Frekuensi adalah banyaknya getaran per banyaknya waktu pada waktu lampau satuan dari
ukuran sebuah frekuensi didefinisikan sebagai banyaknya siklus perdetik (cps).
Frekuensi ditentukan dalam satuan yang disebut Hertz (Hz). Satu Hertz sama dengan satu
siklus perdetik.
Frekuensi yang dapat didengar oleh manusia berkisar 20 sampai 20.000 Hz dan jangkauan
frekuensi ini dapat mengalami penurunan pada batas atas rentang frekuensi sejalan
dengan bertambahnya umur manusia (lipscomb & Taylor, 1978).
Jangkauan frekuensi audio manusia akan berbeda jika umur manusia juga berbeda.
Frekuensi bunyi
dapat
didefinisikan
sebagai jumlah
periode siklus
kompresi dan
regangan yang
muncul dalam
satu satuan
waktu.
F=1/T
dimana :
f = Frekuensi (Hz)
T = Waktu (detik)
Periode
Amplitudo
Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi adalah aliran energi yang dibawa gelombang udara dalam suatu daerah per
satuan luas.
Intensitas bunyi dalam arah tertentu di suatu titik adalah laju energi bunyi rata-rata yang
ditransmisikan dalam arah tersebut melewati satu-satuan luasan yang tegak lurus arah tersebut di
titik bersangkutan. Untuk tujuan praktis dalam dalam pengendalian kebisingan lingkungan, tingkat
tekanan bunyi sama dengan tingkat intensitas bunyi (Doelle, 1972).
Intesitas bunyi pada tiap titik dari sumber dinyatakan dengan :
Ambang batas pendengaran manusia, yaitu nilai minimum intensitas daya bunyi yang
dapat dideteksi telinga manusia, adalah 10-6 W/cm2 .
Kecepatan Partikel
Radiasi bunyi yang dihasilkan suatu sumber bunyi akan mengelilingi udara sekitarnya.
Radiasi bunyi ini akan mendorong patikel udara yang dekat dengan permukaan luar sumber
bunyi. Hal ini akan menyebabkan bergeraknya partikel-partikel di sekitar radiasi bunyi yang
disebut dengan kecepatan partikel pada persamaan.
Dengan menggunakan kesetimbangan momentum antara momentum linear dan impuls
gaya pada gelombang longitudinal untuk permasalahan solid borne maka dapat
dianologikan menjadi persamaannya adalah :
. Titinada
Sifat sensasi pendengaran yang memungkinkan kita menyusun bunyi dalam suatu
skala yang berkisar dari frekuensi rendah ke tinggi disebut dengan titinada. Secara
subyektif fisiologis, titinada sama dengan frekuensi.
Titinada terutama tergantung pada frekuensi bunyi perangsang, makin tinggi
frekuensinya, makin tinggi pula titinadanya.
Warna Nada
Sensasi bunyi yang mempunyai titinada disebut nada.
Nada murni adalah sensasi bunyi frekuensi tunggal, ditandai dengan ketunggalan
titinadanya. Bunyi ini dapat dihasilkan dengan memukul garpu tala atau dengan
memainkan nada rendah secara lembut pada suling.
Kebanyakan bunyi musik tidak menghasilkan nada murni saja, tetapi menghasilkan
bunyi yang terdiri dari beberapa frekuensi tambahan, yang disebut dengan nada
kompleks. Nada kompleks adalah sensasi bunyi yang ditandai oleh lebih dari satu
frekuensi.
Frekuensi terendah yang berada dalam suatu nada kompleks disebut nada dasar,
sedangkan komponen-komponen dengan frekuensi lebih tinggi disebut nada atas atau
parsial.
Kekerasan Bunyi
Kekerasan bunyi adalah sifat sensasi pendengaran yang subyektif dan dalam
besaran kekerasan ini, bunyi dapat disusun pada skala yang berkisar dari lemah sampai
keras. Kekerasan adalah tanggapan subyektif terhadap tekanan 20 bunyi dan intensitas
bunyi. Phon adalah satuan tingkat kekerasan bunyi, yang dibentuk oleh suatu
percobaan psikologis yang sangat luas. Skala phon ikut memperhatikan kepekaan
telinga yang berbeda terhadap bunyi dengan frekuensi yang berbeda.
2.SIFAT-SIFAT BUNYI SEBAGAI GELOMBANG
Difusi
Difusi merupakan fenomena akustik saat gelombang suara dilepaskan
dalam suatu ruang yang tingkat tekanan suaranya tidak sama di setiap
titik. Gelombang yang memiliki tingkat tekanan suara tertentu akan
mengalir menuju semua titik yang tingkat tekanan suaranya lebih
rendah.
Difraksi
Difraksi merupakan fenomena akustik saat arah rambat gelombang suara
yang tadinya merambat pada satu arah menjadi banyak arah(menyebar).
Saat fenomena ini terjadi, energi yang dibawa oleh gelombang suara
menjadi terpecah-pecah dan mengalir sesuai dengan arah variasi difraksi
Refraksi
Refraksi merupakan fenomena akustik saat gelombang suara
berubah
arah rambatnya saat gelombang suara tersebut merambat melalui
dua
lapisan material yang berbeda kerapatannya. Jadi, refraksi bisa
diartikan fenomena pembiasan suara
Refleksi
Refleksi merupakan fenomena akustik saat
gelombang suara mengenai Suatu permukaan
material dan material tersebut mengembalikan lagi
(memantulkan) sebagian atau seluruh energi
gelombang suara yang
membenturnya
Absorbsi
Absorpsi merupakan fenomena akustik saat gelombang suara mengenai
suatu material dan material tersebut mengurangi (menyerap) sebagian
atau seluruh energi gelombang suara yang membenturnya. Dalam
fenomena absorpsi dikenal istilah faktor absorpsi, yaitu perbandingan
energi yang diserap material absorber dari gelombang suara yang
membenturnya dengan energi pada gelombang suara saat sebelum
membentur absorber
3. JENIS-JENIS SUMBER BUNYI (TITIK DAN GARIS)
Menurut jumlah sumber getaran atau gerakan yang terjadi,
bunyi dapat dibedakan menjadi bunyi yang berasal dari sumber
berbentuk titik dan bunyi yang berasal dari sumber berbentuk
garis.
Sumber bunyi yang berwujud sebagai titik adalah sumber
yang muncul oleh adanya satu buah getaran saja (getaran
tunggal). Selanjutnya bunyi ini terdistribusi atau merambat
dengan kekuatan yang sama ke segala arah, sehingga seolah-oleh
membentuk ruang berwujud bola. Gambar 1.3
Sedangkan bunyi berwujud sebagai garis adalah bunyi yang dihasilkan oleh beberapa
atau banyak getaran majemuk.
Pada sumber bunyi berbentuk garis , diasumsikan sebuah garis berada dalam
ruangan. Ketiak bunyi didistribusikan atau merambat ke segala arah, seolah-olah akan
berbentuk ruang berwujud tabung atau silinder dengan subuah garis sebagai pusat atau
sumbu.
Karena dihasilkan oleh sumber tunggal, bunyi berbentuk titik memiliki kemampuan
sebaran atau perambatan yang lebih rendah dari bunyi berbentuk garis. Hal ini dibuktikan
oleh sebuah penelitian (BRE/CIRIA, 1993)
Pada sumber bunyi titik, setiap jarak bertambah 2 kali lipat kekuatan bunyi berkurang 6dB
Pada sumber bunyi garis, jarak bertambah 2 kali lipat kekuatan bunyi berkurang 3dB
Jenis bunyi majemuk (berwujud seperti garis) amat mudah dijumpai di jalan raya
yang supersibuk, dimana aliran kendaraan berjalan tidak putus. Objek yang berdiri
disisi jalan tersebut akan menerima distribusi bunyi dari sumber majemuk.
4.PROSES PENDENGARAN PADA MANUSIA DAN
KUANTITAS BUNYI
Sound pressure level (SPL) dBA (satuan decibel berbobot)
Ukuran logaritmik dari tekanan efektif relatif Merupakan ekspresi dari kenyaringan relative dari
suara ke nilai referensi. suara di udara sebagaimana yang dipersepsikan
Tingkat tekanan suara, dinotasikan L p dan diukur oleh telinga manusia.
dalam dB , didefinisikan oleh
SOUND WEIGTHING
Merupakan standar nasional yang berkaitan
dengan pengukuran tingkat tekanan suara
dalam gelombang pembobotan diterapkan
untuk tingkat suara instrumen-diukur dalam
upaya untuk menjelaskan relatif kenyaringan
yang dirasakan oleh telinga manusia
Harmoni
Harmoni merupakan keselarasan bunyi dalam
music atau juga dapat dikatakan paduan nada ,
yaitu paduan bunyi nyanyian atau permainan
musik yang menggunakan dua nada atau lebih
yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan
secara serentak.
Oktaf
Merupakan sebuah interval jarak antara
nada satu dengan yang lainnya, hanya
Oktaf terendah yang bisa didengar
oleh manusia
5.MANFAAT PENGETAHUAN BUNYI TERHADAP PERANCANGAN
ARSITEKTUR
Pada prinsipnya, ada tiga kriteria kenyamanan yang diperlukan pada tiap bangunan atau
ruangan, yaitu:
Kenyamanan akustik setiap ruangan berbeda-beda bergantung pada fungsi ruangan itu sendiri.
Penyimpangan terhadap kondisi ideal dari kenyamanan akustik inilah yang menimbulkan rasa
ketidaknyamanan bagi pengguna ruangan.
Akustik sangat berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan ketika seseorang beraktivitas di
dalam ruangan dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi psikologis orang tersebut.
Tampilan akhir dari aplikasi disain akustik seringkali merupakan hal yang subyektif karena
berkaitan dengan faktor estetika atau kosmetik dari sebuah ruangan. Namun desain akustik itu
sendiri bukanlah hal yang subyektif, melainkan hal yang berdasar dan terukur serta memiliki
kriteria, kaidah atau standard baku sesuai ilmu Fisika Akustik.
KARYA ARSITEKTUR
Sidney Opera House
Bagian dasar
bangunan
Gambar Potongan Sidney Opera House