Anda di halaman 1dari 17

Hubungan Antara Kadar Vitamin Antioksidan Perinatal

dan Logam Berat dengan Pertumbuhan dan


Perkembangan Kognitif pada Anak Berusia 5 Tahun

Pembacaan Jurnal
Oleh:
Klaudia R. Sarong
Pembimbing:
Dr. Simplicia M. Anggrahini, sp.A
Abstrak
Untuk mengevaluasi bagaimana pajanan vitamin
antioksidan dan logam berat mempengaruhi
perkembangan anak. Kadar antioksidan vitamin A,E dan C
dihitung dalam serum maternal dan korda umbilikalis Full
state performance dan kemampuan inteligensi verbal
dinilai pada 97 anak berusia 5 tahun. Rasio transport
plasenta untuk vitamin A berkorelasi positif dengan skor
FSIQ (p=0.041), dan rasio transport plasenta untuk Vitamin
E berkorelasi positif dengan skor PIQ (p=0.002) dan FSIQ
(p=0.025) . Kadar serum cadmium berkorelasi negatif
dengan skor VIQ (p=0.025) pada anak usia 5 tahun. Kadar
VE PTR yang tinggi merupakan faktor protektif terhadap
skor PIQ (OR=0.025; p=0.021) dan FSIQ (OR<0.001;
p=0.004). yang rendah.Tingkat pendidikan ibu dan ekonomi
yang baik merupakan faktor protektif terhadap skor FSIQ
yang rendah (OR=0.038 95% CI, 0.003-0.458; p=0.010)
dan (OR=0.047; 95% CI, 0.004-0.579; p=0.017). Usia
maternal juga merupakan faktor protektif terhadap
rendahnya skor VIQ dan FSIQ (OR=0.661; 95% CI, 0.500-
Pendahuluan
Gangguan kadar mikronutrien termasuk
vitamin dan mineral telah dihubungkan
dengan berbagai kondisi medis seperti
peningkatan risiko terjadinya berbagai
kondisi medis tertentu

Banyak penelitian epidemiologis pada orang


dewasa menunjukan adanya hubungan
internal antara gangguan neurodegeneratif
dan kurangnya asupan zat gizi yakni vitamin
antioksidan seperti vitamin A, C dan E.
Alasan yang memungkinkan terjadinya fenomena ini
adalah asupan antioksidan melalui diet mempengaruhi
kecerdasan kognitif dan perkembangan prilaku
selama periode kritis pada awal kehidupan.

Kurangnya paparan terhadap vitamin antioksidan


selama periode kritis di awal kehidupan meningkatkan
insidens gangguan neurodegeneratif pada masa
dewasa

paparan terhadap logam berat pada masa kehamilan


berdampak pada rendahnya skor IQ pada anak.
Metode
Penelitian Kohort prospektif selama 5 tahun
150 pasang ibu dan anak yang sehat diikut
sertakan dalam penelitian ini
Kriteria ekslusi ibu: ibu dengan hipertensi,
penyakit tiroid, keracunan kehamilan, DM,
asma bronkial, hepatitis, penyakit ginjal
kronik dan gagal jantung.
Dilakukan wawancara personal selama 45
menit post partum dengan ibu, pengukuran
antropometri dan penilaian terhadap
neurodevelopmental anak
Analisis statistik yang digunakan pada penelitian
ini yaitu Kormogorov-Smirnov goodness-of-fit test
untuk menguji normalitas distribusi data sebelum
analisis.
Uji signifikans dalam penelitian ini menggunakan uji
2 tail dengan nilai p <0.05 dianggap bermakna
secara statistik.
T-test digunakan untuk membandingkan kelompok
inklusi dan eksklusi pada set data dengan distribusi
normal dan uji nonparametrik wilcoxon digunakan
pada data dengan distribusi tidak normal. Semua
variabel kategorik di uji menggunakan analisis chi-
square
Hasil
DISKUSI
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa
asupan vitamin c dan asam folat berkorelasi positif
dengan IQ anak namun logam berat berkorelasi
negatif terhadap IQ anak.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa korelasi
yang signifikan antara VA-PTR dengan berat lahir
dan lingkar kepala pada usia 5 tahun.
Penelitian lain oleh zhang et al. Menemukan bahwa
kadar vitamin A yang tinggi pada serum maternal
yang dikombinasikan dengan asupan vitamin A
neonatus dan suplementasi asam retinoid
bermanfaat pada pembentukan dan pertumbuhan
tulang anak.
Dalam penelitian ini juga ditemukan
korelasi yang signifikan antara rasio
transport plasenta vitamin antioksidan
dengan pertumbuhan dan skor IQ pada
anak. Hal ini berlawanan dengan hasil
penelitian Christian et al yang menunjukan
bahwa suplementasi vitamin selama masa
prenatal tidak berhubungan dengan
inteligensi anak usia sekolah.

Namun menurut penelitian ini,


perkembangan anak tidak tergantung pada
kadar vitamin C dalam korda umbilikal
namun berhubungan dengan kebutuhan
Pada penelitian ini terdapat korelasi negatif yang
signifikan antara kadar kadmium dalam korda
umbilikal dengan VIQ dan korelasi negatif antara PTR
kadmium dengan skor PIQ. Perbedaan ini kemungkinan
disebabkan oleh jumlah sampel yang sedikit.

Penelitian lain oleh Lederman et al, melaporkan bahwa


kadar merkuri dalam darah di korda umbilkal
mempengaruhi perkembangan IQ anak. Walaupun
tidak ditemukan korelasi yang sama dalam penelitian
ini, kadar merkuri yang ditemukan dalam penelitian
lederman 2 kali lebih tinggi daripada kadar merkuri
pada sampel dalam penelitian ini.
Beberapa penelitian sebelumnya
menunjukan bahwa semakin tua usia ibu
dalam kehamilan merupakan risiko bagi ibu
dan bayi namun hasil analisis penelitian ini
menunjukan bahwa usia ibu yang semakin
tua dan matang merupakan faktor protektif
terhadap skor VIQ dan FSIQ yang rendah.
Rata-rata usia ibu dalam penelitian ini
yakni 253 tahun sehingga peneliti
membuat hipotesis bahwa perkembangan
inteligensi anak dan pertumbuhan fisik
anak akan meningkat pada ibu yang hamil
sampai awal usia 30an dan setelah itu akan
Kesimpulan
VA-PTR berkorelasi positif dengan pertumbuhan
fisik pada penelitian kohort terhadap anak-anak di
Tongliang.
Tingginya kadar VA-PTR dan VE-PTR pada saat
kelahiran bermanfaat bagi perkembangan
inteligensi anak. Kadar kadmium darah yang tinggi
berkorelasi negatif terhadap perkembangan
inteligensi anak pada anak usia 5 tahun. Pajanan
ibu terhadap lingkungan dengan perokok
berhubungan dengan peningkatan prevalensi
rendahnya VIQ dan PIQ sementara semakin matang
usia ibu merupakan faktor protektif terhadap skor
VIQ dan FSIQ yang rendah

Anda mungkin juga menyukai