Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR

PUBLIK

KELOMPOK 9
1. Endang Pujiastuty Nainggolan
2. Indriyani Ningsih Sinurat
3. Masnah Salam
4. Patrice
5. Rodentina Kambuaya
Teori Akuntansi Sektor Publik
Teori ini memiliki tiga karakteristik dasar, yaitu :
Kemampuan untuk menerangkan atau
menjelaskan fenomena yang ada (the ability to
explain)
Kemampuan untuk memprediksi (the ability
predict)
Kemampuan mengendalikan fenomena (the
ability to control given phenomena)
Tujuan mempelajari teori
akuntansi:
1. Untuk memahami praktik akuntansi
yang saat ini ada
2. Mempelajari kelemahan &
kekurangan dari praktik akuntansi
yang saat ini dilakukan, dan
3. Memperbaiki praktik akuntansi di
masa datang.
Hambatan untuk menghasilkan laporan
keuangan sektor publik yang relevan dan
dapat diandalkan yang dihadapi akuntansi
sektor publik:
1. Objektivitas
2. Konsistensi
3. Daya banding
4. Tepat waktu
5. Ekonomis dalam penyajian laporan
6. Materialitas
Perlunya Sistem Akuntansi
Sektor Publik
Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah
meliputi pengumpulan data, penganalisaan,
pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan atas
transaksi keuangan pemerintah sebagai suatu
entitas, serta penafsiran terhadap hasil-hasilnya.
Aturan dasar sistem akuntansi keuangan menurut
Masisi (1978) dlm Glynn (1993):
1. Identifikasi kegiatan operasi yang relevan.
2. Pengklasifikasian kegiatan operasi secara tepat;
3. Adanya sistem pengendalian utk menjamin reliabilitas.
4. Menghitung pengaruh masing-masing operasi.
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
Standar akuntansi diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam
pelaporan keuangan.

Hal yg dipertimbangkan dlm penetapan standar akuntansi,


antara lain:
Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan
dlm laporan posisi keuangan, kinerja & aktivitas organisasi bagi
pengguna informasi.
Standar memberikan petunjuk & aturan tindakan bagi auditor yg
memungkinkan pengujian scr hati-hati & independen saat
menggunakan keahlian & integritasnya dlm mengaudit laporan
organisasi serta saat membuktikan kewajarannya.
Standar memberikan petunjuk ttg kumpulan data yg perlu disajikan
berkaitan dg berbagai variabel yg patut dipertimbangkan dlm bidang
perpajakan, regulasi, perencanaan, regulasi ekonomi & peningkatan
efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
Standar menghasilkan prinsip & teori yg penting bagi pihak yg
berkepentingan dlm disiplin ilmu akuntansi.
Standar overload terjadi ketika:
terlalu banyak
terlalu rumit
tak tegas (rigid) sehingga sulit membuat pilihan
penerapannya
mempunyai tujuan yang sifatnya umum sehingga
gagal dlm menyajikan perbedaan kebutuhan diantara
para penyaji & pengguna
kurang spesifik sehingga gagal dlm mengidentifikasi
perbedaan antara
Entitas publik & entitas non-publik
Laporan keuangan tahunan & interim
Organisasi besar & kecil
Laporan keuangan auditan & non-auditan
Pengungkapan yg berlebihan dan/atau pengukuran yg
terlalu kompleks
TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang


dapat diadopsi oleh sektor publik, yaitu :
Akuntansi Anggaran
Akuntansi Komitmen
Akuntansi Dana
Akuntansi Kas
Akuntansi Akrual
Teknik akuntansi tersebut tak bersifat mutually, artinya
penggunaan satu teknik tak berarti menolak penggunaan
teknik lain.
Akuntansi Anggaran
Merupakan teknik akuntansi yg menyajikan jumlah
yg dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat
secara berpasangan (double entry). Lebih
menekankan pada bentuk dari akun-akun keuangan
bukan pada isi akun tersebut
Dapat membandingkan secara sistematik & kontinyu
jumlah anggaran dengan realisasi anggaran,
sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi bila tdpt
varians.
Tujuan: untuk menekankan peran anggaran dalam
siklus perencanaan, pengendalian, & akuntabilitas.
Kelemahan: Teknik ini sangat kompleks.
Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi
yang mengakui transaksi & mencatatnya pada
saat order dikeluarkan.
Tujuan: untuk pengendalian anggaran, agar tak
melakukan pemborosan anggaran
Masalah: akun yg dicatat hanya didukung oleh
order yang dikeluarkan, tak ada kewajiban hukum
untuk patuh pada order & order dengan mudah
dibatalkan. Sehingga sulit untuk mengakui biaya
untuk periode akuntansi yang bersangkutan yang
mana didasarkan pada order yang dikeluarkan
Akuntansi Dana
Masalah utama yang dihadapi organisasi publik adalah
pencarian sumber & alokasi dana
Teori akuntansi dana dikembangkan oleh Vatter (1947)
untuk tujuan organisasi. Pada waktu itu ia melihat bahwa
antara perusahaan pribadi dan perusahaan badan memiliki
beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut adalah:
1. Perusahaan perorangan (milik pribadi) kurang
menguntungkan daripada perusahaan milik publik/PT
2. adanya kesalahan dalam memhami makna entitas
Oleh karena itu, jika organisasi sebagai suatu rangkaian
dana maka Laporan Keuangan merupakan penggabungan
dari Laporan Keuangan dana yg mejadi bagian organisasi
Dua jenis dana pd organisasi sektor
publik, yaitu:
Dana yang dapat dibelanjakan:
digunakan untuk mencatat nilai aktiva,
utang, perubahan aktiva bersih & saldo
dana yang dapat dibelanjakan untuk
kegiatan yang tak bertujuan mencari laba.
Digunakan pada governmental funds
Dana yang tidak dapat dibelanjakan :
untuk mencatat pendapatan, biaya, aktiva,
utang, & modal untuk kegiatan yang
sifatnya mencari laba. Digunakan pada
organisasi bisnis (proprietary funds).
Akuntansi Kas
Penerapan akuntansi kas: pendapatan dicatat pada saat kas
diterima & pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan.
Kelebihan: mencerminkan pengeluaran yang aktual, riil dan
obyektif.
Namun GAAP tak menganjurkan pencatatan dengan dasar kas
karena tak dapat mencerminkan kinerja sesungguhnya.

Akuntansi Akrual
Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas.
Akuntansi akrual diyakini dpt menghasilkan Laporan Keuangan yg
lebih dpt dipercaya, akurat, komprehensif, & relevan utk
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, & politik.
Pengaplikasian accrual basis dlm ASP adalah utk menentukan cost
of services & charging for services, yaitu utk mengetahui
besarnya biaya yg dibutuhkan utk menghasilkan pelayanan publik
serta penentuan harga pelayanan yg dibebankan kpd publik.
Aplikasi accrual basis sektor swasta digunakan utk proper
matching cost againts revenue. Perbedaan ini disbbkan krn pd
sektor swasta lebih profit oriented, sedangkan sektor publik pd
public service oriented.
Single Entry dan Double Entry

Single entry digunakan sebagai dasar pembukuan


dg alasan kemudahan & kepraktisan. Namun tak
dpt memberikan informasi yg komprehensif &
mencerminkan kinerja sesungguhnya.
Tuntutan good governance (transparansi &
akuntabilitas pengelolaan keuangan organisasi
sektor publik) menjadikan perubahan dr sistem
single entry menjadi double entry sbg solusi
mendesak diterapkan.
Aplikasi pencatatan transaksi dg sistem double
entry ditujukan untuk :
menghasilkan LK yg auditable & traceable yg mrp
faktor utama menghasilkan informasi keu yg dpt
dipertanggungjawabkan kpd publik.
Dpt dilakukan pengukuran kinerja scr lebih tepat.

Anda mungkin juga menyukai