Anda di halaman 1dari 22

Pitfalls Pada Epilepsi

Oleh :
Julianty Pradini
12100115070

Preseptor :
Hana Sofia Rachman, dr, Sp.A
Pitfalls

Kekeliruan dalam menentukan


diagnosis dan terapi epilepsi pada
anak
PENDAHULUAN

Epilepsi merupakan
serangan kejang
paroksismal berulang dua
kali atau lebih tanpa
penyebab yang jelas
dengan interval serangan
lebih dari 24 jam, akibat
terlepasnya muatan listrik
berlebihan di neuron otak
Salah satu masalah dalam
penanggulangan epilepsi ialah
menentukan dengan pasti
diagnosis epilepsi oleh karena
sebelum pengobatan dimulai
diagnosis epilepsi harus ditegakkan
dulu. Diagnosis dan pengobatan
epilepsi tidak dapat dipisahkan
sebab pengobatan yang sesuai dan
tepat hanya dapat dilakukan
dengan diagnosis epilepsi yang
tepat pula
Mekanisme Kejang
Untuk memulai kejang, harus ada
sekelompok neuron yang mampu
menghasilkan lecutan sinyal neuron
yang signifikan dan sistem
penghambat GABA-ergic
Terjadinya kejang tergantung pada
rangsang sinaps glutamatergic
Diagnosis Epilepsi
1. Anamnesis
. Kapan pasien mengalami serangan
kejang yang pertama kali selama ini
. Apakah pasien mengalami semacam
peringatan atau perasaan tidak enak
pada waktu serangan atau sebelum
serangan kejang terjadi?
. Apa yang terjadi selama serangan
kejang berlangsung?
Apakah yang terjadi segera sesudah
serangan kejang berlangsung?
Kapan kejang berlangsung selama
siklus 24 jam sehari?
Apakah ada faktor pencetus ?
Bagaimana frekwensi serangan
kejang?
Apakah ada periode bebas kejang
sejak awal serangan kejang?
Riwayat medik dahulu
Dengan mengetahui riwayat medik
yang dahulu dapat memberikan
informasi yang berguna dalam
menentukan etiologinya. Lokasi yang
berkaitan dengan serangan kejang dan
pengetahuan tentang lesi yang
mendasari dapat membantu untuk
pengobatan selanjutnya
Riwayat keluarga.
Mengetahui riwayat keluarga adalah
penting untuk menentukan apakah
ada sindrom epilepsi yang spesifik
atau kelainan neurologi yang ada
kaitannya dengan faktor genetik
dimana manifestasinya adalah
serangan kejang.
Riwayat pengobatan
Riwayat Pemeriksaan Penunjang
2. Pemeriksaan Fisik Dan
Neurologi
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Pemeriksaan
Elektroensefalograf
Pemeriksaan EEG rutin sebaiknya
dilakukan perekaman pada waktu
sadar dalam keadaan istirahat, pada
waktu tidur, dengan stimulasi fotik dan
hiperventilasi
Pemeriksaan Radiologi
Ct Scan (Computed Tomography
Scan) kepala dan MRI (Magnetic
Resonance Imaging) kepala adalah
untuk melihat apakah ada atau
tidaknya kelainan struktural diotak
Pemeriksaan Neuropsikologi
Terapi Epilepsi
Memastikan
bahwa pasien
mengalami
kejang

memilih obat
antikonvulsan
Hanya satu
obat
Tujua
Efek
n samping
minimal
Pitfall Pada Epilepsi
Kejang seringkali salah diartikan sebagai
gejala epilepsi
Diagno Beberapa kondisi memiliki gejala
menyerupai epilepsi

sis Tidak semua gambaran EEG pada


penderita epilepsi menunjukan hasil
abnormal

Beberapa faktor berpengaruh terhadap


keberhasilan pemberian monoterapi pada

Terapi
epilepsi
Kepatuhan selama pengobatan
Pengaruh Obat Anti Epilepsi Terhadap
Gangguan Daya Ingat pada Epilepsi Anak
DIAGNOSIS
Kejang seringkali salah
diartikan sebagai gejala
epilepsi
Tidak semua kejang merupakan
manifestasi klinis dari penyakit
epilepsi
Manifestasi klinis epilepsi
tergantung dari bagian otak
mana yang terkena bangkitan.
Beberapa kondisi memiliki gejala
menyerupai epilepsi
Benign Paroxysmal Vertigo.
Night Terrors
Pseudoseizures
Rage Attacks or Episodic Dyscontrol
Syndrome.
Narcolepsy and Cataplexy
Hereditary Chin Trembling
Benign Paroxysmal Torticollis of Infancy
Paroxysmal Kinesigenic Choreoathetosis.
Prolonged Qt Syndrome.
Syncope
Cyanotic Spells
Tidak semua gambaran EEG pada
penderita epilepsi menunjukan
hasil abnormal
hasil rekaman EEG didapatkan gambaran
abnormal pada 42,4% kasus dan sisanya
sebagian besar gambaran EEG dalam
batas normal
Hasil rekaman EEG dipengaruhi oleh
banyak faktor dan tidak selalu gangguan
fungsi otak dapat tercermin pada
rekaman EEG.
Gambaran EEG normal dapat dijumpai
pada anak dengan epilepsi, sebaliknya
gambaran EEG abnormal ringan dan
TERAPI
Beberapa Faktor Berpengaruh Terhadap
Keberhasilan Pemberian Monoterapi Pada
Epilepsi
Kegagalan terapi epilepsi pada tahap monoterapi
akan menjadi epilepsi intraktabel dan mempunyai
kemungkinan 1,5 kali lebih besar untuk menjadi
epilepsi intraktabel dibandingkan monoterapi yang
berhasil
Lima faktor yang bisa dijadikan sebagai faktor
prognostik kemungkinan kegagalan monoterapi.
Kelima variabel tersebut adalah frekuensi kejang
sebelum terapi >10 kali, status epileptikus,
adanya defisit neurologis, adanya kelainan
neurologis penyerta, dan pemberian obat
antiepilepsi yang tidak segera.
Kepatuhan
Pada umumnya obat anti epilepsi
dapat dihentikan dalam 2-4 tahun
bebas bangkitan. Penghentian
obat dilakukan secara bertahap
(tappering-off). Perlu waktu 6
bulan untuk menghentikannya.
Sebelum obat dihentikan,
dilakukan EEG untuk melihat
Pengaruh Obat Anti Epilepsi
Terhadap Gangguan Daya Ingat
pada Epilepsi Anak
Aktivitas obat anti epilepsi tersebut apabila
dirangsang secara terus menerus dapat
mengakibatkan penurunan aktivitas
motorik dan psikomotor, penurunan
perhatian, dan gangguan memori.
Penurunan daya ingat dapat bersifat
reversibel dan kumulatif, sehingga
semakin lama pasien mendapatkan terapi
anti epilepsi maka gangguan memori akan
semakin besar
Obat anti epilepsi yang paling
mempengaruhi fungsi kognitif dan memori
adalah fenobarbital dan fenitoin
DAFTAR PUSTAKA

I Gusti Ngurah Made Suwarba. Insidens dan karakteristik klinis epilepsi pada
anak. Sari Pediatri. 2011;13:123-28
Utoyo Sunaryo. Diagnosis Epilepsi. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya
Kusumah. 2007;1: 1-68
Herry Garna, Heda Melinda Nataprawira. Pedoman Diagnosis dan Terapi.
Edisi ke-4. Bandung: Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran-RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung; 2012.
Robert M. Kliegman, Richard E. Behrman, Hal B. Jenson, Bonita F. Stanton,
MD. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Saunders Elsevier; 2007.
Agung Triono, Elisabeth Siti Herini. Faktor Prognostik Kegagalan Terapi
Epilepsi pada Anak dengan Monoterapi. Sari Pediatri. 2014;16:248-53
Mustarsid, Fadhilah Tia Nur, Shinta Riana Setiawati, Harsono Salimo.
Pengaruh Obat Anti Epilepsi Terhadap Gangguan Daya Ingat pada Epilepsi
Anak. Sari Pediatri. 2011;12:302-06
Gejala Epilepsi Tak Selalu Kejang. Tersedia di http:// health.kompas. com
/read /2013/ 03/20/1754538/gejala.epilepsi.tak.selalu.kejang. (Diakses jam
19.00, tanggal 07 September 2016).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai