Anda di halaman 1dari 40

Asma

Definisi
Asma
adalah penyakit inflamasi kronik saluran nafas
yang melibatkan berbagai sel inflamasi dengan
akibat penyempitan saluran nafas yang
bervariasi , ditandai dengan wheezing /
mengi, sesak nafas, rasa berat di dada, batuk
terutama pada malam / pagi dini hari.
Penyempitan dan gejala asma tersebut dapat
bersifat
reversibel baik secara spontan maupun
dengan pengobatan.
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Asma. PDPI 2004
Mekanisme terjadinya Asma

Pengaruh
Lingkungan
(mis. pajanan
Alergen)

Genetik
Genetik Inflamasi
Inflamasi Penyempitan Batuk -batuk,
Asma
Asma (( Radang
Radang ))
)) Saluran nafas Sesak dan mengi
Cara masuknya Allergen
Inhalasi :
Debu rumah, tepung
sari, obat nyamuk,
bau-bauan dll

Oral : Parenteral :
Udang, Ikan laut, Obat- 2 an, zat
telur, susu, obat dll kimia, gigitan
serangga dll

Kontak langsung :
Zat-zat kimia, obat-
obatan, debu dll
Berbagai faktor pencetus asma

Infeksi
bakterial

Infeksi
Virus
Paparan Serangan
Serangan
alergen asma
asma
spesifik
Polusi
udara
Aktivitas
fisik
Uap
Udara dingin iritan
Faktor Pencetus Asma
Alergen ( debu rumah, bulu binatang dll )
Makanan ( Bumbu, penyedap,
pengawet )
Infeksi saluran nafas ( Flu )
Perubahan cuaca
Zat kimia & obat-obatan
Aktiviti berlebihan
Bau yang merangsang
Emosi / ketegangan
Faktor Pencetus Asma
Refluk gastroesofagal.
Rinitis alergi.
Endokrin
Faktos anatomi & fisiologi
Pengertian Alergi
Alergi : (dari kata Allos)
: penyimpangan / perubahan dari cara semula.

Alergen :
: Benda asing ( Antigen ) yang dapat menginduksi
terjadinya reaksi hipersensitifias / alergi.
Pengertian Alergi
Antigen :
: Zat yang dapat bereaksi dengan produk respon
imun spesifik, terutama antibodi.
Imunogen :
: Zat yang dapat merangsang respon imun spesifik
baik humoral, selular / keduanya.
- Imunogen terutama : protein & polisakarida.
Reaksi Alergi Tipe I
Rangakaian Reaksi Hipersensitifitas
tipe cepat
Immune System Disorders
Hypersensitivity (Allergy): An abnormal response
to antigens.
4 Tipe Reaksi Hipersensitivitas.:
Type I (Anaphylactic) Reactions
Type II (Cytotoxic) Reactions
Type III (Immune Complex) Reactions
Type IV (Cell-Mediated) Reactions
Reaksi Hipersensitifitas
Reaksi Imun Klinis Waktu
Reaksi
Type I Urtikaria, Menit - jam
(Anaphylactic) asma,diare,anafi
laksis
Type II Anemia hemolitik variasi
(Cytotoxic) Neutropenia
Trombositopenia
Type III (Immune Serum Sickness 1-3 minggu
Complex) Arytralgia
Limfadenopati
Vasculitis
Type IV (Cell- Dermatitis kontak 2-7 hari
Allergic diseases
Cell derived Mediators
Headache Respon inflammasi dari Mast cell

Dilatasi
vasculer

Prostaglandin

Otot Polos
Histamin
Mast cell
Serotonin Peristaltik usus meningkat,
Kelenjar diare, muntah

Leukotriene
Bahan mediator

Histamin, PG. Pengaruh MEDIATOR pada saluran nafas


Lekotrin

Kelenjar mukosa Hipersekresi sekret

Mukosa sal nafas Edema Mukosa

Otot Polos Kerusakan epitel

Bronkus spasme

Obstruksi Saluran nafas Sesak nafas mengi


Klasifikasi Asma Bronkiale

Asma Bronkiale

Ekstrinsik Kombinasi Instrinsik

1. Atopi / Alergi
1. Exercise Induced Asthm
2. Non Atopi
2. Obat NSAID
3. Kombinasi
3. Psikis
Allergy Non Allergy
Asma Asma Intrinsik
Ekstrinsik ( Non Atopi )
( Atopi )
1 Timbulnya asma Mulai kanak -2 Setelah dewasa

2 Keluarga dengan Ada ( + ) Tidak ada ( - )


Asma
3 Alergy / eksem Ada ( + ) Tidak ada ( - )
waktu bayi
4 Penyebab House Dust Cuaca,
Mite lingkungan

5 Skin Test Allergy Positif ( + ) Negatif ( - )


Diagnosis Asma Bronkiale

Tidak semua pemeriksaan perlu dilakukan bila dg pemeriksaan sudah dapat


ditegakkan diagnosa
Ciri-ciri asma bronkiale:
1. Sesak nafas bunyi mengi
2. Sesak kambuh menjelang pagi hari
3. Dahak ( kental, sulit keluar )
4. Batuk berulang sesudah terkena pajanan
( allergen, aktivitas, emosi, infeksi virus )
Sesak pada malam hari

Salah satu ciri asma


Sesak pada waktu malam hari
Cara mendiagnosa penyakit Alergi
Lengan didesinfeksi dg alkohol 70 %
Ekstrak alergen diteteskan pada lengan
dg jarak 2 cm
Dengan jarum no 26 ditusukan pada
tetesan alergen dan mengangkat sedikit
epidermis.
Ditunggu selama 20 menit

Dibaca hasilnya:

1. Negatif (-) : tidak ada indurasi


2. Positif ( + ) : Urticaria < 2 mm
3. Positif ( ++ ) : Urticaria 2 4 mm
4. Positif ( +++) : urticaria 4 6 mm
5. Positif (++++) : Urticaria > 6 mm
Komplikasi Asma Bronkiale

1. Status Asmatikus ( Asma berat )


2. Pneumotoraks ( paru kolaps )
3. Emfisema paru ( Asma kronis )
4. Komplikasi Jantung
5. Infeksi ( pneumonia )
6. Gagal Nafas
7. Meninggal
Klasifikasi Derajat Asma
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Asma. PDPI 2004

Intermiten Persisten Persisten Persisten


Ringan Sedang Berat
Gejala < 1 X / mg > 1 x / mg Tiap hari Terus
menerus
Serangan Singkat, Aktivitas, Aktivitas, Sering
ringan tidur tidur timbul
terganggu terganggu
Gejala < 2 x / bln > 2 x / bln > 1 x / mg Sering
malam timbul
APE > 80 % > 80% 60 80 % < 60 %

FEV1 > 80 % > 80 % 60 80 % < 60 %

APE Variabl < 20 % < 20 30 > 30 % > 30 %


%
TUJUAN PENATALAKSANAAN
ASMA

Menghilangkan dan mengendalikan


gejala asma
Mencegah eksaserbasi penyakit
Meningkatkan faal paru mendekati
normal
Mempertahankan faal paru
TUJUAN PENATALAKSANAAN
ASMA ( Lanjutan )
Menghindari efek samping obat
Mencegah penyempitan saluran nafas
menetap ( Kecacatan paru).
Mencegah kematian karena asma

MEMBUAT ASMA MENJADI


TERKONTROL
Penatalaksanaan ASMA

1. Menghilangkan & kendalikan gejala Asma


2. Mencegah Eksaserbasi Asma
3. Memperbaiki fungsi paru
4. Tercapainya aktivitas normal
5. Menghindari efek samping Ok obat
6. Mencegah kematian karena asma
Penatalaksanaan Asma : untuk mengontrol penyakit

1. Gejala minimal.
2. Aktivitas normal
3. Tidak memerlukan obat asma .
4. Fungsi Paru normal.
5. Efek samping obat minimal / tak ada
6. Tak pernah ke unit gawat darurat
Terapi Farmakologi Asma

Histamin, PG.
Lekotrin
Obat Asma

1. Controller 2. Reliever

Anti inflamasi untuk Bronkodilator untuk


mengontrol penyakit & pengobatan saat
mencegah serangan serangan / mengatasi
eksaserbasi
1. Controller 2. Reliever
1. Kortikosteroid Inhalasi / Sistemik
2. Sodium kromolin 1. Kotikosteroid sistemik
3. Sodium nedokromil 2. Inhalasi Anti Kolinergik
4. Theophyllin SR 3. Golongan xantin (aminophyllin )
5. -2 agonis long acting 4. -2 agonis short acting
6. Ketotifen 5. Adrenalin
7. Anti alergi ( terfenadine dll )
8. Leukotrien modifiers
9. Anti Ig E Pedoman Diagnosis Asma PDPI 2004
Cara Pemberian Bronkodilator

Per- Inhalasi
1 oral 2 Parenteral
3

Onset Lebih lama Cepat Cepat


Preparat Tablet, Inhaler Suntikan
Sirup ( Aerosol) ,
Dry poeder,
Nebulizer
Untung/ Mudah, Efek cepat, Efek cepat,
Rugi murah, Efek samping Perlu
efek lebih sedikit, bantuan
samping tenaga
lebih medis,
= Hiposensitisasi = Desensitisasi
Caranya :
Penyuntikan sedikit antigen hirup subkutan pada penderita
yang sensitif.
Suntikan dinaikkan kadarnya sampai dosis maksimal yang
masih bisa di toleransi penderita
Biasanya dilakukan pada : Asma alergi / pilek alergi
Penyuntikan berlangsung : 3 5 tahun

Anda mungkin juga menyukai