Anton prasetyo
Didik udayana
Indah udayana
Nurmaya sari
Syahrial hidayat
ABSTRAK
Osteoarthritis adalah bentuk dari arthritis yang berhubungan
dengan degenerasi tulang dan kartilago yang paling sering terjadi pada
usia lanjut.
Pada sendi yang terserang osteoarthritis, penggunaan sendi berlebihan
dapat
mengikis tulang rawan pelindung yang menutupi ujung tulang. Penonjolan
kecil
tulang (osteofit) berbentuk pada ujung sendi. Perubahan-perubahan ini
menyebabkan rasa nyeri yang akan bertambah parah jika sendi
digerakkan.
Biasanya terjadi bengkak pada area yang sakit dan gerakan menjadi
terbatas.
Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk kondisi osteoarthritis lutut
adalah
dengan melakukan manual terapi traksi. Manual terapi traksi mempunyai
efek
mekanik yaitu terjadinya pergerakan cairan sinovium yang akan membawa
nutrisi
pada bagian avaskular dari kartilago sendi dan fibrokartilago sehingga
menurunkan nyeri serta perbaikan lingkup gerak sendi.
Latar Belakang
Dengan parameter yang diukur ada nyeri, kekakuan, dan fungsi fisik yang
terdiri dari 24 macam parameter yang diukur.
Sebelum melakukan pengisian pengukuran, subyek diberikan penjelasan
tentang cara pengukuran dan diberi instruksi untuk mengisi blangko kuisioner
WOMAC tersebut sesuai dengan gerak yang dirasakan.
ETIK
Kasus musculoskeletal
HASIL
Berdasarkan dari hasil Analisis Statistik dengan uji Wilcoxon Signed
Ranks Test menunjukan nilai p = 0.000 yang berarti ada pengaruh
terapi manual traksi terhadap peningkatan Aktivitas Fungsional
osteofit tersebut akan mengendor dan tidak akan mengiritasi jaringan sekitar
meningkatkan sirkulasi darah lokal kapsul, ligament, dan juga pada otot,
karena adanya efek sedatif tersebut maka akan terjadi peningkatan sirkulasi
pun berkurang.
IMPLIKASI
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa traksi dapat
memberikan manfaat dalam peningkatkan aktivitas
fungsional pada osteoarthritis, sehingga penggunaan
manual traksi terhadap peningkatan aktivitas fungsional
pada osteoathritis efektif pada penderita lansia
Penderita osteoarthritis perlu melakukan olahraga
ringan secara rutin dengan melakukan jenis olahraga yang
tidak banyak menumpu berat badan renang, bersepeda
atau yang meyebabkan terjadinya perlukaan sendi (radang
sendi) seperti berenang. Aktivitas olahraga hendaknya
disesuaikan dengan umur.