LAPORAN KASUS
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada
hari Minggu, 20 Januari 2017 pukul 09.00 wib di
ruang seruni RS Bhayangkara.
Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : bengkulu tengah
Pekerjaan : pensiunan
Pendidikan terakhir : SMP
Status Kawin : Menikah
Agama : Islam
Masuk Rumah Sakit : Minggu, 19 Januari 2017
Keluhan Utama
Bengkak pada kedua kaki memberat
2 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Perut memberat (+)
Lemas (+)
Nafsu makan menurun (+)
Riwayat Penyakit Sekarang
Bengkak pada kedua kaki yang memberat
sejak 2 hari SMRS. Bengkak sudah dirasakan
+ 2 tahun ini bersifat hilang timbul. Bengkak
memberat apabila pasien kecapekan, tidak
mengontrol konsumsi makanan dan
minuman, atau tidak rutin mengkonsumsi
obat.
Perut membesar yang memberat sejak 2 hari
SMRS. Keluhan dirasakan bersamaan dengan
bengkak pada kedua kaki. Memberat apabila
pasien kecapekan, tidak mengontrol
konsumsi makanan atau tidak rutin minum
obat.
Cont
Pasien mengaku kurang nafsu makan dan badan
lemas dialami selama beberapa tahun ini memberat
1 minggu terakhir.
Gejala banyak makan , banyak minum dan buang air
besar disangkal pasien, namun saat awal awal
didagnosis dengan diabetes pasien mengeluhkan
gejala tersebut disertai dengan keluhan gatal gatal
pada kulit.
Nyeri pada tulang dan sendi saat ini disangkal,
namun pasien mengaku terkadang mengalami nyeri
sendi sebelumnya. Mual muntah disangkal, nyeri ulu
hati disangkal, nyeri dada yang menjalar atau
menembus ke punggung disangkal, sesak nafas
terutama saat berbaring atau saat malam hari
disangkal.
Riwayat Pengobatan
Awalnya pasien rutin mengonsumsi obat sakit gula
dan darah tinggi. Namun semenjak menderita
penyakit ginjal, kadar gula darah pasien menjadi
normal. Sehingga pasien hanya mengonsumsi obat
penyakit ginjal dan darah tinggi.
Riwayat Kebiasaan
Pasien menyangkal mempunyai kebiasaan merokok
maupun minum-minuman alkohol. Riwayat
mengkonsumsi jamu-jamuan juga disangkal. Pasien
mengaku jarang berolahraga dan mempunyai
kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak. Namun
semenjak menderita sakit gula dan darah tinggi,
pasien lebih memperhatikan konsumsi makanan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku memiliki riwayat sakit
gula yang diketahui + 10 tahun yang lalu,
penyakit tekanan darah tinggi yang
diketahui sejak + 7 tahun yang lalu.
Pasien mengaku sering kontrol ke rumah
sakit untuk penyakit yang diderita dan
minum obat secara teratur.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat asma (-), Riwayat Hipertensi
(-), Riwayat DM (-), Riwayat Alergi (-),
Riwayat keganasan, sakit jantung,sakit
ginjal (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Presens
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 72 x/menit reguler T/V cukup
Laju pernafasan : 20 x/menit
Suhu tubuh : 36.6oc
Status Generalisata
Kepala dan Leher
Kulit: Sianosis (-)
Kepala : Normocephalic (-), wajah edema (-),
rambut beruban mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (+/+)), sklera ikterik (-/-),
pupil isokor 3 mm/3 mm, refleks cahaya
(+/+), palpebral edema (-/-)
Telinga : Simetris, MAE (+/+) sekret (-/-), MT intak
(+/+)
Hidung : Septum deviasi (-), Polip (-/-), sekret (-/-)
Mulut : Sianosis (-) papil atrofi (-)
Leher : Trakea di tengah, pembesaran kelenjar getah
bening leher (-) TVJ + 2 cm
Thoraks
Paru
Inspeksi : Statis : Simetris
Dinamis : simetris antara kanan dan kiri, retraksi (-)
Palpasi : stem fremitus simetris kanan dan kiri, kesan normal
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler di seluruh lapangan paru, rhonki (-/-),
wheezing
(-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V, 1 cm lateral linea
midklavikularis sinistra
Perkusi : Batas kanan : ICS III-IV, 1 cm lateral linea parasternalis
dextra
Batas Kiri : ICS V-VI, 1 cm lateral linea midcaviularis sinistra
Batas atas : ICS II, linea parasternalis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I & II regular, gallop (-), murmur (-)
Status Lokalisata
Abdomen
Inspeksi : Simetris membesar, sikatriks(-), massa (-)
Palpasi : Soepel, Nyeri tekan epigastrium (-), hepar/lien tidak
teraba, undulasi (+)
Perkusi : timpani, Shifting dullness (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal (8x/menit)
Ekstremitas
Ekstremitas superior : akral hangat (+/+), CRT < 2 detik,
edema (-/-),
kekuatan motorik (5/5), ROM bebas
Ekstremitas inferior : akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema
(+/+), kekuatan motorik (5/5), ROM bebas
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 18 Desember 2016
Hematologi
Hb : 7.4 g/dl (12-14)
Leukosit : 10.700/uL (5.000-10.000)
Trombosit: 360.000/uL (150.000-400.000)
Kimia darah
Ureum : 197 mg% (10-50)
Kreatinin : 8.1 mg% (0.6-1.2)
GDS : 107 mg% (60-140)
Diagnosis Banding
Sindroma nefrotik
Sirosis Hepatis
Rencana Penatalaksanaan
Furosemid 1 x 40 mg (P.O)
Amlodipine 1 x 10 mg (P.O)
Folavit 3 x 1 tab (P.O)
Osteocal 3 x 1 tab (P.O)
Keto G 3 x 1 tab (P.O)
Tanggal Perjalanan Penyakit Penatalaksanaan
19/12/2016 S/ bengkak pada kedua kaki dan perut Diet Ginjal
O/ TD : 140/90 mmHg, N : 78x/menit, RR : Amlodipine 1 x 10 mg tab
18x/menit, T : 36.6oc
Furosemid 2 x 1 tab
Abdomen
Inspeksi simetri membesar, palpasi soepel Folavit 3 x 1 tab
undulasi (+), perkusi timpani shifting dullness Osteocal 3 x 1 tab
(+), auskultasi BU (+) normal. Keto G 3 x 1 tab
Ekstremitas Laxadyn syr 1 x 1 cth
Pitting edema kedua tingkai (+/+)
A/
- CKD stg V
- DM tipe II terkontrol
- Hipertensi terkontrol
- Anemia
24/12/2016 S/ bengkak pada kedua kaki (-) dan perut Diet Ginjal
(-) Amlodipine 1 x 5 mg tab
O/ TD : 130/80 mmHg, N : 78x/menit, RR
: 18x/menit, T : 26.6oc
Folavit 3 x 1 tab
Abdomen Osteocal 3 x 1 tab
Inspeksi simetri membesar, palpasi soepel Keto G 3 x 1 tab
undulasi (+), perkusi timpani shifting Laxadyn syr 1 x 1 cth
dullness (-), auskultasi BU (+) normal.
Pasien berobat jalan
Ekstremitas
Pitting edema kedua tingkai (-/-) Kontrol ke Poli
A/
- CKD stg V
- DM tipe II terkontrol
- Hipertensi terkontrol
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Definisi Gagal Ginjal Kronik menurut NKF-
K/DOQI adalah:3
Kerusakan ginjal selama 3 bulan
dengan salah satu manifestasi:
Kelainan patologi
Petanda kerusakan ginjal, termasuk kelainan
komposisi darah atau urine, atau kelainan
radiologi.
GFR 60 ml/men/1,73m2 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
KLASIFIKASI
Rumus Cockroft-Gault
Radiologis
e. USG ginjal didapati ginjal yang
mengecil dan korteks yang
menipis atau gambaran lain
sesuai penyakit yang menyertai
PENATALAKSANAAN
Diet ginjal
Pada pasien dengan insufisiensi ginjal asupan protein yang dianjurkan 0.8
gram/kgbb/hari.
Furosemid 1 x 40 mg
Tujuan : dieresis (mengurangi cairan dalam tubuh) sehingga mengurangi
gejala edema dan ascites
Amlodipine 1 x 10 mg
Tujuan : mengontrol tekanan darah pasien dan mengurangi beban kerja
jantung.
Folavit 3 x 1
Tujuan : membantu hematopoesis, membantu dalam regenerasi sel tubuh.
Osteocal 3 x 1
Tujuan mengatasi hipokalsemia pada pasien gagal ginjal kronis
Keto G 3 x 1
Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan asam amino tubuh.
Terima kasih