Anda di halaman 1dari 36

ENZIM &

FUNGSI
DIAGNOSTIK
Nining Kurniati
SEJARAH ENZIM

Pada akhir abad 17,


Proses degradasi makanan yang terjadi di mulut yaitu
penguraian pati oleh ekstrak tumbuhan dan saliva telah
diketahui. Tetapi belum diketahui mekanisme degradasi
pati oleh saliva atau ekstrak tumbuhan.
Pada abad 19,

Seorang ilmuan yaitu Louis Pasteur menyimpulkan aktivitas


proses terjadinya fermentasi alkoholik merubah pati
menjadi alkohol dikatalisis oleh komponen bahan aktif yang
ada dalam sel ragi hidup. Proses katalisis yang terjadi pada
saat proses perubahan pati menjadi alkohol pada zaman itu
disebut dengan ferment.

Kemudian Wilhelm Kuhne mengusulkan nama enzyme yang


mempunyai arti ini yeast diturunkan dari bahasa yunani en
berarti in dan kemudian zyme berarti yeast
Eduard Buchner dari Universitas Berlin
melakukan percobaan studi kemampuan
ekstrak ragi yang telah dipisahkan dari sel
hidup untuk memfermentasi gula.
Hasil percobaan yang telah dilakukan
ternyata berhasil dan kemudian disebut
dengan zymase. karena penelitiannya ini,
Buchner memperoleh hadiah nobel dalam
ilmu kimia atas penemuan fermentasi. Pada
zaman itu sekitar tahun 1907 penamaan
enzim selanjutnya ditambahkan akhiran ase
pada akhir nama subtract, misalnya
amylase yang menghidrolisis amylase
Pada awalnya, enzim dikenal sebagai
protein oleh James B. Sumner ( 1926 ) yang
telah berhasil mengisolasi urease dari
tumbuhan kara pedang.
Urease adalah enzim yang dapat
menguraikan urea menjadi CO2dan NH3.
Beberapa tahun kemudian (1930) Northrop
dan Kunits dapat mengisolasi pepsin,
tripsin, dan kinotripsin. Kemudian makin
banyak enzim yang telah dapat diisolasi
dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut
ialah protein. Ketiga ilmuwan ini meraih
penghargaan Nobel tahun 1946 pada
bidang kimia
Dari hasil penelitian para ahli biokim ternyata
banyak enzim mempunyai gugus bukan
protein, jadi termasuk golongan protein
majemuk. Gugus bukan protein ini disebut
denganprostetikada yang terikat kuat pada
protein dan ada pula yang tidak terikat kuat
oleh protein..
Gugus terikat kuat pada bagian protein
artinya sukar terurai dalam larutan yang
disebut dengankofaktor, sedang yang tidak
begitu terikat kuat ( mudah dipisahkan secara
dialisis ) disebut dengan Koenzim. Keduanya
ini dapat memungkinkan enzim bekerja
terhadap substrat.
PENGERTIAN ENZIM
Enzim ialah suatu zat yang dapat
mempercepat laju reaksi dan ikut beraksi
didalamnya sedang pada saat akhir proses
enzim akan melepaskan diri seolah olah
tidak ikut bereaksi dalam proses tersebut.

Enzim merupakan reaksi atau proses kimia


yang berlangsung dengan baik dalam
tubuh makhluk hidup karena adanya katalis
yang mampu mempercepat reaksi.
Koenzim mudah dipisahkan dengan proses
dialisis.
Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal
menentukan reaksi mana yang akan dipacu
dibandingkan dengan katalisator anorganik
sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung
dengan tidak menghasilkan produk sampingan
yang beracun.
Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus
prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang
tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah
bagian enzim yang tidak tersusun atas protein.
Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan
organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan
anorganik).
B.Peranan Enzim
1. Terdapat berbagai macam peranan
enzim yakni :
a.Reduksi, yaitu reaksi penambahan
hydrogen, electron atau pelepasan
oksigen.
b.Dehidrasi yaitu pelepasan molekul
uap air (H20).
c.Oksidasi yaitu reaksi pelepasan
molekul hydrogen, electron atau
penambahan oksigen
Hidrolisis yaitu reaksi penambahan H20
pada suatu molekul dan diikuti
pemecahanmolekul pada ikatan yang
ditambah H20.
e.Deminase yaitu reaksi pelepasan
gugus amin (NH2)
f.Dekarbolisasi yaitu reaksi
pelepasan CO2dan gugusan karbosil.
g.Fosforilasi yaitu reaksi pelepasan
fosfat.
h.Transferase yaitu reaksi
pemindahan suatu radikal.
Selain itu peranan enzim juga terdapat
dalam metabolisme dan sebagai alat
diagnosa :

1)Peranenzim dalam metabolisme


Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi
kimia yang terjadi pada makhluk hidup untuk
menjaga kelangsungan hidup.Reaksi-reaksi
ini meliputi sintesis molekul besar menjadi
molekul yang lebih kecil (anabolisme) dan
penyusunan molekul besar dari molekul yang
lebih kecil (katabolisme).
Adanya enzim yang merupakan katalisator
biologis menyebabkan reaksi-reaksi
tersebut berjalan dalam suhu fisiologis
tubuh manusia, sebab enzim berperan
dalam menurunkan energi aktivasi menjadi
lebih rendah dari yang semestinya dicapai
dengan pemberian panas dari luar. Reaksi-
reaksi yang berlangsung selama beberapa
minggu atau bulan di bawah kondisi
laboratorium normal dapat terjadi hanya
dalam beberapa detik di bawah pengaruh
enzim di dalam tubuh.
2)Perananenzim sebagai alat diagnosis
Pemanfaatan enzim untuk alat diagnosis secara garis
besar dibagi dalam tiga kelompok:
1. Enzim sebagai petanda (marker) dari kerusakan
suatu jaringan atau organ akibat penyakittertentu.
Contoh penggunaan enzim sebagai petanda adanya
suatu kerusakan jaringan adalah sebagai berikut:
Peningkatan aktivitas enzim renin menunjukkan adanya
gangguan perfusi darah ke glomerulus ginjal, sehingga
renin akan menghasilkan angiotensin II dari suatu
protein serum yang berfungsi untuk menaikkan tekanan
darah
Peningkatan jumlah tripsinogen I (salah satu isozim dari
tripsin) hingga empat ratus kali menunjukkan adanya
pankreasitis akut, dan lain-lain.
2. Enzim sebagai suatu reagensia diagnosis
Sebagai reagensia diagnosis, enzim dimanfaatkan menjadi
bahan untuk mencari petanda (marker) suatu senyawa. Dengan
memanfaatkan enzim, keberadaan suatu senyawa petanda yang
dicari dapat diketahui dan diukur berapa jumlahnya. Contoh
penggunaan enzim sebagai reagen adalah sebagai berikut:
Uricase yang berasal dari jamurCandida utilisdan
bakteriArthobacter globiformisdapat digunakan untuk
mengukur asam urat.
Pengukuran kolesterol dapat dilakukan dengan bantuan enzim
kolesterol-oksidase yang dihasilkan bakteriPseudomonas
fluorescens.
Pengukuran alcohol, terutama etanol pada penderita alkoholisme
dan keracunan alcohol dapat dilakukan dengan menggunakan
enzim alcohol dehidrogenase yang dihasilkan
olehSaccharomyces cerevisciae, dan lain-lain.
. Enzim sebagai petanda pembantu dari reagensia.

Sebagai petanda pembantu dari reagensia, enzim


bekerja dengan memperlihatkan reagensia lain dalam
mengungkapkan senyawa yang dilacak. Contoh
penggunaannya adalah sebagai berikut:
Pada teknik imunoenzimatik ELISA (Enzim Linked
Immuno Sorbent Assay), antibodi mengikat senyawa
yang akan diukur, lalu antibodi kedua yang sudah
ditandai dengan enzim akan mengikat senyawa yang
sama.
Pada teknik EMIT (Enzim Multiplied Immunochemistry
Test), molekul kecil seperti obat atau hormon ditandai
oleh enzim tepat di situs katalitiknya, menyebabkan
antibodi tidak dapat berikatan dengan molekul (obat
atau hormon) tersebut.
Pengelompokan Enzim
Enzim juga dapat dibedakan menjadi
eksoenzim dan endoenzim berdasarkan
tempat kerjanya, ditinjau dari sel yang
membentuknya.Eksoenzim ialah enzim
yang aktivitasnya diluar sel. Endoenzim
ialah enzim yang aktivitasnya didalam sel
Kofaktor
Kofaktor berperananan baik membantu
proses katalisis oleh enzim maupun
penyusunan struktural yang penting.
Fungsi kofaktor pada umumnya adalah
untuk memantapkan ikatan nantara
subtract pada enzim atau mentransfer
electron yang timbul selama katalisa.
Beberapa enzim mengandung atau
memerlukan unsur anorganik esensial
sebagai kofaktor :
No Kofakto Nama Enzim Keterangan
r
1 Zn2+ Karbonik Enzim karbonik anhidrase
anhidrase,karboksipep mengkatalisis CO2dalam darah,
tidase, alkalin enzim karboksipeptidase
fosfatase, amino mengkatalisis protein dalam
peptidase prankreas, enzim alkalin
fosfatase menghindrolisis fosfat
dalam beberapa jaringan, dan
enzim amino peptidase
menghidrolisis peptida dalam
ginjal.
Zink juga berperan di dalam
sintesa Dinukleosida Adenosin
(DNA) dan Ribonukleosida
Adenosin (RNA), dan protein.
2 Fe2 Oksidase sitokhorm Sitokrom merupakan
+ katalase senyawa heme protein yang
bertindak sebagai agens
dalam perpindahan
elektron pada reaksi
oksidasi-reduksi di dalam
sel. Zat besi mungkin
diperlukan tidak hanya
untuk pigmentasi bulu
merah yang diketahui
mengandung ferrum, tetapi
juga berfungsi dalam
susunan enzim dalam
proses pigmentasi
3 Fe3+ Oksidase sitokhorm Unsur besi
katalase merupakan
komponen utama
dari hemoglobin
(Hb), sehingga
kekurangan besi
dalam pakan akan
mempengaruhi
pembentukan Hb
4 Cl dan Ca Amilase Amilase dalam ludah
akan bekerja lebih
baik dengan adanya
ion klorida dan
kalsium
5 Cu2+ Oksidase Tembaga berperan
sitokhrom dalam aktivitas enzim
danTirosinase pernapasan,
sebagai kofaktor bagi enzim
tirosinase dan
sitokrom oksidase. Tirosinase
mengkristalisasi
reaksi oksidasi tirosin
menjadi
pigmen melanin (pigmen
gelap pada kulit
dan rambut).
Koenzim

Koenzim adalah berupa molekul organic


yang mentranspor gugus kimia atau
electron dari satu enzim ke enzim yang
lain, molekul organic itu terikat pada
bagian protein enzim.
Kofaktor enzim berfungsi sebagai
pembawa sementara atom spesifik atau
gugus fungsional :
No Nama Enzim Vitamin

1 Nikotinamida adenine Ion hidrida (H-)


dinukleotida

2 Flavina denindinukleotida Atom hidrogen

3 Tiamin Piro-Fosfat Aldehida


4 Biostin CO2
5 Tetra hidrofolat Gugus satu-karbon
lainnya

6 Piridoksal-p Gugus amino


7 Koenzim A Gugus asil
Koenzim berasal dari gugus prostetik,
yang merupkan komponen non-protein
dan terikat kuat pada enzim, seperti gugus
besi-sulfur, flavin atau haem. Contoh
enzim yang mempunyai gugus prostetik
merupakan jeniskofaktorsecara luas yang
merupakan molekul non-protein yang
biasanya molekul organik atau ion logam
yang diperlukan oleh enzim untuk
aktivitasnya.
Berikut tersaji dalam tabel nama-nama
enzim yang memerlukan kofaktor :
N Ion logam Nama enzim
o
1 Fe2+atau vSitokrom oksidase
. Fe3+
vKatalase
vPeroksidase
2 Cu2+ vSitokrom oksidase
.
3 Zn2+ vKarbonik anhidrase
.
vAlkohol dehidrogenase
4 Mg2+ vHeksokinase
.
vGlukosa-6-fosfatase
5 Mn2+ vArginase
.
vRibonukleotida reduktase
6 K+ vPiruvat kinase
.
7 Ni2+ vUrease
.
8 Mo vDinitrogenase
.
9 Se vGlutation peroksidase
.
Defisiensi Enzim
Berbagai gangguan metabolik diketahui disebabkan oleh
defisiensi atau malfungsi suatu enzim. Contohnya adalah :

Albino (albinisme) sering disebabkan oleh defisiensi


enzimtirosinase, yaitu enzim yang penting untuk
menghasilkan pigmen seluler.
Defisiensi fenilalanin bawaan menyebabkan penyakit
penilketonuria (PKU) yang jika tidak diobati akan
menyebabkan retardasi mental pada anak-anak.
Defisiensi enzimpiruvat kinasepada sel darah merah
(eritrosit) akan berakibat pada rendahnya energi (ATP)
yang dihasilkan dalam oksidasi anaerob, sehingga sel
tidak mampu mempertahankan integritas membrane,
akibatnya sel menjadi mudah lisis (pecah). Dampak yang
terjadi adalah anemia hemolitik, dimana terjadi
pecahnya membran sel darah merah.
Uji Musin
Tujuan :
Memperlihatkan bahwa spesimen
mengandung musin yi senyawa kompleks
protein kh (glikoprotein)yg berfungsi sbg
pelicin

Dasar teori :
Kelarutan musin akan berkurang dalam
suasana asam
Alat, Bahan dan Pereaksi
Tabung reaksi
Mat pipet
Pipet testes
Serum
Asam acetat 10%
Cara Kerja
Tabung 1
Serum 1mL
Asam acetat 10% 1-2 tetes

Amati perubahan
yang terjadi
Uji Protein Enzim
Tujuan : bahwa serum mengandung protein

Dasar Teori :
Amilase dalam serum mencerna amilum
menjadi maltosa, shg warna biru pada
pemberian Iodium tidak timbul
Reaksi ;
amilase
Amilum maltosa
(Biru dg Iodium) (dg Iodium tidak biru)

Alat, bahan dan pereaksi :


Tabung reaksi
Mat pipet
Serum
Larutan pati 1%
Larutan lugol
Cara Kerja :
2
Tabung 1

Lar amilum 1 mL 1 mL
Serum 1 mL -
Aquades - 1 mL
Lar Lugol 1 tetes 1 tetes

Hasil: amati perubahan


Dan perbedaan dari reaksi
tb 1 dan tb 2.
Percobaan aktivitas ez amilase dg Aktivator
Ion Clorida

Prinsip :
Dalam serum terdapat ez amilase yg dapat
menghidrolisis amilum menjadi
Amilodektrin, eritrodekstrin, akhrodekstrin
dan maltosa.
Dengan penambahan Iodium
Amilodektrin berwarna biru, eritrodekstrin
warna merah, akhrodekstrin dan maltosa
tidak berwarna.
Prinsip :
Dengan adanya ion Clorida (dari NaCl) pada
pH netral, menyebabkan kondisi optimum
untuk aktivitas ez amilase,
Sedangkan dalam suasana netral tanpa
Clorida, aktivitas ez lambat.
- bIla kedalam serum ditambahkan ion
clorida yg berasal dari asam Clorida maka
aktivitas ez hilang (rusak) krn ph menjadi
asam.
Alat, Bahan dan pereaksi

Tabung reaksi Lar NaCl 1%


rak tabung Lar amilum 1%

Pipet ukur 5 mL dan Lar HCl 1 N


10 mL Lar Iodium
Pembakar bunsen Serum
Penjepit tabung
reaksi
Penangas air
Cara Pemeriksaan
No. Percobaan Pengamatan
Awal Akhir
1. Amilum + serum
+ NaCL + Iodium
........ .........
2. Amilum + serum +
HCL + Iodium ......... ..........

3. Amilum + serum +
......... ..........
Iodium
Dipanaskan 40 oC, 5
menit
Amilum 1% 3 ml
Serum 1 ml
Iodium 1 tetes
NaCl 1% 1 ml
HCl 1 N 1 ml

Anda mungkin juga menyukai