Kasus
Oleh:
Dokter Muda FK UNISMA
Pembimbing:
dr. Anna, Sp.KJ
Riwayat Psikiatrik
Saat MRS yang pertama Skizofrenia
Paranoid Fluoxetin 20mg 0-1-0,
Clorpromazine 100mg 0- -1, Diazepam 5
mg 0-0-1 diperbolehkan pulang dan rawat
inap serta dinyatakan sembuh.
Riwayat Penggunaan NAPZA &
Psikoaktif :
tidak mengkonsumsi rokok, alkohol, atau
narkoba.
Riwayat Penyakit Medik Umum
diabetes mellitus - , HT -, kejang atau
penyakit infeksi lainnya - , riwayat trauma
kepala
R. Kehidupan
Pribadi
R. Persalinan, kehamilan, perkembangan
lahir spontan, cukup bulan, normal, ditolong o/
bidan. Perkembangan sedikit lebih cepat dibanding
teman sebaya.
R. Sosial & Pekerjaan
Anak pertama dr 3 bersaudara, bejarak 11 tahun dg
adiknya, sangat disayang ibunya ibu protektif &
khawatir
jarang beraktivitas di luar rumah.
Takut bermain musik padahal memiliki bakat
bermain organ meskipun tanpa diajari.
Punya sedikit teman, jarang bergaul, sehari-hari
hanya bermain game serta bermain Facebook dan
Pasien hanya memiliki 1 sahabat dari SD -
SMA (Sdr. RK) sering tidak cocok
pemikirannya dengan teman lainnya saat
ini jarang bertemu karena Sdr.RK bekerja di
luar kota.
Faktor Organik
Pasien tidak memiliki riwayat cidera kepala,
kejang, dan pemakaian zat atau obat
Pemeriksaan Fisik
(Data RM Tgl 18-12-
2016)
Vital sign
Tensi : 120/80 mmHg
Suhu : 36,2 0 C
Nadi : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
Status Neurologik
Kesadaran : GCS 4.5.6
Pemeriksaan Generalis:
Kepala/Leher : anemis (-/-), ikterik
(-/-), ianosis (-), dispneu (-), JVP tidak
meningkat
Thorax (Paru & jantung) : Normal
Chest
Cor : I: ictus cordis tidak tampak
P: ictus cordis tidak teraba
P: pembesaran jantung (-)
A: S1S2 tunggal, reguler, murmur
(-)
Pulmo : I: Simetris, retraksi
(-)
P: simetris, tumor (-)
P: sonor
A: vesikuler Rh -/-, Wh -/-
Pemeriksaan Generalis:
Abdomen
I: flat, spider nevi (-)
A: BU (+) normal
P: suple, tumor (-), defans muscular (-),
nyeri palpasi (-)
P: timpani, meteorismus (-)
Afek/emosi : dangkal
Kemauan : ADL (+) sosial (menurun), pekerjaan
(menurun)
Psikomotor : meningkat
DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL
Axis I : F 20.03 Skizofrenia Paranoid Episodik
Berulang
Axis II : Ciri kepribadian pasien pendiam &
tertutup
Axis III : tidak ditemukan
Axis IV : masalah berkaitan dg keluarga
(terlalu memanjakan & protektif shg dpt
menghambat perkembangan kedewasaan,
keberanian, mental, serta keterbukaan pribadi dr
pasien), lingkungan sosial (jarang berinteraksi dg
lingkungan sekitar, hanya memiliki satu orang
sahabat yg dirasa cocok dg dirinya tetapi setelah
itu pasien jarang bertemu), pendidikan (tidak naik
kelas saat SMK karena jarang masuk kelas)
kurangnya perhatian pengawas minum obat
PENATALAKSANAA
N
Dubia ad bonam
Quo ad
functionam
Dubia ad bonam
Quo ad
sanactionam
Dubia ad malam
Hal-hal yang Hal-hal yang
meringankan memberatkan
Kondisi ekonomi
berkecukupan Onset muda
meskipun tidak faktor pencetus kurang
mewah jelas
tidak menikah riwayat sosial buruk
perhatian dan riwayat pendidikan
sikap keluarga baik (pernah tdk naik kelas
tidak ada faktor saat SMK karena tdk
keturunan masuk kelas meskipun
tidak ada faktor prestasinya bagus)
organik ciri kepribadian
jenis penyakit premorbid tertutup,
(Skizofrenia pendiam
paranoid) penyakit berulang
(sebelumnya pernah
SKIZOFRENIA
istilah yg digunakan u/
menggambarkan suatu gangguan
psikiatrik mayor yang ditandai
dengan adanya perubahan pada
persepsi, pikiran, afek & perilaku
seseorang (Sadock,dkk., 2003)
Faktor Genetik
Faktor Biokimia
Faktor Psikologis &
Sosial
Patogenes
is
Fase
cemas, gelisah,
merasa diteror
atau depresi,
berlangsung
ggg jiwa yg nyata secara beberapa hari
klinis (kekacauan dlm beberapa bulan
pikiran, perasaan,
perilaku), penilaian thdp
realita terganggu,
pemahaman diri (tilikan)
buruk / tdk ada bbrp gejala klinis
hilang,
tinggal 1/2 gejala
sisa / negatif
(penarikan diri &
Pedoman Diagnosa PPDGJ
III
* Harus ada sedikitnya 1 gejala berikut ini yg amat jelas
(dan biasanya 2 gejala atau lebih bila gejala2 itu kurang
jelas atau kurang tajam) :
- Isi Pikiran
thought eco
thought insertion or withdrawl
thought broadcasting
- Waham
delusion of control
delusion of passivity
delusion of influence
delusion perception
- halusinasi auditorik
- waham-waham menetap jenis lainnya
Pedoman Diagnosa PPDGJ
III
* Atau paling sedikit 2 gejala dibawah ini yg
harus selalu ada secara jelas:
- Halusinasi menetap dr panca-indera apa saja (terjadi
tiap hari slm berminggu2 / berbulan2 terus menerus)
- Perilaku katatonik (gaduh-gelisah, posisi tubuh ttt,
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor)
- Arus pikiran yg terputus (break) atau yang mengalami
sisipan (interpolation) yg berakibat inkoherensi atau
pembicaraan yg tdk relevan atau neologisme.
- Gejala gejala negatif; tapi harus jelas hal tersebut
tdk disebabkan o/ depresi atau medikasi neuroleptika.
* Berlangsung selama kurun waktu satu bulan
atau lebih
* Harus ada suatu perubahan yg konsisten &
bermakna dlm mutu keseluruhan dr bbrp
aspek perilaku pribadi
Klasifik
asi
Pedoman Diagnostik :
* Memenuhi kriteria umum diagnosis
skizofrenia.
* Sebagai tambahan:
-Halusinasi dan/atau waham harus menonjol
-Gangguan afektif, dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik secara
relatif nyata/ tidak menonjol.
Klasifik
asi
Pedoman Diagnostik :
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
Diagnosis hebefrenia u/ pertama kali hanya ditegakkan pd
usia remaja / dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25 th).
Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu dan
senang menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian
untuk menentukan diagnosis.
Umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 / 3 bln
lamanya, u/ memastikan bahwa gambaran yg khas berikut
ini memang benar bertahan :
Perilaku yg tidak bertanggung jawab & tak dpt
diramalkan, serta mannerisme
Afek pasien dangkal dan tidak wajar
Proses pikir mengalami disorganisasi dan
pembicaraan tak menentu serta inkoheren.
Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan
proses pikir umumnya menonjol.
Klasifik
Pedoman Diagnostik :
asi
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus
mendomaninasi gambaran klinisnya:
Stupor atau mutisme
Gaduh gelisah
Menampilkan posisi tubuh tertentu
Negativisme
Rigiditas
Flexibilitas cerea
Gejala-gejala lain seperti komen, automatism
dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat
Pada pasien yg tdk komunikatif dg manifestasi perilaku
dr gangguan katatonik, diag. skizofrenia mungkin harus
ditunda sampai diperoleh bukti yg memadai ttg adanya
gejala2 lain.
Klasifik
asi
Pedoman Diagnostik :
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
Tidak memenuhi kriteria u/ diagnosis
skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau katatonik
Tidak memenuhi kriteria u/ skizofrenia residual
atau depresi pasca skizofrenia
Klasifik
asi
Pedoman Diagnostik :
Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau:
Pasien telah menderita skizofrenia selama 12 bln
terakhir ini
Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada, dan
Gejala2 depresif menonjol & mengganggu, & telah ada
dlm kurun waktu paling sedikit 2 minggu
Apabila tdk lagi menunjukkan gejala skizofrenia,
diagnosis menjadi Episode Depresif. Bila gejala
skizofrenia masih jelas & menonjol, diag. harus tetap
salah satu dr subtipe skizofrenia yg sesuai (F 20.0 F
20.3)
Klasifik
asi
Untuk diagnosis yg meyakinkan, persyaratan berikut
ini harus dipenuhi semua:
-Gejala negatif dr skizofrenia yg menonjol
-Sedikitnya ada riwayat 1 episode psikotik yg jelas
dimana masa lampau yg memenuhi kriteria diagnostik
skizofrenia
-Sudah melampaui kurun waktu 1 th dimana intensitas &
frekuensi gejala yg nyata seperti waham & halusinasi
minimal & telah timbul sindrom negatif dr skizofrenia
-Tdk terdapat dementia / penyakit/gangguan otak
organik lain, depresi kronis/institusionalisasi yg dpt
menjelaskan disabilitas negatif tersebut.
Klasifik
asi
Diagnosis sulit dibuat scr meyakinkan krn tergantung pd
pe-mantapan perkembangan yg berjalan perlahan &
progresif dr:
-Gejala negatif yg khas dr skizofrenia residual tanpa didahului
riwayat halusinasi, waham / manifestasi lain dr episode psikotik.
-Disertai dg perubahan perilaku pribadi yg bermakna
bermanifestasi sbg kehilangan minat yg mencolok, tdk berbuat
sesuatu, tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara sosial
Gangguan ini krng jelas gejala psikotiknya dibandingkan
subtipe skizofrenia lainnya
PENATALAKSANAAN
Terapi
Farmakolog
1. Obati antipsikotik konvensional /
generasi pertama
Kelebihan : mengobati gejala positif
skizofrenia
Kekurangan : kurang efektif thdp gejala
negatif
2. Obat antipsikotik atipikal /
antipsikotik generasi kedua
Kelebihan : lingkup efek lebih luas
untuk gejala skizofrenia, efektif
mengobati gejala positif (ex: halusinasi
& delusi) serta dpt membantu
PENATALAKSANAAN
Cara
Pemberia
- n awal sesuai dosis anjuran
Mulai dg dosis
- Naikkan tiap 2-3 hari sampai mencapai dosis
efektif (mulai timbul peredaan sindrom psikosis)
- Evaluasi tiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan
- Dosis optimal pertahankan sekitar 8-12 mgg
(stabilisasi)
- Dosis turunkan tiap 2 mgg ke dosis
maintenance
- Dosis dipertahankan 6 bln - 2 th (diselingi drug
holiday 1-2 hari/minggu)
- Tappering of (dosis turun tiap 2-4 mgg) sampai
PENATALAKSANAAN
Terapi
Psikososial
-Terapi perilaku
-Terapi berorientasi
keluarga
-Terapi kelompok
-Psikoterapi individual
-Perawatan di Rumah Sakit
Prognosis
Faktor yang mempengaruhi:
usia tua, faktor pencetus jelas, onset akut, riwayat sosial baik, tdk
menikah, riwayat sosial/pekerjaan pramorbid baik, gejala depresi,
sistem pendukung dr keluarga baik, dan gejala positif prognosis
baik
Onset muda, tidak ada faktor pencetus, onset tidak jelas, riwayat sosial
buruk, autistik, menikah, riwayat keluarga skizofrenia, system
pendukung buruk, gejala negatif, riwayat trauma prenatal, sering
relaps, riwayat agresif prognosis buruk