Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN TINGKAT KEPOSITIFAN BTA

DENGAN PENINGKATAN NEUTROFIL


PADA PASIEN TB

FIQI FADHILAH
20120310119
Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular
yang masih menjadi perhatian dunia hingga saat ini.

Menurut Global Tuberculosis Report 2014, Indonesia


menempati urutan kelima untuk angka prevalensi TB pada
tahun 2013, yang mencapai 680.000 orang.

Penelitian mengungkapkan bahwa neutrofil memainkan


beberapa peran yang menarik, dapat disebut sebagai senjata
bi-directional
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, adakah


hubungan tingkat kepositifan BTA dengan
peningkatan neutrofil pada pasien TB?
Tujuan Penelitian
TUJUAN
TUJUAN UMUM
KHUSUS

Mengetahui karakteristik pasien TB


Untuk mengetahui berdasarkan usia dan jenis kelamin
hubungan tingkat
kepositifan BTA Mendeskripsikan jumlah neutrofil
pada pasien TB.
dengan
peningkatan Mendeskripsikan tingkat kepositifan
neutrofil pada BTA pada pasien TB.
pasien TB.
Menjelaskan hubungan tingkat
kepositifan BTA dengan
peningkatan neutrofil pada pasien
TB.
Bagi Peneliti

Bagi Peneliti Lain


Manfaat
Penelitian Bagi Masyarakat

Bagi Instansi Kesehatan


Keaslian Penelitian
K Karthik, M Kesavan, P Tam ilm ahan, M Saravanan, M
Dashprakash (2013) Neutrophils in tuberculosis: will code be
unlocked ?

Hungund B.R, et al (2012) dengan judul Blood and Bone Marrow


Findings in Tuberculosis in Adults

Q J Med (1989) dengan judul The radiography, haematology


and biochemistry of pulmonary tuberculosis in the aged,
Tuberkulosis

Pemeriksaan BTA
Dasar
Teori
Jumlah neutrofil pada
Pasien TB

Hubungan BTA dengan


peningkatan neutrofil
Penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Definisi
Mycobacterium tuberculosis

Indonesia menempati urutan kelima untuk angka


Epidemiologi
prevalensi tuberkulosis pada tahun 2013

Etiologi Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium


tuberculosis (Basil Tahan Asam /BTA)

Manifestasi
klinis Melalui udara ketika bersin maupun batuk

Penularan 1. Manifestasi sistemik


dan
Patogenesis 2. Manifestasi spesifik

Metode Darah, Sputum, Pemeriksaan


Pemeriksaan Kultur , Tes tuberkulin
Interpretasi pemeriksaan mikroskopis
menurut IUATLD :
Jumlah
Kuman per
Interpretasi
100 Lapang
Pandang
BTA -

Ditulis sesuai jumlah kuman yang 1-9


ditemukan
BTA +1 10 - 99

BTA+2 100 - 1000

BTA +3 > 1000


Peningkatan Neutrofil pada Pasien TB

Peningkatan Neutrofil pada tuberkulosis.


Penyebabnya adalah sebagai berikut :
1. Proses inflamsi
2. Gangguan eritropoesis
Tuberkulosis

Hubungan
BTA + Malnutrisi BTA dengan
Netrofilia Proses Def. Vit Def. Albumin
Kadar
Hemoglobin
inflamasi B 12 Folat turun

Sitokin (IL Netropeni


6, IL 1,
TNF)

Supresi Gangguan Lesi


eritropoesis penyerapan granulomatosa
besi

Trombositosis

Perekrutan
protein aktif
Trombosis
mikrovaskular
Hemoglobin
turun (Anemia)
)

LED naik
Alogaritma
Diagnosis TB
Kerangka Konsep

Pasien dengan Diagnosa

Tuberkulosis Paru

BTA + Neutrofil
Hipotesis
Terdapat korelasi positif atau hubungan
bermakna antara kenaikan tingkat kespositifan
BTA dengan peningkatan neutrofil.
Desain
Penelitian

Desain penelitian ini adalah


penelitian observasional analitik,
dengan menggunakan pendekatan
cross sectional
Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi pada penelitian ini adalah


semua pasien dengan diagnosa TB yang
terdapat di RS PKU Muhammadiyah
unit 1 Yogyakarta
Sampel yang digunakan adalah pasien yang
terdiagnosa TB pada tahun 2014 dengan rentang
usia 15-50 tahun

Inklusi : - Pasien TB berusia 15-50


tahun
- Pasien TB baru
- Hasil BTA positif
- Dilakukan pemeriksaan
darah lengkap
A. Kriteria
Eksklusi : - Data pemeriksaan darah
pasien pada rekam
medis tidak lengkap
- Memiliki penyakit
hematologi lain
- Pasien wanita hamil yang
terdiagnosa TB
Besar Sampel
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melihat data
rekam medis yang terdiagnosa TB di RS PKU
Muhammadiyah Unit 1 Yogyakarta dan waktu
penelitian dilakukan dari Maret Oktober
2015
Variabel dan Definisi Operasional
Tingkat Kepositifan BTA
Adalah salah satu parameter penentuan diagnosis TB
berdasarkan sputum yang didapatkan dengan
pengecatan Ziehl Neelsen dengan tingkat kepositifan
dibagi menjadi 3 kriteria.

Neutrofil
Salah satu jenis leukosit yang berfungsi untuk fagositik
dan sitotoksik, bermigrasi ke tempat inflamasi dan
infeksi atas pengaruh faktor kemotaktik. Nilai normal
neutrofil adalah 54-62% dari keseluruhan jumlah
leukosit.
Cara Pengumpulan Data
Rekam Medis

Pasien TB

Pemeriksaan
BTA

BTA (+) BTA (-)

Pemeriksaan Darah Lengkap


Uji Validitas dan Reliabilitas

Pemeriksaan sputum BTA dilakukan dengan


pengecatan Ziehl-Nielsen, sedangkan
pemeriksaan kadar neutrofil dilakukan secara
langsung dengan alat automatic analyzer yang
telah dikontrol harian dan kalibrasi
Analisis Data
Data diperoleh dan dideskripsikan dalam bentuk
tabel hasil kepositifan BTA dan jumlah neutrofil
pada pasien TB. Kemudian dilakukan analisis
untuk mengetahui hubungan kepositifan BTA
dengan jumlah neutrofil pada pasien TB. Uji
statistik yang digunakan adalah uji korelasi
dengan metode pearson yang menggunakan
perangkat lunak SPSS versi 15 .

Anda mungkin juga menyukai