah, rumah dan mesjid
3. Ekosistem: setting sosial dimana individu tidak
berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting
yang diambil mempunyai dampak terhadap
orang2 yang berhubungan langsung dengannya.
Misal: tempat kerja orangtua, dewan sekolah dll.

4. Makrosistem: meliputi blueprint pembentukan


sosial dan kebudayaan untuk menjelaskan dan
mengorganisir institusi kehidupan. Makrosistem
direfleksikan dalam pola lingkaran mikrosistem,
mesosistem, dan ekosistem yang dicirikan dari
sebuah subkultur, kultur, atau konteks sosial
lainnya yang lebih luas. Contoh asumsi, ideologi,
hubungan sosial.
TEORI EKOLOGI Bronfenbrenner
4. Teori Behavior

Behavior (prilaku) adalah kegiatan organisme yang dapat


diamati dan yang bersifat umum mengenai otot-otot
dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal sebagai mana
terwujud pada gerakan bagian-bagian tubuh atau pada
pengeluaran air mata, kringat.
(Teori Belajar Sosial)

A. Bandura (1977) teori belajar sosial/modelling


Belajar sosial:

>> perilaku
>> kognisi
>> lingkungan

Anda mungkin juga menyukai