Anda di halaman 1dari 49

Aplikasi Keperawatan Pada

Bayi Atau Anak Dengan


Masalah Tropic Dan Infeksi
(Campak, Tetanus Dan
DHF)Dosen Pembimbing :
Hj. Suyatini S.Pd, M.Kes
KEL 4

Mala Juliana
Murtianingsih
Meity Rullya Sari
Mia maesara
M. Dito satrio
Yolanda Sinta Wati
Yosi mahpudin
Pengertian

Penyakit Tropis adalah penyakit yang


lazim terjadi di daerah tropis dan
subtropis. Istilah ini juga sering
mengacu pada penyakit yang
berkembang di wilayah panas
berkondisi lembab, seperti malaria,
demam berdarah dan kusta. Bagi
sebagian masyarakat.
Penyebab penyakit tropis

dikemukakan pakar kesehatan dari


UGM, Prof Dr Supargiyono di
Yogyakarta, seperti dilansir dari
Antara. Supargiyono mengingatkan,
beberapa penyakit tropis seperti
demam berdarah, hepatitis, malaria
dan TBC masih menjadi masalah
kesehatan yang utama. Penyebabnya
adalah lingkungan fisik, kondisi sosial,
ekonomi, budaya, dan perubahan
Klasifikasi penyakit tropis
Menurut widoyono (2008) jenis penyakit tropis dibedakan
menjadi :
CAMP
AK
Pengertian
Campak
Morbili adalah penyakit akut
yang sangat menular yang
disebabkan oleh infeksi virus
umumnya menyerang anak .
campak memiliki gejala klinis
khas yaitu 3 stadium
campak memiliki gejala klinis khas yaitu 3
stadium

1) Stadium masa tunas


berlangsung kira kira 10-12 hari
2) Stadium prodormal (kataral)
dengan gejala pilek dan batuk
yang meningkat dan ditemukan
enantem pada mukosa pipi
(bercak koplik),faring dan
peradangan mukosa konjungtiva
3) Stadium akhir dengan keluar nya
ruam mulai dari belakang telinga
Etiologi
Virus campak termasuk golongan
paramyxovirus, penyebabnya ialah virus
morbili yang penularan dengan droplet
(melalui udara) dan kontak. melalui udara ,
penularan infeksi terjadi karena percikan
ludah penderita campak. Penderita bisa
menularkan infeksi ini dalam waktu 1-4 hari
sebelum timbul gejala klinis, 4 hari setelah
timbul ruam dan sedikit virus sudah dapat
menimbulkan infeksi.
Manisfestasi klinis
Stadium ktaral
(prodormal)
Stadium berlangsung 4-5hari
Panas
Malaise
Fotofobia
Konjungtivitis
Koriza
Akhir stadium (24jam) timbul bercak
koplik berwarna putih kelabu, Dikelilingi
oleh eritema.
Lokasi di mokasa bukalis berhadapan
dengn molar bawah
Gambaran darah tepi ialah limfositosis
Stadium erupsi
Koriza dan batuk-batuk bertambah
Timbul enantema atau titik merah dipalatum
durum dan palatum mole
Muncul eritema berbentuk macula papula
disertai naiknya suhu badan
Eritema timbul di belakang telinga, dibagian
atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan
bagian belakang bawah
Rasa gatal
Muka bengkak
Pembesaran kelenjar getah bening disudut
mandibula dan daerah leher belakang
Diare
Stadium konvalensi

Erupsi berkurang meninggalkan bekas


yang berwarna lebih (hiperpigmentasi)
yang lama kelamaan akan hilang sendiri
Kulit bersisi
Suhu turun sampai menjadi normal
kecuali bila ada komplikasi
Pemeriksaan penunjang
pada campak
Pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan adanya
leukopeni
Dalamsputum,sekresi nasal,sediment urine dapat
ditemukan adanya Multinucleated giant sel yang
khas.
Pada pemeriksaan serologi dengan cara
hemaglutination inhibition test dan Complement
fiksatior test akan ditemukan adanya antibody
yang spesifik dalam 1-3hari setalah timbulnya ras
dan mencapai puncaknya pada 2-4 minggu
kemudian.
Penceg
ahan
Imunisasi campak yang diberikan pada bayi
berusia 9 bulan merupakan pencegahan
yang paling efektif Pemberian vaksin
dengan cara intrakutan atau intramuskular
dengan dosis 0,5cc. pemberian imunisasi
campak satu kali akan memberikan
kekebalan selama 14 tahun, sedangkan
untuk mengendalikan penyakit diperlukan
cakupan paling sedikit 80% perwilayah
secara merata selama bertahun-tahun.
Keberhasilan program imunisasi dapat
Penatalaksanaan
Pengobatan bersifat suportif dan
simptomatis,terdiri dari istirahat ,
pemberian cairan yang cukup ,suplemen
nutrisi,antibiotik diberikan bila terjadi
infeksi sekunder ,anti konvulsi apabila
terjadi kejang ,antipiretik bila demam,dan
vitamin A 100.000 unit untuk anak usia 6
bulan hingga 1 tahun dan 200.000 unit
untuk anak usia >1 tahun .
ASUHAN KEPERAWATAN AN
AK DENGAN CAMPAK
TETAN
US
Pengerti
an

Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama


kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan
kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan kuman
secara langsung, tetapi sebagai dampak
eksotoksin (mengeluarkan racun yang menyerang
sistem saraf) yang dihasilkan oleh kuman pada
sinaps ganglion sambungan sumsum tulang
belakang, sambungan neuro muscular (neuro
muscular jungtion) dan saraf autonom. (Smarmo
2002)
Klasifikasi tetanus

Klasifikasi tetanus berdasarkan bentuk klinis


yaitu: (Sudoyo Aru, 2009)
Penyebab
tetanus
Spora bacterium clostridium tetani (C. Tetani).
Kuman ini mengeluarkan toxin yang bersifat
neurotoksik (tetanospasmin) yang
menyebabkan kejang otot dan saraf perifer
setempat. Termasuk bakteri gram positif.
Bentuk: batang. Terdapat: di tanah, kotoran
manusia dan binatang (khususnya kuda)
sebagai spora, debu, instrument lain. Spora
bersifat dorman dapat bertahan bertahun-
tahun (> 40 tahun)
Tanda dan gejala
Periode inkubasi (rentang waktu antara trauma
dengan gejala pertama) rata-rata 7-10 hari
dengan rentang 1-60 hari. Onset (rentang waktu
antara gejala pertama dengan spasme pertama)
bervariasi antara 1-7 hari. Minggu pertama:
regiditas, spasme otot. Gangguan ototnomik
biasanya dimulai beberapa hari setelah spasme
dan bertahan sampai 1-2 minggu tetapi kekakuan
tetap bertahan lebih lama. Pemulihan bisa
memerlukan waktu 4 minggu. (Sudoyo, Aru 2009)
Secara umum tanda dan gejala yang
akan muncul:
Spasme dan kaku otot rahang
(massester) menyebabkan kesukaran
membuka mulut (trismus)
Pembengkakan, rasa sakit dan kaku
dari berbagai otot:
Otot leher
Otot dada
Merambat ke otot perut
Otot lengan dan paha
Otot punggung, seringnya epistotonus

Tetanik seizures (nyeri, kontraksi otot
Gejala penyerta
lainnya :
Keringat berlebihan
Sakit menelan
Spasme tangan dan kaki
Produksi air liur
BAB dan BAK tidak terkontrol
Terganggunya pernapasan karena
otot laring terserang
Pemeriksaan
penunjang
EKG: interval CT memanjang karena
segment ST. Bentuk takikardi ventrikuler
(Torsaderde pointters)
Pada tetanus kadar serum 5-6 mg/al atau
1,2-1,5 mmol/L atau lebih rendah kadar
fosfat dalam serum meningkat.
Sinar X tulang tampak peningkatan denitas
foto Rontgen pada jaringan subkutan atau
basas ganglia otak menunjukkan klasifikasi .
Penatalaksanaan
tetanus

1.Netralisasi toksin dengan tetanus


antitoksin (TAT)
a. hiperimun globulin (paling baik)
b. Pemberian ATS (anti tetanus)
2.Perawatan luka
3.Cara menangani kejang
4.Terapi suportif
Komplikasi pada tetanus

Hipertensi
Kelelahan
Aspirasi
pneumoni
Fraktur dan
robekan otot
Pencegahan
Imunisasi tetanus
Dipertimbangkan proteksi terhadap tetanus
selama 10 tahun setelah suntukan
DPT vaksin pada bayi dan anak-anak
Td vaksin digunakan pada booster untuk
remaja dan dewasa.
Ada juga yang menganjurkan dilakukan
imunisasi setiap interval 5 tahun
Membersihkan semua jenis luka setelah injuri
terjadi, sekecil apapun.
Melahirkan di tempat yang terjaga
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN TETANUS
DENGUE
HAEMORAGIC FEVER
(DHF)
DEFINISI

Demam Berdarah
Dengue merupakan
penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus
dengue dengan
manifestasi klinis
demam, nyeri otot
dan / atau nyeri sendi
Lanjutan . . .

Pada DBD terjadi


perembesan plasma yang
ditandai dengan
hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit)
atau penumpukkan cairan
di rongga tubuh. Sindrom
renjatan dengue (dengue
shock syndrome) adalah
demam berdarah dengue
yang ditandai oleh
Penyebab Dengue Hemorrhagic
Fever
Penyakit DHF atau
DBD disebabkan oleh
virus dengue dari
kelompok Arbovirus
B. Virus ini termasuk
genus flavivirus dari
famili flaviridae.
Lanjutan . . .

Terdapat 4 serotipe dari virus dengue yaitu :

Infeksi dari salah satu Pada daerah


serotipe akan endemik DBD,
menimbulkan seseorang dapat
kekebalan terhadap terinfeksi semua
serotipe yang serotipe dalam
Vektor utama penyakit DBD
Manifestasi klinis
Menurut North America Nurse Diagnosis
Association (NANDA), terdapat 3 bentuk
manifestasi klinis bagi seseorang yang
terinfeksi virus dengue. Antara lain:
1. Demam Dengue (Dengue
Fever)
Merupakan penyakit demam akut selama
2-7 hari yang ditandai dengan dua atau
lebih menifestasi klinis berikut:
2. Demam berdarah Dengue
(Dengue Hemorrhagic Fever)

a.Demam atau riwayat demam akut


2-7 hari biasanya bersifat bifasik
b.Manifestasi perdarahan yang
biaanya berupa:
. Uji tourniquet positif
. Petekie, ekimosis dan purpura
. Perdarahan mukosa (epitaksis,
perdarahan gusi), saluran cerna,
tempat bekas suntikan
. Hematemesis atau melena
Lanjutan . . .

c. Trombositopenia
(<100.000/mm3)
d. Kebocoran plasma yang
ditandai dengan :
Peningkatan nilai
hematokrit 20% dari nilai
baku sesuai umur dan jenis
3.Sindrom Syok Dengue (Dengue Shock
Syndrome)
Seluruh kriteria DBD di atas disertasi dengan tanda kegaga
sirkulasi, yaitu
Pemerik
saan
Penunja
Trombositopeni (<100.000/mm
ng 3)

Hb dan PCV meningkat (20%)


Leukopeni (mungkin normal atau
leukositosis)
Isolasi virus
Serologi (Uji H) : respon antibody sekunder
Pada renjatan yang berat, periksa : Hb,
PCV berulang kali (setiap jam atau 4-6 jam
apabila sudah menunjukkan tanda
perbaikkan), Faal hemostasis, FDP, EKG,
Penatalaksanaan DHF

Dengue Haemoragie Fever Indikasi rawat inap pada dugaan

infeksi virus yaitu :


(DHF) ringan tidak perlu
Panas 1-2 hari disertai
dirawat, dengue
dehidrasi (karena panas,
Haemoragic Fever (DHF)
muntah, masukkan kurang )
sedang kadang tidak
atau kejang-kejang.
memerlukan perawatan Panas 3-5 hari disertai nyeri
apabila orangtua dapat perut pembesaran hati, kesan
diikut sertakan dalam sakit keras ( tidak mau bermain

pengawasan penderita ) , HB dan Ht/PVC meningkat


DHF tanpa disertai perdarahan,
pengobatan hanya bersifat simptomatis
dan suportif.
1.
Lanjutan . . .

2.
Lanjutan . . .

3.
Pencegahan

Pemberantasan nyamuk tersebut dapat


dilakukan dengan menyemprotkan
insektisida, upaya membatasi jentik nyamuk
penularnya ditempat perindukannya dengan
melakukan 3M, yaitu :
Menguras tempat tempat penampungan
air secara teratur sekurang kurangnya
seminggu
Barang barang bekas yang dapat
menampung air hujan seperti : Sekali atau
Lanjutan . . .
Dengan Strategi
Penyemprotan (fogging ) fokus pada
lokasi ditemui kasus
Penyuluhan gerakan masyarakat dalam
PSM DHF melalui penyuluhan dengan
memanfaatkan berbagai jalur komunikasi
dan informasi yang ada, melalui kerja
sama lintas program dan sektor serta
dikoordinasikan oleh kepala daerah atau
ASUHAN KEPERAWATAN PAD
A ANAK DENGAN DHF
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai