Anda di halaman 1dari 12

ANEMIA

Hendra G. T. Manurung
1061050142
DEFINISI
Anemia berarti kurangnya hemoglobin
di dalam darah, yang dapat disebabkan
oleh jumlah sel darah merah yang
terlalu sedikit atau jumlah hemoglobin
dalam sel yang terlalu sedikit.
KLASIFIKASI ANEMIA
Ada beberapa klasifikasi anemia, yaitu :
Anemia pada neonatus
Anemia defisiensi besi
Anemia megaloblastik
Anemia hemolitik
Anemia pada keadaan khusus
Anemia pada Neonatus
Merupakan anemia yang terjadi pada
saat lahir atau dalam minggu pertama
setelah lahir.

Dibagi menjadi 3, yaitu :


Anemia karena perdarahan
Anemia karena proses hemolitik
Anemia karena kegagalan produksi
eritrosit
Anemia karena Perdarahan
Dapat terjadi pada saat prenatal, saat
persalinan dan beberapa hari setelah lahir.
Perdarahan terjadi oleh karena :
Perdarahan tersembunyi sebelum persalinan
Trauma persalinan
Perdarahan internal
Pengambilan darah yang berkali-kali untuk
pemeriksaan laboratorium
Anemia karena Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi secara akut
dan kronik.
Bila perdarahan kronik, terdapat tanda-
tanda kompensasi bertahap oleh bayi
Bila perdarahan akut, terjadi dalam
waktu 3-4 jam. Gejala klinis yang
ditemukan yaitu tanda hipovolemik,
hipoksemia (seperti takikardi, takipneu,
hipotensi).
Anemia karena Proses
Hemolitik
Proses hemolitik berarti proses patologik
yang menyebabkan pemendekan umur
eritrosit (< 120 hari).
Dibagi menjadi :
Anemia hemolitik karena proses autoimun
Anemia hemolitik karena proses non-imun
Anemia karena Kegagalan
Produksi Eritrosit
Adalah suatu sindrom yang ditandai dengan
adanya kegagalan eritropoisis (pembentukan
sel darah merah) sedang produksi leukosit
dan trombosit normal.
Sindrom ini terjadi pada bayi berat badan
lahir rendah.
Kelainan yang sering menyertai yaitu
perawakan pendek, mikrosefali, celah pada
langit-langit mulut (palatoschisis), kelainan
pada mata, web neck, kelainan ibu jari.
Anemia Defisiensi Besi (ADB)
Defisiensi besi dapat disebabkan :
Kebutuhan yang meningkat secara fisiologis
untuk pertumbuhan dan pada saat
menstruasi
Kurangnya besi yang diserap, karena
masukan besi dari makanan yang tidak
adekuat atau karena malabsorpsi besi
Perdarahan
Bocornya darah bayi kedalam sirkulasi ibu
Kehilangan besi melalui urin (hemoglobinuria)
Anemia Defisiensi Besi (ADB)
Gejala yang timbul :
Pucat
Bentuk kuku seperti sendok (koilonikia)
Penurunan aktivitas dan daya tahan
tubuh
Tidak mampu mempertahankan suhu
tubuh normal pada saat udara dingin
Anemia Defisiensi Besi (ADB)
Pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan :
Pemeriksaan darah rutin (Hb, leukosit,
trombosit)
Morfologi darah tepi
Pemeriksaan status besi ( Fe serum, Total
Iron Binding Capacity (TIBC))
Apus sumsum tulang
Anemia Defisiensi Besi (ADB)
Penatalaksanaan ADB, yaitu :
Pemberian preparat besi
Per oral
Per parenteral
Dosis pemberiannya :
dosis besi (mg)= BB (kg) x kadar Hb yang
diinginkan (g/dl) x 2,5

transfusi darah
diberikan pada pasien dengan keadaan anemia
yang sangat berat

Anda mungkin juga menyukai