Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perubahan Pola Penyakit
INFEKSI PTM
WHO: 2020 PTM akan menyebabkan 73%
kematian dan 60% seluruh kesakitan di dunia

HIPERTENSI
WHO 2014
600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia
dan menyebabkan 9,4 juta kematian serta
mencakup 7% dari beban penyakit di dunia.
LATAR BELAKANG
Riskesdas 2013
25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit hipertensi
(65.048.110 juta jiwa)
Hipertensi menyebabkan setidaknya 45% kematian karena
penyakit jantung dan 51% kematian karena penyakit stroke

Puskesmas Kelurahan
Prevalensi hipertensi di DKI Jakarta tahun Grogol 2, Jakarta Barat
2013 sebesar 20,0% dari 10.135.030 jiwa tahun 2016 : 19%
atau sebesar 2.027.006 jiwa penduduk DKI Hipertensi menempati
Jakarta menderita penyakit hipertensi. urutan ke 2 dari 10 besar
penyakit
RUMUSAN MASALAH

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius diseluruh dunia karena


memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi.
Menurut data WHO terdapat sekitar 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia
dan menyebabkan 9,4 juta kematian serta mencakup 7% dari beban penyakit di
dunia.
Di Indonesia, hipertensi sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer
dimana berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 secara nasional 25,8% penduduk
Indonesia menderita penyakit hipertensi.
DKI Jakarta memiliki prevalensi hipertensi yang tinggi dibandingkan dengan
provinsi yang lain, yaitu 20,0% penduduk DKI Jakarta menderita hipertensi
Di Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat, hipertensi menempati urutan ke 2
dari 10 besar penyakit, namun belum ada data mengenai faktor-faktor yang
berhubungan dengan hipertensi pada pengunjung puskesmas.
HIPOTESIS

Adanya hubungan antara umur, jenis kelamin, riwayat keturunan, pendidikan,


obesitas, merokok, kebiasaan mengonsumsi makanan asin, dan aktivitas fisik
dengan kejadian hipertensi pada pengunjung Puskesmas Kelurahan Grogol 2,
Jakarta Barat bulan Juli 2017.
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi
pada pengunjung Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat bulan Juli
2017.
Tujuan Khusus
Diketahuinya sebaran kejadian hipertensi pada pengunjung Puskesmas
Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat bulan Juli 2017.
Diketahuinya sebaran umur, jenis kelamin, riwayat keturunan, pendidikan,
obesitas, merokok, kebiasaan mengonsumsi makanan asin, dan aktivitas
fisik pada pengunjung Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat bulan
Juli 2017.
Diketahuinya hubungan antara umur, jenis kelamin, riwayat keturunan,
pendidikan, obesitas, merokok, kebiasaan mengonsumsi makanan asin,
dan aktivitas fisikdengan kejadian hipertensipada pengunjung Puskesmas
Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat bulan Juli 2017.
MANFAAT PENELITIAN

Untuk Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti terutama
mengenai hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada
pengunjung Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Baratbulan Juli 2017.
Penelitian ini memberikan pengalaman penelitian terutama dalam bidang penelitian
klinik.

Untuk Institusi Pendidikan


Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan bagi mahasiswa fakultas
kedokteran tentang hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
hipertensi pada pengunjung Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat bulan Juli
2017.

Untuk Masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi kejadian hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI
DEFINISI PREVALENSI KLASIFIKASI PENCEGAHAN KOMPLIKASI

Kenaikan tekanan darah baik secara lambat


atau mendadak
TD sistolik menetap pada 140 mmHg atau
lebih, dan/atau tekanan darah diastolik
menetap pada 90mmHg atau lebih
Salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang terjadi di negara maju maupun negara
berkembang
STROKE (15,4%)
Hipertensi (6,8%)
TB (7,5%)
HIPERTENSI
DEFINISI PREVALENSI KLASIFIKASI PENCEGAHAN KOMPLIKASI

600 JUTA PENDERITA


HIPERTENSI

3 JUTA diantaranya
MENINGGAL
setiap tahun
Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka
terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita penyakit hipertensi
HIPERTENSI
DEFINISI PREVALENSI KLASIFIKASI PENCEGAHAN KOMPLIKASI

Menurut Joint National Committee (JNC) 7, seseorang


didiagnosis hipertensi jika tekanan darah sistolik 140 mmHg
atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau keduanya

Klasifikasi Tekanan Darah TDS* (mmHg) TTD** (mmHg)


Normal <120 dan <80
Pre-Hipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi tingkat 1 150-159 atau 90-99
Hipertensi tingkat 2 160 atau 100
*TDS, Tekanan Darah Sistolik **TDD, Tekanan Darah Diastolik
HIPERTENSI
DEFINISI PREVALENSI KLASIFIKASI PENCEGAHAN KOMPLIKASI

Berdasarkan penyebabnya :
Tidak diketahui sebabnya
Hipertensi Hipertensi yang paling sering,
Primer/ esensial kurang lebih 90% dari seluruh
hipertensi

Disebabkan oleh adanya penyakit lain


Hipertensi yang mendasari
5-10% disebabkan penyakit ginjal, 1-2%
Sekunder karena kehilangan hormone/ pemakaian
obat tertentu
HIPERTENSI
DEFINISI PREVALENSI KLASIFIKASI PENCEGAHAN KOMPLIKASI

Beberapa cara menurunkan tekanan darah


selain mengongsumsi obat hipertensi :
Turunkan kelebihan BB OLAHRAGA PENGATURAN POLA DIET

KONTROL STRES MERUBAH GAYA HIDUP MODERN


HIPERTENSI
DEFINISI PREVALENSI KLASIFIKASI PENCEGAHAN KOMPLIKASI
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah
UMUR JENIS KELAMIN RIWAYAT KETURUNAN

Perubahan fisiologis :

resistensi perifer
(deposit kolagen di lapisan otot arteri)
dan
aktifitas simpatik
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah
UMUR JENIS KELAMIN RIWAYAT KETURUNAN

Pada masa premenopause, terjadi kehilangan


sedikit demi sedikit estrogen, yang selama ini
melindungi pembuluh darah dari kerusakan
(kolesterol HDL)
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah
UMUR JENIS KELAMIN RIWAYAT KETURUNAN

Gen yang mempengaruhi homeostasis natrium


di ginjal, termasuk gen ACE vasokonstriksi &
retensi cairan
Faktor Risiko yang Dapat Diubah
PENDIDIKAN TINGKAT STRESS AKTIVITAS FISIK KONSUMSI ASIN
KONSUMSI KAFEIN OBESITAS MEROKOK

Tingkat pendidikan pengetahuan mengenai


hipertensi dan hal-hal yang menyangkut
pengobatan dan pencegahan hipertesi, serta
kebiasaan gaya hidup sehat (pola makan,
olahraga, konsumsi alkohol)
Faktor Risiko yang Dapat Diubah
PENDIDIKAN TINGKAT STRESS AKTIVITAS FISIK KONSUMSI ASIN
KONSUMSI KAFEIN OBESITAS MEROKOK

Peningkatan aktivitas saraf simpatis


menaikkan tekanan darah secara intermitten
Faktor Risiko yang Dapat Diubah
PENDIDIKAN TINGKAT STRESS AKTIVITAS FISIK KONSUMSI ASIN
KONSUMSI KAFEIN OBESITAS MEROKOK

Membakar kalori & meningkatkan HDL


Melatih kekuatan otot jantung
Pelepasan hormon endorfin relaksasi otot
Faktor Risiko yang Dapat Diubah
PENDIDIKAN TINGKAT STRESS AKTIVITAS FISIK KONSUMSI ASIN
KONSUMSI KAFEIN OBESITAS MEROKOK

Retensi cairan
Mengecilkan diameter arteri resistensi perifer
Faktor Risiko yang Dapat Diubah
PENDIDIKAN TINGKAT STRESS AKTIVITAS FISIK KONSUMSI ASIN
KONSUMSI KAFEIN OBESITAS MEROKOK

Meningkatkan produksi hormon adrenalin


tekanan darah
Faktor Risiko yang Dapat Diubah
PENDIDIKAN TINGKAT STRESS AKTIVITAS FISIK KONSUMSI ASIN
KONSUMSI KAFEIN OBESITAS MEROKOK

Jaringan adiposa sekresi adipositokin


diantaranya TNF-, interleukin-6, leptin,
adiponektin dan resistin tekanan darah
Faktor Risiko yang Dapat Diubah
PENDIDIKAN TINGKAT STRESS AKTIVITAS FISIK KONSUMSI ASIN
KONSUMSI KAFEIN OBESITAS MEROKOK

Nikotin : aliran darah otak, sinyal ke adrenal


untuk sekresi epinefrin VK, HR
CO : kadar oksiHb jantung harus bekerja
lebih berat
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian

Studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional

Tempat dan Waktu Penelitian

Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat bulan Juli 2017

Populasi
Populasi target :
Semua pengunjung Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat
Populasi terjangkau :
Pengunjung Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat yang datang
berobat pada bulan Juli 2017
Kriteria Inklusi
Semua pengunjung Puskesmas Kelurahan
Grogol 2, Jakarta Barat bulan Juli 2017, yang
berusia lebih dari sama dengan 18 tahun.

Kriteria Eksklusi
Tidak bersedia melanjutkan menjadi responden
Tidak mengisi kuesioner dengan lengkap
Sampel
Besar Sampel

N2= 95,7169 + (10% x 95,7169) = 105,28859 dibulatkan 106

Teknik Pengambilan Sampel


Metode consecutive sampling di Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta
Barat bulan Juli 2017
Identifikasi Variabel
Variabel Independen:
Umur
Jenis kelamin
Variabel Dependen : Riwayat keturunan
Hipertensi Pendidikan
Obesitas
Merokok
kebiasaan mengonsumsi
makanan asin
Aktivitas fisik
Cara Kerja
1. Mengumpulkan bahan ilmiah dan merencanakan desain
penelitian.
2. Menghubungi Kepala Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat
yang menjadi daerah penelitian untuk melaporkan tujuan
diadakannya penelitian tersebut.
3. Menentukan jumlah sampel minimal yaitu 106 pengunjung
Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Jakarta Barat.
4. Melakukan pengumpulan data primer melalui pengisian kuesioner
dan pengukuran tekanan darah pengunjung Puskesmas Kelurahan
Grogol 2, Jakarta Barat bulan Juli 2017.
5. Melakukan editing, verifikasi, koding, tabulasi terhadap data
primer yang sudah dikumpulkan.
6. Melakukan analisis, dan interpretasi data dengan program
Computer Statistical Package for Social Science version (SPSS) 16.
7. Penulisan laporan penelitian.
8. Pelaporan penelitian.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
BAB V
METODOLOGI PENELITIAN
BAB VI
METODOLOGI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai