Anda di halaman 1dari 56

DERMATOMIKOSIS

Oleh : Dr. Robiana M. Noor, Sp.KK


Bag/SMF IK. Kulit & Kelamin
FK UNLAM/RSUD Ulin Banjarmasin
PENDAHULUAN
Infeksi kulit oleh jamur :
insidens di indonesia cukup tinggi
Mikosis Superfisialis >>>
Mikosis Profunda menyerang organ dalam
<<< di Indonesia
Antara lain :
Traktus Intestinalis

Traktus Respiratorius

Traktus Urogenital

Susunan saraf pusat

Otot, tulang

Kardio vaskuler
MIKOSIS SUPERFISIALIS
A. Dermatofitosis Tinea sesuai topografi tubuh
B. Non Dermatofitosis Pitiriasis Versikolor >>>
Piedra hitam pada
putih rambut
Tinea nigra palmaris
kulit tangan
Otomikosis
Kerato mikosis

C. Gol. Intermediate
A. DERMATOFITOSIS
Infeksi kulit oleh Dermatofit = Tinea = Ringworm = kurap
Menyerang epidermis bagian superficial str korneum
Penyebab : 3 Genus microsporum spp rambut
& kulit
trichophyton spp rambut,
kulit & kuku
epidermophyton spp
kulit, kuku jarang
Penularan antropofilik

zoofilik
geofilik
GEJALA KLINIS

Gatal terutama bila berkeringat, kelembaban


Sesuai lokasi :

Tinea kapitis
Tinea korporis
Tinea kruris
Tinea manus et pedis
Tinea unguium
Tinea barbae
Bentuk lain T. Corporis :

T. Favosa tidak ada di indonesia


bau tikus
T. imbrikata oleh trichopyton concentricum
susunan skuama konsentris
T. Incognito jamur yang diberi steroid topikal
TINEA KAPITIS
= RING WORM OF THE SCALP

Predileksi : kepala, alis & bulu mata


Anak >>> dekstruksi kutikula, miselium
menjadi arhrokomdia disekitar batang rambut
1. Infeksi ektotriks
2 bentuk
a. Gray patch :
- Antropofilik
- M. Ferrugineum
- gatal ringan ~ berat
- radang ringan
- rambut suram, kusut, keabuan, rapuh
mudah putus alopesia
b. Kerion :
- zoofilik
Etiologi :
kerion selci >>
- M. Canis & radang berat
M. Gypseum lampu woods
- T. mentagrafhytes kerion celsi <
- T. verrucosum nyeri
- T. Tonsurrans rambut rapuh, mudah
- T. violaceum putus
- sikatrix, alopesia
permanen
- lampu woods
2. Infeksi endotriks
Miselium menjadi artromidia didalam batang
rambut
Selalu antropofilik

T. violaceum, T. Tonsurans

Lesi multiple, terpencar, tidak semua rambut


di lesi terkena alopesia
Black dot rambut putus tepat di orifisium
folikel rambut, kronis
sampai dewasa
lampu woods
TINEA KORPORIS

Pada kulit halus, kulit tidak berambut


Bentuk anular, iris, anak-anak >>

Predileksi : badan, ketiak T. Axillaris

Akut / kronis
Klinik :
Makula eritema berbatas jelas
Tepi polisiklik, aktif, papula, vesikel, meluas
Central healing
Tertutup skuama halus warna putih
TINEA KRURIS = JOCKEY ITCH
= RING WORM OF THE GROIN

Predileksi : sela paha, perineum, daerah perianal ~


meluas kedaerah gluteus, pubis

Effloresensi = T. corporis

Recidif, akut, kronis


TINEA UNGUIUM
Invasi dermatofit ke lempeng kuku
Sukar disembuhkan, kasus <<, terutama kuku kaki
Klinis ada 3
1. Distal Lateral sub Ungual Onychomycosis (DLSO)
Tersering
Lesi multi tepi distal / distolateral kuku ~ ke proximal,
kebawah kuku
Perubahan warna kuku
Oniko lesis lepasnya lempeng kuku dari dasar
kuku
Hypertropia unguium penebalan lempeng kuku
Sub ungual hyper keratosis
Kuku rapuh ~ kapur
2. SUPER FICIAL WHITE ONYCHOMICOSIS (SWO)
= LEUKONIKIA TRIKOFITA (JESSNER TH 1922)
= LEUKONIKIA MIKOTIKA (ROST, 1926)

Terutama kuku kaki


Perubahan lempeng kuku, bercak putih, jelas

Pulau-pulau ovaq, putih ~ kuning

Kuku kasar, mudah di kerok ~ kapur

Pada penderita AIDS dapat ke kuku tangan


3. PROXIMAL SUB UNGUAL
ONYCHOMYCOSIS (P 50)
Kelainan di proximal kuku, kuku kaki >>
Kuku di bagian distal masih utuh

Sering pada penderita AIDS, penerima


transplantasi organ, penyakit jaringan ikat
Sulit disembuhkan dibandingkan kuku tangan
PENATALAKSANAAN :
Topikal :
Lesi sedikit
Salep 2 4, salep 3 10, whitfield salep
Krim ketokonazole
Krim mikonasol nitrat 2%
Shampho ketokonazol 2% et Tinea capitis
Shampho selenium sulfat
Sistemik lesi luas, sering residif, tidak sembuh
dengan terapi topikal
Griseofulvin ; 500mg 1000 mg/hari 3-4 minggu

untuk Tinea capitis : 6-12 minggu


Ketokonazol 200mg/hari 3-4 minggu

Itrakonazol 100mg/hari 2 minggu


B. NONDERMATOFITOSIS

PITIRIASIS VERSIKOLOR
(Tinea versikolor, Liver spots, Tinea flava, Panu)

Definisi :
Penyakit jamur superfisial yang kronik

Berupa bercak berskuama halus yg berwarna putih


sampai coklat hitam
Predileksi : badan , kadang-kadang dapat menyerang
ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka
dan kulit kepala yang berambut
PATOGENESIS
Flora normal Pityrosporum orbiculate
Pityrosporum ovale
Keduanya merupakan organisme yg sama, dapat
berubah sesuai dengan lingkungannya (suhu, media
dan kelembaban)
Malassezia furfur fase spora & miselium
Faktor predisposisi patogen endogen atau
eksogen
Endogen defisiensi imun
Eksogen suhu
kelembaban udara
keringat
GEJALA KLINIS

Superfisial terutama di badan


Bercak-bercak berwarna-warni

Bentuk tdk teratur sampai teratur

Batas jelas sampai difus

Bercak-bercak tsb berfluoresensi bila dilihat dgn


lampu Wood
Asimtomatik

Gatal ringan

Sering pada remaja

Terutama masalah kosmetik


DIAGNOSIS

Gambaran klinis
Pemeriksaan fluoresensi, lesi kulit dengan lampu
Wood dan sediaan langsung
PENGOBATAN

Suspensi selenium sulfide (selsun) sampo 2-3 kali


seminggu
Salisil spiritus 10%; derivat-derivat azol, misalnya
mikonazol, klotrimazol, isokonazol dan ekonazol;
sulfur presipitatum dalam bedak kocok 4-20%;
toksiklat; tolnaftaf dan haloprogin
Larutan tiosulfas natrikus 25%; dioleskan 2 kali
sehabis mandi selama 2 minggu
Ketokonazol dosis 1x200mg sehari selama 10 hari
PROGNOSIS

Prognosis baik bila pengobatan dilakukan


menyeluruh, tekun dan konsisten
Pengobatan harus diteruskan 2 minggu setelah
fluoresensi negatif dgn pemeriksaan lampu Wood
dan sedian langsung negatif
KANDIDIASIS SUPERFISIALIS

Batasan
Kandidiasis (=Kandidosis) adalah infeksi primer atau sekunder
dari genus Candida yang penting karena Candida albicans.
Manifestasi klinis : akut, subakut dan kronis.
Predileksi : mukosa mulut tenggorokan vagina
kulit pelipatan-pelipatan
kuku,
organ dalam : bronkhi, paru-paru atau saluran
pencernaan makanan atau menjadi sistemik
seperti septisemia, endokarditis dan meningitis.
Infeksi oportunistik
PATOFISIOLOGI

Faktor-faktor predisposisi yang dihubungkan dengan


meningkatnya insidensi kolonisasi dan infeksi
kandida yaitu :

1. Faktor mekanis
trauma (luka bakar, abrasi, pemakaian IUD,
meningkatnya frekuensi koitus) dan oklusi lokal,
kelembaban atau maserasi (gigi palsu, pakaian
sintetik/ketat atau balut tertutup, kegemukan)
2. Faktor nutrisi
Avitaminosis, defisiensi besi, malnutrisi
3. Perubahan fisiologi
Bayi, orang tua, kehamilan, menstruasi
4. Penyakit sistemik
Diabetes melitus dan endokrinopathies tertentu
lainya, uremia, malignansi dan keadaan
immunodefisiensi intrinsik (misalkan infeksi
HIV/AIDS)
5. Penyebab latrogenik
Faktor barier lemah (pemasangan cateter,
penyalahgunaan obat iv) radiasi sinar X, obat-
obatan oral, parenteral, topikal dan aerosol
(kortikosteroid dan imunosupresi lainya,
antibiotika spektrum luas, metronidasol,
transkuilaiser, kontrasepsi oral/estrogen, kolkhisin,
phenilbutason dan histamine 2-blocker)
6. idiopatik
GEJALA KLINIS
Mengenai mukosa
1. Kandidiasis oral (KO)
Kandidiasis pseudomembran akut (=thrush)

lesi putih tebal pada mukosa bukal, gusi atau


lidah, plaknya dapat dikerok, terasa nyeri, eritem
dan dapat berdarah
Kandidiasis eritema

nampak eritema dan oedema


a. Kandidiasis atrofi akut (=stomatitis antibiotik)
b. Kandidiasis atrofi kronis (=stomatitis gigi
palsu dan glossitis)
Angular kheilitis
eritema dan fisura pada ujung mulut, pada pemakai
gigi palsu yang tidak pas, biasa menjilat bibir, usia
lanjut dengan kulit kendor pada lubang mulut
Mengenai kulit (kandidiasis kutis = KK)
1. kandidiasis intertriginosa (=kandida intertrigo) dan
kandidiasis generalisata.
mengenai daerah pelipatan-pelipatan badan,
umbilikus , pannikulus (lipatan lemak badan) dan
dapat meluas kekulit badan (generalisata)
Dapat mengenai stkrotum dan penis.
Kulit nyeri, inflamasi, ertimatus dan ada satelit
vesikel/pustul, bula atau papulopustular yang pecah
meninggalkan permukaan yang kasar dengan tepi
erosi
2. Paronikhia dan Onikomikosis
o Kandida paronikhia
Infeksi lipatan kuku proksimal atau kutikula,
khas adanya eritema oedema, dan cairan
purulen, tebal, pus putih, membentuk kantong
yang mungkin menyebabkan infeksi kuku.
Terasa nyeri. Tersering pada orang yang
tangannya sering terkena air, tepung,
karbohidrat dll.
o Kandida Onikomikosis (=kandida onikhia)
Gejala klinis :
- diskromia unguium=perubahan warna kuku.
- onikolisis =lepasnya lempeng kuku.
- hipertropia unguium =penebalan lempeng
kuku dimulai dari proksimal dengan tekanan
dan gerakan kuku terasa nyeri. Dapat dengan
atau tanpa paronikia
PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan langsung dengan KOH 10=20%


(dapat ditambah tinta parker superchrome blue
balck). Tampak budding yeast cell (2 spora seperti
angka 8) dengan atau tanpa pseudohifa atau hifa.
Pseudohifa (gambaran seperti untaian sosis)/hifa
pada infeksi membrana mukosa adalah
pathognomonis, sedang pada kandidiasis kutis
tidak selalu ada.
spesimen harus baru dan segera diperiksa
2. Pengecatan Gram
elemen jamur (budding yeast
cell/blastapora/blastokonidia/pseudohifa/hifa)tampak
sebagai gram positif dan sporanya lebih besar dari
bakteri. Dilakukan pada kandidiasis mukosa

3. Kultur
spesimen harus baru dan kultur dengan media :
a. Sabourauds dextrose agar(SDA) + khloramfenikol
+ gentamisin
b. Mycobiotic/mycosel (SDA + khloramfenikol +
sikloheksimid)
4. Histopatologi
Dengan pengecatan PAS (Periodic Acid-Schiff)
atau GMS (Gomoris Methennamic Silver).
pilihan untuk kandida leukoplakia dan bila
diperlukan pada kandidiasis kutis.

5. Glukose darah dan reduksi urine untuk melihat


diabetes melitus
DIAGNOSIS

1. Anamnesis dan gejala klinis yang khas


2. Pemeriksaan penunjang no 1 dan/atau no 2 harus
dilakukan dan apabila hasilnya positif sudah dapat
memastikan diagnosis. Bila hasinya negatif tidak
menyingkirkan diagnosis apabila anamnesis dan
diagnosis klinisnya menyokong
3. Kultur untuk memastikan spesies penyebab
4. Histo PA dilakukan bila diagnosis meragukan
DIAGNOSIS BANDING

1. Kandidiasis oral:
- difteria
- leukoplakia karena keganasan
- kheilitis
2. Kandidiasis kutis:
- dermatofitosis
- dermatitis sebarrhoika
- eritema intertrigo
- eritarsma
- psoriasis
- pyoderma
3. Onikomikosis :
DD : Tinea Unguium

Penyulit :
1. Infeksi sekunder

2. Candida id reaction krn adanya metabolit


kandida, berupa vesikel-vesikel bergerombol
disela jari tangan / bagian tubuh yang lain,
elemen jamur
Lesi kandidosis diterapi kandidid ikut menyembuh
PENATALAKSANAAN :

1. Menghindari atau menghilangkan faktor-faktor


predisposisi
2. Topikal :
- larutan ungu gentian - 1% untuk selaput
lendir 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2
kali selama 3 hari
- nistatin : berupa krim, salap, emulsi

- Amfoterisin B
- Grup azol antara lain :
Mikonazol 2% berupa krim atau bedak
Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim
Tiokonazol, bufonazol, isokonazol
Siklopiroksolamin 1% larutan, krim
Antimikotik yang lain yang berspektrum luas

3. Sistemik :
- tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi
fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap
oleh usus
- ampoterisin B diberikan intravena untuk
kandidosis sistemik
- ketokonazol 1 x 200mg selama 3 4 minggu
itrakonazol 1 x 100mg selama 2 minggu

PROGNOSIS :
Umumnya baik.
Tergantung predisposisi
TINEA KORPORIS
TINEA KORPORIS
TINEA KRURIS
TINEA KRURIS
TINEA KAPITIS
TINEA KAPITIS
TINEA UNGUIUM
TINEA_UNGUIUM_FUNGAL_INFECTIONS-
SPL
ONIKOMIKOSIS
ONIKOMIKOSIS
KANDIDIASIS
KANDIDIASIS KUTIS
PARONIKHIA
PITYRIASIS-VERSICOLOR
PITYRIASIS-VERSICOLOR

Anda mungkin juga menyukai