Anda di halaman 1dari 22

PENGUKURAN KINERJA SDM DAN

KEPUASAN KERJA
Mata Kuliah : Psikologi Industri
Dosen Pengampu : Am Maisarah Disrinama., dr., M.Kes.
Nama Kelompok :
1. Widya Fitriani (0514040097)
2. Efrilda Furnariyandika (0514040106)
3. Yekti Arum (0514040116)
4. Aditya Pradana (0514040122)
5. Afrigh Fajar R (0514040126)
PENGUKURAN KINERJA SDM

Rating Scale : Teknik penilaian kinerja yaitu evaluator menilai kinerja pegawai
dengan menggunakan skala dalam mengukur faktor-faktor kinerja
Checklist : Penilaian yang didasarkan pada suatu standar unjuk kerja yang sudah
dideskripsikan terlebih dahulu, kemudian penilai memeriksa apakah
pegawai sudah memenuhi atau melakukannya.
Essay Evaluation : Penugasan atau meminta penilai untuk menyusun suatu karya tulis
(essay) yang isinya bisa menggambarkan tentang kelebihan-
kelebihan dan kelemahan-kelemahan setiap personil yang dibawahinya
PENGERTIAN KEPUASAN KERJA
1. Employee Comparison : Metode penilaian pegawai dengan cara membandingkan
antara satu pegawai terhadap pegawai lainnya

Forced-rank or
Alternation Ranking
Forced Distribution

Paired Comparison
PENGERTIAN KEPUASAN KERJA
2. Critical Incident : Metode penilaian pegawai ini melibatkan para atasan yang
harus mencatat semua kejadian-kejadian kritis yang dinilai
penting (critical incident) dari perilaku pegawai yang biasa maupun
yang luar biasa berdasarkan tampilan kejadian sehari-harinya.
3. Group Appraisal : Prosedur ini melibatkan seorang supervisor bersama dua
atau tiga empat orang supervisor yang lainnya dalam proses
evaluasi.
PENGERTIAN KEPUASAN KERJA
4. Performance Appraisal
Proses di mana organisasi organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
karyawan
5. Key Performance Indocator
Satu set ukuran kuantitatif yang digunakan perusahaan atau industri untuk mengukur
atau membandingkan kinerja dalam hal memenuhi tujuan strategis dan operasional
mereka.
6. Service Level Ageement
Service level agreement adalah kesepakatan antara penyedia jasa dan pengguna jasa
mengenai tingkat (mutu) layanan.
TEORI-TEORI KEPUASAN KERJA
1. Two Factor Theory
TEORI-TEORI KEPUASAN KERJA
2. Value Theory
Kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima individu
seperti diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin puas
dan sebaliknya. Kunci menuju kepuasan pada teori ini adalah perbedaan antara
aspek pekerjaan yang dimiliki dengan yang diinginkan seseorang. Semakin besar
perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.
MENGUKUR KEPUASAN KERJA

1. Job Descriptive Index


Job descriptive index adalah instrumen pengukur kepuasan kerja yang
dikembangkan oleh Kendall, dan Hulin. Dengan instrumen ini dapat diketahui
secara luas bagaimana sikap karyawan terhadap komponen-komponen dari
pekerjaan itu.
V
A
R
I
A
B
L
E
MENGUKUR KEPUASAN KERJA

2. Minnesota Satisfaction Questionare (MSQ)


Minnesota Satisfaction Questionare (MSQ) adalah suatu instrumen atau alat
pengukur kepuasan kerja yang dirancang demikian rupa yang di dalamnya memuat
secara rinci unsur-unsur yang terkategorikan dalam unsur kepuasan dan unsur
ketidakpuasan.
S
K
A
L
A
-
M
S
Q
MENGUKUR KEPUASAN KERJA

3. Job in General (JIG) Scale


Skala JIG ini dibuat dibentuk seperti JDI, kecuali pada JIG ini terdiri dari beberapa
adjektif dan frase tentang pekerjaan secara general daripada secara aspek-aspek
spesifik dari pekerjaan. JIG sering disebut dengan pendekatan global melihat
kepuasan kerja sebagai kesatuan dari perasaan individu secara menyeluruh terhadap
pekerjaannya. Dalam pengukurannya, yang diukur adalah kepuasan individu secara
keseluruhan terhadap pekerjaannya , tanpa melihat aspekaspek yang terdapat dalam
pekerjaan tersebut.
PRODUKTIVITAS
1. Pengertian Produktivitas
Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan.
2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Pendidikan
Keterampilan
Sikap dan etika kerja
Tingkat penghasilan
Jaminan sosial
Tingkat sosial dan iklim kerja
Motivasi
Gizi dan kesehatan
Hubungan individu
Teknologi
Produksi.
PRODUKTIVITAS
3. Model Karakteristik Pekerjaan (Job characteristics models)
Model karakteristik pekerjaan (Job characteristics models) merupakan suatu
pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjan (job enrichment). Menurut teori
karakteristik pekerjaan ini, sebuah pekerjaan dapat melahirkan tiga keadaan
psikologis dalam diri seorang pekerjanya, yaitu :
a. mengalami makna kerja
b. memikul tanggung jawab akan hasil kerja
c. dan pengetahuan akan hasil kerja
PRODUKTIVITAS
Dimensi inti dari sebuah pekerjaan yang mempengaruhi kondisi psikologis :
PRODUKTIVITAS
4. Teknologi dan Rancang Ulang Pekerjaan
Mendesain ulang proses kerja terdapat dampak baik dan buruknya, seperti berikut :
Dampak baiknya :
Desain kerja yang baru lebih membutuhkan waktu yang sedikit dalam pekerjaannya
Mengurangi tenaga kerja yang tidak diperlukan
Waktu yang diperlukan lebih sedikit dan efisien
Memperbarui sistem kerja
Dampak buruk :
Perubahan sistem baru membuthkan biaya yang lebih besar
Memerlukan waktu yang lama dalam pekerjaannya
Kesejaterahan tenaga kerja tidak terjamin
Pekerjaan yang harus dikerjakan lebih banyak
PRODUKTIVITAS
lima aktivitas pokok dalamperbaikan
berkesinambungan :
PRODUKTIVITAS
Business Process Reengineering (BPR) adalah analisa dan desain ulang alur kerja
(proses bisnis) baik itu di dalam atau antara perusahaan untuk mengoptimalkan
proses end-to-end dan mengotomatisasi tugas-tugas yang tidak memiliki nilai
tambah (non value added tasks).
Sistem manufaktur fleksibel atau FMS (Flexible Manufacturing System) adalah
sistem manufaktur yang dapat bereaksi secara fleksibel terhadap perubahan-
perubahan.
PRODUKTIVITAS
5. DESAIN RUANG KERJA DAN PRODUKTIVITAS
Pengaruh desain ruang kerja terhadap produktivitas para karyawan sangat
berpengaruh. Desain ruang kerja yang dipakai dalam ruangan kantor
menentukan mood karyawan. Oleh karena itu, konsep desain untuk sebuah ruang
kantor harus dibuat nyaman bagi karyawan yang memakainya.
PRODUKTIVITAS
RAHASIA KESUKSESAN SEBUAH KANTOR
PRODUKTIVITAS
6. PILIHAN RANCANG ULANG PEKERJAAN
PRODUKTIVITAS
7. PEMBAGIAN WAKTU/JADWAL KERJA
A. Program Flextime : merupakan program penjadwalan kerja yang mengizinkan
pengaturan jadwal kerja yang lebih fleksibel
Contoh :
Pemanfaatan kerja mingguan program ini memberikan beban pekerjaan yang
lebih sedikit dalam kerja harian dalam seminggu.
Berbagi pekerjaan program ini memungkinkan seorang karyawan untuk
membagi pekerjaan yang sama terhadap karyawan yang lain, hal ini disebabkan
waktu pekerjaan ataupun beban pekerjaan yang berat.

PRODUKTIVITAS
B. Program Keterlibatan Karyawan
Perluasan pekerjaan
Program ini memungkinkan seorang karyawan untuk memgembangkan bidang
pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya.
Rotasi pekerjaan
Program ini memungkinkan seorang kayawan atau secara kelompok dapat
berganti secara periodik dalam satu bidang pekerjaan.
Contoh : Kelompok 1 karyawan operasional yang terlibat dalam 5 jenis tugas
yang berbeda, maka setiap karyawan dalam kelompok dapat berfokus pada satu
tugas perminggu dan selanjutnya bergantike pekerjaan yang lain.
PRODUKTIVITAS
7. BEBAN KERJA
Beban kerja merupakan sejauh mana kapasitas individu pekerja dibutuhkan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, yang dapat diindikasikan dari
jumlah pekerjaan yang harus dilakukan, waktu/batasan waktu yang dimiliki oleh
pekerja dalam menyelesaikan tugasnya, serta pandangan subjektif individu tersebut
sendiri mengenai pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai