Anda di halaman 1dari 31

Hernia Nuclueus Pulposus

Definisi

 Hernia Nukleus pulposus (HNP) atau potrusi Diskus


Intervertebralis (PDI) adalah suatu keadaan dimana
terjadi penonjolan pada diskus intervertebralis ke
dalam kanalis vertebralis (protrusi diskus ) atau
nucleus pulposus yang terlepas sebagian tersendiri di
dalam kanalis vertebralis (rupture discus).
Anatomi
Epidemiologi

 HNP sering terjadi pada daerah L4-L5 dan L5 –S1


kemudian pada C5-C6 dan paling jarang terjadi pada
daerah torakal, sangat jarang terjadi pada anak-anak
dan remaja tapi kejadiannya meningkat dengan
umur setelah 20 tahun.
Insidensi

 HNP paling sering terjadi pada laki-laki dewasa


dengan insiden puncak pada umur 40 dan 50
tahunan. Insiden HNP lumbalis pada penderita
dengan nyeri punggung bawah pada sebuah survey
besar di Inggris oleh Finnish adalah 5% pada laki-
laki dan 4% pada perempuan. HNP lumbalis paling
sering (90%) mengenai diskus intervertebralis L5-S1
insidensi

 HNP yang terbanyak ditemukan pada diskus


intervertebra L4-5 (94%), kemudian L5-S1 (62%),
L3-4 (58 %), jarang pada L2-3 (16%) dan L1-2 (3%).
Hal ini sesuai bahwa HNP yang paling sering (90%)
ditemukan pada diskus L4-5,L5-S1
etiologi

 · Degenerasi diskus intervertebralis


 · Trauma minor pada pasien tua dengan degenerasi
 · Trauma berat atau terjatuh
 · Mengangkat atau menarik benda berat
 Nyeri yang terjadi pada HNP L4-5 dapat disebabkan
oleh
 (1) adanya iritasi pada selaput yang menyertai
radiks atau saraf yang masuk ke dalam foramen
intervertebralis;
 (2) adanya iritasi dari penonjolan nukleus pulposus
ke ligamentum longitudinal posterior karena
mendapat innervasi dari syaraf siniferbrais;
 (3) spasme otot-otot erector spine yang innervasi
olah ramus primasius posterior nevus spinalis sifat
nyeri dapat lokal maupun radikuler
Patofisiologi

 Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya HNP :


 1. Aliran darah ke discus berkurang
 2. Beban berat
 3. Ligamentum longitudinalis posterior menyempit
 Degenerasi Diskus

 Prolapse/ Bulging

 Extrusi

 Sequestrasi
Gambaran klinis

 Manifestasi klinis yang timbul tergantung lokasi


lumbal yang terkena. HNP dapat terjadi kesegala
arah, tetapi kenyataannya lebih sering hanya pada 2
arah, yang pertama ke arah postero-lateral yang
menyebabkan nyeri pinggang, sciatica, dan gejala
dan tanda-tanda sesuai dengan radiks dan saraf
mana yang terkena. Berikutnya ke arah postero-
sentral menyebabkan nyeri pinggang dan sindroma
kauda equina.
Gambaran Klinis

 Gejala klinis yang paling sering adalah iskhialgia


(nyeri radikuler sepanjang perjalanan nervus
iskhiadikus). Nyeri biasanya bersifat tajam seperti
terbakar dan berdenyut menjalar sampai di bawah
lutut. Bila saraf sensorik yang besar (A beta) terkena
akan timbul gejala kesemutan atau rasa tebal sesuai
dengan dermatomnya.
Diagnosis

 Anamnesis
 Mula timbul nyeri

 Sifat nyeri

 Lokasi nyeri

 Hal yang memperingan dan memprovokasi keluhan

 Adanya demam

 Nyeri bersifat stasioner

 Gangguan miksi atau defekasi


Diagnosis

 Pemeriksaan fisik
 Posisi berdiri

 Posisi duduk

 Pemeriksaan Neurologik
Diagnosis

 Pemeriksaan Penunjang
 Radiologis

 Px Lab
Radiologis

 Foto polos vertebra


 Sebaiknya dilakukan dan 3 sudut pandang yaitu AP,
lateral dan oblique. Informasi yang diperoleh dan
pemeriksaan ini adalah:
 Adanya penyempitan ruang intervertebralis dapat
mengindikasikan adanya HNP.
 Pada FINP dapat juga dilihat skoliosis vertebra kesisi yang
sehat dan berkurangnya lordosis lumbalis.
 Dapat menyingkirkan kemungkinan kelainan patologis
Iainnya seperti proses metastasis, fraktur kompresi.
Rontgen
Myelografi

 Gambaran yang khas pada HNP adalah terlihat


adanya indentasi pada kolom zat kontras di diskus
yang mengalami hernias HNP yang besar dapat
menyebabkan blokade total kanalis spinalis sehingga
sering dicurigai sebagai tumor. Kelainan yang
ditemukan pada mielografi yaitu HNP, tumor ekstra
dan intradural, kelainan kongenital serta
araknoiditis.
MRI

 Pada MRI, dapat terlihat gambaran bulging diskus (


annulus intak) , herniasi diskus (annulus robek) dan
dapat mendeteksi dengan baik adanya kompresi
akar-akar saraf atau medulla spinalis oleh fragmen
diskus
Laboratorium

 Kadar kalsium, fosfat, alkali dan acid phosphatase


serta glukosa darah perlu diperiksa karena beberapa
penyakit seperti penyakit tulang metabolik, tumor
metastasis pada vertebra dan mononeuritis diabetika
dapat menimbulkan gejala rnenyerupai gejala HNP.
DD

 1. Tumor tulang spinalis yang berproses cepat, cairan


serebrospinalis yang berprotein tinggi. Hal ini dapat
dibedakan dengan menggunakan myelografi.
 2. Arthiritis
 3. Anomali colum spinal.
Terapi KONSERVATIF

 Tirah Baring
 Medikamentosa
 Terapi Fisik
Medikamentosa

 Obat Anti inflamasi non steroid: unutk


jangka waktu pendek
 Muscle relaxant
 Opioid
 Kortikosteroid Oral
Terapi Fisik

 Traksi Pelvis
 Diatermi
 Korset Lumbal
 Latihan
 Proper Body Mechanic
Terapi Operatif

 Terapi bedah berguna untuk menghilangkan


penekanan dan iritasi saraf sehingga nyeri dan
gangguan fungsi akan hilang. Tindakan
operatif HNP harus berdasarkan alasan yang kuat
yaitu berupa:
 Defisit neurologik memburuk.
 Gangguan otonom (miksi, defekasi, seksual).
 Paresis otot tungkai bawah.
Laminectomy
Discectomy

 Pada discectomy, sebagian dari discus


intervertebralis diangkat untuk mengurangi tekanan
terhadap nervus.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai