Pemeriksaan

Penunjang
pada Keratitis

Pembimbing :
dr. Hayati, Sp. M

Disusun oleh :
Anggita Tri Lestari - 40152007

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata

RS Bhayangkara Semarang
Periode 13 Februari 18 Maret 2017
KERATITIS

Infiltrasi sel radang pada kornea

kornea keruh tajam penglihatan
menurun.
Etiologi

BAKTERI

JAMUR
 VIRUS

PARASIT

Characteritic findings include

branching epithelial lesions
 Gejala
Mata merah
Fotofobia atau rasa silau
Epifora atau sekresi air
mata berlebihan
Nyeri
Sensasi kelilipan
Penglihatan menjadi
buram
 Klasifikasi
Bakteri
Virus
Etiologi Jamur
Parasit

KERATITIS

Superfisial
Menurut Lapisan
yang Terkena
Profunda
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Bakteriologik
Tes Placido
Uji Fluoresein pada kornea
Uji Fistel
Uji Sensibilitas Kornea
 1. Media Kultur
Medium Purpose
Blood agar Aerobic and facultatively
anaerobic bacteria Fungi
Chocolate agar Aerobic and facultatively
anaerobic bacteria Morazella,
Neisseria, Haemophilus
Sabourauds dextrose agar Fungi
Supplementes thioglycolate Aerobic and anaerobic
broth bacteria
Karakteristik Bakteri dengan
Pewarnaan Gram

coccus
Staphylococcus
Streptococcus

rods
Bacillus
Corynebacterium
Karakteristik Bakteri dengan
Pewarnaan Gram

coccus
Neisseria
Haemophilus

diplobacilli

Moraxella
Rods
Pseudomonas
Proteus
Klebsiella
Escherichia
 2. Tes Placido
Melihat licinnya kelengkungan
kornea
Teknik :
- Penderita membelakangi jendela atau
sumber cahaya.
- Pemeriksa menghadap penderita
- Alat Placido dipasang di depan mata
penderita
- Pemeriksa lihat bayangan Placido
pada kornea penderita
- Lihat gambaran sirkuler yang
direfleksi pada permukaan kornea
penderita.
 Interpretasi Tes Placido
Lingkaran konsentris : permukaan
kornea licin dan regular
Lingkaran lonjong :
astigmatisme kornea
*Bayangan placido pada
kornea astigmatose
reguler
Interpretasi Tes Placido

Garis lingkaran tidak beraturan :

astigmatisme ireguler akibat infiltrat
atau parut kornea
 3. Uji Fluorescein
Mengetahui terdapatnya kerusakan
epitel kornea.
Alat dan Bahan :
1. Zat warna fluoresein 0,5% - 2% tetes mata
atau kertas fluoresein
2. Obat tetes anestetikum pantokain
3. Larutan garam fisiologik
4. Kertas fluorescein
Dengan Kertas Fluorescein
Dengan tetes Fluorescein
 4. Uji Fistel
Memeriksa adanya fistel atau kebocoran
pada kornea.
Alat :
- Zat warna fluoresein 0,5 2 % atau kertas
fluoresein
- Anestetik topikal
Interpretasi :
Zat warna fluoresein berwarna hijau cerah mengalir
kebocoran aquos melalui defek epitel fistel
pada kornea.
 5. Uji Sensibilitas Kornea
Pemeriksaan
fungsi saraf trigeminus
yang memberikan
sensibilitas kornea.

Refleks kedip : sensibilitas

kornea baik dan fungsi
trigeminus normal.
Refleks kedip turun pada
keratitis
5. Uji Sensibilitas Kornea

- Pasien duduk depan

pemeriksa
- Mata yang diperiksa disinari
dengan lampu senter dari
jarak 40 cm lihat ke arah
lampu senter.
- Estesiometer diarahkan ke Interpretasi
mata pasien sentuh Refleks kedip (-)
kornea parasentral bagian pemeriksaan diulangi
temporal dengan arah tegak dengan panjang filament
lurus sampai filament sedikit dikurangi 0,5 cm, begitu
membengkok ( 5o). seterusnya sampai terjadi
refleks kedip.