meninggalkan warisan. Dan warisan paling berharga mereka tertanam dalam buku yang mereka tulis. Beruntunglah orang-orang yang senang membaca, karena mereka akan mendapat warisan yang paling berharga dari orang- orang hebat (Anonim) Literasi adalah keberaksaraan (kemampuan menulis dan membaca) KOMPONEN LITERASI kemampuan untuk menyimak, Literasi memahami bahasa lisan, dan Dini berkomunikasi melalui gambar dan tutur yang dibentuk oleh (Early pengalamannya berinteraksi Literacy) dengan lingkungan sosialnya di rumah.
kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan Literasi menghitung (counting) berkaitan dengan Dasar kemampuan analisis untuk memperhitung- kan (calculating), mempersepsikan (Basic informasi (perceiving), mengkomunikasikan, Literacy) serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi. KOMPONEN LITERASI kemampuan untuk mendengarkan, berbi- Literasi cara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan Perpusta analisis untuk memperhitungkan kaan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengkomunikasikan, serta (Library menggambarkan informasi (drawing) Literacy) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi
kemampuan untuk mengetahui berbagai
Literasi bentuk media yang berbeda, seperti Media media cetak, media elektronik (media (Media radio, media televisi), media digital Literacy) (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya KOMPONEN LITERASI kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak Literasi Teknologi (software), serta etika dan etiket dalam (Technology memanfaatkan teknologi. Literacy) kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet.
pemahaman tingkat lanjut antara
literasi media dan literasi Literasi Visual (Visual Literacy) teknologi, dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Kirsch dan Jungeblut mendefinisikan literasi kontemporer sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manaat bagi dirinya sendiri ataupun masyarakat. Seseorang dikatakan literat jika ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca informasi yang tepat dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahamannya terhadap fenomena tersebut. Ia telah melakukan serangkaian kegiatan mulai dari memahami, mengumpulkan informasi, melakukan seleksi terhadap informasi tersebut dan memanfaatkannya untuk menyelesaikan masalah Alasan membudayakan literasi 1. Rendahnya minat baca 2. Motivasi membaca di kalangan peserta didik 3. PIRLS 2011 International Results in Reading, Indonesia menduduki peringkat ke-45 dari 48 negara dengan skor 428 dari skor rata-rata 500 (IEA, 2012). 4. Uji literasi membaca dalam PISA 2009 peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke-57 dari 65 negara dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 493), 5. PISA 2012 menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke-64 dari 65 negara dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 496) 6. Data PIRLS dan PISA, khususnya dalam keterampilan memahami bacaan, menunjukkan bahwa kompetensi peserta didik Indonesia tergolong rendah.