Anda di halaman 1dari 29

CKD with HF

Dadik Ardhi W
Ricky R
Muhammad Bilal

Supervisor :
dr. Yudhi, SpEM
PENYAKIT GINJAL KRONIK

Penyakit ginjal kronik adalah adanya kerusakan


struktural atau fungsional ginjal dan/atau
penurunan laju filtrasi glomerulus kurang dari
60mL/menit/1,73m2 yang berlangsung lebih dari
tiga bulan.

Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) CKD Work Group. KDIGO 2012 Clinical
Practice Guideline for the Evaluation and Management of Chronic Kidney Disease. inter., Suppl.
Prevalensi penyakit ginjal kronik
diseluruh dunia sekitar 5-10%.
Sekitar 1,5% dari pasien penyakit
Di Indonesia diperkirakan
insiden penyakit ginjalginjal
kronik kronik derajat 3 dan 4 akan
berlanjut menjadi derajat 5 atau
tahap akhir di Indonesia
penyakit
adalah sekitar 30,7 per juta ginjal kronik tahap akhir
populasi dan prevalensi(gagal ginjal) per tahunnya.
sekitar 23,4 per juta
populasi.
Persatuan Nefrologi
Indonesia (PERNEFRI)
memperikirakan terdapat
70.000 penderita gagal ginjal
di Indonesia, angka ini akan
terus meningkat sekita 10%
setiap tahunnya.

Prodjosudjadi, W., A. Suhardjono. End-Stage Renal Disease in


Indonesia: Treatment Development. Ethn
FAKTOR RISIKO

Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) CKD Work Group. KDIGO 2012 Clinical
Practice Guideline for the Evaluation and Management of Chronic Kidney Disease. inter., Suppl.
ETIOLOGI
N D MADALA. 2007. Acute renal failure in patients with chronic kidney disease. Vol.25 No.8 CME
RENAL FAILURE

Reduction of kidney function can be seen from:


1.An absolute increase in serum creatinin of
26.4 mol/L
2.A percentage increase in serum creatinin of
50% from the baseline level
3.A reduction in urine output Ooi & Manning, 2015. Emergency Medicine
KLASIFIKASI

Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) CKD Work Group. KDIGO 2012 Clinical
Practice Guideline for the Evaluation and Management of Chronic Kidney Disease. inter., Suppl.
DIAGNOSIS
Klinis
Sesuai
penyakit DM, infeksi traktus urinarius, hipertensi,
yang Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
mendasari
lemah, letargi, anoreksia,
mual muntah, nokturia,
Sindrom kelebihan volume cairan,
uremia neuropati perifer, pruritus,
uremic frost, perikarditis,
kejang sampai koma

hipertensi, anemia renal,


Gejala payah jantung, asidosis
komplikasi metabolik, gangguan
keseimbangan elektrolit
(sodium, kalium, khlorida)
Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al., 3rd ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
InternaPublishing 2009:1035-1040
Laboratoris

Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al., 3rd ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
InternaPublishing 2009:1035-1040
TATALAKSANA
Der GFR Rencana tatalaksana
ajat (ml/mnt/1,
73 m2)

1 > 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi


pemburukan (progression) fungsi ginjal
memperkecil pemburukan fungsi ginjal
memperkecil risiko kardiovaskuler

2 60 - 89 menghambat pemburukan fungsi ginjal

3 30 - 59 Evaluasi dan terapi komplikasi

4 15 - 29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal

5 < 15 Terapi pengganti ginjal


TATALAKSANA
a.Kontrol tekanan darah :
Penghambat ACE atau antagonis reseptor
angiotensin II, evaluasi kreatinin dan kalium
serum, bila terdapat peningkatan kreatinin >
35% atau timbul hiperkalemi harus dihentikan
Penghambat kalsium

Diuretik

b. Pada pasien DM, kontrol gula darah hindari


pemakaian metformin dan sulfonil urea
dengan masa kerja panjang.
Renal Replacement Therapy
Indikasi RRT
Severe ALO

Poorly controlled hipertension caused by fluid overload


unresponse with diuretics
Severe metabolic asidosis refractive to medical treatment

Hiperkalemia refractive to medical treatment

Some poisoning eg methanol, ethylene glycerol, and


salycilates (severe)
Uremia, including pericarditis and encephalopathy
Komplikasi
Definisi
Gagal jantung adalah
Sindrom klinis kompleks yang terjadi dari gangguan
struktural atau fungsional pengisian ventrikel atau ejeksi
darah (ACCF/AHA, 2013)

Sindrom klinis kompleks dari gejala dan tanda yang


menandakan gangguan efisiensi pompa jantung, hal ini
disebabkan abnormalitas struktural atau fungsional jantung
(NICE, 2010)
Epidemologi
Berdasarkan usia dan jenis kelamin

ES: 1999-2004 Source NCHS dan NHLBI


Classification of HF: Comparison Between
ACC/AHA HF Stage and NYHA Functional Class

Asymptomatic ACC/AHA HF NYHA Functional


Stage Class

Symptomatic
ETIOLOGY
DIAGNOSIS :
Framingham Criteria
Major criteria Minor criteria
Paroxysmal nocturnal dyspnea Ankle edema
Neck vein distension Night cough
Rales Dyspnea deffort
Acute pulmonary edema Hepatomegaly
S3 Gallop Pleural efusion
Elevation of the jugularis venous Decrease 1/3 vital capacity of the
pressure normal
Hepatojugular refluxs Tachycardia rate (>120/min)

Diagnosis of heart failure if there is 1 major criteria


and 2 minor criteria or 2 major criteria
History Taking
Physical Examination
Cardiac Biomarker
BNP released by
cardiomyocyte at some trigger
especially myocardial strain
Troponin I/T showing
myocyte damage or necrosis
CK-MB marker for acute
myocard infarc. Increase of CK-
MB also find at trauma,
skeletal muscle defect such as
poliomyelitis and
rhabdomyolitis
Non-Invasif Cardiac Imaging

CXR:
Menilai ukuran jantung, melihat adanya TB paru kongestif, dan
untuk mengetahui gejala yang dialami oleh pasien yang berasal dari
jantung, paru-paru atau sumber lain

Echocardiography:
Menilai fungsi ventrikel, ketebalan dinding ventrikel, gerakan
dinding, dan fungsi katup

MRI:
Memberikan gambaran anatomi dengan resolusi yang lebih baik dan
digunakan untuk dicurigai penyakit jantung bawaan
Chest X-Ray
Pada CXR, dapat menemukan kongestif vena atau
edema,
Dan pada disfungsi sistolik LV, dapat terjadi
cardiomegali

KELAINAN PENYEBAB IMPLIKASI KLINIS


Kardiomegali Dilatasi ventrikel kiri,
ventrikel kanan
Hipertrofi ventrikel Hipertensi, stenosis
aorta
Kongestif vena paru Peningkatan tekanan Gagal jantung kiri
pengisian ventrikel kiri
Edema interstitial Peningkatan tekanan Gagal jantung kiri
pengisian ventrikel kiri
Efusi pleura Gagal jantung dengan Pikirkan DD non
peningkatan pengisian kardiak
tekanan, infeksi paru
Stages in the evolution of HF and recommended
therapy by stage
Phlebotomies as a treatment of
serious heart failure

R.V.H.P HUIJSKES, ET ALL. 2009. Phlebotomies as a treatment of serious heart failure due to haemochromatosis
a case report. Vol.25 No.8 NCBI

Anda mungkin juga menyukai