Anda di halaman 1dari 16

Tujuan Pembelajaran

Memahami perbedaan gaya-gaya dan


kaitannya dengan jenis-jenis molekul yang
berbeda.
Memahami perbedaan kekuatan gaya-gaya
antar molekul yang memberikan kestabilan
pada struktur berbagai wujud zat yang
berbeda.
Memahami sifat berbagai wujud zat
Mengetahui keterkaitan farmasetis antara
wujud zat yang berbeda dengan sistem
penghantaran obat.
Pendahuluan
2

Agar molekul berada dalam bentuk agregat gas,


cairan dan padatan, diperlukan gaya antar molekul.
Pemahaman mengenai gaya antarmolekul diperlukan
dalam memahami sistem farmasetis.
Pengetahuan mengenai gaya-gaya merupakan hal
yang penting dalam memahami tidak hanya sifat gas,
cairan dan padatan tapi juga fenomena antarmuka,
flokulasi dalam suspensi, kestabilan emulsi, padatan
serbuk dalam kapsul, dispersi serbuk atau tetesan
cairan dalam aerosol dan kompresi granul untuk
membentuk tablet.
Perwujudan gaya antar molekul
3

Tari menarik
Kohesi : tarik menarik antara molekul sejenis
Adhesi : tarik menarik antara molekul tidak sejenis.

Tolak-menolak :
Reaksi antara dua molekul yang memaksa kedua
molekul tersebut berjauhan.
Gaya tolak dan Gaya tarik
4

Ketika molekul berinteraksi, kedua gaya (gaya tarik


dan tolak) bekerja.

Contoh :
Jika dua atom atau molekul didekatkan satu sama lain,
gaya ikatan dan muatan berlawanan dalam kedua
molekul akan mendekat dibandingkan dengan gaya
dan muatan yang sejenis, sehingga molekul saling
tarik satu sama lain.
Jenis gaya antarmolekul
5

1. Gaya Van Der Waals


2. Gaya Ion-Dipol
3. Ikatan Hidrogen
Gaya Van Der Waals
6

Gaya Van Der Waals terjadi akibat


interaksi antara molekul-molekul non-
polar (Gaya London), antara molekul-
molekul polar (Gaya dipol-dipol) atau
antara molekul non-polar dengan
molekul polar (Gaya dipol-dipol
terinduksi).
Gaya Ion Dipol
7

Gaya antarmolekul ini terjadi antara


ion dan senyawa kovalen polar. Ketika
dilarutkan dalam senyawa kovalen
polar, senyawa ion akan terionisasi
menjadi ion positif dan ion negatif. Ion
positif akan tarik menarik dengan dipol
negatif, dan sebaliknya.
Ikatan Hidrogen
8
Ikatan ini terjadi jika atom hidrogen berikatan dengan dua atau
lebih atom lainnya yang memiliki keelektronegatifan tinggi (N,
O, dan F). Ikatan N-H, O-H, atau F-H membentuk ikatan yang
sangat polar, karena atom H dalam molekul tertentu sangat
positif dan sangat disukai oleh atom N, O, atau F dari senyawa
tetangganya.

Ikatan hidrogen dapat terjadi antar molekul maupun intra


(dalam) molekul.

katan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antar molekul yang


terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang
berlawanan.Ikatan hidrogen merupakan gaya dipol-dipol yang
paling kuat namun ikatan antar atom yang paling lemah
(dibandingkan dengan ikatan ionik dan kovalen).
Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap sifat
fisika
9

1. Pengaruh ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan Titik


Leleh
Peristiwa pendidihan dan pelelehan pada dasarnya merupakan
pemutusan ikatan. Semakin kuat ikatan yang terjadi, semakin tinggi
titik didih dan titik leleh zat. Dengan semakin besar Mr, titik didih dan
titik leleh pun semankin tinggi.

2. Pengaruh Gaya London terhadap Titik Didih dan Titik Leleh


Seperti ikatan hidrogen, kekuatan gaya London berbanding lurus
dengan titik didih dan titik leleh. Jumlah elektron yang dimiliki suatu
molekul akan berbanding lurus dengan massa molekul relatifnya (Mr).
Selain itu, struktur molekul mempengaruhi kekuatan gaya London.
Semakin luas permukaan sentuh, artinya semakin sedikit
cabang, gaya London akan semakin kuat.
Lanjutan
10

3. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Wujud Gas


Pada suhu rendah, gas nitrogen berwujud cair dan pada suhu tinggi
berwujud gas. Hal ini dikarenakan pada suhu rendah, atom-atom N pada
molekul N2 berikatan kovalen (intramolekul) yang sangat kuat dan gaya
antarmolekulnya lemah, sehingga berbentuk cair. Namun pada suhu
tinggi, gaya antarmolekul N2 tidak mampu mempertahankan jarak
sehingga merenggang dan mengubahnya menjadi gas.

4. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kekentalan Cairan


Kekentalan merupakan ukuran halangan suatu zat untuk mengalir. Hal
ini dipengaruhi oleh gaya antarmolekul. Semakin kuat gaya antar
molekul, zat akan sulit mengalir (kekentalannya tinggi), dan sebaliknya.
Kenaikan suhu akan mempengaruhi jarak antarmolekul sehingga
kekuatan gaya dan kekentalan berkurang.
Lanjutan
11

5. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kelarutan


Kelarutan adalah kemampuan zat terlarut bercampur secara homogen dalam
zat pelarut. Ada 3 jenis gaya tarik dalam larutan, yaitu gaya tarik antar zat
terlarut (A-A), zat terlarut-zat pelarut (A-B), dan antar zat pelarut (B-B).
Selain itu, terdapat prinsip Like Dissolved Like, dimana senyawa polar akan
larut dalam senyawa polar, dan senyawa nonpolar larut dalam senyawa
nonpolar.

6. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Bentuk Permukaan Cairan


Gaya antarmolekul dapat menyebabkan permukaan cairan menjadi cekung
atau cembung. Interaksi antara molekul yang berbeda (cairan dengan wadah
yang ditempati) disebut adhesi.
Jika adhesi lebih kuat daripada kohesi, permukaan cairan akan berbentuk
cekung. Dan sebaliknya, jika kohesi lebih kuat dari adhesi, maka permukaan
cairan cembung
Wujud Zat
12

Deposisi
Lanjutan
13

Wujud Zat

Padat Cair Gas


Lanjutan
14

Zat Gas
Jarak antar partikel berubah-ubah, hampir tidak
ada gaya tarik menarik antar satu partikel dengan
partikel lainnya.

1. Letak molekulnya sangat berjauhan


2. Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas
3. Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada
4. Baik volume maupun bentuknya mudah berubah
5. Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.

Gerakan yang kuat dan cepat serta tabrakan yang dihasilkan karena gas
menggunakan tekanan (gaya per satuan luas) dalam satuan dyne/cm2.
Lanjutan
15

Zat Cair
Jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan satu dengan yang
lainnya. Gaya tarik antar partikel lebih lemah bila dibandingkan
dengan zat padat dan gerakan partikelnnya lebih lincah dan
dapat berpindah-pindah tempat.

1. Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan


dengan gas tetapi lebih jauh dari pada zat padat.
2. Gerakan molekulnya cukup bebas
3. Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah
meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik
menarik.
4. Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan
wadah/tempatnya) tetapi volumenya tetap.
Lanjutan
16

Zat Padat
Partikel partikel menempati posisi yang tetap dan
mempunyai gaya tarik antar partikel yang sangat kuat.
Gerakan partikel berupa getaran disekitar posisi
tetapnya.

1. Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.


2. Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat
sehingga gerakan molekulnya tidak bebas.
3. Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar
dan berputar di tempat saja.
4. Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga
membuat bentuknya selalu tetap atau tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai