BPH
Disusun oleh :
Selvy Andriyani Sugiman
20120310206
Pembimbing :
dr. Endyanto Prabowo, Sp.B
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Usia : 72 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Masuk : Kamis, 10 November 2016
No RM : 225334
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Hematuri
10 hari SMRS pasien mengalami kesulitan BAK disertai nyeri perut bagian
bawah, nyeri hilang timbul (-). BAK seperti anyang-anyangan, nyeri saat
BAK (+), harus mengejan, tidak puas, pancaran urin lemah, menetes
diakhir kencing
2 hari SMRS BAK disertai dengan darah, merah kecoklatan dan
menggumpal berobat ke faskes dipasang kateter
Penggunaan kateter uretra (+). Jika tidak, pasien akan kesulitan BAK.
Saat masuk IGD pasien dalam kondisi sudah terpasang kateter masih
mengeluhkan BAK berdarah
BAB meringkil (+), penurunan berat badan (+)
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa (tidak bisa BAK) 3 tahun yang
lalu rutin kontrol ke dokter
Riwayat batu saluran kemih (-)
V. DIAGNOSIS BANDING
Ca buli, batu saluran kemih, striktur uretra
VI. PENATALAKSANAAN
Kateterisasi uretra
PEMBAHASAN
A. Anatomi sistem
Sistem tempat terjadinya proses
urinari penyaringan darahdarah bebas
dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang dipergunakan oleh
tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine
Terdiri atas :
Ginjal, yang mengeluarkan sekret
urine.
Ureter, yang menyalurkan urine dari
ginjal ke kandung kencing.
Kandung kencing, yang bekerja
sebagai penampung.
Uretra, yang menyalurkan urine dari
kandung kencing
RETENSI URIN
A. Definisi B. Etiologi
E. Terapi
Kateterisasi uretra
HEMATURI
A. Definisi B. Etiologi
2. Zona sentral
Bagian terbesar kedua pada prostat,
berbentuk konus dengan dasarnya yang
membentuk bagian dasar prostat, dan
bagian apikalnya berada pada
veromontanum. Aliran kelenjarnya
bermuara disekitar muara duktus
ejakulatorius. Zona terbesar ketiga adalah
stroma fibrimuskular anterior yang tidak
mengandung komponen kelenjar hanya
terdiri atas jaringan ikat
3. Zona transisional
lobus yang kecil, merupakan 2% dari
keseluruhan volume prostat, muara
kelenjarnya pada bagian proksimal uretra
prostatika dekat dengan spingter ekterna
Terletak di periurethral
dapat mengalami hiperplasia yang
menimbulkan gejala-gejala pembesaran
prostat jinak. Prostat hiperplasi berasal dari
zona transisional dan periuretral yang berada
sepanjang uretra proksimal diantara spingter
otot polos leher buli sampai dengan
veromontanum
Jaringan kelenjar dari zona transisi identik
dengan zona perifer hanya saja zona transisi
tidak pernah mengalami perubahan
keganasan.
VASKULARISASI
ANAMNESIS
Pertanyaan penting:
1. Sering kencing malam hari ?
2. Pancaran kencing lambat ?
3. Mengganggu kualitas hidup pasien ?
Salah satu pemandu yang tepat untuk mengarahkan dan
menentukan adanya gejala obstruksi akibat pembesaran
prostat adalah International Prostate Symptom Score
(IPSS).
Skor ini berguna untuk menilai dan memantau keadaan
pasien PPJ
Pedoman :
0 : Tidak sama sekali
1 : Kadang-kadang (kurang dari 1x
dalam 5x kencing)
2 : Kurang dari separuh dari
seluruh frekwensi kencing
3 : Kira-kira separuh dari seluruh
dari seluruh frekwensi kencing
4 : Lebih dari separuh dari seluruh
frekwensi kencing
5 : Hampir selalu
status urologi yaitu ada tidaknya pembesaran ginjal pada perabaan atau
adanya nyeri ketok di daerah ginjal yang menunjukan adanya obstruksi
aliran urin dan juga pemeriksaan pada vesika urinaria teraba penuh
atau tidak dan yang tidak kalah pentingnya yaitu pemeriksaan
genetalia eksterna seperti ada tidaknya penyempitan urethra,fistel atau
adakah kelainan yang lain seperti hernia atau hemorroid yang sering di
temukan pada komplikasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Penilaian laboratorium sangat penting untuk persiapan pra
operasi atau menilai keadaan fungsi sistema traktus urinarius
terutama menilai fungsi ginjal dengan memeriksa
ureum,creatinin dan urinalisa serta pemeriksaan darah rutin
seperti haemoglobin,leukosit,trombosit,faktor pembekuan dan
penjendalan,golongan darah serta gula darah sewaktu dan 2
jam pp dan yang tidak kalah pentingnya yaitu pemeriksaan
prostate specifik antigen (PSA) sebagai salah satu petanda
tumor marker dari kanker prostat.
2. Radiologis
- BNO IVP
- USG
Penatalaksanaan