Anda di halaman 1dari 16

REVIEW

PRAKTIKUM
HISTOLOGI
MIKROTEKNIK
Proses pembuatan sediaan secara histologik : mikroteknik

Ada 2 jenis sediaan :

a. Sediaan segar
Sediaan tidak memerlukan perlakukan khusus. Dengan
sediaan ini, dapat
diamati keadaan ilmiah secara langsung.

b. Sediaan permanen
Lebih tahan lama dan mudah diamati dibawah mikroskop
karena ada perlakuan
khusus.
Syarat-syarat sediaan irisan :
1.Bersifat tipis dan rata sehingga tembus cahaya
2.Struktur harus menyerupai struktur sebelum mengalami proses
3.Kontras antar bagian-bagian nyata

Dalam laboratorium histologi, lebih banyak digunakan sediaan


permanen.
Tahap pembuatan sediaan
Pembuatan sediaan diproses dengan cara parafin :
1.Pengambilan jaringan
2.Fiksasi
3.Dehidrasi
4.Penjernihan
5.Embedding
6.Pemotongan
7.Penempelan
8.Perwarnaan
1. Pengambilan Jaringan
Jaringan diambil sekecil mungkin tetapi masih
representatif
2. Fiksasi
Tujuan :
Agar struktur penyusun jaringan stabil,
tidak mengalami perubahan postmorterm akibat pengaruh enzim
proteolitik dan bakteri pembusuk
Membuat jaringan lebih tahan lama terhadap perlakuan
berikutnya
Meningkatkan indeks bias jaringan
Contoh jenis cairan yang digunakan formalin dan larutan
boiuin
3. Dehidrasi
Tujuan :
a. mengambil semua air yang terkandung dalam jaringan
b. Membersihkan sisa-sisa fiksatif
Bahan yang digunakan ethanol
4. Penjernihan
Tujuan : mengambil ethanol yang terkandung dalam
jaringan setelah dehidrasi
Contoh bahan penjernih xylol dan toluol
5. Embedding (Pemancangan)
Tujuan : mengganti bahan penjernihan dengan
parafin cair disertai pengerasan agar jaringan
mudah dipotong

Hasil akhir : terbentuknya blok parafin yang


didalamnya terdapat jaringan
6. Pemotongan
Dipotong dengan cara mikrotom dengan
ketebalan 5-12m
7. Penempelan
Irisan ditempelkan pada kaca obyek dengan mounting
media, ex : albumin-gliserin

Dikeringan dibawah titik lebur parafin


8. Pewarnaan
Sebelum diwarnai, dilakuakn deparafinisasi agar zat warna
dapat masuk ke jaringan.

Pewarnaan yang umum digunakan berdasar reaksi asam basa :

a. Hematoksilin

b. Eosin
Komponen statif mikroskop
A. Cermin datar
cekung
B. Meja sediaan
C. Tabung atau tubus bagian atas dan bawah
D. Sekrup makrometer
E. Sekrup mikrometer
Komponen Optik
A. Kondensor
B. Lensa Obyektif
C. Lensa Okuler
Cara menggunakan mikroskop
Menggunakan mikroskop meliputi beberapa hal :
a.Kedudukan mikroskop
b.Pengaturan sinar
c.Memasang kaca sediaan
d.Ketajaman bayangan
e.Pemakaian kondensor dan diafragma
f.Setelah latihan selesai

Anda mungkin juga menyukai