Anda di halaman 1dari 22

Alur Pengelolaan Keuangan

Daerah

Endang Pujiastuty Nainggolan


20140411034045
Pengertian
• Keuangan daerah, yaitu semua hak dan kewajiban
daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala
sesuatu berupa uang dan barang yang dapat
dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
• Pengolahan keuangan daerah adalah Keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban,
dan pengawasan keuangan daerah (Permendagri No
13 tahun 2006)
Perencanaan
• Siklus penyusunan APBD diawali dengan perencanaan daerah. Bagi
daerah yang kepala daerahnya terpilih melalui pemilihan langsung
diharapkan dalam waktu tiga bulan setelah kepala daerah dilantik
segera menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD). RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah.
• SKPD menyusun rencana strategis (Renstra-SKPD) kemudian
dijabarkan ke dalam perencanaan untuk satu tahun yang disebut
rencana kerja SKPD (Renja-SKPD).
• Pemerintah Daerah menyusun RPKD yang merupakan penjabaran
dari RPJMD dengan menggunakan bahan dari Renja SKPD untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun
• Berdasarkan RKPD maka pemerintah daerah akan menyusun
KUA dan PPAS.
• Kepala SKPD selanjutnya menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran SKPD (RKA-SKPD) yang disusun berdasarkan prestasi
kerja yang akan dicapai.
• Rencana Kerja dan Anggaran ini kemudian disampaikan
kepada DPRD untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan
RAPBD.
• Proses selanjutnya Pemerintah Daerah mengajukan
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD disertai
penjelasan dari dokumen-dokumen pendukungnya kepada
DPRD untuk dibahas dan disetujui.
Pelaksanaan
• Rancangan peraturan daerah tentang APBD dan
rancangan peraturan daerah tentang penjabaran APBD
yang telah dievaluasi ditetapkan oleh kepala daerah
menjadi peraturan daerah tentang APBD dan peraturan
kepala daerah tentang penjabaran APBD.
• PPKD paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah peraturan
daerah tentang APBD ditetapkan, memberitahukan
kepada semua kepala SKPD agar menyusun rancangan
DPA-SKPD.
• Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPA-SKPD kepada
PPKD paling lama 6 (enam) hari kerja setelah
pemberitahuan.
• Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPA-SKPD kepada
PPKD paling lama 6 (enam) hari kerja setelah
pemberitahuan.

• TAPD melakukan verifikasi rancangan DPA-SKPD


bersama-sama dengan kepala SKPD sejak ditetapkannya
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.

• Berdasarkan hasil verifikasi, PPKD mengesahkan


rancangan DPA-SKPD dengan persetujuan sekretaris
daerah.
• DPA-SKPD yang telah disahkan disampaikan kepada
kepala SKPD, satuan kerja pengawasan daerah , dan
Badan Pemeriksa Keuangan paling lama 7 (tujuh) hari
kerja sejak tanggal disahkan.

• DPA-SKPD digunakan sebagai dasar pelaksanaan


anggaran oleh kepala SKPD selaku pengguna
anggaran/pengguna barang

• Kepala SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD


menyusun rancangan anggaran SKPD.
• Rancangan anggaran kas SKPD disampaikan kepada PPKD
selaku BUD bersamaan dengan rancangan DPA-SKPD.

• Pembahasan rancangan anggaran kas SKPD dilaksanakan


bersamaan dengan pembahasan DPA-SKPD.
Perubahan APBD
• Faktor-faktor penyebab perubahan APBD :
1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA
2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan
pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar
kegiatan, dan antar jenis kegiatan.
3. Keadaan yang mengakibatkan saldo anggaran lebih
tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun
berjalan
4. Keadaan darurat dan
5. Kondisi luar biasa
Tahapan Perubahan APBD
1. Penyiapan Raperda perubahan APBD RKA-SKPD yang
memuat program dan kegiatan baru dan DPA-SKPD yang
akan dianggarkan dalam perubahan APBD yang telah
disusun oleh SKPD disampaikan kepada PPKD untuk
dibahas lanjut oleh TAPD
2. Dalam hasil pembahasan RKA-SKPD dan DPA-SKPD yang
memuat program dan kegiatan yang akan dianggarkan
dalam perubahan APBD terdapat ketidaksesuaian
ketentuan, SKPD melakukan penyempurnaan.
Penatausahaan
• Penatausahaan Penerimaan Keuangan Daerah:
Penerimaan daerah dianggap sah jika penerimaan daerah
disetor ke rekening kas umum daerah pada bank
pemerintah yang ditunjuk dan dianggap sah setelah kuasa
BUD menerima nota kredit. Penerimaan daerah yang
disetor ke rekening kas umum daerah, dilakukan dengan
cara:
1. Disetor langsung ke bank oleh pihak ketiga
2. Disetor melalui bank lain, badan, lembaga keuangan
dan/atau kantor pos oleh pihak ketiga
3. Disetor melalui bendahara penerimaan oleh pihak ketiga
• Penatausahaan Pengeluaran Keuangan Daerah
Berdasarkan SPD atau dokumen lain, bendaharaan
pengeluaran mengajukan SPM kepada pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD.
SPM terdiri dari:
1. SPM Uang Persediaan (SPM-UP)
2. SPM Ganti Uang (SPM-GU)
3. SPM Tambahan Uang (SPM-TU)
4. SPM Langsung (SPM-LS)
• Penatausahaan Pembiayaaan
Penatausahaan pembiayaan dilakukan oleh PPKD.
Kekayaan dan Kewajiban Daerah
Kekayaan dan kewajiban daerah meliputi:
• Kas Umum
• Piutang
• Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
• Utang
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
(Akuntansi)
• Terdapat empat sistem dan prosedur akuntansi yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah:
1. Sistem dan prosedur akuntansi penerimaan kas meliputi
serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan
penerimaan kas dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD
2. Sistem dan prosedur akuntansi pengeluaran kas meliputi
serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan
penerimaan kas dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD
3. Sistem dan prosedur akuntansi aset pada SKPD
meliputi pencatatan dan pelaporan, pemeliharaan,
rehabilitasi, perubahan klasifikasi, dan penyusutan
terhadap aset tetap yang dikuasai/digunakan
pemerintah daerah.
4. Sistem dan prosedur akuntansi selain kas meliputi
serangkaian proses mulai dari pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan
yang berkaitan dengan semua transaksi atau kejadian
selain kas.
Dalam rangka Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD, entitas pelaporan menyusun laporan
keuangan yang meliputi:
• Laporan realisasi anggaran
• Neraca
• Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
Pelaksanaan sistem akuntansi di pemerintahan
daerah akan dilaksanakan oleh:
• Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD
• PPK-SKPD mengkoodinasikan pelaksanaan sistem
dan prosedur penatausahaan bendahara penerimaan
dan bendahara pengeluaran
• Sistem akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan
oleh PPKD.
Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan BPK antara lain:
• Pemeriksaan keuangan
Pemeriksaan terhadap keuanagn pemerintah pusat
dan daerah dengan tujuan memberikan pendapat opini
tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan
• Pemeriksaan kinerja
Pemeriksaan atas aspek ekonomi, efisiensi,
eferktivitas bagi kepentinga manajemen, oleh aparat
pengawasan intern pemerintah dengan tujuan untuk
mengidentifikasi hal-hal yang perlu menjadi perhatian
lembaga perwakilan
• Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Pemeriksaan bertujuan khusus diluar pemeriksaan
keuangan dan kinerja dengan tujuan pemeriksaan atas
hal-hal lain berkaitan dengan keuangan dan
pemeriksaan investigasi

BPK terkadang menggunakan pemeriksa atau


tenaga ahli eksternal apabila BPK tidak memiliki cukup
pemeriksa yang diperlukan dalam suatu pemeriksaan.
Pemeriksa atau tenaga ahli adalah pemeriksa
dilingkungan aparat pengawasan intern pemerintah,
pemeriksa atau tenaga ahli yang memenuhi
persyaratan dari BPK
Dalam pelaksanaan pemeriksaan, pemeriksa dapat :
• Meminta dokumen yang disampaikan oleh pejabat atau
pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuanga
negara
• Mengakses semua data yang disimpan diberbagai meida,
aset, lokasi, dan segala jenis barang atau dokumen dalam
pengusaan atau kendali dari entitas
• Melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang,
barang dan dokumen pengelolaan keuangan negara
• Meminta keterangan kepada seseorang
• Memotret, merekam atau mengambil sampel sebagai
alat bantu pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai