Anda di halaman 1dari 39

LABIOSKI

SIS

Oleh:
Ahmad Zaki Romadlon
Elmerillia Aulia Rachmayani
Vika Jati Awaliyah
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.
PENDAHULUAN

Definisi
Istilah yang digunakan untuk celah bibir
ialah cheilos, labioshisis, harelip atau cleft
lip. Cheilo, labio dan lip berarti bibir,
sedangkan schisis, hare ataupun cleft berarti
celah. Pengertian dari celah bibir
(labioschisis) adalah kelainan bawaaan yang
terjadi oleh karena tidak adanya penyatuan
(fusi) secara normal dari bibir pada proses
embrional yang dapat terjadi secara
sebagian atau sempurna (Davis,1964;
Tjiptono dkk., 1989).
Cleft lip atau labioschisis adalah suatu
kelainan bawaan berupa celah pada bibir atas
di antara mulut dan hidung. Kelainan ini dapat
komplit dan inkomplit. Celah pada satu sisi
disebut labioschisis unilateral dan jika celah
terdapat pada kedua sisi disebut labioschisis
bilateral. Kelainan ini terjadi karena adanya
gangguan pada kehamilan trimester pertama
yang menyebabkan tergangguanya proses
tumbuh kembang janin. (Marzoeki, 2001)
ANATOMI

Smith, 2013
A m. levator labii superioris, B m. zygomaticus minor,
C - m. zygomaticus major, D - m. risorius, E - m.
depressor anguli oris, F - m. labii inferioris, G - m.
orbicularis oris
Sobotta vol.1,
2006
EMBRIOLOGI

Pembentukkan bibir atas melalui rangkaian


proses sebagaimana berikut :
Sisi lateral bibir atas, dibentuk oleh prominensi
maksila kiri dan kanan.
Sisi medial (philtrum) dibentuk oleh fusi
premaksila dengan prominensi nasal
Ketiga prominensi ini kemudian mengalami
kontak membentuk seluruh bibir atas yang utuh
EMBRIOLOGI PEMBENTUKKAN WAJAH
Embriologi
Perkembangan bibir dan palatum dimulai
sekitar 4 minggu pada perkembangan
embriologi.
Selesai pada akhir minggu ke 12.
Pada akhir minggu ke 4:
5 tonjolan wajah yang membentuk:
Prosesus frontonasal
Sepasang prosesus maxillary
Sepasang prosesus mandibular

Smith, 2013
Pada minggu ke 5:
Nasal placodes menginvaginasi
membentuk ujung hidung
Akhir minggu ke 6
Sepasang prosesus maxillary tumbuh ke medial dan
menekan sepasang tonjolan nasal medial.
Penggabungan dari sepasang tonjolan nasal medial
membentuk:
Philtrum
Bagian tengah atas bibir
Ujung hidung
Columella
Penggabungan dari sepasang tonjolan maxillary
dengan sepasang tonjolan nasal medial membentuk
bibir atas yang lengkap.
Tonjolan nasal lateral membentuk bilateral nasal ala
ETIOLOGI

Etiologi Intrinsik

ETIOLOGI
Etiologi intrinsik Herediter
(Wong, 2004)
Mutasi gen
Kelainan kromosom
Etilogi Ekstrinsik (Dewi dan Nanny, 2010)

Faktor usia
Penyakit
Nutrisi
Obat-obatan
Radiasi Infeksi
ibu
PATOGENESIS
Bergabung dengan
Prosesus Maksilaris
prominensia nasal bersatu
berkembang
media

(Hansen dan Puder, 2009)

Prosesus maksilaris
Bibir atas mulai
dan prominensia
terbentuk
nasal media hilang

Adanya perubahan Labioskisis Defek tulang


dan gangguan unilateral atau alveolar dan
pada proses bilateral deformitas nasal
Labioskisis dapat terjadi
karena beberapa sebab:
Malformasi

(Kenner dan Lott, 2013)


KLASIFIKASI

Berdasarkan lengkap
atau tidaknya celah
yang terbentuk:
Complete:celah
terbentuk sempurna
hingga menembus
dasar hidung ataupun
bagian dari palatum
lunak dan keras tidak
menyatu
Mansjoer dkk. (2005)
Incomplete:
celah terbentuk
tidak sempurna,
hanya sebagian
kecil saja
Berdasarkan
lokasi atau
jumlah kelainan:
Bilateral:bila
terdapat celah
pada kedua sisi
Unilateral: bila
terdapat celah
pada kedua sisi
DIAGNOSIS

ANAMNESIS
Berupa celah pada bibir
Kesulitan menyusui, makan, berbicara, dan
kesulitan mendengar.
Riwayat keluarga dengan keluhan serupa,
Riwayat defisiensi nutrisi/vitamin pada ibu
dan penggunaan obat-obatan teratogenik
selama trimester pertama kehamilan
Riwayat penyalahgunaan alcohol dan
kebiasaan merokok saat hamil

Mansjoer dkk. (2005)


PEMERIKSAAN
PENUNJANG

USGseawal 18 minggu
gestational age

USG 3-dimensi
memperlihatkan
adanya facial cleft pada
fetus usia 22 minggu(a)
dan facial cleft pada
usia kehamilan 32
minggu
PENATALAKSANAAN
SYARAT OPERASI
Rule over tens:
Berat badan >10 pounds (sekitar 4-5 kg)
Hb lebih dari 10 gr%
Leukosit <10.000 ul
Usia lebih dari 10 minggu

Tujuan:
Meminimalkan resiko anestesi
Memaksimalkan status nutrisi dan penyembuhan
Elemen bibir lebih besar sehingga rekonstruksi lebih
teliti
Usia
optimal untuk labioplasty: 3
tahun
Pengucapan bahasa dimulai pada usia
5-6 bulan
Jika koreksi bibir melebihi usia
tersebut maka pengucapan huruf
sudah terlanjur salah
TEKNIK OPERASI

Teknik Tennison Triangular


Menggunakan flap triangular dari sisi lateral,
dimasukkan ke sudut di sisi medial dari celah
tepat di atas batas vermillion, melintasi
collum philtral sampai ke puncak cupid
Triangle ini menambah panjang di sisi
terpendek dari bibir
Teknik ini menghasilkan bentuk bibir yang
baik tetapi jaringan parut yang terbentuk
tidak terlihat alami
Before Cleft lip surgery After Cleft lip surgery
according to Tennison-Randal according to Tennison-
Randall
Keuntungan
Menghasilkan bentuk bibir yang baik
Relatif mudah dimana puncak cupid dibentuk
dari posisi atas angulasi ke posisi datar
Penambahan tissue di bagian medial
membantu untuk memperlihatkan protrusi
normal di bagian tersebut
Parut zigzag membantu untuk
menyembunyikan garis vermilion ke dasar
nasal
Kerugian
Jaringan parut yang terbentuk tidak
terlihat alami
Lekukan philtrum tidak terbentuk
Mungkin membentuk bibir yang terlalu
panjang
Tidak memulihkan deformitas nasal
seperti reparasi Millard
Teknik Rotasi Millard
Dua flap berlawanan, dimana pada sisi
medial dirotasi ke bawah dari kolimella
untuk menurunkan titik puncak ke posisi
normal dan sisi lateral dimasukkan ke
arah garis tengah untuk menutupi defek
pada dasar kolumela
Before unilateral cleft lip After unilateral cleft lip
surgery according to Millard surgery according to Millard
Keuntungan
Memberi variasi sepanjang ahli bedah
menjalankan operasi
Jaringan parut yang lebih baik dibandingkan
teknik Tennison
Mempertahankan puncak cupid dan
lelkukan philtral
Metode ini sangat fleksibel dimana bisa
dilakukan modifikasi yang terus-menerus
Bibir atas lebih terbentuk dengan baiknya
Kerugian
Sulituntuk mendapatkan rotasi yang cukup
dan lateral flap yang optimal
Untuk mendapatkan flap yang sesuai,
diambil vermillion lateral yang banyak,
menyebabkan terlihatnya puncak cupid
yang tidak simetris
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Lia., Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita. Jakarta: Salemba Medika
Hansen, A. dan Puder, M., 2009, Manual Neonatal Surgical Intensive
Care, second edition, PMPH, New York.
Hopper, RA; Cutting, C; Grayson B, 2007, Grabb and Smiths Plastic
Surgery, Philadelpia: Lippincott Williams and Wilkins.
Kenner, C.A. dan Lott, J.W., 2013, Comprehensive Neonatal Nursing
Care, fifth edition, Springer.
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, et al. Sumbing Bibir dan Langitan.
Dalam : Kapita Selekta. Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius FK UI.
2005.
Marzoeki J. Teknik pembedahan celah bibir dan langit-langit. Jakarta:
Sagung Seto; 2001; Hal. 1-8
Steven Smith, M. (2013). Cleft Lip and Palate. The University of Texas
Medical Branch (UTMB Health).
Wong, Dona L.2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pedriatik. Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai