Anda di halaman 1dari 25

LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu


bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan
penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Indera penglihatan sangat
menentukan kualitas sumber daya manusia, karena
83% informasi sehari-hari masuknya melalui jalur
penglihatan sedangkan melalui pendengaran 11%,
penciuman 3,5%, peraba 1,5% dan pengecap 1,0%.
KEBIJAKAN DI BIDANG KESEHATAN
INDERA
1. KEBIJAKAN RENCANA STRTEGI NASIONAL
DALAMPENAGULANGAN PENGLIHATANDAN
KEBUTAAN
RENCANA STRATEGI NASIONAL PENAGGULANGAN
GANGGUAN PENDENGARAN DAN KETULIAN
PEDOMAN MANAJEMEN KESEHATAN INDERA
PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN
PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN
INDERAPENGLIHAT DAN PENDENGARAN DI
PUSKESMAS
INDERA PENGLIHATAN
VISI DAN MISI
SESUAI DENGAN RENCANA STRTEGI NASIONAL
DALAMPENAGULANGAN PENGLIHATANDAN KEBUTAAN Mata Sehat
2020 yaitu Setiap penduduk Indonesia pada tahun 2020
memperoleh
kesempatan/hak untuk melihat secara optimal.
Untuk mecapai Visi ini ditetapkan Misi:
Melakukan promosi kesehatan untuk pemberdayaan masyarakat
tentang pentingnya peran mata sehat
Menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan di
masyarakat secara dini.
Memfasilitasi pemerataan pelayanan kesehatan mata yang
bermutu dan terjangkau
Menggalang kemitraan dengan masyarakat dan pihak-pihak
terkait di dalam dan luar negeri untuk mewujudkan Mata Sehat
2020
INDERA PENDENGARAN
Untuk Kesehatan Indera Pendengaran juga telah ditetapkan
Kepmenkes RI Nomor 879/Menkes/SK/XI/2006 tentang
Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan
Pendengaran dan Ketulian untuk Mencapai Sound Hearing
2030. Berdasarkan Renstranas PGPKT upaya
Penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian
dilaksanakan untuk mencapai Visi : Pendengaran Sehat 2030
yang artinya Setiap Penduduk Indonesia mempunyai hak untuk
memiliki derajat Kesehatan telinga dan pendengaran yang
optimal pada tahun 2030.
Untuk mencapai Visi ini ditetapkan Misi:
Melakukan promosi kesehatan untuk memberdayakan
masyarakat
tentang pentingnya kesehatan Indera Pendengaran.
Melakukan deteksi dini dan menanggulangi gangguan
pendengaran dan ketulian di masyarakat.
Pemerataan pelayanan kesehatan Indera Pendengaran yang
bermutu dan terjangkau.
Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat dan pihak-
pihak
terkait di dalam dan luar negeri untuk mewujudkan
Pendengaran
Sehat 2030
Perkiraan Jumlah Penyandang Kebutaan dan Severe Low Vision
Menurut Provinsi Tahun 2013
Prevalensi Kebutaan dan Severe Low Vision
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013
Prevalensi Kebutaan dan Severe Low Vision
Menurut Pendidikan Tahun 2013
Prevalensi Kebutaan dan Severe Low Vision
Menurut Pekerjaan Tahun 2013
Prevalensi Kebutaan dan Severe Low Vision
Menurut Tempat Tinggal Tahun 2013
PREVALENSI GANGGUAN PENDENGARAN DAN
KETULIAN PENDUDUK UMUR 5 TAHUN SESUAI
TES KONVERSASI MENURUT KARAKTERISTIK,
INDONESIA 2013 KARAKTERISTIK GANGGUAN
PENDENGARAN KETULIAN
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
Ggn Pendengaran Ketulian
5-14 0,8 0,04
15-24 0,8 0,04
25-34 1,0 0,05
35-44 1,2 0,05
45-54 2,3 0,06
55-64 5,7 0,14
65-74 17,1 0,52
75+ 36,6 1,45
JENIS KELAMIN

Ggn Pndengaran Tuli


Laki-laki 2,4 0,09
Perempuan 2,8 0,10

PEKERJAAN
Tidak bekerja 3,4 0,15
Pegawai 1,0 0,02
Wiraswasta 1,6 0,03
Petani/nelayan/buruh 3,3 0,07
PENDIDIKAN

Ggn Pendengaran Ketulian


Tidak sekolah 8,0 0,38
Tidak tamat SD 3,2 0,12
Tamat SD 2,9 0,08
Tamat SMP 1,3 0,04
Tamat SMA 1,1 0,03
Tamat PT 1,2 0,04
PEKERJAAN

Ggn Pendengaran Ketulian


Tidak bekerja 3,4 0,15
Pegawai 1,0 0,02
Wiraswasta 1,6 0,03
Petani/nelayan/buruh 3,3 0,07
POKOK KEGI AN PGPK DAN PGPKT DI
PUSKESMAS
1. PERENCANAAN
- SDM
- PENGUMPULAN DATA
- PENYUSUNAN USULAN

2. PELAKSANAAN
- SOSIALISASI
- PELATIHAN
3. PELAYANAN KESEHATAN INDERA

DALAMGEDUNG
PENYULUHAN
PENJARINGAN
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN MEDIK
RUJUKAN KASUS
LUAR GEDUNG
PENYULUHAN
PENJARINGAN KASUS GANGGUAN PENGELIIHATAN DAN
GAGGUAN PENDENGARAN
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A
PENGOBATAN DAN PENAGANAN KASUS GAWAT
DARURAT
RUJUKAN KASUS
PEMBINAN PERAN SERTA MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARKAT
PROMOSI KESEHATAN INDERA PENGLIHAATAN
DAN PENDENGARAN
BINA SUASANA
4. ADVOKASI
5.EVALUASI
6. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Sesuai dengan Kebijakan Rencana Strategi
Nasional
Penanggulangan Gangguan Penglihatan
Dan Kebutaan, ada 4 penyakit yang harus
ditanggulangi sebagai penyebab utama
Kebutaan
yaitu;
Katarak
Kelainan Refraksi
Glaukoma
Xeroftalmi
Sedangkan Rencana Strategi
Nasional Penanggulangan
Gangguan
Pendengaran dan Ketulian, ada 4
penyakit yang harus ditanggulangi
sebagai penyebab utama Ketulian,
yaitu;
OMSK
Tuli Kongenital
NIHL
Presbikusis
GRAFIK PENCAPAIAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN INDERA ( MATA )
DI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2014

473
500

450
393 katarak
400 Glaukoma
Kelainan Refraksi
350 xeroptalmia
hordeolum
300 konjungtivitis
Penyakit Mata Lain
250 Rujukan
Operasi
200

150
101

100 69
47
29 21
50 15

0
0
1
GRAFIKPENCAPAIANKEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN INDERA (PENDENGARAN )
DI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2014

575
600

500

400

295

300

200 141
100

100
39
3 0

0
1

OMSK Tuli Kongenital Tuli akibat Bising Presbikusis


Serumen Prop Penyakit Telinga lain Pengobatan/tindakan
DATA PESERTA OPERASI KATARAK PADA
KEGIATAN BAKSOS KATARAK TAHUN 2014
120
104

100

LAKI LAKI
80

55
49
PEREMPUA
60
N
40
TOTAL
20

0
1
sekian

Anda mungkin juga menyukai