Anda di halaman 1dari 21

Assalamuallaikum.wr.

wb

Skenario 2
Bangunan bangunan peka
nyeri
DEFENISI NYERI KEPALA
Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa
tidak nyaman yang mnyerang daerah tengkorak (kepala) mulai
dari kening kearah atas dan belakang kepala. dan daerah wajah.
nyeri kepala / sefalgia : keluhan subyektif
- sukar dibuat definisi yang tepat
- hampir semua orang pernah mengalaminya
- dikeluhkan pasien sebagaikepala berat;kepala mau
pecah;pusing;
- dapat timbul bila ada kelainan dalam : otak, tengkorak,
struktur2luar tengkorak
- dapat pula akibat penyakit : influenza, sinus paranasalis, dll,
sefalgia akan hilang setelah penyebabnya diobati.
- yang menjadi problem : bila sefalgia mrp keluhan tunggal
ANATOMI
Otak terdiri dari
(1) batang otak terdiri atas otak tengah, pons, dan medulla,
(2) serebelum,
(3) otak depan (forebrain) yang terdiri atas diensefalon dan serebrum.
Diensefalon terdiri dari hipotalamus dan talamus. Serebrum terdiri dari
nukleus basal dan korteks serebrum.
Masing masing bagian otak memiliki fungsi tersendiri. Batang
otakberfungsi sebagai berikut:
(1) asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer,
(2) pusatpengaturan kardiovaskuler, respirasi dan pencernaan,
(3) pengaturan refleks otot yangterlibat dalam keseimbangan dan postur,
(4) penerimaaan dan integrasi semuamasukan sinaps dari korda spinalis;
keadaan terjaga dan pengaktifan korteksserebrum,
(5) pusat tidur.
Serebellum berfungsi untuk memelihara keseimbangan,peningkatan tonus
otot, koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunter yangterlatih.
hipotalamus

Hipotalamus berfungsi sebagai berikut:


(1)mengatur banyak fungsihomeostatik, misalnya
kontrol suhu, rasa haus, pengeluaran urin, dan
asupanmakanan,
(2) penghubung penting antara sistem saraf dan
endokrin,
(3) sangat terlibatdalam emosi dan pola perilaku
dasar.
Talamus berfungsi sebagai stasiun pemancaruntuk
semua masukan sinaps, kesadaran kasar terhadap
sensasi, beberapa tingkatkesadaran, berperan
dalam kontrol motorik.
Nukleus basal
Nukleus basal berfungsi untuk
inhibisi tonus otot, koordinasi
gerakan yang lambat dan menetap,
penekanan pola - pola gerakan yang
tidak berguna.
Korteks serebrum

Korteksserebrum berfungsi untuk persepsi


sensorik, kontrol gerakan volunter, bahasa,
sifatpribadi, proses mental canggih misalnya
berpikir, mengingat, membuat
keputusan,kreativitas dan kesadaran diri.
Korteksserebrum dapat dibagi menjadi 4 lobus
yaitu lobus frontalis, lobus,parietalis, lobus
temporalis, dan lobus oksipitalis. Masing - masing
lobus ini memilikifungsi yang berbeda - beda.
Struktur peka nyeri pada extra Dan intra
cranium

Struktur peka nyeri extra cranium :


kulit kepala, periosteum,
arteri2(a. frontalis, a.temporalis, a.occipitalis);
saraf2(n.frontalis, n.temporalis, n.occipitalis mayor /
minor)
otot2(m.frontalis, m.temporalis, m.occipitalis)
Struktur peka nyeri intracranium :
duramater (spjg a.meningeal, sekitar sinus venosus,
basis cranii, dan tentorium serebelli)
leptomenings sekitar arteri besar di basis cranii
bag. Prox atau basal arteri, vena, saraf, tertentu (V, VII,
IX, Nn. Spinales)
Struktur yang tidak peka terhadap nyeri :

tulang kepala, parenchym otak,


ependym ventrikel, plexus
choroideus, sebagian besar
duramater dan piamater yang
meliputi konveksitas otak.
Nyeri kepala dipengaruhi oleh nukleus trigeminoservikalis
yang merupakan nosiseptif yang penting untuk kepala,
tenggorokan dan leher bagian atas. Semua aferen
nosiseptif dari saraf trigeminus, fasial, glosofaringeus,
vagus, dan saraf dari C1 - 3 beramifikasi pada grey
matter area ini. Nukleus trigeminoservikalis terdiri dari
tiga bagian yaitu
pars oralis yang berhubungan dengan transmisi sensasi
taktil diskriminatif dari regio orofasial,
pars interpolaris yang berhubungan dengan transmisi
sensasi taktil diskriminatif seperti sakit gigi,
pars kaudalis yang berhubungan dengan transmisi
nosiseptif dan suhu.
Terdapatover lappingdari proses
ramifikasi pada nukleus iniseperti
aferendari C2 selainberamifikasike
C2, juga beramifikasi ke C1 dan C3.
Selain itu, aferenC3 juga akan
beramifikasi ke C1 dan C2.
Hal ini lah yang menyebabkan
terjadinyanyeri alih dari pada kepala
dan leher bagian atas.
Nyeri alih biasanya terdapat pada
oksipital dan regio fronto orbital
darikepala dan yang jarang adalah
daerah yang dipersarafi oleh nervus
maksiliaris danmandibularis. Ini
disebabkan oleh aferen saraf
tersebut tidak atau hanya sedikit
yangmeluas ke arah kaudal. Lain
halnya dengansaraf oftalmikus dari
trigeminus. Aferensaraf ini meluas
Saraf trigeminus terdiri dari 3 yaitu
V1, V2, dan V3
V1 , oftalmikus, menginervasi daerah orbita dan
mata, sinus frontalis, duramater dari fossa
kranial dan falx cerebri serta pembuluh darah
yang berhubungan dengan bagian duramater ini.
V2, maksilaris, menginervasi daerah hidung,
sinus paranasal, gigi bagian atas, dan duramater
bagian fossa kranial medial.
V3, mandibularis, menginervasi daerah
duramater bagian fossa cranial medial, rahang
bawah dan gigi, telinga, sendi
temporomandibular dan otot menguyah
Selain saraf trigeminus terdapat
saraf kranial VII, IX, X yang innervasi
meatus auditorius eksterna dan
membran timfani. Saraf kranial IX
menginnervasi rongga telinga
tengah, selain itu saraf kranial IX dan
X innervasi faring dan laring.
Servikalis yang terlibat dalam sakit
kepala adalah C1, C2, dan C3.
Ramus dorsalis dari C1 menginnervasi otot suboccipital triangle - obliquus
superior, obliquus inferiorda nrectus capitis posterior majorda n minor.
Ramus dorsalis dari C2 memiliki cabang lateral yang masuk ke otot leher
superfisial posterior,longis simuscapitisda n splenius sedangkan cabang
besarnya bagian medial menjadi greater occipital nerve. Saraf ini
mengelilingi pinggiran bagian bawah dari obliquus inferior,dan balik ke
bagian atas serta ke bagian belakang melalui semispinalis capitis, yang
mana saraf ini di suplai dan masuk ke kulit kepala melalui lengkungan yang
dikelilingi oleh superior nuchal line dan the aponeurosis of trapezius. Melalui
oksiput, saraf ini akan bergabung dengan saraf lesser occipital yang mana
merupakan cabang dari pleksus servikalis dan mencapai kulit kepala melalui
pinggiran posterior dari sternokleidomastoid.
Ramus dorsalis dari C3 memberi cabang lateral ke\longissimus capitisda n
splenius. Ramus ini membentuk 2 cabang medial. Cabang superfisial medial
adalah nervus oksipitalis ketiga yang mengelilingi sendi C2-
3zygapophysialbagian lateral dan posterior
Daerah sensitif terhadap nyeri kepala dapat dibagi
menjadi 2 bagian yaitu intrakranial dan ekstrakranial.
Intrakranial yaitu sinus venosus, vena korteks
serebrum, arteri basal, duramater bagian anterior,
dan fossa tengah serta fossa posterior.
Ektrakranial yaitu pembuluh darah dan otot dari kulit
kepala, bagian dari orbita, membran mukosa dari
rongga nasal dan paranasal, telinga tengah dan luar,
gigi, dan gusi.
Sedangkan daerah yang tidak sensitif terhadap nyeri
adalah parenkim otak, ventrikular ependima, dan
pleksus koroideus.
Fisiology nyeri kepala

Nyeri (sakit) merupakan mekanisme


protektif yang dapat terjadi setiap saat bila
ada jaringan manapun yang mengalami
kerusakan, dan melalui nyeri inilah,
seorang individu akan bereaksi dengan
cara menjauhi stimulus nyeri tersebut.
Rasa nyeri dimulai dengan adanya
perangsangan pada reseptor nyeri oleh
stimulus nyeri. Stimulus nyeri dapat dibagi
tiga yaitu mekanik, termal, dan kimia.
Mekanik, spasme otot merupakan penyebab nyeri yang
umum karena dapat mengakibatkan terhentinya aliran
darah ke jaringan ( iskemia jaringan), meningkatkan
metabolisme di jaringan dan juga perangsangan
langsung ke reseptor nyeri sensitif mekanik.
Termal, rasa nyeri yang ditimbulkan oleh suhu yang
tinggi tidak berkorelasi dengan jumlah kerusakan yang
telah terjadi melainkan berkorelasi dengan kecepatan
kerusakan jaringan yang timbul. Hal ini juga berlaku
untuk penyebab nyeri lainnya yang bukan termal seperti
infeksi, iskemia jaringan, memar jaringan, dll. Pada suhu
45 C, jaringan-jaringan dalam tubuh akan mengalami
kerusakan yang didapati pada sebagian besar populasi.
Kimia, ada beberapa zat kimia yang dapat merangsang nyeri
seperti bradikinin, serotonin, histamin, ion kalium, asam,
asetilkolin, dan enzim proteolitik. Dua zat lainnya yang
diidentifikasi adalah prostaglandin dan substansi P yang bekerja
dengan meningkatkan sensitivitas dari free nerve endings.
Prostaglandin dan substansi P tidaklangsung merangsang nyeri
tersebut. Dari berbagai zat yang telah dikemukakan, bradikinin
telah dikenal sebagai penyebab utama yang menimbulkan nyeri
yang hebat dibandingkan dengan zat lain. Kadar ion kalium
yang meningkat dan enzim proteolitik lokal yang meningkat
sebanding dengan intensitas nyeri yang sirasakan karena kedua
zat ini dapat mengakibatkan membran plasma lebih permeabel
terhadap ion. Iskemia jaringan juga termasuk stimulus kimia
karena pada keadaan iskemia terdapat penumpukan asam
laktat, bradikinin, dan enzim proteolitik.
Nyeri dapat dibagi atas dua yaitu
fast pain dan slow pain.
Fast pain, nyeri akut, merupakan nyeri yang
dirasakan dalam waktu 0,1 s setelah stimulus
diberikan. Nyeri ini disebabkan oleh adanya
stimulus mekanik dan termal. Signal nyeri ini
ditransmisikan dari saraf perifer menuju korda
spinalis melalui serat Adengan kecepatan
mencapai 6 30 m/s. Neurotransmitter yang
mungkin digunakan adalah glutamat yang juga
merupakan neurotransmitter eksitatorik yang
banyak digunakan pada CNS. Glutamat umumnya
hanya memiliki durasi kerja selama beberapa
milliseconds.
Slow pain, nyeri kronik, merupakan nyeri
yang dirasakan dalam wkatu lebih dari 1
detik setelah stimulus diberikan. Nyeri ini
dapat disebabkan oleh adanya stimulus
mekanik, kimia dan termal tetapi stimulus
yang paling sering adalah stimulus kimia.
Signal nyeri ini ditransmisikan dari saraf
perifer menuju korda spinalis melalui serat C
dengan kecepatan mencapai 0,5 2 m/s.
Neurotramitter yang mungkin digunakan
adalah substansi P.
Terimakasih
wassalamuallaikum.wr.wb

Anda mungkin juga menyukai