Anda di halaman 1dari 43

Nama : Tn.

D
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Citeureup
Pekerjaan : Sopir angkot
Agama : Islam
Status perkawinan: Menikah
Tanggal masuk : 14 -10 - 2015
Jam masuk : 19.00 WIB
Keluhan utama : Penurunan kesadaran sejak +
9 jam SMRS
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Sekarwangi dengan
keluhan penurunan kesadaran tiba-tiba sejak +
9 jam SMRS. Pasien ditemukan terjatuh saat
hendak solat subuh. Ketika diangkat lengan dan
tungkai kanan terkulai lemah, tidak dapat
membuka mata saat dipanggil dan
dibangunkan. Pasien juga sering mengeluhkan
nyeri kepala, tidak ada kejang, dan akhirnya
pasien dibawa ke RSUD Sekarwangi.
Pada 1 minggu SMRS, pasien mengeluhkan
kencing yang berkurang, menjadi sedikit namun
tidak anyang-anyangan. Kencing berwarna kuning
tanpa disertai darah. Buang air besar lancar tanpa
keluhan. Tidak terdapat adanya gangguan
kelemahan otot pada pasien.
Riwayat adanya darah tinggi diakui pasien
sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengaku rutin
berobat ke dokter setiap bulannya, dan
mengonsumsi amlodipin 10 mg 1x1, namun 2
bulan terakhir pasien tidak kontrol berobat karena
kesibukan pekerjaan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku mempunyai riwayat darah tinggi
sejak 2 tahun yang lalu dan rutin kontrol ke dokter
dan mengonsumsi amlodipin 1 x 10 mg, namun 2
bulan terakhir pasien tidak kontrol berobat
Pasien mengaku tidak mempunyai penyakit kencing
manis
Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat penyakit
jantung dan paru

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengaku tidak ada anggota keluarga yang
mengalami penyakit seperti pasien
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat
penyakit jantung, gula, ginjal dan asma
Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku tidak mengonsumsi obat-obatan
dalam jangka waktu lama selain amlodipin
Pasien tidak memiliki alergi makanan, obat, ataupun
cuaca

Riwayat psikososial
Pasien sehari hari bekerja sebagai sopir angkot dan
sering bekerja hingga malam hari
Pasien merokok, biasa merokok 2 3 batang sehari.
Minum minuman beralkohol disangkal
Kesan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Somnolen, GCS E3 M6
(hemiparese dx) Vafasia
Vital Sign :
Tekanan darah : 210/130 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu badan : 36,5oC
Pernafasan : 20 x/menit
Pemeriksaan kepala
Mata : Palpebra edema (-/-), Konjungtiva
Anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-), pupil isokor, refleks
cahaya +/+
Pemeriksaan Leher :
Kelenjar tiroid Tidak membesar
Kelenjar lnn Tidak membesar, nyeri (-)
JVP tidak meningkat
Inspeksi : simetris, dada tertinggal (-)
Palpasi : fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi : sonor pada seluruh lapang
paru
Auskultasi : Suara dasar : vesikuler -
Suara tambahan : Ronkhi (-), wheezing
(-), krepitasi (-), S1 S2 reguler
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba pulsasi
Perkusi :
- Batas atas : Sela iga II parasternal kiri
- Batas kanan: sela iga V sternalis kanan
- Batas kiri : Sela iga V axillaris anterior
kiri
Auskultasi : BJ S1 dan S2 murni reguler,
murmur (-), gallop (-)
Inspeksi : datar, tidak tampak adanya kelainan
Auskultasi: bising usus (+) normal
Perkusi : suara timpani pada lapang abdomen, shifting
dullness (-), undulasi (-)
Palpasi: Nyeri tekan abdomen (-), tidak ada pembesaran
hepar, tidak ada pembesaran lien, ballotement ginjal (-)

Extremitas
- Akral hangat, CRT < 2, edema -/-, sianosis -/-
Kesadaran : Somnolen
GCS : E3 M6 (hemiparese dx) Vafasia
Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk : -
Lasegue Sign : tidak terbatas kiri dan
kanan
Kernigns Sign : tidak terbatas kiri dan
kanan
Brudzinski I : -
Brudzinski II : -
N. I Olfaktorius
Daya Pembau Dextra Sinistra
Normal Normal

N.II Optikus
Dextra Sinistra
Visus 1/60 1/60
Lapang Pandang Normal Normal
Refleks cahaya + +
Refleks akomodasi + +
N.III (Okulomotoris)
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Pupil Bulat, isokor, batas reguler, ODS 3 mm
Gerakan Bola Mata
Atas + +
Bawah + +
Medial + +

N.IV Trokhlearis

Gerakan Bola Dextra Sinistra


Mata
Medial bawah + +
N.V Trigeminus
Sensibilitas
Ramus oftalmik Normal

Ramus maksilaris Normal

Ramus mandibular Normal

Refleks Kornea Kiri dan Kanan (+)

Menggigit Normal

Membuka mulut Normal

N. VI Abdusen

Gerakan Bola Mata Dextra Sinistra


Lateral + +
N. VII Fasialis

Dextra Sinistra
Mengangkat alis + +
Kerutan kulit dahi + +
Menutup mata degan + +
kuat
Menyeringai Plica lenih +
datar
Sensoris: Pengecapan 2/3 anterior lidah
Rasa manis -
Rasa asin -
Rasa asam -
N. VIII Vestibulocochlearis
Fungsi Dextra Sinistra
Pendengaran
Tes
Schwabach
Tidak dilakukan
Tes Rinne
Tes Webber
Keseimbang
an
Romberg Tidak dilakukan
Jari ke jari Baik
Jari ke Baik
hidung
N. XI Assesorius
Memalingkan
wajah Sama kuat kiri dan kanan

Mengangkat
bahu Sama kuat kiri dan kanan

N. XII Hipoglossus
Posisi lidah Mencong kiri

Fasikulasi -
Atrofi otot lidah -
Pemeriksaan Motorik
Kekuatan otot

1 5

1 5

Tonus : Normal
Atrofi : -/-
Refleks Fisiologis
Dextra Sinistra
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradialis + +
KPR + +
APR + +
Refleks Patologis

Dextra Sinistra
Babinsky - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Darah
Hemoglobin 13,1 13 16 g/dL

Hematokrit 40 40 45 %

Leukosit 16,2 4,0 11,0 103/UL

Trombosit 308 150 400 103/UL

Ureum 30 10 50 mg/dL

Creatinin 1,5 0,6 1,1


Diagonosis Kerja
Hipertensi emergensi dengan stroke hemoragik

Rencana Pemeriksaan Penunjang


Rontgen thorax PA, echocardiografi, pemeriksaan elektrolit, CT-scan
kepala

Penatalaksanaan
- IVFD Asering 20 tpm
- Citicolin inj 2 x 1 amp
- Ranitidine inj 2 x 1 amp
- Amlodipin 1 x 1o mg p.o
- Captopril 3 x 25 mg p.o
- Manitol inj 450 mg 4 x 125 mg
S: Gelisah (+), hemiparese dextra (+) afasia (+)
O: kesadaran somnolen
Tx: IVFD asering 20 tpm + KCl 125 mEq/ 8 jam
Citicolin 2 x 250 mg
Omeprazol 1 x 40 mg
Captopril 3 x 25 mg p.NGT
Amlodipin 1 x 10 mg p.NGT
Manitol 4 x 125 cc tapp of
Perdipin drip
Bila NGT jernih diet cair 6 x 200 kkal/ hari
Lasix 1 x 4 g IV
Fisioterapi
S: Gelisah (+), hemiparese dextra (+) afasia (+)
O: kesadaran somnolen
TD : 167/101 mmHg, N : 85 x/menit
Terapi lanjut
Piracetam 3 x 1200 p.o
Tapp of perdipin 15 7,5 cc/jam
S: Gelisah (+), hemiparese dextra (+) afasia (+)
O: kesadaran somnolen
TD : 173/112 mmHg
Terapi lanjut
Konsul Dr. Ali Sp. PD : Perdipin dinaikkan 8 cc/jam
jika TD < 160, perdipin diturunkan bertahap
S: Gelisah (+), hemiparese dextra (+) afasia (+)
O: kesadaran somnolen
TD : 145/100 mmHg
Terapi lanjut
KSR 2 x 1 tab p.NGT
Konsul Dr. Ali Sp. PD : Bila tidak ada AV blok,
bisoprolol 5 mg
S: Gelisah (+), hemiparese dextra (+) afasia (+)
O: kesadaran somnolen
Terapi lanjut
S: Gelisah (+), hemiparese dextra (+) afasia (+)
O: kesadaran somnolen
TD : 180/100 mmHg
Terapi lanjut
S: Mulai sadar penuh (+), hemiparese dextra (+)
afasia (+)
O: kesadaran CM
TD : 180/100 mmHg
Terapi lanjut
S: Sadar penuh (+), hemiparese dextra (+)
afasia (+)
O: kesadaran CM
TD : 140/90 mmHg
Terapi lanjut
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Hipertensi
Emergensi
Hipertensi emergensi (emergency hypertension) ditandai
dengan TD Diastolik > 120 mmHg, disertai kerusakan berat dari
organ sasaran yang disebabkan oleh satu atau lebih
penyakit/kondisi akut. (tabel I). Keterlambatan pengobatan akan
menyebabkan timbulnya sequele atau kematian. TD harus
diturunkan sampai batas tertentu dalam satu sampai beberapa
jam. Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau
(ICU).

Hipertensi urgensi (Urgency hypertension) TD diastolik >


120 mmHg dan dengan tanpa kerusakan/komplikasi minimum
dari organ sasaran. TD harus diturunkan dalam 24 jam sampai
batas yang aman memerlukan terapi parenteral. (tabel II).
Pada krisis hipertensi terjadi perubahan
mekanisme autoregulasi pada vascular beeds
(terutama jantung, SSP, dan ginjal) yang
mengakibatkan terjadinya perfusi. Akibat
perubahan ini akan terjad efek local dengan
berpengaruhnya prostaglandin, radikal bebas dan
lain-lain yang mengakibatkan nekrosis fibrinoid
arteriol, disfungsi endotel, deposit platelet,
proliferasi miointimal, dan efek siskemik akan
mempengaruhi renin-angiotensin, katekolamin,
vesopresin, antinatriuretik kerusakan vaskular
sehingga terjadi iskemia organ target.
Riwayat hipertensi : lama dan beratnya.
Obat anti hipertensi yang digunakan dan
kepatuhannya.
Usia : sering pada usia 40 60 tahun.
Gejala sistem syaraf ( sakit kepala, pusing,
perubahan mental, ansietas ).
Gejala sistem ginjal ( gross hematuri, jumlah urine
berkurang ).
Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung,
kongestif dan oedem paru, nyeri dada ).
Riwayat penyakit : glomerulonefrosis, pyelonefritis.
Riwayat kehamilan : tanda eklampsi.
Nama obat Mekanisme Onset dan Dosis Efek
kerja Durasi samping
Sodium Vasodilator 1 6 ug/kg Mual,
Nitroprussi direk kuat muntah,
de baik arterial keringat,
maupun foto sensitif,
venous hipotensi
Nitroglycer Vasodilator Onset : 2 5 5 Sakit
ini menit 100ug/menit kepala,
Durasi : 3 IV mual,
5 menit muntah,
hipotensi
Dialzoxide Vasodilator Awal : 50 Hipotensi
arteri direk mg bolus dan syok,
kuat Dapat mual,
diulang 25 muntah,
75 mg hiperuricemi
setiap 5 a, aritmia
Hydralazin Vasodilator Onset : 0,5 10 20 mg Refleks
e direk arteri 1 jam IV takhikardi,
meningkatk
an stroke
volume dan
cardiac
output
Enalapriat Vasodilator 15 60 0,625 1,25
golongan menit mg tiap 6
ACE jam
inhibitor
Phentolami Termasuk Onset : 1 2 5 20 mg IV
ne gol alpha menit atau IM
adrenergic
blockers Durasi : 3
10 menit
Trimethapa Menginhibisi Onset : 1 5 1 4 Obstipasi,
n sistem menit mg/menit IV ileus, retensi
camsylate simpatis dan Durasi : 10 urin
parasimpati menit
s
Labetalol Termasuk Onset : 5 20 80 mg Hipotensi
golongan 10 menit IV bolus ortostatik,
beta dan setiap 10 sakit kepala,
alpha menit bradikardi,
blocking dll
agent

Methyldop Menekan Onset : 30 200 mg IV Coombs test


a sistem 60 menit setiap 6 jam (+),
syaraf gangguan
simpatis Durasi : + gastrointesti
12 jam no,
withdrawal
Clonidin Termasuk Onset : 5 - 0,5 mg IV Rasa
gol alpha 10 menit, pelan-pelan ngantuk,
agonist maksimal dalam 10 cc sedasi,
sentral setelah 1 D5% atau IM pusing,
jam 150 ug mulut
dalam kering, rasa
100cc D5% sakit pada
dengan parotis
titrasi dosis
Selasai
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai