Module
Day 4a
4a_Anesthesia 1
Day 4
Fractures immobilisation
1.00 Evacuation
Transportation
2.00 Skill
4a_Anesthesia 2
Urutan tindakan anestesia umum
4a_Anesthesia 5
Contoh kasus
Q1- Normal atau tidak ? Pasien sesak
Q2- Organ apa yg tak normal? Paru atau jantung ?
Q3- Derajat abnormalitas? Decomp cordis 3/4
Q4- Sisa fungsi organ? Pasien sesak jika
kerja, hilang sesak
dengan berbaring
4a_Anesthesia 6
Evaluasi pre-op
4-Q + 3-M
4a_Anesthesia 7
Contoh kasus pasien sesak
yang ternyata decompensatio cordis
4a_Anesthesia 8
Contoh kasus pasien sesak
yang ternyata decompensatio cordis
4a_Anesthesia 9
Pasien Diabetes Mellitus
Terapi Insulin agar Gula Darah Puasa < 150
Bila terapi semula OAD, di switch ke Insulin
Evaluasi dan perbaiki target organ yang kena
PJK ?
Hipertensi ?
Hipercholesterol ?
Nephropathy ?
4a_Anesthesia 10
Pasien hipertensi 180/100
Obati hingga SBP optimal untuk perfusi organ
(turunkan 15-25%)
Evaluasi dan perbaiki target organ
Penuhi hidrasi yang adekwat = normovolemia
Koreksi K dan Natrium
4a_Anesthesia 11
Batuk pilek (Upper Resp Tract Infection)
4a_Anesthesia 12
Peny Jantung Koroner
Kurangi oxygen demand myocard
cegah tachycardia
kendalikan hipertensi
Kurangi oxygen demand tubuh
atasi nyeri, demam, gelisah
Perbaiki coronary vasodilation kalau masih bisa
4a_Anesthesia 13
Puasa
Tujuan
Mengosongkan lambung agar tidak ada
sisa makanan yang bisa dimuntahkan
Mengurangi produksi asam lambung
Mengurangi risiko aspirasi ke paru
4a_Anesthesia 14
Puasa
Tatalaksana
makanan padat / susu terakhir 6 jam pra-anestesia
khusus untuk operasi usus diperlukan puasa lebih
lama karena perlu dekontaminasi usus dengan
antibiotika
air putih (clear water) terakhir 2 jam pra-anestesia
Anak / bayi mudah dehidrasi, jadi jangan terlalu
lama puasa
air putih (clear water) terakhir 2 jam pra-anestesia
Susu terakhir 4 jam pra anestesi
4a_Anesthesia 15
pasien puasa meski sp 21 jam, 67% lambungnya masih berisi
cairan dalam jumlah yang berbahaya (> 0.4 ml/kg)
jam puasa
25
20
15
10
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
isi lambung ml / kg BB
4a_Anesthesia 16
puasa 6 jam, 71% masih berisi cairan dlm jumlah berbahaya
puasa 10 jam, 75% yang masih berbahaya
jam puasa
25
20
15
10 jam
10
6 jam
5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
isi lambung ml / kg BB
4a_Anesthesia 17
Pasien puasa 8 jam, anestesia spinal, muntah 500 cc
4a_Anesthesia 18
Pada bedah darurat, puasa tidak dilakukan
karena menghambat operasi
4a_Anesthesia 19
Pengosongan lambung
Pasang pipa lambung besar (Fr 18-20)
Hisap berulang-ulang sampai benar-benar kosong
Pada pasien hamil, kalau ada, beri antasida 10- 30 menit pra-
anestesia
Mg-trisilikat (Gelusil biasa, Alumy) 20 cc
4a_Anesthesia 20
Premedikasi
Tujuan
memberi sedatif & analgesia agar tenang
Obat yang dipakai
sedatif (Valium, Midazolam)
drying agent (atropin)
narkotik (pethidin, morfin)
4a_Anesthesia 21
Dosis premedikasi
Drying agent : atropin
pasien dewasa 0.25-0.50 mg im 45-60 menit pra-
anestesia
pasien anak 0.01 mg/kg, maximum 0.5 mg im
4a_Anesthesia 22
Premedikasi pada bedah darurat
Siapkan oksigen
Siap jalan nafas dan alat nafas buatan
Pasang tensimeter
Siapkan jalur infusi intra vena & cairan
Siap alat dan obat resusitasi
4a_Anesthesia 24
1. Lampu laryngoscope menyala terang putih
2. Ukuran blade sesuai pasien
3. Ada beberapa ukuran ETT, spuit untuk cuff
4. Ada oropharynx, stylet, konektor antara ETT ke pipa anestesia
4a_Anesthesia 25
Induksi anestesia
Berikan oksigen 100% selama 5 menit
sebelum induksi dimulai
denitrogenasi FRC, dari 16% O2 jadi 100%
thiopental iv (Pentothal) atau propofol
dipakai jika pasien tidak hipotensi / tidak shock
ketamin iv / im
dipakai jika pasien hipotensi / pernah shock
tidak boleh dipakai jika TIK naik, trauma kepala,
hipertensi
4a_Anesthesia 26
Tindakan anestesia umum
4a_Anesthesia 27
Tindakan anestesia umum
4a_Anesthesia 28
4a_Anesthesia 29
Setelah tube masuk,
tiup cuff, beri oksigen 100%
Selama anestesia,
nafas dibantu
4a_Anesthesia 30
Sistem anestesia
breathing tubes
vaporizer P
canister sodalime
(CO2 absorber)
Flowmeter
oksigen
4a_Anesthesia 31
4a_Anesthesia 32
Setelah anestesia selesai, pasien yang belum sadar baik
mungkin masih harus dibantu nafas buatan
4a_Anesthesia 33
Recovery & Post-op care
4a_Anesthesia 34
Posisi dijaga agar
tidak muntah masuk paru
(aspirasi)
MASA RECOVERY
Dijaga agar
waktu gelisah tidak jatuh
Nafas dibantu oksigen
Tekanan darah dipantau
4a_Anesthesia 35
Tambahkan oksigen
4a_Anesthesia 36
Kesadaran
4a_Anesthesia 37
Analgesia
Nyeri pasca bedah intensitasnya tinggi pada 6 jam
pertama dan bertahan sampai 24 jam sebelum
akhirnya menurun
Setelah 24 jam nyeri akan banyak berkurang
Nyeri menyebabkan pembatasan gerak
gerak nafas menurun = hipoventilasi
tekanan darah naik, nadi cepat / aritmia
Ada 2 jenis nyeri :
nyeri diam
nyeri pada gerakan
4a_Anesthesia 38
Pilihan analgesia
Narkotik Depresi nafas,
morfin, pethidin, vasodilatasi, hipotensi,
tramadol TIK naik
NSAID Menggangu ginjal dan
ketorolac, ketoprofen, memperpanjang waktu
COX inhibitor perdarahan
Paracetamol Overdose merusak
Metamizol dll liver
Aspirin Menambah perdarahan
4a_Anesthesia 39
Postop Nausea Vomiting (PONV)
Bisa dipicu oleh
stimulasi pada chemoreceptor trigger zone (CTZ)
stimulasi pada organ keseimbangan (vestibulair)
excess serotonin
Dapat diredam dengan
anti-histamin : promethazin (phenergan), antistin
droperidol
metoclopramide (primperan)
setron (ondansetron, granisteron)
4a_Anesthesia 40
Jika sudah sadar baik, posisikan duduk
4a_Anesthesia 41
Rawat luka dengan steril
Luka terbuka dirawat dengan antiseptik
4a_Anesthesia 42
Pasien dengan banyak drain harus diperhatikan teliti
4a_Anesthesia 43
URINE
-jumlah
-warna
-kepekatan
4a_Anesthesia 44
CAIRAN LAMBUNG
-jumlah
-warna, pH
4a_Anesthesia 45
WSD-pleura
-jumlah
-tekanan
4a_Anesthesia 46
Kapan pasien kembali ke ruangan?
Sadar bicara
Nafas bebas
tidak ada keluhan sesak
lega meski tanpa oksigen
Tekanan darah stabil
tidak ada perdarahan besar
Balans cairan harus diawasi terus bersama
pengamatan semua fungsi vital
4a_Anesthesia 47
Kapan pasien boleh pulang ?
4a_Anesthesia 48
?
4a_Anesthesia 49