Anda di halaman 1dari 33

Penutupan Patent Ductus

Areriosus (PDA) Perkutan pada


Bayi Sangat Prematur:
Kemungkinan Terjadi dan
Komplikasi
ABSTRAK
ABSTRAK

Latar belakang Penutupan patent ductus arteriosus (PDA) perkutan pada


neonatus cukup bulan sudah diketahui, namun data outcome pada bayi
lahir sangat prematur (usia kehamilan <32 minggu) masih sedikit, dan
tidak terdapat kriteria yang sudah dipublikasikan yang menyatakan berat
badan 4 kg sebagai nilai potong yang sesuai. Peneliti berusaha untuk
menganalisis outcome penutupan PDA perkutan pada bayi lahir sangat
prematur dan dirujuk untuk penutupan PDA saat berat badan <4 kg.
ABSTRAK

Metode dan Hasil Analisis retrospektif (Januari 2005-Januari 2014)


dilakukan pada pusat pediatrik tunggal. Keberhasilan prosedur dan efek
samping dicatat. Penanda status respiratori (kebutuhan ventilasi
mekanik) ditentukan, dengan perbandingan yang dibuat sebelum dan
sesudah kateterisasi. 52 bayi sangat prematur dengan median berat
badan prosedural 2.9 kg (rentang 1.2-3.9 kg) menjalani operasi
penutupan PDA. 25% (13/52) bayi memiliki berat badan <2.5 kg.
Penempatan alat yang sukses didapatkan pada 46/52 (88%) bayi. Efek
samping muncul pada 33% kasus, dengan cedera arteri akut yang
merupakan komplikasi yang paling umum ditemukan. Peneliti
mendapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara berat badan pada
saat dilakukan prosedur dan risiko munculnya efek samping. Tidak
terdapat kematian terkait penutupan PDA. Dibandingkand dengan tren
prekateterisasi, penutupan PDA perkutan menghasilkan perbaikan status
respiratori, seperti lebih sedikitnya paparan terhadap ventilasi mekanik
(model logistik efek campuran, P<0.01).
ABSTRAK

Kesimpulan Diantara bayi yang lahir sangat prematur, penutupan PDA


perkutan saat berat badan <4 kg secara umum aman dan dapat
memperbaiki kesehatan respirasi, namun risiko terjadinya cedera arteri
juga harus diperhatikan. Uji klinis acak dibutuhkan untuk menilai
perbedaan yang relevel secara klinis terhadap outcome penutupan PDA
perkutan dibandingkan dengan strategi manajemen alternative (operasi
ligasi).
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Patent Ductus
Arteriosus
kegagalan ductus untuk menutup
(PDA)
dalam waktu 72 jam usia postnatal

Bayi cukup
bulan Penutupan ductus terjadi
dalam jam pada 95%
(UK 37 kasus
minggu)
Bayi sangat
prematur PDA
(UK <32 persisten
minggu)
PENDAHULUAN
disabilitas
Terapi fungsional
farmakologi sedang hingga
s berat
Tatalaksana
PDA
Operasi keterlambatan
gangguan
ligasi perkembangan
motorik
mental

Penutupan PDA
Perkutan
TUJUAN
TUJUAN
Tujuan Utama

Mengkarakterisasi keberhasilan prosedur dan insidensi serta efek


samping yang mungkin terjadi (prosedural dan paska prosedural) pada
suatu kohort bayi lahir sangat prematur dan dirujuk untuk dilakukan
penutupan PDA perkutan dengan berat badan <4 kg.

Tujuan Sekunder

Tujuan sekunder penelitian ini adalah untuk membandingkan status


respirasi sebelum dan sesudah penutupan PDA perkutan.
METODE
Pengumpulan Data

Pencatatan:
Data demografi

Karakteristik klinis

Indikasi prosedur

Defek kongenital jantung yang terkait

Efek samping selama dan setelah kateterisasi


Pengumpulan Data

4 minggu sebelum Akses vaskuler


prosedur: bolus inisial 100 unit/kg
didapatkan dg teknik
heparin tak terpecah
Skor Pulmonal Seldinger

Pengukuran rata-rata
tekanan arteri
pulmonal Pemilihan tipe alat PDA
bolus ulangan
Angiografi aorta biplan (AVP-II)
dengan penempatan
anatomis PDA
Pengumpulan Data

4 jam pertama:
Kateterisasi Palpasi a. dorsalis
pedis & a. tibialis
posterior setiap

Selanjutnya: Follow up
Palpasi setiap 4 Ekokardiogram 4 minggu: skor
jam pulmonal
Analisis Statistik
Model linear efek campuran dengan potongan acak

Menilai tren (efek waktu) pada rata-rata Skor Pulmonal kohort sebelum
dan sesudah kateterisasi.

Regresi logistik efek campuran

Menilai tren pada proporsi neonatus yang mendapatkan ventilasi


mekanik sebelum dan setelah kateterisasi.

Variabel disajikan sebagai rata-rata SD atau median dengan


rentangan.
HASIL
Karakteristik Dasar Pasien
Data Prosedural
Karakteristik Kasus
Keberhasilan Teknis
Keberhasilan Teknis
Efek Samping
Status Pulmonal
Follow Up Ekokardiografi Pasien Rawat
Jalan
Semua bayi setidaknya dilakukan 3 kali ekokardiogram setelah
prosedur penutupan PDA

Median waktu follow up adalah 4 tahun (rentang 1-9 tahun)


DISKUSI
Diskusi
Adanya bukti risiko terapi obat atau operasi ligasI PDA menimbulkan
peningkatan minat terhadap penggunaan penutupan perkutan pada
bayi prematur

Penutupan PDA perkutan dalam penelitian ini dilakukan pada saat berat
badan <4 kg

Terdapat bukti perbaikan status pulmonal setelah penutupan, namun


risiko cedera arteri pada bayi perlu diperhatikan

Apakah manfaat penutupan PDA berbasis kateter melebihi


risiko yang mungkin ditimbulkan?

RANDOMIZED CONTROLLED TRIALS


Diskusi
Penutupan perkutan PDA merupakan suatu prosedur pilihan untuk bayi
4 kg, namun batas bawah berat badan yang aman untuk dilakukan
penutupan masih belum jelas

Penelitian multisenter besar dengan


kekuatan yang cukup

Perlu pertimbangan faktor spesifik pasien selain berat badan (kelahiran


prematur, anomali kongenital)
Diskusi
Sebagian besar bayi pada kohort ini menjalani penutupan PDA perkutan

menggunkan alat AVP-II.


Manfaat potensial alat AVP-II adalah bahwa disk pada salah satu ujung
alat memiliki diameter yang sama dengan bagian oklusi sentral yang
mana dapat mengurangi kejadian gangguan aliran darah pulmonal dan
lebih efektif dibandingkan dengan alat lainnya.
Diskusi
Konsisten dengan laporan sebelumnya, peneliti mengamati bahwa
cedera arteri akut merupakan efek samping yang paling sering
terjadi selama kateterisasi jantung pada bayi

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa diantara anak yang


menjalani kateterisasi jantung, berat badan <4 kg merupakan suatu
prediktor kuat terjadinya cedera arteri akut, termasuk trombosis

Dalam suatu kondisi dimana akses arteri dibutuhkan, penggunaan


profilaksis antitrombotik mungkin bermanfaat.
Diskusi
Angka kejadian efek samping pada penelitian ini nampak lebih tinggi
dibandingkan dengan laporan penelitian sebelumnya oleh karena:

risiko efek samping terkait dengan berat badan pasien pada saat
kateterisasi

peneliti menjelaskan angka kejadian efek samping saat dilakukan


prosedur maupun komplikasi yang mungkin dapat terjadi setelah
prosedur dilakukan, termasuk pada pasien rawat jalan.
Keterbatasan

Penelitan ini belum menjawab mengenai pemilihan pasien dan


waktu optimal untuk dilakukan penutupan perkutan

Alat yang tersedia untuk oklusi PDA perkutan bervariasi; oleh


karena itu, alogaritma penutupan PDA yang konsisten tidak
didapatkan
KESIMPULAN
Kesimpulan
Penelitian ini menggambarkan keamanan dan efikasi penutupan PDA
perkutan pada bayi dengan berat badan <4 kg

Data berbasis bukti dibutuhkan untuk memandu klinisi mengenai


waktu yang optimal untuk dilakukan intervensi berbasis kateter
untuk memperbaiki outcome

Randomized controlled trials dengan kekuatan cukup diperlukan


untuk menilai perbedaan yang relevan secara klinis dalam hal
outcome setelah penutupan PDA perkutan dibandingkan dengan
strategi manajemen alternatif (operasi ligase).

Anda mungkin juga menyukai