Anda di halaman 1dari 37

HAK ATAS KESEHATAN

DALAM PERSPEKTIF HAM

Dr. Betta Kurniawan, M.Kes

Unit Bioetika dan Humaniora Fakultas Kedokteran


Universitas Lampung, Indonesia
Pengertian
Kesehatan keadaaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi (Pasal 1 poin 1 UU No
23/1992 tentang Kesehatan)
Tanpa kesehatan seseorang menjadi tidak sederajat
secara kondisional, tidak mampu memperoleh hak-hak
lainnya
Kesehatan ukuran selain tingkat pendidikan dan
ekonomi, yang menentukan mutu dari sumber daya
manusia (Human Development Index)
Jaminan Pengakuan Hak Atas Kesehatan
a) Instrumen Internasional
1) Pasal 25 Universal Declaration of Human Rights
(UDHR).
2) Pasal 6 dan 7 International Covenant on Civil and
Political Rights (ICCPR)
3) Pasal 12 International Covenant on Economic,
Social and Cultural Right (ICESCR)
4) Pasal 5 International Convention on the
Elimination of All Forms of Racial Discrimination
(ICERD)
5) Pasal 11, 12 dan 14 Convention on the
Elimination of All Forms of Discrimination
against Women (Womens Convention)
6) Pasal 1 Convention against Torture and
Other Cruel, Inhuman or Degrading
Treatment or Punishment (Torture
Convention, or CAT)
7) Pasal 24 Convention on the Rights of the
Child (Childrens Convention, or CRC)
b) Instrumen Nasional
1) Amandemen- II Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945
2) Pasal 9 UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia
3) Pasal 4 UU Nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan
4) UU Nomor 11 tahun 2005 tentang Ratifikasi
Kovenan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
Deklarasi Universal HAM (1948)

-Dalam Piagam HAM Internasional.


-Merupakan standar umum yg harus dicapai oleh setiap orang
dan negara, sumber inspirasi PBB.

Pasal 22, Hak Atas Jaminan Sosial:


Setiap orang, sebagai anggota masyarakat, berhak atas
jaminan sosial dan berhak terlaksananya hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya yang sangat diperlukan
untuk martabat dan pertumbuhan bebas pribadinya,
memalui usaha-usaha nasional maupun kerjasama
internasional, dan sesuai dengan pengaturan serta sumber
daya setiap negara.
Deklarasi Universal HAM

Pasal 25 (1), Standar Hidup yang Layak dan Jaminan


Perlindungan Kesehatan:
- Setiap orang berhak atas hidup yang memadai untuk
kesehatan, kesejahteraan diri dan keluarganya,
termasuk atas pangan, pakaian,perumahan dan
perawatan kesehatan, sertapelayanan sosial yang
diperlukan, dan berhak atas jaminan pada saat
pengangguran, menderita sakit, cacat, menjadi
janda/duda, mencapai usia lanjut atau keadaan lainnya
yang mengakibatkannya kekurangan nafkah, yang
berada diluar kekuasaannnya.
- Pasal 26 : hak pendidikan....
Kovenan Internasional (PBB, 1965)

tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial

- Semua manusia sederajat dalam martabat dan hak:


perlindungan hukum dan diskriminasi apapun.

Pasal 1: Diskriminasi Rasial: Semua bentuk pembedaan,


pengecualian, pembatasan, atau pengutamaan berdasarkan
ras, warna kulit, keturunan atau kebangsaan atau suku
bangsa, yang mempunyai maksud meniadakan atau
merusak pengakuan, pencapaian atau pelaksanaan, atas
dasar persamaan, hak asasi manusia dan kebebasan dasar
dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya atau bidang
kehidupan masyarakat yang lain.
Pasal 5:
Negara-negara Pihak, melarang dan menghapuskan
semua bentuk diskrimnasi rasial serta menjamin hak setiap
orang.. Terutama menikmati hak dibawah ini:
(a) Hak diperlakukan dengan sama di depan pengadilan
dan badan-badan peradilan lain.
(b) Hak untuk aman.
(c) Hak politik
(d) Hak sipil
(e) Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, khususnya:
(iv) hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,
perawatan medis, jaminan sosial dan
pelayananpelayanan sosial,
(v) hak atas pendidikan dan pelatihan,
Kovenan Ekosob pasal 12:

....mengakui hak setiap orang untuk menikmati standar


pelayanan kesehatan fisik dan mental tertinggi...
...langkah-langkah yg diperlukan untuk:
-menanggulangi dan memperkecil kematian bayi dan
anak balita agar tumbuh sehat
-memperbaiki semua segi kesehatan lingkungan dan
industri
-mencegah,mengobati dan menanggulangi
epidemi,endemi penyakit yg berhub dgn pekerjaan n
penyakit lain
-menciptakan kondisi yg menjamin kualitas pelayanan
medis dan perawatan dokter-
Deklarasi Alma-Ata (1978)
Peran Negara Untuk Memenuhi Hak Atas
Kesehatan Warga Negara :
Penyediaan pelayanan kesehatan dasar
Promosi penyediaan makanan dan gizi yg baik
Penyediaan air bersih yg cukup dan sanitasi
Pearwatan ibu dan anak termasuk KB
Imunisasi untuk penyakit menular berbahaya
Pencegahan dan kontrol thp penyakit2 endemik lokal
Pengobatan yg baik dan penyakit umum dan luka-luka
Penyediaan obat-obat esensial
Menyiapkan program pendidikan kesehatan

Istilah pertama Health for all


Piagam Majelis Kesehatan Rakyat tahun 2000
(di Bangladesh)

Kesehatan sbg HAM:


Kesehatan mencerminkan komitmen masyarakat thp kesetaraan
dan keadilan.
Kesehatan dan HAM seharusnya diprioritaskan diatas kepentingan
ekonomi dan politik (mis perang-perang di Timteng)
Mengajak:
-mendukung penerapan hak untuk sehat
-menuntut pemerintah dan org internasional---dipastikan
pelaksanaan kebijakan dan menghormati hak untuk sehat
-membangun gerakan masyarakat agar kesehatan dan Ham
masuk dalam undang-undang
-melawan eksploitasi kebutuhan kesehatan rakyat untuk
mengambil keuntungan (misal kasus strain virus flu burung, baca
buku Menkes Saatnya Dunia Berubah)
Konseptualisasi Hak Asasi Manusia

Hak yang bersifat mendasar---ada setelah manusia ada


dimuka bumi.
Hak yang bersifat mendasar dan inheren dengan jati diri
manusia secara universal.
Hak-hak dasar yang dimiliki manusia bukan karena
diberikannya oleh masyarakat atau negara, melainkan
berdasarkan martabat sebagai manusia.
Prinsip-prinsip HAM yang melekat:

Hak adalah universal--dimanapun


Hak bersifat melekattak bisa ambil/diberikan
Hak selalu diikuti kewajiban (menghargai, melindungi
dan memenuhi)
Partisipasi adalah hak yg paling dasar
Hak tak bisa berdiri sendiri dan saling terkait
Muatan HAM Bidang Kesehatan dalam
Perubahan Kedua UUD 1945

BAB XA/ Pasal 28 H:


(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan
kesehatan.
(2)Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakukan
khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang
sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
(3)Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
Ketetapan MPR No XVII / MPR /
1998 tentang HAM

Penegasan bahwa penegakan HAM dilakukan secara:


a. struktural (lembaga-lembaga negara)
b. kultural (kesadaran dan tanggungjawab masyarakat)
c. institusional (KOMNAS HAM---Kepres 129 th 1998).
UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM

HAM: seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan


keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan YME dan
merupakan anugerahNYa yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintah,
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
Kewajiban Dasar Manusia adalah seperangkat kewajiban
yang apabila tidak dilaksanakan, tidak meungkinkan
terlaksananta dan tegaknya hak asasi manusia.(Bab I
Pasal 1)
UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM

Bab III Bagian Pertama, pasal 9Hak untuk Hidup.


Bab III Bagian Kelima, pasal 21keluhan pribadi.....tidak
boleh jadi obyek penelitian tanpa persetujuan.
Penjelasan Pasal 41 ayat 1: Kemudahan dan perlakuan
khusus adalah pemberian pelayanan, jasa, atau
penyediaan fasilitas dan sarana kelancaran, keamanan,
kesehatan dan keselamatan.
Hak Atas Kesehatan
Hak atas kesehatan bukan hak agar setiap orang
menjadi sehat, atau pemerintah harus menyediakan
sarana pelayanan kesehatan yang mahal di luar
kesanggupan pemerintah
Hak atas kesehatan agar pemerintah dan pejabat
publik membuat kebijakan dan rencana kerja untuk
tersedia dan terjangkaunya sarana pelayanan kesehatan
untuk semua dalam kemungkinan waktu yang
secepatnya.
Pasal 12 ayat (1) International Covenant on Economic,
Social and Cultural Right (ICESCR) hak atas kesehatan
dijelaskan sebagai hak setiap orang untuk menikmati
standar tertinggi yang dapat dicapai atas kesehatan fisik
dan mental tidak mencakup area pelayanan kesehatan
Untuk mencapai perwujudan hak ini, diperlukan langkah-
langkah Negara Konvenan untuk mengupayakan :
a) Ketentuan untuk pengurangan tingkat kelahiran-mati
dan kematian anak serta perkembangan anak yang
sehat;
b) Perbaikan semua aspek kesehatan lingkungan dan
industri;
c) Pencegahan, pengobatan dan pengendalian penyakit
menular, endemik, penyakit lainnya yang berhubungan
dengan pekerjaan;
d) Penciptaan kondisi yang menjamin semua pelayanan
dan perhatian medis dalam hal sakitnya seseorang
Hak atas kesehatan mencakup faktor ekonomi, sosial
dan faktor penentu kesehatan (makanan dan nutrisi,
tempat tinggal, akses terhadap air minum yang sehat dan
sanitasi yang memadai, kondisi kerja yang sehat dan
aman serta lingkungan yang sehat)
Hubungan Antara Hak Asasi Manusia dan
Kesehatan
Hubungan saling mempengaruhi
Pelanggaran HAM Gangguan terhadap kesehatan
Isu Pokok Hak Atas Kesehatan

Unsur-unsur Core content yang harus dijamin oleh negara


dalam keadaan apapun :
1) Perawatan kesehatan :
Perawatan kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana;
Imunisasi;
Tindakan yang layak untuk penyakit-penyakit biasa (common
disease) dan kecelakaan;
Penyediaan obat-obatan yang pokok (essential drugs)
2) Prakondisi dasar untuk kesehatan :
Pendidikan untuk menangani masalah kesehatan termasuk
metode-metode untuk mencegah dan mengedalikannya;
Promosi penyediaan makanan dan nutrisi yang tepat;
Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
Contoh umum dan spesifik berdasarkan pasal 12 ayat (2)
International Covenant on Economic, Social and Cultural
Right (ICESCR) :
a) Hak ibu, Hak anak dan kesehatan reproduksi.
mengurangi angka kematian bayi dan anak di bawah usia 5 tahun;
pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi;
akses terhadap Keluarga Berencana (KB);
perawatan sebelum dan sesudah melahirkan;
pelayanan gawat darurat dalam bidang obstetri (kebidanan);
akses dan sumber daya yang dibutuhkan sehubungan dengan
kesehatan reproduksi.
b) Hak atas lingkungan alam dan tempat kerja yang sehat
dan aman.
Tindakan preventif terhadap kecelakaan kerja dan penyakit;
Air minum yang sehat dan aman serta sanitasi dasar;
Pencegahan dan menurunkan kerentanan masyarakat dari
substansi yang membahayakan seperti radiasi, zat kimia
berbahaya, kondisi lingkungan yang membahayakan;
Lanjutan hak atas lingkungan
Industri yang higienis;
Lingkungan kerja yang sehat dan higienis;
Perumahan yang sehat dan memadai;
Persediaan makanan dan nutrisi yang cukup;
Tidak mendorong penyalahgunaan alkohol, tembakau, obat-obatan
dan substansi yang berbahaya lainnya
c) Hak pencegahan, penanggulangan dan pemeriksaan
penyakit
Pencegahan dan penanggulangan serta pengawasan penyakit
epidemik dan endemik, penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan;
Pembentukan program pencegahan dan pendidikan bagi tingkah
laku yang berkaitan dengan kesehatan seperti penyakit menular
seksual (PMS), HIV/AIDS, penyakit yang berhubungan dengan
kesehatan seksual dan reproduksi;
Lanjutan hak pencegahan
Promosi menenai faktor sosial yang berpengaruh pada kesehatan,
misalnya lingkungan yang aman, pendidikan, pertumbuhan
ekonomi dan keseteraan gender;
Hak atas perawatan;
Bantuan bencana alam dan bantuan kemanusiaan dalam situasi
darurat;
Pengendalian penyakit dengan menyediakan teknologi,
menggunakan dan meningkatkan ketahanan epidemi serta
imunisasi
d) Hak atas fasilitas kesehatan, barang dan jasa.
Menjamin adanya pelayanan medis yang mencakup upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif baik fisik maupun
mental;
Penyediaan obat-obatan yang esensial;
Pengobatan atau perawatan mental yang tepat;
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan
seperti organisasi bidang kesehatan, sistem asuransi, secara
khusus partisipasi dalam keputusan politik di level komunitas
tertentu dan negara
e) Topik khusus dan penerapan yang lebih luas.
Non diskriminasi dan perlakuan yang sama;
Perspektif gender
Kesehatan anak dan remaja, orang tua, penyandang cacat dan
masyarakat adat.
Implementasi Hak Atas Kesehatan Dalam Konteks HAM

Kewajiban negara mengimplementasikan norma-norma


HAM pada hak atas kesehatan harus memenuhi prinsip-
prinsip :
1) Ketersediaan pelayanan kesehatanharus memiiki
sejumlah pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk
2) Aksesibilitas. Fasilitas kesehatan, barang dan jasa,
harus dapat diakses oleh tiap orang tanpa diskriminasi
dalam jurisdiksi negara
3) Penerimaan. Segala fasilitas kesehatan, barang dan
pelayanan harus diterima oleh etika medis dan sesuai
secara budaya
4) Kualitas. Fasilitas kesehatan, barang, dan jasa harus
secara ilmu dan secara medis dalam kualitas yang baik.
Bentuk kewajiban negara
3 bentuk kewajiban negara untuk memenuhi hak atas
kesehatan :
1. Menghormati hak atas kesehatan
2. Melindungi hak atas kesehatan
3. Memenuhi hak atas kesehatan
Pemerintah harus menyediakan fasilitas dan pelayanan
kesehatan, makanan yang cukup, informasi dan
pendidikan kesehatan, pelayanan pra kondisi
kesehatan serta faktor sosial yang berpengaruh pada
kesehatan
KESIMPULAN

Indikator dipenuhinya hak atas kesehatan adanya


progressive realization atas tersedia dan terjangkaunya
sarana pelayanan kesehatan untuk semua dalam
kemungkinan waktu yang secepatnya
Implementasi hak atas kesehatan harus memenuhi
prinsip ketersediaan, keterjangkauan, penerimaan dan
kualitas
Tidak terpenuhinya hak atas kesehatan yang menjadi
kewajiban negara bentuk pelanggaran HAM baik pada
tingkat pelaksana (commission) maupun pembiaran
(omission).
KESIMPULAN
Perlu kesungguhan negara serta partisipasi semua pihak
baik masyarakat umum, LSM untuk dapat senantiasa
meningkatkan kepedulian, monitoring serta mengevaluasi
hak atas kesehatan dapat terpenuhi yang secara
langsung maupun tidak langsung akan berdampak positif
dalam pembangunan masyarakat Indonesia
Terima
TERIMAKasih....
KASIH

Anda mungkin juga menyukai