Anda di halaman 1dari 31

1

Audit keperawatan

By Siti Munawaroh S Kep Ns M


M
2 Tujuan Pembelajaran

Peserta mampu menggunakan


Menjelaskan pengertian audit keperawatan
Menjelaskan tujuan audit keperawatan
Menjelaskan desain audit keperawatan
3

Audit adalah
pemeriksaan berbagai
data.
4

Pencapaian suatu
perencanaan dan kinerja yang
telah dilaksanakan oleh
perawat, dievaluasi untuk
menilai relevansi dengan
program yang telah
ditetapkan.
5
Macam-macam Audit

Audit Mutu
Audit Personalia
6
1. Audit Mutu

1. Audit Mutu

Adalah suatu inspeksi terhadap ketaatan organisasi untuk


menegakkan standart mutu.
Seperti inspeksi suatu produk, prosedur audit harus
ditetapkan dengan baik.
7

Tujuan Audit Mutu

Untuk menjamin bahwa prosedur quality control


berada pada tempatnya dan ditindak-lanjuti.
Dengan demikian audit berisi suatu daftar
langkah-langkah prosedur mutu yang vital untuk
evektivitas seluruh mutu produk.
8

Desain Audit Mutu

Audit mutu didesain untuk menjawab beberapa


pertanyaan mendasar tentang organisasi yang
akan diaudit.
Yaitu:
- Apakah organisasi mempunyai sistem mutu.
- Apakah sistem mutu diikuti
- Apakah sistem efektif
9

Indikator Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan

Mutu asuhan kesehatan rumah sakit akan selalu terkait


dengan:
Sruktur (input)
Proses
outcome
10
Aspek struktur (input)

Struktur adalah semua masukan (input) untuk sistem


pelayanan sebuah RS yang muliputi :
(M1) Tenaga
(M2) Sarana dan prasarana
(M3) Metode askep
(M4) Dana
(M5)Marketing
11
Proses

Proses adalah semua kegiatan dokter, perawat, dan tenaga


profesi lain yang mengadakan interaksi secara profesional
dengan pasien.

interaksi ini diukur dalam bentuk penilaian tentang penyakit


pasien, penegakan diagnosis, rencana tindakan pengobatan,
indikasi tindakan, penanganan penyakit dan prosedur
pengobatan.
12

Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, perawat,
dan tenaga profesi lain terhadap pasien.
1. Indikator-indikator mutu yang mengacu pada aspek
pelayanan meliputi :
- angka infeksi nosokomial : (1-2%)
- angka kematian kasar : (3-4%)
- kematian pasca-bedah : (1-2%)
- kematian bayi baru lahir : 20/1000
- NDR (Net Death Rate) : 2,5%
- ADR (Anesthesia Death Rate) : max. 1/5000
- PODR (Post-Opeation Death Rate) : 1%
- POIR (Post-Operative Infection Rate) : 1%
13

2. Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat


efisiensi RS.
- unit cost untuk rawat jalan
- Jumlah penderita yang mengalami dekubitus
- Jumlah penderita yang jatuh dari tempat tidur
- BOR : 70-85%
- BOT (Bed Turn Over) : 5-45 hari atau 40-50 kali per satu TT/thn
- TOI (Turn Over Interval) : 1-3 hari TT yang kosong
- LOS : 7-10 hari (kmplikasi, gawat darurat, infeksi nosokomial,
tingkat kontaminasi dalam darah, tingkat kesalahan, dan kepuasan
pasien)
- Normal Tissue Removal Rate : 10%
14

3. indikator mutu yang berkaitan dengan tingkat


kepuasan pasien dapat diukur dengan :
Jumlah keluhan dari pasien/keluarga
Surat pembaca dikoran
Surat kaleng
Surat masuk dikotak saran dan lainnya
15

4. Indikator cakupan pelayanan sebuah RS terdiri dari :


- Jumlah dan persentase kunjungan rawat jalan/inap
menurut jarak RS dengan asal pasien.
- Jumlah pelayanan dan tindakan
1. Jumlah tindakan pembedahan
2. Jumlah kunjungan SMF spesialis
16

5. Indikator mutu yang mengacu pada keselamatan


pasien.
- Pasien terjatuh dari tempat tidur/kamar mandi
- Pasien diberi obat salah
- Tidak ada obat/alat emergensi
- Tidak ada oksigen
- Tidak ada penyedot lendir
- Tidak tersedia alat pemadam kebakaran
- Pemakaian obat
- Pemakaian air, listrik, gas, dan lain-lain
17
Indikator keselamatan pasien, sebagaimana
dilaksanakan di SGH (singapore general hospital,2006)

a. Pasien jatuh meliputi :


1. Penyebab kelalaian perawat
2. Kondisi kesadaran pasien
3. Beban kerja perawat
4. Model tempat tidur
5. Tingkat perlukaan
6. Keluhan keluarga
18

b. Pasien melarikan diri atau pulang paksa meliputi :


Kurangnya kepuasan pasien
Tingkat ekonomi pasien
Respons perawat terhadap pasien
Peraturan RS
19

d. Sharp injury meliputi :


Bekas tusukan infus yang berkali-kali
Kurangnya ketrampilan perawat
Komplain pasien

e. Medication incident meliputi :


Tidak tepat jenis obat
Tidak tepat jenis dosis
Tidak tepat pasien
Tidak tepat cara
Tidak tepat waktu
20

c. Clinical Incident meliputi :


Jumlah pasien plebitis
Jumlah pasien ulkus dikubitus
Jumlah pasien pnemunomia
Jumlah pasien thromboli
Jumlah pasien odema paru karena pemberian
cairan yang berlebih
21

2. AUDIT PERSONALIA

2. AUDIT PERSONALIA
Audit personalia adalah pemeriksaan dan penilaian data-data
personalia.

Data personalia mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia


yang dilakukan dalamsuatu organisasi, baik bagian per
bagianataupun organisasi scara keseluruhan.
22
Standart nasional dari angka-angka audit
personalia

o BOR: 75-85%
o ALOS : 7-10 hari
o TOI (Turn Over Intrval) : 1-3 hari
o BTO (Bed Turn Over) : 5-45 hari
o NDR (Net Death Rate) : < 2,5 %
o GDR (Gross Death Rate) :<3%
o ADR (Anesthesia Death Rate) : 1/5000
o PODR (Post Operation Death Rate) : < 1 %
o POIR (Post Operative Infection Rate): < 1 %
o NTRR (Normal Tissue Removal Rate) : < 10 %
o MDR (Maternal Death Rate) : < 0,25 %
o IDR (Infant Death Rate) :<2%
23
Hasil pemeriksaan dan penilaian yang
menunjukkan atau mencerminkan antara lain

1. Mengidentifikasi sumbangan departemen personalia kepada


organisasi
2. Meningkatkan kesan profesional terhadap deperteman personalia
3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme lebih besar
diantara para karyawan departemen personalia
4. Menstimulasi keseragaamankebijaka dan praktik personalia
5. Memperjelas tugas dan tanggung jawab departemen personalia
6. Menemukan masalah personalia secara kritis
7. Mengurangi SDM melalui prosedur personalia yang lebih efektif
8. Menyelesaikan keluhan lama dengan aturan legal
9. Meningkatkan kesediaaan untuk menerima perubahan yang
diperluka dalam departemen personalia
10. Memberikan tinjauan terhadap sistem informasi departemen
24

Pendekatan Teknis Audit Personalia

pendekatan komperatif
Pendekatan wewenang dari luar
Pendekatan statistik
Pendekatan kepatuhan
Pendekatan MbO (Management by Objective)
25

pendekatan komperatif
Dilaksanakan dengan cara membandingkan organisasi/
perusahaan lain, baik per bagian atau serta menyeluruh,
untuk menemukan bidang pelaksanaan bidang kerja
yang tidak .
26

Pendekatan wewenang dari luar


Bergantung pada penemuan-penemuan oleh para ahli
atau konsultan dari luar organisasi/perusahaan, yang
digunakan sebagai standart penilaian dalam audit
personalia
27

Pendekatan statistik
Dengan memperhatikan dan/atau menggunakan data
yang ada, disusun standart secara statistik dengan
berbagai program dan kegiatan yang dievaluasi.
28

Pendekatan kepatuhan
Dilasanakan dengan cara mengambil sampel-sampel.
Sistem informasi personalia untuk selanjutnya diperiksa
pelanggaran hukum/ peraturan yang terjadi, dengan
maksud untuk mengetahui kebenaran terjadinya
pelanggaran tersebut.
29

Pendekatan MbO (Management by Objective)


Dilaksanakan dengan membandingkan hasil kegiatan
personalia dengan tujuan yang telah ditetapkan. Bidang
yang jelek dapat dideteksi dan dilaporkan.
30

LAPORAN AUDIT

a. Judul
b. Daftar isi
c. Ringkasan dan kesimpulan terutama berguna untuk
pimpinan eksekutif puncak
d. Masalah pokok ( tujuan audit, analisis, evaluasi,)
e. Kesimpulan dan saran
f. Tubuh (berisi data, fakta, pandangan, serta alasan
yang merupakan dasar kesimpulan dan saran)
g. Sumber data
h. Lampiran yang dianggap penting
31

g I ri an i h
Bur u n r a w as
C e n d
u n g
Bur n . . . d a n
S e k ia
C uk u p
k a s i h
r im a
Te

Anda mungkin juga menyukai