Anda di halaman 1dari 20

PNEUMONIA DAN

BRONHKOPNEUMONIA

Nofik Tri Handoko


14012
Kel. 15303
Definisi Pneumonia

Pneumonia adalah suatu peradangan/ inflamasi


parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang
mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat.
Etiologi
Pneumonia bisa disebabkan oleh bakteri, virus,
protozoa, bahan kimia, lesi kanker, dan radiasi ion.
Bakteri merupakan penyebab pneumonia paling
sering pada dewasa. Bakteri yang dapat
menyebabkan pneumonia antara lain
Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus,
Legionella, dan Hemophilus influenza.
Selain itu, virus, jamur, dan mikroorganisme
lain yang memiliki kemiripan dengan bakteri,
seperti Mycoplasma pneumonia, juga dapat
menyebabkan pneumonia, terutama pada anak-anak
dan dewasa muda.
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik Patognomonis


1. Pasien tampak sakit berat, kadang disertai
sianosis
2. Suhu tubuh meningkat dan nadi cepat.
3. Respirasi meningkat tipe cepat dan dangkal.
4. Sianosis.
5. Nafas cuping hidung.
PEMERIKSAAN FISIK

6. Retraksi interkostalis disertai tanda pada paru, yaitu:


- Inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal
waktu bernapas.
- Palpasi fremitus dapat meningkat
- Perkusi redup,
- Auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler
sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah
halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada
stadium resolusi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Thorax foto AP terlihat perselubungan pada daerah


yang terkena
Laboratorium

Leukositosis (10.000-15.000/mm3) dengan


hitung jenis pergeseran ke kiri (neutrofil
batang tinggi). Leukosit < 3.000/mm3,
prognosisnya buruk
Analisa sputum adanya jumlah leukosit
bermakna
Gram sputum
DIAGNOSIS PNEUMONIA
Ditemukan pada foto toraks terdapat infiltrat
baru atau infiltrat progresif ditambah dengan 2
atau lebih gejala di bawah ini :
Batuk-batuk bertambah
Perubahan karakteristik dahak/purulen
Suhu tubuh > 37,50C(oral)/riwayat demam
Pemeriksaan fisis : ada ronki/ konsolidasi/
napas bronkial
Leukosit > 10.000 atau < 4500 sel/ mm3
Jenis Pneumonia Secara Radiologis

1. Air space pneumonia / pneumonia


alveolar

2. Bronkopneumonia

3. Pneumonia interstisial / bronkiolitis


AIR SPACE/LOBARIS PNEUMONIA
Air space pneumonia biasanya disebabkan oleh
pneumokokus. Bakteri ini dapat menyebabkan
eksudat yang menyebar dari satu alveolus ke
alveolus lain. Eksudat pneumonia ini dapat
menyebar sampai ke bagian perifer paru-paru
dan menampakan distribusi non segmental,
batasnya halus dan tegas.
RADIOLOGY : AIR SPACE/LOBARIS
PNEUMONIA
-Tampak opasitas
homogen pada pola
lobar.
-Bronkus yang tak
mengalami opasitas
pada lobus yang
terkonsolidasi
membentuk air
bronchogram.
-Atelectasis dapat
terjadi pada obstruksi
saluran nafas kecil.
RADIOLOGY : AIR SPACE/LOBARIS
PNEUMONIA

Tampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu


segmen/lobus (lobus kanan bawah PA maupun lateral)) atau bercak yang
mengikutsertakan alveoli yang tersebar.
BRONKOPNEUMONIA

Bronkopneumonia disebabkan
oleh infeksi stafilokokus. Infeksi ini
bermula dari jalan nafas dan
menyebar ke alveoli peribronkial.
Karena penyebaran intraalveolar
pada perifer jalan nafas minimal,
konsolidasi cenderung tetap dalam
distribusi segmen paru tertentu
saja.
GAMBARAN RADIOLOGIS
BRONKOPNEUMONIA
Pada foto toraks PA
akan tampak :
-infiltrat peribronkial
yang semiopak dan
inhomogen di daerah
hilus.
-Shilloutte sign.
-Air bronkogram.
-Dapat terjadi nekrosis
dan kavitas pada
parenkim paru.
-Pada keadaan lanjut,
gambaran opak
menjadi terlihat
homogen.
RADIOLOGY : BRONKOPNEUMONIA

Silhoutte sign:
batas jantung
menghilang
PNEUMONIA INTERSTITIAL

Pneumonia Interstitial biasa


disebabkan oleh infeksi virus
dan mikoplasma. Pada tipe ini,
proses inflamasi melibatkan
septum-septum alveolar dan
struktur pendukung
interstitial, membentuk pola
retikuler atau linear.
RADIOLOGY : PNEUMONIA INTERSTITIAL

- Ditandai dengan
pola linear atau
retikuler pada
parenkim paru.
- Pada tahap akhir
dijumpai jaringan
interstitial sebagai
densitas noduler
yang kecil.
REFERENSI
Collins, J, Stern, EJ. 2007. Chest Radiology: The
Essentials 2nd ed. Lippincott : Philadelphia.
Gunderman, RB. 2006. Essential Radiology:
Clinical Presentatiton, Pathophysiology, Imaging
2nd ed. Thieme : Virginia.
Longo, D. L., Kasper, D. L., Jameson, J. L., Fauci,
A. S., Hauser, S. L. & Loscalzo, J. 2012.
Harrisons Principles of Internal Medicine, 18th
edition, McGraw-Hill, New York.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai