Anda di halaman 1dari 16

GAS MULIA

Oleh :
Mochammad Syehfu Aref G. 1518103010
Ayu Prastiyani 151810301003
Liana Anjarwati
15181030100
Lia Indah Wardiyani 15181030100
Gas Mulia
Gas muliamerupakan unsur-unsur golongan
VIIIA dalamtabel periodik. Disebut mulia
karena unsur-unsur gas ini sangat stabil
(sangat sukar bereaksi). Gas ini mempunyai
sifat tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan
bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan
golongan kimia yang unsur-unsurnya
memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-
unsur dalam gas mulia antara lain:
He(Helium),Ne(Neon),Ar(Argon),Kr(Kripto
n),Xe (Xenon), danRn(Radon).
Sifat-sifat Gas Mulia
SIFAT FISIS
Sifat Atomik Gas Mulia
Unsur Jari-jari Energi Keelektron Bilangan
kovalen Ionisasi egatifan Oksidasi
(pm) (kj/mol)
Helium 50 2.640 - 0
Neon 71 2.080 - 0
Argon 98 1.520 - 0
Kripton 112 1.350 3.1 0;2
Xenon 131 1.170 2.4 0;2;4;6;
8
Dari tabel
Radondi atas,145terlihat jelas1.040
adanya suatu2.1keteraturan
0 ;sifat
4 atomik
gas mulia dari Helium ke Radon, antara lain :
a) Nilai jari-jari atom (jari-jari kovalen) bertambah dari He ke Rn
b) Nilai energi ionisasi berkurang dari He ke Rn
c) Nilai keelektronegatifan He, Ne, dan Ar tidak ada, sedangkan
nilai keelektronegatifan berkurang dari Kr ke Rn
d) Nilai bilangan oksidasi He, Ne, dan Ar adalah nol, sedangkan
Kr,Xe, dan Rn memiliki beberapa bilangan oksidasi.
Struktur Unsur Gas Mulia
Unsur Kerapatan Titik Titik Hfus Hv(kj/m Daya
(kg/m3 ) Leleh Didih (kj/mol) ol) Hantar
(0c) (0c)
Helium 0,179 -272 -269 - 0,0845 0,001520
Neon 0,900 -249 -246 0,332 1,73 0,000493
Argon 1,78 -189 -186 1,19 6,45 0,000180
Kripto 3,71 -157 -152 1,64 9,03 0,000095
n
Xenon 5,88 -112 -107 2,30 12,64 0,000057
Dari
Radontabel
9,73dapat kita
-71lihat bahwa
-61,8 : 2,89 16,4 0,000036
a) Kerapatan bertambah dari He ke Rn semakin besar dengan
pertambahan massa atom dan kekuatan gaya london, dan
sebaliknya semakin kecil dengan pertambahan jari-jari atom.
b) Titik leleh dan Hfusbertambah dari He ke Rn
c)Titik didih dan Hvbertambah dari He ke Rn
d) Daya hantar panas berkurang dari He ke Rn
SIFAT KIMIA
Sifat Atomik Gas Mulia
Unsur Jari- jari Energi Keelektron Bilangan
Kovalen Ionisasi egatifan Oksidasi
(pm) (kj/mol)
Helium 50 2.640 - 0
Neon 71 2.080 - 0
Argon 98 1.520 - 0
Kripton 112 1.350 3,1 0; 2
Xenon 131 1.170 2,4 0; 2; 4; 6;8
Radon 145 terlihat jelas
1.040adanya 2,1 0; 4
Dari tabel di atas, suatu keteraturan sifat
atomik gas mulia dari Helium ke Radon.
a)Nilai jari-jari atom (jari-jari kovalen) bertambah dari He ke
Rn
b)Nilai energi ionisasi berkurang dari He ke Rn
c)Nilai keelektronegatifan He,Ne, dan Ar tidak ada,
sedangkan nilai keelektronegatifan berkurang dari Kr ke Rn
d) Nilai bilangan oksidasi He, Ne, dan Ar adalah nol,
sedangkan Kr, Xe, dan Rn memiliki beberapa bilangan
Konfigurasi Elektron Gas
Periode
Mulia Konfigurasi
Lambang
Elektron
1 He 1s2
2 Ne [He]2s22p6
3 Ar [Ne] 3s23p6
4 Kr [Ar] 3d104s24p6
5 Xe [Kr] 4d105s25p6
6 Rn [Xe] 4f14 5d10 6s26p6
Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil. Oleh
karena itu, gas mulia cenderung sulit bereaksi atau tidak
reaktif. Hal di dukung oleh kenyataan bahwa di alam, gas mulia
selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Namun
demikian para ahli telah berhasil mensintesis senyawa gas
mulia pada periode ke 3 ke atas, yakni Ar,Xe,Kr,dan Rn. Hal ini
terkait dengan adanya subkulitdyang belum terisi pada
periode ke 3 ke atas. Sedangkan He dan Ne sampai saat ini
belum dapat di reaksikan.
Persenyawaan Gas Mulia
Para ahli kimia berpendapat bahwa gas mulia tidak
dapat membentuk senyawa karena konfigurasi
elektron yang stabil. Tetapi, Pada tahun 1962, Neil
Bartlett dari Universitas British Columbia melakuan
suatu percobaan. Bartlett mereaksikan Platina
Heksana Fluorida( PtF6 ) dengan O2 dan diperoleh
senyawa O2PtF6 . karena harga ionisasi O2 dan Xe
berdekatan, membuat Bartlett menduga bahwa Xe
mungkin dapat bereaksi dengan PtF 6. Ternyata
dugaan Bartlett benar dan Bartlett berhasil
mensintesa senyawa gas mulia yang pertama
XePtO6 ( Xenon Heksafluoro Plainat ), suatu padata
berwarna kuning.
Semenjak saat itulah runtuhlah anggapan umum para
ahli kimia bahwa gas mulia benar benar tidak dapat
membentuk senyawa. Ternyata gas mulia disamping
memiliki konfigurasi elektron yang stabil dapat juga
bereaksi dengan atom lain, meskipun reaksi
reaksinya terbatas dan harus memenuhi syarat.
Umumnya syarat yang diperlukan dalam
pembentukan senyawa gas mulia adalah:
1. Gas mulia yang bereaksi itu harus cukup rendah
energi ionisasinya.
2. Gas mulia hanya bereaksi dengan unsur unsur yang
sangat elektronegatif yaitu fluor dan oksigen.
Sampai saat ini yang baru ditemukan adalah
persenyawaan dari unsur Xenon, Kripton dan radon .
Yang lainnya masih dalam tahap penelitian.
Senyawaan gas mulia yang paling banyak disintesis
adalah Xenon. Ini disebabkan energi ionisasi xenon
lebih rendah daripada kripton. Adapun radon
mengalami masalah bahan baku, unsur radon sangat
sedikit terdapat di alam karena bersifat radioaktif.
Kegunaan Unsur-unsur Gas
Mulia
Helium
Helium merupakan zat yang ringan dan tidak mudah
terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi balon
udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk
mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan
yang dipakai dalam penyelaman dasar laut.

Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu
neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk
berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi,
zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung
televisi.
Argon
Argon digunakan dalam las titanium
pada pembuatan pesawat terbang atau
roket. Argon juga digunakan dalam las
stainless steel dan sebagai pengisi bola
lampu pijar karena argon tidak bereaksi
dengan wolfram (tungsten) yang panas.

Kripton
Kripton bersama argon digunakan
sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah. Krypton juga
digunakan dalam lampu kilat untuk
fotografi kecepatan tinggi.
Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan
lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri)
dan pembuatan tabung elektron.

Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker
karena bersifat radioaktif.Namun demikian,
jika radon terhisap dalam jumlah banyak,
malah akan menimbulkan kanker paru-
paru.Radon juga dapat berperan sebagai
sistem peringatan gempa, karena bila
lempengan bumi bergerak kadar radon akan
berubah sehingga bisa diketahui bila adanya
gempa dari perubahan kadar radon.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai