Anda di halaman 1dari 53

PEMERIKSAAN DASAR ILMU BEDAH

Disusun oleh:
Sabila Shani (030.12.246)

Pembimbing :
dr. Wuri Iswarsigit, Sp.BA
Anamnesis
60 - 80% ketepatan diagnosis didapat dari anamnesis
yang baik dan teliti

Pemeriksaan fisik: memperkuat ketepatan diagnosis

10 - 15% ketepatan diagnosis didapat dari pemeriksaan


penunjang laboratorium dan radiologi
Proses Anamnesis

Keluhan Utama
Perjalanan Penyakit
Epidemiologi Anamnesis: 3 fase
Penyakit terdahulu
Riwayat keluarga Introduksi
Riwayat obat/alergi
& perkawinan Keluhan spontan
Reaksi psikologik Pertanyaan terarah & KESIMPULAN
spesifik
Kehamilan & Penyakit keluarga
Menstruasi
Sosial-ekonomi
Usia & Gender Pendidikan
The Diagnostic HISTORY
Process
Patient perception of symptoms

Patient description of symptoms

Physician perception

Physician interpretation of symptoms

LABORATORY SYNTHESIS PHYSICAL


FINDINGS RECORDING EXAM

DECISION
Anamnesis
Kelainan dalam kasus bedah:
Kongenital : kelainan yang sudah ada sejak lahir yang
dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik
Labiopalatoschisis, omphalocele, Hirschprung disease, atresia
Infeksi
Appendicitis, selulitis
Trauma
Post KLL
Keganasan/neoplasma
Tumor payudara, CA colon
Lain-lain: degeneratif, metabolik
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: kesadaran, cara berjalan, duduk, tidur
dll, ekspresi wajah
Kesan sakit: ringan, sedang, berat
Kesan gizi: buruk/kurang, cukup, berlebih
Tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan
Status Generalis
Pemeriksaan sistemik head to toe
Status lokalis
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan
indera penglihatan, pendengaran dan penciuman

Palpasi
teknik pemeriksaan yang menggunakan indera peraba ;
tangan dan jari-jari, untuk mendeterminasi ciri2 jaringan
atau organ
Perkusi
pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan
tubuh untuk menghasilkan bunyi yang akan membantu
dalam penentuan densitas, lokasi, dan posisi struktur di
bawahnya

Auskultasi
tindakan mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh
bermacam-macam organ dan jaringan tubuh dengan
menggunakan stetoskop.
Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
Tonjolan/benjolan bentuk, jumlah, warna
Hipopigmentasi/hiperpigmentasi
Erytema
Edema
Hematoma
Cycatrix
Pelebaran pembuluh darah
Perdarahan aktif
Palpasi : dilakukan jika ada keluhan utama menyangkut
kepala
Pemeriksaan Leher
Inspeksi :
Asimetri
Pembengkakan
Pulsasi
Sinus / fistula
Keterbatasan gerak

Palpasi :
m. sternocleidomastoideus, os hyoid,
cartilago thyroid, a. carotis & a.
subclavia

Auskultasi :
A. carotis communis
A. subclavia
Pemeriksaan leher
Kelenjar Getah Bening
Pemeriksaan KGB
Pemeriksaan Leher
Kelenjar Tiroid
Pemeriksaan Payudara
Inspeksi
Payudara :
Ukuran
Simetri
Perubahan warna kulit
Ulserasi Aksila :
Retraksi kulit (dimpling) Pembengkakan
Edema Tanda-tanda infeksi
Peau d orange
Deformitas
Retraksi papilla mamma
Nipple discharge
Inspeksi 3 posisi
Palpasi payudara
Payudara
Massa tumor :
Lokasi
Ukuran
Konsistensi
Permukaan
Bentuk & batas tumor
Nyeri tekan
Palpasi payudara
Periksa payudara sendiri (SADARI)
Palpasi KGB
Regio supraclavicula/ infraclavicula
Pembesaran kelenjar getah bening
Palpasi KGB
Regio axilla
Pembesaran kelenjar getah bening
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan Abdomen
Abdomen
datar, distensi
Darm kontur, darm steifung
Venektasi, spider nevi, Cullens sign
Jejas, luka
Massa warnanya, jumlah, bentuk
Parut bekas operasi
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi
Posisi berbaring
Tdk dpt tenang : kolik
Tenang dgn kedua lutut ditekuk : peritonitis
Ekspresi wajah
Frekuensi & gerakan pernapasan
Gerakan peristaltik yg tampak (darmsteifung)
Regio inguinal & genitalia eksterna
Hernia inkarserata / strangulata
Pemeriksaan Abdomen
Auskultasi
Peristaltik
Berkurang / hilang : ileus paralitik
Meningkat : obstruksi usus mekanik
Bising (Bruit)
Epigastrium : iskemia usus kronis
Kanan & kiri dari garis tengah abdomen atas : sumbatan a.
renalis
Bunyi nada tinggi (high pitched) dan gemerincing (tinkling):
cairan intestinal, udara dalam tekanan dalam usus yang dilatasi
Bunyi nada tinggi disertai dengan kram: obstruksi intestinal
Bruit
Hepatic bruit: liver carcinoma, hepatitis alkoholic
Arterial bruit: oklusi parsial dari aorta atau arteri besar
lainnya
Pemeriksaan abdomen
Perkusi
Dengan pemeriksaan perkusi kita dapatkan :
Jumlah gas yang jumlahnya tidak normal (hipertimpani)
atau gas yang terdapat pada tempat yang tidak normal.
Cairan bebas yang terdapat dalam rongga peritoneal.
Hanya cairan yang jumlahnya besar saja yang dapat
menimbulkan suara redup pada pemeriksaan ketuk.
Masa yang padat (organ, kista, pembengkakan)
Pemeriksaan abdomen
Perkusi
Perkusi secara halus lokasi nyeri & massa
Pekak beralih (shifting dullness)
Pekak hepar
Pekak vesica urinaria
Pemeriksaan abdomen
Teknik perkusi hati :
Pekak hati > pada linea
midklavikularis kanan, pekak
hati 6 12 cm. Pada linea
sternalis kanan, pekak hati 4 8
cm.

Teknik perkusi limpa:


Perkusi dilakukan pada costae
X kiri, pada linea
midklavikularis. Ruang ini
dinamakan Ruang Traube. Jika
Ruang Traube terisi, berarti ada
pembesaran limpa.
Pemeriksaan abdomen
Teknik pemeriksaan asites:
Shifting dullness > Pada
penderita yang terlentang, dicari
batas timpani pekak
(permukaan cairan) di bagian
lateral abdomen.
Bila posisi penderita
dimiringkan, maka batas timpani
pekak menjadi bergeser.
Pemeriksaan Abdomen
Fluid Wave (undulasi)
Dua telapak tangan ditaruh di
kiri dan kanan dinding
abdomen.
Telapak tangan penderita atau
pemeriksa kedua, pada sisi
ulnar ditekan ke dinding
abdomen.
Ujung-ujung jari memberikan
tekanan pada satu sisi, maka
telapak tangan yang lain
merasakan adanya gelombang.
Pemeriksaan abdomen
Palpasi:
1. Ketegangan dinding perut
2. Perlawanan otot aktif dan pasif (defence muscular)
3. Nyeri tekan dan lepas tekan
4. Tahanan normal dan tahanan tidak normal
Pemeriksaan Defans Muskuler
Palpasi yang benar

Palpasi yang salah


Pemeriksaan abdomen
Hepar
Bila hepar teraba, tentukanlah:
Besar hepar, berapa cm di
bawah arcus costa.
Tepi hepar, apakah tumpul atau
tajam.
Permukaan hepar, kenyal atau
tidak.
Nyeri tekan, ada atau tidak.
Pemeriksaan abdomen
Limpa

Bila teraba, tentukanlah:


Pembesaran lien, garis
schuffner (1 8).
Permukaan.
Konsistensi.
Pinggir.
Nyeri tekan.
Diingat adanya incisura lienalis.
Pemeriksaan abdomen
Ginjal
Palpasi bimanual
Ballotement : normal tidak teraba
Nyeri ketuk CVA
Palpasi bimanual
Nyeri ketuk CVA
Pemeriksaan abdomen
Palpasi Tumor:
Palpasi tumor > dinding perut, intraperitoneal, atau retroperitoneal,
caranya:
Tumor dari dinding perut: dengan mengangkat dinding perut >
pembengkakan bertambah atau tetap.
Tumor dari intraperitoneal: dengan menegangkan dinding perut >
pembengkakan menghilang berarti tumor berasal dari intra
abdominal.
Tumor retroperitoneal: dengan pemeriksaan bimanual,
ballotementnya positif.
Pemeriksaan abdomen
Palpasi untuk tumor dilakukan untuk mengetahui:
Lokasi: intra abdominal atau retroperitoneal.
Batas tegas atau tidak tegas
Ukuran (3 dimensi)
Perlu ditentukan volume benjolan (panjang, lebar, tinggi)
Permukaan rata atau tidak rata
Pemeriksaan khusus abdomen
Pemeriksaan Khusus
Rebound tenderness (Nyeri lepas)
Rovsing sign
Murphy sign
Blumberg test
Iliopsoas test
Obturator test
Iliopsoas Test
Obturator Test
Pemeriksaan regio inguinal
penyakit KGB sendiri (limfoma)
vena safena magna, vena femoralis
arteria femoralis (aneurisma)
muskulus iliopsoas
hernia femoralis
prosesus vaginalis pertionei yang terbuka (hernia inguinalis lateralis)
dinding belakang perut yang lemah (hernia inguinalis medialis)
testis yang tidak turun ketempat semestinya
funikulitis (epididymitis)
kista ligamentum teres uteri pada wanita
Pemeriksaan regio inguinal
PEMERIKSAAN REGIO INGUINAL
Pemeriksaan genitalia eksterna
Penis
Inspeksi :
Parut
Ekskoriasi Palpasi (penis &
Infeksi urethra) :
Pembengkakan
Abses periurethra
Sinus / fistula
Striktur urethra
Discharge
Batu urethra
Phimosis
Paraphimosis
Hypospadia
Epispadia
Pemeriksaan skrotum
PEMERIKSAAN ANUS & REKTUM
Rectal Toucher
Rectal Toucher
Pemeriksaan Ekstremitas
Look (inspeksi)
Perubahan warna
Pembengkakan
Deformitas
Feel (palpasi)
Perubahan suhu
Perubahan nadi
Perubahan bentuk (deformitas)
Nyeri saat ditekan / digerakkan
Move (gerakan) Range of Motion (ROM)
Aktif
Pasif
Listen (dengar)
Krepitasi
Pemeriksaan Neurologis
Terutama pada pasien bedah saraf dan ortopedi
Fungsi Motorik
Fungsi sensorik
Pemeriksaan refleks, fisiologis dan patologis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai