Anda di halaman 1dari 33

Perifer Ulseratif

Keratitis
(PUK)
Oleh:
1.Kemal Fadhli Hadi
2.Vahry Yudanda
3.Evvandert

Preseptor : 1. dr.Hendriati, Sp.M (K)


2. dr.Havriza Vitresia, Sp.M (K)
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki - laki
Usia : 55 tahun
Pekerjaan : Nelayan
Agama : Islam
Alamat : Pasia
STATUS PASIEN

Anamnesis:
Seorang pasien laki laki 55 tahun datang ke
poliklinik mata RSUP Dr.M.Djamil Padang rujukan dari
RSUD Dr.Rasyidin Padang dengan diagnosis suspek
skleritis.
Keluhan Utama:
Mata kanan merah serta nyeri sejak 1 minggu yang
lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluh mata kanan merah serta nyeri sejak 1
minggu yang lalu.
Awalnya pasien mengeluh nyeri mata kanan pada
malam hari, besok harinya mata kanan merah.
Mata terasa perih saat melihat cahaya.

Pasien juga mengeluh nyeri kepala dan demam.

4 hari yang lalu pasien berobat ke RSUD mengenai


keluhannya dan mendapat 2 obat (1 obat kuning
tetes dan 1 obat topikal).
2 hari kemudian pasien kontrol kembali,
kemudian dirujuk ke poli mata RSUP
Dr.M.Djamil Padang.
Mata merah (-)
Mata gatal (-)
Mata bersekret (-)
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat trauma pada mata (-)
Hipertensi (-)n
DM (-)
Pasien dalam masa pengobatan TB masuk bulan 3
Pasien sempat didiagnosis gagal jantung dan bengkak pada kedua
kaki yang hilang setelah diberikan obat
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan seperti ini.
Tidak ada riwayat penyakit hipertensi, DM dan TB pada
keluarga pasien.
Riwayat kaca mata: tidak ada.
Riwayat operasi: tidak ada
Pemeriksaan Umum :
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Keadaan umum : Baik
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 86 kali / menit
Suhu : 36,9 C
Pernafasan : 21 kali/menit
Edema : tidak ada
Anemis : tidak ada
Sianosis : tidak ada
Ikterus : tidak ada
STATUS OPHTALMIKUS OD OS
Visus tanpa koreksi 6/12 6/24
Visus dengan koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks fundus (+) (+) menurun
Silis/supersilia Trichiasis [-] Trichiasis [ - ]
Madarosis [ - ] Madarosis [ - ]
Poliosis [-] Poliosis [-]
Palpebra superior Edema (+) Edema (-)
Hiperemis (-) Hi peremis (-)
Laserasi (-) Laserasi (-)
Palpebra inferior Edema (-) Edema (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Laserasi (-) Laserasi (-)
Margo palpebra Sikatrik (-) Sikatrik (-)
Ektropion (-) Ektropion (-)
Entropion (-) Entropion (-)
Aparat lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (+) Hiperemis (-)
Papil (-) Papil (-)
Folikel (-) Folikel (-)
Konjungtiva forniks Hiperemis (+) Hiperemis (-)
Papil (-) Papil (-)
Folikel (-) Folikel (-)
Konjungtiva bulbi Injeksi konjuktiva (+) Injeksi konjuktiva (+)
Injeksi siliar (+) Injeksi siliar (-)
Sclera Putih Putih

Kornea Ulkus di anterior jam 10 2, Bening


perifer ke dalam 1/ stroma
anterior
Kamera okuli anterior Cukup dalam Cukup dalam

Iris Coklat, rugae (+) Coklat, rugae (+)

Pupil Bulat, refleks +/+, d:3-4 mm Bulat, refleks +/+, d:3-4 mm

Lensa jernih jernih

Korpus vitreum Tidak dilakukan Jernih

Fundus: Tidak dilakukan


-Media Jernih
-Papil optikus Bulat,batas tegas, C/D 0,3-
0,4
-Retina Tidak dilakukan Perdarahan (-). Eksudat (-)

-Makula Tidak dilakukan Rf.Fovea (+)

- aa/ vv retina Tidak dilakukan 2:3

Tekanan bulbus okuli Normal (Palpasi) Normal (Palpasi)

Posisi bola mata Ortho Ortho

Gerakan bola mata Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah


Diagnosis Kerja : Perifer Ulseratif Keratitis OD

Diagnosis Banding : Skleritis OD


Ulkus Mooren

Terapi : Ciprofloxacim 2 X 500


Levofloksasim tiap jam OD
Cenfresh tiap jam OD
Sulfas Atropin 3 X 1 OD

Pronosis : Quo ad vitam: Bonam


Quo ad functionam: Dubia ad malam
Quo ad Sanationam: Dubia ad malam
Ulkus keratitis perifer adalah gangguan yang
berpotensi menghancurkan yang terdiri dari area
peradangan destruktif yang berbentuk bulan sabit di
bagian pinggir stroma kornea yang berhubungan
dengan cacat epitel, adanya sel sel inflamasi stroma,
degradasi dan penipisan stroma secara progresif,
dengan cepat dapat mengarah kepada nekrosis
progresif stroma kornea yang mampu menyebabkan
perforasi dan kebutaan.
Frekuensi PUK dilaporkan menjadi 7,4 % dalam
penelitian terbaru yang mencakup 500 pasien dengan
skleritis dan 85 pasien dengan episkleritis. PUK lebih
sering terjadi pad pasien dengan skleritis
dibandingkan dengan pasien dengan episkleritis dan
terdapatnya necrotizing skleritis meningkatkan
kemungkinan PUK.
Lokal Sistemik

Infeksi Infeksi

Noninfeksi Noninfeksi
123
Terdapat satu infiltrat
Diameter lebih dari dua mm
Jarak kurang dari 3mm dari visual axis
Sistemik

Infeksi Non-infeksi

Autoimun
TB Syphillis Dll (RA, HSS,
Chrons)
Peradangan Terjadinya oklusi kapiler
menyebabkan karena adanya pelepasan
penghancuran dari Deposisi kompleks imun sitokin dan sel-sel
bagian perifer kornea pada bagian perifer peradangan,
yang dihubungkan kornea, episklera peningkatan kolagenase
dengan peluruhan epitel dan penguranan
kornea dan keratolysis aktivitas dari inhibitor
Difusi
immunoglobulin
dan komponen-
komponen
komplemen

IgA IgG IgM

Netrofil dan
makrofag
Mata
merah

Penurunan
Nyeri
Visus

Mata
Fotofobia
berair
Pemeriksaa Pemeriksaa
Anamnesis
n Fisik n Penunjang

Keluhan Utama Pemeriksaan Pemeriksaan


Gejala Klinis Oftalmologi Darah Lengkap
lengkap Pemeriksaan Blood
(Konjungtiva, Urea Nitrogen,
RiwayatPenyakit Kornea, Sklera, Urinalisis
Riwayat Anterior Chamber, RF (Rheumatoid
Operasi Vitreous dan Factor)
Fundus) ANA : SLE dan RA
Prinsip Terapi
1. Meningkatkan Tingkat Kebasahan
2. Re-epitelisasi
3. Menekan inflamasi yang dimediasi oleh sistem imun
Artificial tears, bandage soft contact lenes are used to treat
associated dry eye and promote epithelialization of the ulcer.
Topical Collagenase Inhibitors -> Sodium Citrate 10%,
Acetylcysteine solution 20%, medroxyprogesterone 1%
Systemic Collagenase Inhibitors -> tetrasiklin
Kortikosteroid : penipisan kornea yang signifikan,
boleh digunakan dengan perhatian khusus.
Agen sitotoksik : cyclophosphamide
Agen imunomodulator : methotrexate / cyclosporine
Antibiotik Topikal : untuk mencegah infeksi bakteri
Cyanoacrylate adhesive : biasa digunakan pada
impending perforation
Pembedahan : Reconstructive Keratoplasty
Astigmatisme irregular Neovaskularisasi

Scarring Penipisan
Perforasi Kebutaan
kornea kornea
Tergantung tingkat keparahan dari ulserasi
Tergantung kepada penyakit sistemik yang mendasari

Anda mungkin juga menyukai