Anda di halaman 1dari 23

Case Report Session

PERIODIK PARALISIS
HIPOKALEMI
Presentan : Indri Elsa Putri
Preceptor :Prof. Dr. dr. Darwin Amir, Sp.S(K)
dr. Restu Susanti, Sp.S, M. Biomed
Definisi PENDAHULUAN

Sindrom
klinis Kadang
Perubaha
dengan
kelemaha Diturunkan;
n kadar disertai Akibat defek
kalium myotoni ion channel
n/
serum; a
paralisis
otot akut
kelaina Setelah
n olah raga
genetik
Hiperin
E otosom
sulin
al
T domina
n
I etiologi
kehilan
O gan Obat
L kalium
O
Asupan Sindr.
G yang Cushin
kurang g
I
PATOFIOLOGI
Dasar fisiologis kelemahan otot flaksid adalah tidak
adanya eksitabilitas membran otot (sarkolema)
Perubahan kadar kalium serum bukan defek utama
pada PP primer, perubahan metabolismse kalium
adalah akibat PP
Pada primer dan tirotoksikosis PP,paralisis flaksid terjadi
dengan relatif sedikit perubahan dalam kadar kalium
serum,sementara pada PP sekunder, ditandai kadar
kalium serum tidak normal
Hiperkalemik
periodik paralisis
< 10 tahun.
berat dan kaku pada otot.
Kelemahandimulai pada
paha dan betis, yang
kemudian menyebar ke
tangan dan leher.
Pada anak, suatu lid lag
myotonik
(kelambatan kelopak mata
atas saat menurunkan
pandangan)
Kelemahan terjadi selama
istirahat
bisa dicetuskan oleh
kalium, dingin, etanol,
karboidrat, atau stres.
Eyelid
Pada
Sensasi
Berkurangnya
myotoniareflek regang selama serangan
Hiperkalemik
Koreksi
Oralhipokalemia
IV.
Koreksi
Oralhipokalemia
Anamnesa

Seorang pasien berusia 41 tahun dirawat


di Bangsal Saraf RSUP dr.M Djamil
Padang dengan keluhan :

Keluhan utama :
Lemah ke empat anggota gerak
RPS
Lemah ke empat anggota gerak sejak 3 hari sebelum masuk
RS, lemah dirasakan pasien ketika baru bangun tidur. Pasien
merasakan kelemahan pada ke empat anggota gerak secara
bersamaan. Kelemahan dirasakan sama antara tungkai dan
lengan. Pasien hanya mampu menggerakkan tangan kanan
dan kiri serta telapak kaki kanan dan kiri. Akibat kelemahan
ini pasien hanya bisa berbaring selama 3 hari.Untuk makan
dan minum dibantu oleh orang lain. Kelemahan tidak
membaik sekalipun pasien beristirahat.
Riw Muntah disangkal pasien
BAB dan BAK tidak ada keluhan
Demam tidak ada
Riwayat makan tinggi karbohidrat sebelumnya tidak ada.
RPD
Pasien pernah mengalami kelemahan seperti ini pada tahun2007.
Dirawat di rumah sakit selama 1 minggu, pulangbisa berjalan seperti
semula.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang lain yang menderita penyakit seperti
ini.

Riwayat Sosial Ekonomi :


Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, aktifitas harian ringan-sedang.

Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis Cooperative,
GCS E4M6V5 = 15
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : Teraba, teratur, frekwensi 90
x/menit
Nafas : 22 x/menit
Suhu : 36,7 C
intrakranial
Pupil isokor, 3mm/3mm, refleks cahaya +/
+, refleks kornea +/+.
tekanan
Muntah proyektil : -
peningkatan
Sakit kepala progresif : - Tanda
Kaku kuduk : -
selaput otak
Kernig : - rangsangan
Brudzinsky I : - Tanda
Brudzinsky II : -
STATUS NEUROLOGIS
Plika nasolabialis simetris
Dapat menutup mata
N VII
Kernyitan dahi simetris
Dapat membuka mulut, menggerakkan
rahang, menggigit, dan mengunyah (tapi
NV
agak susah)
Pupil ukuran 3 mm, bentuk bulat, isokor,
posisi sentral
N III, IV, VI
Bola mata bisa bergerak ke segala arah.
Tajam penglihatan baik
Lapang pandang baik
N II
Dapat melihat warna
Penciuman baik
NI
Lidah letak ditengah, Tremor ( - ),
fasikulasi ( - ) dan atropi ( - ).
N XII
Disfagia ( - ) Disfonia ( - )
Dalam batas normal
N XI
Artikulasi ; jelas NX
Nadi : teratur
Sensasi lidah 1/3 belakang dan N IX
refleks muntah baik
Pendengaran baik
N VIII
MOTORIK
Refleks fisiologis: Fungsi Luhur
Bisep : +/+ Kesadaran : Baik
Trisep : +/+ Tanda demensia : tidak ada
KPR : +/+ Refleks glabella : ()
APR : +/+ Refleks snout : ()
Refleks menghisap : ()
Refleks Patologis: Refleks memegang : ()
Hoffman Tromner : / Refleks palmomental: ()
Babinski : /
Sensorik
Chaddoks : /
Respon (+) terhadap rangsangan
Oppenheim : /
nyeri, taktil,termis,
Gordon : / kortikal,pengenalan 2 titik dan
Schaffer : / rabaan.
Laboratorium Diagnosa klinis :
Gula darah sewaktu : Tetraparese tipe LMN
132mg/dl Diagnosa topik : Otot
Ureum/Kreatinin : Rangka
23/0,9 mg/dl Diagnosa etiologi :
Na/K/Cl : 138/0/109 Periodik Paralisis
mmol/L Hipokalemia
Diagnosa sekunder: -
PEMERIKSAAN ANJURAN
Elektromiografi
TERAPI PROGNOSIS
UMUM : Quo ad Vitam :
O2 3L/menit dubia ad bonam
IVFD NaCl 0,9% 12 Quo ad functionam :
jam/kolf dubia
MB rendah karbohidrat Quo ad sanam :
dubia ad bonam
KHUSUS :
KCl drip 50 meq dalam IVFD
RL12 jam/kolf
DISKUSI
Anamnesis, pemfis, PP =>
DK: tetraparese tipe LMN,
DT: otot rangka,
DE: Periodik Paralisis Hipokalemia DS:

terapi pada hari


berikutnya
disesuaikan
oksigen 3L/menit KCl drip 50 meq
dengan nilai
dan IVFD RL 12 dalam RL habis
kalium darah,
jam/kolf dalam 12 jam
dan dikoreksi
dengan kalium
sesuai kebutuhan
KESIMPULAN

sindroma klinis yang dapat


menyebabkan kelemahan
yang akut pada anak-anak
maupun dewasa muda

kelemahan progresif dari


anggota gerak baik tungkai
maupun lengan tanpa
adanya gangguan sensoris
yang diikuti oleh suatu
keadaan hipokalemia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai