Pendahuluan
Patofisiologi merupakan:
suatu cabang ilmu yang membahas
aspek dinamik dari proses penyakit
mempelajari fungsi yang berubah
dan terganggu, misalnya perubahan
fisiologis yang ditimbulkan oleh
penyakit pada makhluk hidup
Proses terjadinya penyakit dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelainan kongenital
2. Inflamasi
3. Degenerasi dan distrophy
4. Neoplasia
Kelainan Kongenital
Pada kelainan kongenital biasanya
akan ditemukan perubahan-
perubahan pada jaringan tubuh.
Perubahan tersebut dapat berupa
perbedaan ukuran dari yang normal,
perbedaan lokasi dari posisi jaringan
tubuh yang seharusnya, maupun
kelainan dalam organisasi atau
fungsi organ
Inflamasi
Inflamasi atau peradangan dapat
dikelompokkan berdasarkan beberapa
kategori, antara lain :
1. Berdasarkan onset (kejadiannya):
a. Akut
b. Kronik
2. Berdasarkan lokasinya:
a. Fokal (terlokalisir)
b. Diffuse (menyeluruh)
Degenerasi dan Distrophy
Degenerasi merupakan suatu proses
perubahan pada suatu jaringan atau
organ seiring dengan berjalannya
waktu (proses penuaan)
Distrophy merupakan kondisi atau
kelainan yang disebabkan faktor
keturunan
Neoplasia
Neoplasia adalah pertumbuhan
jaringan baru diluar kondisi normal.
Sifatnya dapat benign (jinak) dapat
pula malignan (ganas) kanker
Pemeriksaan Mata
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan visus
3. Fungsi Otot Ekstraokular
4. Sensasi Warna
5. Pemeriksaan eksternal
6. Pemeriksaan Tekanan Intraokuler
7. Pemeriksaan fundus
8. Lapang pandang
9. Pemeriksaan khusus (atas indikasi)
Anamnesa
Keluhan utama yang umumnya dikeluhkan
pasien mata dapat berupa :
1. Penurunan tajam penglihatan
2. Sakit atau rasa tidak enak pada mata
3. Terdapat perubahan bentuk pada
kelopak mata, orbita atau bola mata
4. Penglihatan ganda atau rasa pusing
5. Banyak kotoran mata, mata berair atau
terasa kering
Anamnesa khusus :
1. Pada keluhan penurunan tajam
penglihatan, perlu ditanyakan hal-
hal berikut :
a. Sejak kapan ada gangguan
penglihatan
b. Apakah buram pada 2 mata atau
1 mata
c. Buram berangsur atau tiba-tiba
d. Rabun atau buram dirasakan
sepanjang waktu atau saat tertentu
2. Mata yang sakit dapat berhubungan
dengan kelelahan mata, gangguan
keseimbangan otot mata, peradangan
pada mata (sklera, kornea, traktus
uvealis), glaukoma.
Bila keluhan disertai nyeri kepala
yang hebat, selain kemungkinan
glaukoma, perlu dipertimbangkan
adanya peningkatan tekanan
intrakranial (perlu konsul ke bagian
saraf)
Rasa panas dan gatal dapat
3. Perubahan pada mata dapat berupa:
Kemerahan atau benjolan pada
kelopak mata dapat berhubungan
dengan abses, blepharitis atau alergi
Kemerahan pada sklera dan
konjungtiva dapat berhubungan
dengan reaksi radang akut, infeksi,
trauma, alergi maupun glaukoma
Perubahan warna pada kornea dapat
berhubungan dengan infeksi atau
ulkus kornea
4. Penglihatan ganda dapat berhubungan
dengan gangguan pergerakan otot
ekstraokular maupun posisi mata