Superior
Inferior
3
Nasal Cavity
Berawal dari nostril sampai choana berhubungan
nasofarings, terbagi 2 oleh septum
Masing-masing memiliki atap, lantai dan dinding
medial dan lateral.
4
Atap hidung di bentuk oleh :
- kartilago lateralis superior
- kartilago lateralis inferior
- os nasal
- prosesus frontalis os maksila
- korpus os ethmoid
- korpus os sphenoid
5
- permukaan dalam prosesus
frontalis maksilae
- os lakrimale
- konkha superior
- konkha media
- konkha inferior
- lamina perpendicularis osis
palatini
- lamina pterigoideus medialis
6
Di bentuk oleh :
- bagian anterior : kartilago
septum (kuadrilateral),
premaksila, kolumela
membranosa
8
Sinus Drainage Schema
9
Autonom
Simpatis : dari ganglion cervicale superius serabut
postganglioner plexus nervosus di sekitar a. karotis internus n
petrosus superfisialis mayor n vidianus (belakang sinus maksilaris)
10
Innervation
11
Letaknya bervariasi
Ukurannya mengecil umur
Umumnya terletak
- atap rongga hidung (cribriformis plate)
- superolateral dari septum
- permukaan atas dan medial konka media
Luasnya 1-4 cm2
Tebalnya 200 m
12
- Komponen: sensori, parasimpatik, dan simpatik.
- NC olfaktorius dan NC trigeminal (V1-V2) inervasi
ke hidung.
- Sistem saraf otonom : parasimpatik dan simpatik
tonus vaskuler, kongesti konka, dan sekresi nasal
- Neuroepitel olfaktori terletak di atap internal nasal
(pada cribriform plate), superolateral septum, dan
permukaan medial konka superior).
- Inervasi sensori utk olfaksion dan reflek (bersin,
konstriksi laring, bronkokonstriksi dan respon kar-
diovaskuler).
14
-Stimulasi simpatik dan parasimpatik di mukosa nasal
hasil dari perubahan nasal flow
- Inervasi parasimpatik mukosa nasal via vasodilator
atau aktivitas sekretmotor obstruksi nasal
Inervasi simpatik vasokonstriksi dekongesti nasal
- Impuls aferent utk taktil, termal, sensasi kimia
ditransmisikan via NC trigeminal.
15
Berasal dari :
a. Arteri karotid eksterna percabangan fasial dan
maksila
b. Arteri karoitid interna percabangan oftalmik
arteri etmoidalis anterior-posterior
16
17
Hidung bagian luar :
a. facialis cab a maksilaris eksterna
a. ethmoidalis anterior
a. optalmikus
18
Dinding lateral hidung
a. ethmoidalis anterior
a. ethmoidalis posterior
a. sphenopalatina, a. palatina desenden
19
Dinding medial hidung
a. ethmoidalis anterior pleksus kieselbach
a. ethmoidalis posterior
a. sphenopalatina
20
Ada 8 sinus paranasal 4 kanan & 4 kiri
Merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang
kepala terbentuk rongga didalam tulang.
Dilapisi oleh mukosa yg merupakan lanjutan dari
mukosa hidung
Mempunyai muara di rongga hidung melalui
ostium.
Sinus Anatomy Overview
Humidifying and warming inspired air
Regulation of intranasal pressure
Increasing surface area for olfaction
Lightening the skull
Resonance
Absorbing shock
Contribute to facial growth
Sinus
Development
24
Secara klinis dibagi 2 kelompok :
1. Anterior
2. Posterior
Bermuara dibawah konka media,pada atau
didekat infudibulum.
Terdiri dari :
- Sinus frontal
- Sinus maksila
- Sinus ethmoid anterior
Bermuara diberbagai tempat diatas konka
media.
Terdiri dari :
- Sinus sfenoid
- Sinus ethmoid posterior
Disebut juga antrum highmore.
Bentuk sempurna terjadi setelah erupsi gigi permanen
Berbentuk piramid ireguler dengan dasar menghadap
fossa nasalis dan puncaknya kearah apeks prosesus
zigomatikus os maksila
Dindingmedial / dasar antrum :
Dibentuk oleh lamina vertikalis os palatum,
prosesus unsinatus os ethmoid, prosesus
maksilaris konka inferior dan sebagian kecil os
lakrimalis.
46
sel haller konka bulosa
Pembesaran
bula etmoidalis
Rinosinusitis
Maksilaris Kronik
bentuk konka
septum deviasi paradoksal