Anda di halaman 1dari 14

Page

PSIKOLOGI
KONSEP TUMBUH KEMBANG DAN TEORI
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI

DISUSUN OLEH :
DEVI RAHAYU
FAJAR MUHAMAD YUSUF
NOVI SALVIA
RIZA DIANA PUTRI
SRI HARI PRATIWI
RETRY DWI LESTARI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


JENJANG DIPLOMA (D-III)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
1

2
Page

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT


Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
tugas Psikologi . Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil
tugas ini dapat terselesaikan . Kami tidak hanya bersyukur kepada-Nya saja
tetapi kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami .
Kami membuat makalah ini bertujuan untuk menyelasaikan tugas yang
diberikan oleh dosen . Dari pembuatan makalah ini tidak hanya menyelesaikan tugas ,
tetapi bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan kita yang berkaitan dengan Konsep
Tumbuh Kembang dan Teori Perkembangan Manusia .
Kiranya makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca. Meski begitu,
penulis sadar bahwa makalah ini perlu untuk dilakukan perbaikan dan penyempurnaan .
Untuk itu , saran dan kritik yang membangun dari pembaca
akan kami terima dengan senang hati.

Depok, Oktober 2015

Penyusun

3
Page

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

Bab II Pembahasan
Pertumbuhan dan Perkembangan

Teori Perkembangan

Bab III Penutup


Kesimpulan

12

Daftar Pustaka

14

Page

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga
manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu berbeda
dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang
menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti pada
makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah
kemampuan berkembang biak, namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan berfikir
dan kemampuan emosional. Pada makalah ini kami menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia.
B. Tujuan
Setelah membaca dan mempelajari isi makalah ini, maka pembaca mampu :
Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan
Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap tumbuh kembang manusia
C. Metode
Kami membuat makalah ini dengan menggunakan metode study pustaka. Maksud dari study
pustaka adalah mengumpulkan data data atau bahan dari internet dan buku buku pedoman
lainnya

Page

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah atau ukuran sel dan tidak dapat kembali ke
bentuk semula (irrevesibel) dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka, grafik, dsb.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju ketingkat kedewasaan atau pematangan, tidak
dapat diukur tetapi hanya dapat dinikmati .
B. Ciri-ciri tumbuh kembang
Tumbuh kembang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perubahan dalam aspek fisik dan psikis
2. Lenyapnya tanda-tanda yang lama
3. Perubahan dalam proporsi
4. Diperoleh tanda-tanda baru
C.Prinsip-prinsip tumbuh kembang
Proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu maturasi, lingkungan dan faktor genetik
Pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi Variasi waktu muncul (onset), lama,
dan efek dari tiap tahapan tukembangan
Mempunyai ciri khas
Never ending process seumur hidup dan meliputi seluruh aspek
Cephalocaudal
Proximodistal
Differensiasi
Hal yang unik, setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya
Tugas perkembangan
Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat
Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan
D. Faktor Perkembangan
1.Faktor genetik
- faktor keturunan masa konsepsi
- bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
- menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata,
pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
- Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara
positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2. Faktor eksternal / lingkungan
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat
menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan

Page

Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
a. Keluarga
Nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai
masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan
komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan,
mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan
bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan
harapan.
c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang dengan
mengaplikasikan apa yang telah dipelajari Tahapan proses pembelajaran
Mengenali kebutuhan
Penguasaan ketrampilan
Menjalankan tugas
Integrasi ke dalam seluruh fungsi
Mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari
fetal (janin)
Nutrisi adekuat
Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan tumbuh
kembang terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi
Tahap Perkembangan
Neonatus (lahir 28 hari)
Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai
keinginan.
Bayi (1 bulan 1 tahun)
Bayi usia 1-3 bulan :
Mengangkat kepala
6

Mengikuti obyek dengan mata


Melihat dengan tersenyum
Bereaksi terhadap suara atau bunyi
Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
Menahan barang yang dipegangnya
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Page

Todler (1-3 tahun)


peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
menyusun 2 atau 3 kotak
dapat mengatakan 5-10 kata
memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran
sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
menggambar garis silang
menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna
bicara dengan baik
bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
bermain dengan anak lain
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial
meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
Membaca seperti mesin
Mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
Membaca waktu untuk seperempat jam
Anak wanita bermain dengan wanita
Anak laki-laki bermain dengan laki-laki
Cemas terhadap kegagalan
Kadang malu atau sedih
Peningkatan minat pada bidang spiritual
7

Page

Remaja (12-18/20 tahun)


Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual
Mulai terlihat menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian,
make-uphubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri
dari orang tua takut ditolak oleh teman sebaya
Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual
terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi
lebih terkontrol, membentuk hubungan yang menetap.
Dewasa muda (20-40 tahun)
Gaya hidup personal berkembang.
Membina hubungan dengan orang lain
Ada komitmen dan kompetensi
Membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua
Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional
meningkat
pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat
Dewasa menengah (40-65 tahun)
Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak
meninggalkan rumah
Anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah
Dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lainlain
Waktu untuk bersama lebih banyak
Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi (dangerous
age).
Dewasa tua
Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan),
beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.
Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan
dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.

9
Page

TEORI PERKEMBANGAN

Teori Psikologi perkembangan


Menurut pengertian yang paling umum, teori merupakan lawan dari fakta. Chaplin (2002)
mendefinisikan teori sebagai satu prinsip umum yang di rumuskan untuk menjelaskan
sekelompok gejala yang berkaitan. Menurut Santrock (1998), teori adalah a coherent set of
ideas that helps explain data and make predicatin. A theory contains hypotheses, assumptions
that can be tested to determine their accuracy. Jadi, sebenarnya teori adalah hipotesis yang
belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum di ketahui secara pasti, sehingga
perlu di uji lebih lanjut untuk menentukan akurasinya. Apabila dalam pengujian teori itu ternyata
benar, maka ia menjadi fakta. Teori perkembangan dalam hal ini berusaha memberikan suatu
kerangka konseptual yang logis dan jelas untuk menggambarkan dan memahami perilaku dan
gejala-gejala yang menimbulkan perubahan perkembangan serta prinsip dan mekanisme yang
mendasari proses perubahan tersebut. Singkatnya, sebagaimana di jelaskan oleh Miller (1993),
teori perkembangan adalah teori yang di fokuskan pada perubahan antar waktu (change over
time). Beberapa teori perkembangan di antaranya:
1. Teori psikodinamik
Teori psikodinamik adalah teori yang berupaya menjelaskan hakikat dan perkembangan
kepribadian. Unsur-unsur yang sangat di utamakan dalam teori ini ialah motivasi, emosi dan
aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika
terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang umumnya terjadi selama masa
kanak-kanak dini. Para teoritisi psikodinamik percaya bahwa perkembangan merupakan suatu
proses aktif dan dinamis yang sangat di pengaruhi oleh dorongan-dorongan individual yang di
bawa sejak lahir serta pengalaman-pengalaman sosial dan emosional mereka. Perkembangan
seorang anak terjadi melalui serangkaian tahap. Pada masing-masing tahap, anak mengalami
konflik-konflik internal yang harus di selesaikan sebelum memasuki tahap berikutnya. Teori
psikodinamik dalam psikologi perkembangan banyak di pengaruhi Sigmund Freud dan Erik
Erikson.
2. Teori kognitif

Page

10

Berbeda dengan teori-teori psikoanalitis, yang menekankan pentingnya pikiran-pikiran tidak


sadar anak-anak, teori-teori kognitif menekankan pikiran-pikiran sadar mereka. Teori kognitif di
dasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan
yang membimbing tingkah laku anak. Dengan kemampuan kognitif ini, maka anak di pandang
sebagai individu yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia.
Dewasa ini studi tentang perkembangan kognitif di dominasi oleh dua teori yaitu:

a. Teori kognitif piaget


Teori perkambangan kognitif piagat adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak
beadaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian di sekitarnya. Bagaimana anak
mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta
objek-objek sosial seperti diri, orang tua, dan teman.
b. Teori pemerosesan informasi
Teori pemerosesan informasi merupakan teori alternatif terhadap toeri kognitif piaget. Berbeda
dengan piaget, para pakar psikologi pemerosesan informasi tidak menggambarkan
perkembangan dalam tahap-tahap atau serangkaian subtahap tertentu. Sebaliknya, mereka lebih
menekankan pentingnya proses-proses kognitif, seperti persepsi, seleksi perhatian, memori, dan
strategi kognitif.
3.

Teori kontekstual

Istilah konteks digunakan untuk menunjukkan kondisi yang mengelilingi suatu proses mental,
dan kemudian mempengaruhi atau signifikansinya (chaplin, 2002). Teori kontekstual
memandang perkembangan sebagai proses yang terbentuk dari transaksi timbal-balik antara anak
dan kontek perkembangan system fisik, sosial, kultural, dan historis dimana interksi terjadi
(Seifert & Hoffnung, 1994). Beberapa teori yang berpengaruh dalam teori kontekstual, yaitu;
a. Teori Etologis
Etologi merupakan studi tentang perkembangan prilaku evolusi spesies dalam lingkungan
alamiahnya. Teori etologi mengenai perkembangan menekankan bahwa prilaku sangat
diperanguhi oleh biologi, terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh perode-periode kritis atau
sensitif (Santrock, 1998). Dengan demikian, pendekatan etologi difokuskan pada asal-usul
evolusi dari tingkah laku yang terjadi dalam lingkungan alamiah. Para ahli etologi mencoba
mengidentifikasi factor apa yang menentukan perkembangan individu dan mempelajari
keterlibatan pengaruh evolusi.
b. Teori Ekologis

10

Page

11

Teori ekologis memberikan tekanan pada sistem lingkungan. Tokoh utama teori ekologis adalah
Urie Brofenbrenner. Pendekatan ekologis Urie Brofenbrenner terhadap perkembangan
mengajukan bahwa konteks dimana berlangsung perkembangan individu, baik kognitifnya,
sosioemosional, kapasitas dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya,
merupakan unsur-unsur penting bagi perubahan perkembangan (Seifert & Hoffnung, 1994).
4.

Teori Behaviorisme dan Belajar Sosial

Behavior (prilaku) adalah kegiatan organisme yang dapat diamati dan yang bersifat umum
mengenai otot-otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal sebagai mana terwujud pada gerakan
bagian-bagian tubuh atau pada pengeluaran air mata, kringat. Teori prilaku dalam psikologi
menegaskan bahwa dalam mempelajari individu, yang seharusnya dilakukan oleh para ahli
psikologi adalah menguji dan mengamati prilaku dan bukan mengamati kegiatan bagian dalam
tubuh teori tingkah laku mula-mula dikembangkan oleh johan B. Watson (1878-1958), seorang
ahli psikologi amerika, pada awal tahun 1900-an Watson ketika itu menolak pandangan bahwa
psikologi adalah studi tentang kegiatan mental dengan menggunakan metode intruspeksi dan
menganjurkan agar psikologi lebih membatasi pada studi tentang prilaku (behavior) yang dapat
diamati. Berikut ini kita akan membahas tiga persi tradisi behaviora, yaitu:
a.

Pavlov dan kondisioning klasik

Para digma kondioning klasik merupakan karya besar ivan T. Pavlov (1849-1936), ilmuan rusia,
yang mulai mengembangkan teori prilaku melalui percobaannya tentang anjing dan air liurnya.
Proses yang ditemukan oleh Pavlov, dimana perangsang yang asli dan netral atau ransangan
biasanya secara berulang-ulang dipasangkan dengan unsur penguat, akan menyebabkan suatu
reaksi. Perangsang netral tadi disebut perangsang bersyarat atau terkondisionir. Penguatnya
adalah perangsang tidak bersyarat. Reaksi alami atau reaksi yang tidak dipelajari disebut reaksi
bersyarat.
b. B.F. Skinner dan kondisioning operant
B.F skinner adalah seorang psikolog dari Harvard yang telah berjasa mengembangkan teori
prilaku dari Watson. Pandangannya tentang kepribadian disebut dengan behaviorisme radikal
behaviorisme menekankan studi ilmiah tentang respons prilaku yang dapat diamati dan
determinan lingkungan. Dalam behaviorisme skinner, pikiran, sadar atau tidak sadar, tidak
diperlukan untuk menjelaskan prilaku dan perkembangan. Bagi skinner, perkembangan adalah
prilaku. Oleh karena itu para behavioris yakin bahwa perkembangan dipelajari dan sering
berubah sesuai dengan pengalaman-pengalaman lingkungan.
c. Bandura dan teori belajar sosial
Salah seorang arsitek utama teori belajar sosial persi kontenporer adalah albert bandura, pakar
psikologi dari Stanford university.untuk menjelaskan bagaimana prilaku sosial belajar anak,
11

Page

12

bandura menggunakan prinsip-prinsip pengkondisian klasik dan pengkondisian operan. Bandura


yakin bahwa anak belajar tidak hanya melalui pengalamannya tetapi juga melalui pengamatan,
yakni mengamati apa yang dilakukan oleh orang lain. Melalui belajar mengamati, yang disebut
juga modeling atau imitasi, individu secara kognitip menampilkan tingkah laku orang lain
dan kemudian barang kali mengadopsi tingkah laku tersebut dalam dirinya sendiri. Model belajar
terbaru yang dikembangkan oleh bandura meliputi tingkah laku, pribadi (kognisi), dan
lingkungan. Hubungan timbal balik antara prilaku, mempengaruhi lingkungan dan kognisi adalah
factor kunci dalam memahami bagaimana individu belajar. Factor-faktor prilaku, kognitip, dan
pribadi lainnya, serta pengaruh lingkungan, bekerja secara intraktip. Prilaku dapat
mempengaruhi kognisi dan sebaliknya kegiatan kognitip seseorang dapat mempengaruhi
lingkungan, pengaruh lingkungan dapat mengubah proses pemikiran seseorang, dan seterusnya
(bandura, 1986)

12

13
Page

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Adanya penambahan jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makhluk hidup,
makhluk hidup akan bertambah besar ukurannya . Bertambah tidak dapat kembali lagi
disebut pertumbuhan .
Selama pertumbuhan makhluk hidup juga mengalami pematangan organ
-organ reproduksi sehinagga siap untuk berkembang biak . Proses pematangan organorgan reproduksi ini dikenal dengan istilah perkembangan .
Pertumbuhan dan perkembangan dapat jelas diamati pada makhluk hidup yang mengala
mi metamorfosis dalam tahapan hidupnya .
Pada manusia pematangan organ reproduksi pada umumnya terjadi pada usia
remaja. Tanda pematangan organ reproduksi pada anak lakilaki bisa diamati dari perubahan suara dan tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh
. Pada anak perempuan
tanda pematangan organ reproduksi adalah pembesaran buah dada dan menstruasi .
Teori Perkembangan
1. Teori Psikodinamik
2. Teori Kognitif
3. Teori Kontekstual
4. Teori Behavior & Belajar Sosial

13

14
Page

DAFTAR PUSTAKA
Berk, Laura, E., 2003, Child Development, Sixth Edition, Pearson Education, Inc.
Byod, Denise, Helen Bee, 2006, Lifespan Development, Fourth Edition, Pearson Education,
Inc.
Crain, William, 2007, Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi, Edisi Ketiga, Pustaka
Pelajar.
Duvall, Evelyn Millis, 1977, Marriage and Family Development, J.B. Lippincott Company.
Hetherington, E. Mavis, Ross D. Parke, Mary Gauvain, Virginia Otis Locke, 2006, Child
Psychology, A Comtemporary Viewpoint, Sixth Edition, McGraw-Hill, Inc.
Hoffman, Lois, Scott Paris, Elizabeth Hall, 1995, Developmental Psychology Today, Sixth
Edition, McGraw-Hill, Inc.
L., Zulkifli, 1986, Psikologi Perkembangan, Edisi Pertama, Remaja Karya CV Bandung.
Papalia, Diane E., Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldman, 2001, Human Development,
Eight Edition, McGraw-Hill Companies, Inc.
Shaffer, David R., 1999, Developmental Psychology, Childhood and Adolescence, Fifth
Edition, Brooks/Cole Publishing Company.

14

Anda mungkin juga menyukai