PERANCANGAN PROSES
ALI ALTWAY
MATERI
KONSEP PERANCANGAN PROSES
KIMIA
PEMILIHAN REAKTOR
PEMILIHAN SEPARATOR
SINTESA SISTIM REKTOR-SEPARATOR
(SINTESA FLOWSHEET)
KONSEP PERANCANGAN PROSES KIMIA
Proses kimia :
Transformasi ( Perubahan ) suatu bahan baku
menjadi produk yang dikehendaki.
Proses kimia dilaksanakan dalam beberapa tahap
yaitu : Reaksi, Pemisahan, Pencampuran,
Pemanasan, Pendinginan, Perubahan tekanan,
Pengecilan dan Pembesaran ukuran partikel.
(KONVERSI KECIL)
STEAM
FEED C.W.
REAKTOR
STEAM
C.W PRODUK
STEAM
BYPRODUCT
ALTERNATIVE-1
CONTOH PERANCANGAN PROSES
STEAM FEED
C.W.
REAKTOR
C.W.
PRODUCT
STEAM
BYPRODUCT
ALTERNATIVE-2
CONTOH PERANCANGAN PROSES
FEED
REAKTOR
PRODUCT
BYPRODUCT
ALTERNATIVE-3
HIERARCHI DALAM PERANCANGAN PROSES
MODEL BAWANG
1. PEMILIHAN
REAKTOR
2. PEMILIHAN
REAKTOR SEPARATOR
3. SINTESA SISTIM
REAKTOR-
SEPARATOR
SEPARATOR
SISTIM REAKTOR- 4. INTEGRASI PANAS
SEPARATOR
UNTUK
MERANCANG
INTEGRASI PANAS JARINGAN
PENUKAR PANAS
PEMILIHAN 5. PEMILIHAN
UTILITAS UTILITAS
PEMILIHAN REAKTOR
Contoh 1 :
Dikehendaki untuk menghasilkan Vinyl chloride. Terdapat 3
jalan reaksi yang dapat dipilih yaitu :
1. C2H2 + HCl C2H3Cl
2. C2H4 + Cl2 C2H4Cl2
C2H4Cl2 C2H3Cl + HCl
3. C2H4 + O2 + 2 HCl C2H4Cl2 + H2O
C2H4Cl2 C2H3Cl + HCl
PEMILIHAN REAKTOR
SINTESA JALAN REAKSI
Berat Molekul dan Harga Pasar Bahan-bahan
Oxygen bisa dianggap gratis, diperoleh dari udara atmosfir. Jalan reaksi
mana yang paling layak (feasible)?
PEMILIHAN REAKTOR
SINTESA JALAN REAKSI
PENYELESAIAN:
Pertama ditentukan reaksi netto untuk tiap jalan reaksi
Jalan reaksi 1:
C2H2 + HCl C2H3Cl (netto reaksi)
Jalan reaksi 2:
C2H4 + Cl2 C2H4Cl2
C2H4Cl2 C2H3Cl + HCl
----------------------------------------------------
C2H4 + Cl2 C2H3Cl + HCl (netto reaksi)
Jalan reaksi 3:
C2H4 + O2 + 2 HCl C2H4Cl2 + H2O
C2H4Cl2 C2H3Cl + HCl
-------------------------------------------------------------------
C2H4 + O2 + HCl C2H3Cl + H2O (netto reaksi)
PEMILIHAN REAKTOR
SINTESA JALAN REAKSI
Contoh 2
Sarankan suatu proses dari jalan-jalan reraksi pada contoh soal 1
yang menggunakan ethylene dan chlorine sebagai bahan baku dan
tak menghasilkan produk samping kecuali H2O. Apakah proses ini
menarik secara ekonomis ?
Penyelesaian :
Jalan reaksi baru ini dapat diperoleh dengan menggabungkan
jalan reaksi 2 dan jalan reaksi 3, yaitu :
C2H4 + Cl2 C2H4Cl2
C2H4 + O2 + 2HCl C2H4Cl2 + H2O
2C2H4Cl2 2C2H3Cl + 2HCl
Reaksi netto adalah :
2 C2H4 + Cl2 + O2 2C2H3Cl + H2O
atau
C2H4 + Cl2 + O2 C2H3Cl + H2O
PEMILIHAN REAKTOR
Reaksi tunggal
Reaksi Paralel
Reaksi Seri
Reaksi Seri - Paralel
PEMILIHAN REAKTOR
Type - type Sistim Reaksi :
Reaksi Tunggal
CH3HCOCH2 CH2 = CHCH2OH
Propylene Oxide Allyl alcohol
(CH3)2CHOH CH3COCH3 + H2
Isopropyl alcohol acetone Hydrogen
Reaksi Paralel
CH2 = CH2 + 1/2O2 H2COCH2
Ethylene oxygen ethylene oxide
CH2=CH2 + 2 O2 2 H2O + CO2
PEMILIHAN REAKTOR
Type - type Sistim Reaksi :
Reaksi Seri :
CH3OH + 1/2O2 HCHO + H2O
methanol oxygen formaldehyde water
HCHO CO + H2
formaldehyde carbon hydrogen
monoxide
Kinerja Reaktor
Contoh Soal 3:
Benzene akan dihasilkan dari toulene
menurut reaksi :
C6H5CH3 + H2 C6H6 + CH4
Sebagian benzene yang terbentuk
mengalami reaksi sekunder membentuk
diphenyl,
2C6H6 C12H10 + H2
PEMILIHAN REAKTOR
Kinerja Reaktor
Kompone Laju alir Laju alir effluen
n Umpan(feed) Kmole / jam
kmole / jam
H2 1858 1583
CH4 804 1083
C6H6 13 282
C6H5CH3 372 93
C12H10 0 4
Reaksi Tunggal :
Tujuan : Meminimumkan harga reaktor (berarti
meminimumkan volume reaktor untuk konversi
tertentu. Biasanya konversi ditetapkan sebesar 95%
untuk reaksi tunggal irreversible, dan 95% dari pada
konversi kesetimbangan untuk reaksi tunggal
reversible.
Reaksi Ganda :
Tujuan : meminimumkan pembentukan produk
samping (memaksimumkan selektifitas) untuk suatu
konversi tertentu. Pemilihan kondisi operasi reaktor
harus memanfaatkan perbedaan antara pengaruh
kinetik dan kesetimbangan terhadap reaksi primer dan
sekunder agar produk yang dikehendaki lebih banyak
terbentuk.
PEMILIHAN REAKTOR
TUJUAN DALAM PERANCANGAN REAKTOR
Reaksi Paralel :
Tinjau Reaksi berikut ,
FEED PRODUCT, a1
r1 k 1 C FEED
a2
r 2 k 2 C FEED
FEED BY PRODUCT,
r 2 k 2 a 2 a1
CFEED
r1 k 1
a2 > a1 Selektifitas naik bila konversi naik.
a2 < a1 Selektifitas turun bila konversi naik.
Untuk keadaan pertama, tetapan konversi
95%
Untuk keadaan kedua, tetapan konversi 50%
PEMILIHAN REAKTOR
TUJUAN DALAM PERANCANGAN REAKTOR
Reaksi Seri :
Tinjau Reaksi berikut ,
a1
r1 k 1C FEED
FEED PRODUCT
a2
PRODUCT BY PRODUCT r 2 k 2 C PRODUCT
Reaksi Tunggal :
a1
r1 k 1C FEED
FEED PRODUCT
r2 k 2 a 2a1
C FEED
r1 k1
r2
Dikehendaki kecil
r1
Reaksi Seri :
Untuk menghambat reaksi ke-tiga gunakan reaktor Plug flow atau reaktor
batch. Sehingga untuk reaksi seri paralel diatas, bila a1 > a2 gunakan reaktor
Plug flow/reaktor batch. Sedang bila a1 < a2 ada 3 pilihan yaitu :
Beberapa reaktor mixed flow terpasang seri; Reaktor Plug flow dengan recycle;
Kombinasi reaktor Plug flow dan reaktor mixed flow
PEMILIHAN REAKTOR
KONSENTRASI REAKTOR
Ada 3 aspek dari konsentrasi reaktor yaitu: Konversi,
Ratio Reaktan, Penambahan Inert. Ditinjau pilihan
konsentrasi untuk berbagai type reaksi.
KONSENTRASI REAKTOR
Reaksi Paralel
Untuk reaksi paralel : FEED1 + FEED2 PRODUCT a1 C b1
r1 k1C FEED1 FEED 2
a 2 C b2
FEED1 + FEED2 BY PRODUCT r2 k 2C FEED1 FEED 2
r 2 k 2 a 2 a 1 b 2 b1
CFEED1 CFEED 2
r1 k 1
Bila (a2-a1) > (b2 - b1) gunakan kelebihan FEED2
Bila (a2-a1) < (b2 - b1) gunakan kelebihan FEED1
KONSENTRASI REAKTOR
Reaksi Seri - Paralel :
Sebagaimana reaksi paralel dan seri, untuk reaksi Seri-Paralel
penggunaan kelebihan salah satu feed dapat menaikkan selektifitas
reaksi.
Penghilangan Product selama reaksi berlangsung juga effectiive
dalam menaikkan selectifitas dengan menghambat reaksi seri dari
pada reaksi-reaksi By Product.
Bila reaksi by product reversible, konsentrasi inert ( bila ada) juga
berpengaruh terhadap selektifitas reaksi, demikian pula merecycle by
produk dapat menghambat pembentukannya
PEMILIHAN REAKTOR
SUHU REAKTOR
Reaksi tunggal :
Reaksi Endotermik :
Bila reaksi endotermik reversible, suhu tinggi akan menaikkan konversi
kesetimbangan. Suhu tinggi juga menaikkan kecepatan reaksi. Jadi
untuk reaksi endotermik (reversible atau irreversible) suhu reaktor
harus dipilih setinggi mungkin.
Reaksi Exothermik :
Untuk reaksi exotermic irreversible, suhu reaktor harus dipilih setinggi
mungkin.
Untuk reaksi exotermik reversible, suhu rendah akan menaikkan
konversi kesetimbangan. Sebaliknya suhu tinggi akan menaikkan
kecepatan reaksi. Sehingga suhu reaktor yang dipilih adalah mula-mula
(pada saat jauh dari kesetimbangan) tinggi kemudian suhu diturunkan
ketika reaksi makin mendekati kesetimbangan.
PEMILIHAN REAKTOR
SUHU REAKTOR
Reaksi Ganda :
Untuk reaksi ganda tujuan perancangan adalah memperbesar
(memaksimumkan) selektifitas. Tinjau reaksi ganda berikut :
a1
r1 k1C FEED
FEED PRODUCT
a2
r2 k 2C FEED
FEED BY PRODUCT
r 2 k 2 a 2a1 k 20 ( E2 E1 ) / RT a 2a1
C FEED e C FEED
r1 k 1 k 10
C2H4O + NH3
NH2CH2CH2OH
MEA
Terdapat dua reaksi sekunder :
NH2CH2CH2OH + C2H4O
NH
(CH2CH2OH)2
DEA
NH (CH2CH2OH)2 + C2H4O NH
(CH2CH2OH)3
TEA
Buat pilihan awal untuk reaktor
PEMILIHAN REAKTOR
PENYELESAIAN
Pilihan konversi Reaksi :
Konversi tinggi, menaikkan konsentrasi MEA dan sehingga memperbesar kecepatan raksi
sekunder. Konversi rendah, memperkecil capital cost reaktor, namun menaikkan capital cost
peralatan-peralatan lainnya didalam flow sheet.
Maka dipilih konversi 50%
Pilihan type Reaktor :
Untuk menghambat pembentukan DEA dan TEA dipilih type reaktor yang memberikan
waktu tinggal seragam yaitu Reaktor batch atau Reaktor Plug-flow
Piihan konsentrasi :
Tinjau persamaan laju reaksi utama :
a1 Cb1
r1 k 1 CEO NH 3
a 2 Cb 2
r 2 k 2 CMEA a 3 Cb 3
r 3 k 3 CMEA
Dan persamaan laju reaksi sekunder : EO EO
Operasi dengan ekses NH3, akan memperbesar CNH3 namun memperekecil CEO. Sehingga
pengaruh exes ammonia terhadap persamaan laju reaksi utama bergantung pada harga a1
dan b1.
Operasi dengan ekses NH3, akan memperkecil konsentrasi MEA sehingga akan memperkecil
laju reaksi kedua reaksi sekunder.
Sehingga dipilih operasi dengan ekses NH3. Dalam praktek, mole ratio NH3 terhadap
ethylene oxide sebesar 10:1 menghasilkan 75% MEA, 21% DEA, dan 4% TEA, sedangkan
operasi dengan perbandinggan ekimolar menghasilkan 12% MEA, dan 65% TEA
PEMILIHAN SEPARATOR
Persoalan Pemisahan muncul setelah kita melakukan pilihan
terhadap reaktor. Proses pemisahan diperlukan untuk aliran keluar
reaktor atau aliran feed sebelum masuk reaktor.
Campuran yang akan dipisahkan bisa homogen atau heterogen.
Bila campuran yang akan dipisahkan heterogen, pemissahan bisa
dilaksanakan secara langsung. Namun bila campuran yang akan
dipisahkan homogen, pemisahan bisa dilaksanakan dengan
menambahkan atau menciptakan fasa lain didalam sistim.
Pemisahan campuran heterogen harus dilakukan sebelum
pemisahan campuran homogen.
Macam-macam pemisahan campuran heterogen adalah :
Vapor - Liquid
Liquid - liquid
Solid - Liquid
Solid - Vapor
Solid - solid
Konsep Pemisahan:
Untuk terjadinya pemisahan disyaratkan dua hal:
1. Perbedaan sifat komponen-komponen yang dipisahkan
2. Adanya gaya penggerak
PEMISAHAN CAMPURAN HETEROGEN
Pemisahan Sentrifugal
Pada proses pemisahan ini, partikel-partikel yang akan
dipisahkan, dikenakan gaya sentrifugal yang
ditimbulkan oleh perputaran melalui suatu sumbu.
Gaya sentrifugal ini jauh lebih besar dari pada gaya
gravitasi. Proses pemisahan ini digunakan bila
perbedaan densitas zt-zat yang akan dipisahkan
sangat kecil.
Contoh alat-alat sentrifugal adalah :
Cyclone untuk pemisahan solid - gas & solid -
liquid
Centrifuge untuk pemisahan liquid - solid dan
liquid - liquid
PEMISAHAN CAMPURAN HETEROGEN
Filltrasi
Pada proses filtrasi, partikel-partikel padat tersuspensi didalam
liquid atau gas dihilangkan dengan melewatkan campuran ini
melalui medium berpori yang menahan partikell-partikel padat
dan melewatkan fluid nya.
Ada dua type filtrasi yaitu :
Cake filtratio (bila solid ditahan pada permukaan medium filter)
Depth filtrastion (bila solid ditangkap/ditahan didalam medium
filter)
Contoh Cake filltration : Bag filter, plate and frame, rotating drum,
rotating belt, dsb
Contoh depth filtration : deep bed filter atau sand filter.
PEMISAHAN CAMPURAN HOMOGEN
Condensor
Reboiler
PEMISAHAN CAMPURAN HOMOGEN
Keadaan-keadaan dimana distilasi tak cocok yaitu :
1. Pemisahan bahan dengan berat molekul rendah. Dalam hal ini
lebih baik menggunakan cara absorpsi, adsorpsi dan membran
gas separator.
2. Pemisahan bahan dengan berat molekul tinggi dan bahan-bahan
yang peka terhadap panas.
3. Pemisahan konponen-komponen dengan konsentrasi rendah.
Alternatif pemisahan yang lebih baik adalah absorpsi & adsorpsi
4. Pemisahan antar kelompok komponen-komponen (misal
pemisahan antara campuran aromatic dari campuran aliphatic).
Untuk keadaan ini, alternatif pemisahan yang lebih baik adalah
ekstraksi..
5. Pemisahan cairan volatile dari suatu komponen yang tak volatile.
Alternatif pemisahan yang lebih baik adalah evaporasi dan drying.
6. Pemisahan campuran condensable dan non-condensable.
Alternatif yang lebih baik adalah kondensasi parsial yang diikuti
dengan alat pemisahan fasa.
Pembentukan By Product
Tinjau raksi berikut :
FEED PRODUCT + BYPRODUCT
atau,
FEED PRODUCT
PRODUCT BYPRODUCT
Dalam hal ini, pada aliran keluar reaktor
terdapat FEED yang tak bereaksi, PRODUCT
dan BYPRODUCT. Diperlukan dua separator
untuk memisahkan aliran ini.
Ada beberapa type struktur flow sheet :
SISTIM REAKTOR SEPARATOR
SISTIM REAKTOR SEPARATOR
Kotoran umpan
Bila umpan mengandung kotoran, ada
beberapa kemungkinan struktur flow
sheet.
SISTIM REAKTOR SEPARATOR
SISTIM REAKTOR SEPARATOR
4. Perancangan
Proses
Penentuan bagaimana membuat produk atau memilih
proses yang terbaik untuk menghasilkan produk.
5. Perancangan
Operasi
Penentuan metode untuk mengefektifkan proses, dan
darimana jumlah tanaga/mesin yang dibutuhkan dapat
diperkirakan, satuan operasi dengan design yang optimum.
6. Perancangan
Fasilitas
Penentuan urutan aliran dan rencana peletakan
aktivitas untuk memperoleh gerakan yang teratur dan
efesien dari bahan dalam seluruh proses (plant lay out &
material handling).
Data utama :
Masalah pemasaran (dari program penjualan &
harga)
Bahan baku (dari neraca produksi)
Lokasi (banyak factor yang diperhatikan)
Studi Kelayaan
Perkiraan Harga berdasar pada
perancangan awal pabrik
Perancangan proses
Pemilihan alat-alat proses dan bahan
konstruksinya
Tata lata pabrik dan lokasi pabrik
beaya tenaga kerja, bangunan, dan
tanah
Faktor-faktor Perancangan
Pabrik
Faktor teknis
Faktor ekonomi
Keamanan, dan kesehatan & keselamatan
kerja
MANUFACTURING COST ANALYSIS
Tabel 8-2 menunjukkan hasil dari survey pada penggunaan
metode metode diatas pada economic analyses
Figure 6-1
Tree diagram showing
cash flow for industrial
operation
Fugure 6-7
Costs involved in total product cost for a
typical chemical process plant
Fugure 6-7
Spreadsheet for first-
year, annual total
product cost for 100
percent capacity