Anda di halaman 1dari 33

Cutisorb Sorbact Medical Facts

Struktur Kulit

Penyembuhan Luka

Infeksi

Bakteri

Penanganan Luka

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

Kulit : struktur dan fungsi

melindungi dari
dingin,
panas,
radiasi

melindungi
melindungi dari bahan

melindungi
dari mikroba

dari tekanan kimia


dan gesekan

pengaturan

Mengabsorbsi sirkulasi dan


bahan aktif
temperatur

7
2

3
4

8
10

melindungi dari
kehilangan temperatur
dan air
Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

indera perasa nyeri,


tekanan, sentuhan, dan suhu
2

Kulit: struktur dan fungsi

Struktur kulit

epidermis
corium or
dermis
subcutis
Total luas permukaan
kulit pada manusia
dewasa antara 1 - 2
meter persegi

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

Luka / Wounds

Jenis Luka
luka traumatik
-

epithelial wounds (luka permukaan)


penetrating wounds
complicated wounds

iatrogenic wounds (luka akibat pembedahan)


burns / luka bakar
ulcerous wounds / luka borok

Luka akut dan kronik dibedakan berdasarkan waktu


penyembuhan

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

Penyembuhan L uka

Fisiologi Penyembuhan Luka


1. respon vaskuler
pelepasan dari faktor jaringan
vasokonstriksi yang diikuti dengan vasodilatasi

2. pembekuan darah
faktor plasma

3. pembengkakan / reaksi inflamasi


aktivasi sistem imun

4. pembentukan kembali jaringan


vaskularisasi
pembentukan kembali jaringan penghubung
granulasi
epithelisasi
remodeling

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

Penyembuhan Luka

Klasifikasi Penyembuhan Luka


Penyembuhan Luka Primer
(per primam intentionem, p.p.)
tanpa disertai kehilangan jaringan
tanpa pembentukan kembali jaringan

Penyembuhan Luka Sekunder


(per secundam intentionem, p.s.)
disertai dengan kehilangan jaringan, karenanya disertai
pembentukan jaringan baru.

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

Penyembuhan Luka

Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyembuhan Luka


Umum:
- usia pasien (>65)
- kondisi nutrisi (e.g. malnutrisi)
- keadaan sistem imun
- penyakit dasar (e.g. diabetis mellitus)
- komplikasi operasi dan pasca operasi, trauma, syok.
- obat-obatan / terapi (e.g. cytostatics, radiasi)
- situasi psikososial pasien

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

Penyembuhan Luka

Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyembuhan Luka


efek lokal:
- kondisi luka
- kualitas penanganan luka
- pengaruh dari operasi
- haemocirculation

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

Penyembuhan Luka

Luka yang penyembuhannya lambat :


Luka pasca operasi
Luka traumatis
Luka setelah eksisi fistula and abcesses
ulcers / borok, bisul (e.g. venous and arterial leg ulcers,
diabetic pressure ulcers)
wound dehiscents (ruptures)

dan pada umumnya: Luka infeksi !

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

Penyembuhan Luka

Luka Infeksi
gangguan serius pada proses penyembuhan luka
penyebab: bakteri, fungi, virus
tanda-tanda yang khas:
- redness / kemerahan
- swelling / bengkak
- hyperthermia / panas
- nyeri
- gangguan fungsional
akibatnya: destruksi pada jaringan dan necrosis
risiko penyebaran sistemik akibat inflamasi: sepsis (membahayakan
hidup!)

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

10

Bakteri

Bakteri penyebab infeksi


organisme sel tunggal dengan susunan sel yang sederhana
(procaryotes)
ukuran: sampai dengan 1 m
aerobic and anaerobic
flora normal kulit maupun usus
pathogen

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

11

Bakteri

bacterial cell

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

12

Bakteri

Bentuk bakteri

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

13

Bakteri

Susunan dinding sel


bakteri gram-positif
and gram-negatif

gram-positif
Staphylococcus aureus
Streptococcus pyogenes
Clostridium perfringens
Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

gram-negatif
Pseudomonas aeruginosa
Escherichia coli
Enterobacter cloacae
14

Infeksi - Definisi
Kolonisasi

umumnya bakteri dihasilkan oleh skin flora / flora kulit


terjadi reproduksi pada luka
namun tidak menimbulkan efek negatif pada proses penyembuhan luka

Kontaminasi

setiap luka (termasuk luka bedah aseptik) dihuni oleh bakteria


belum terjadi reproduksi mikroba pada luka maupun jaringan lunak
oleh karena itu inaktivasi patogen oleh sistem imun dimungkinkan

Infeksi

reproduksi mikroba pada luka


penyembuhan luka tertunda
respon imun yang diaktifkan
terjadi tanda-tanda infeksi yang klasik

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

15

Infeksi

Luka Infeksi - Faktor


Bakteri

Patient

bagaimana bakteri
menginfeksi (mekanisme
bakteri penyebab infeksi)
Sifat khusus mikroorganisme
patogen
wound microflora
virulence (potensi untuk
menyebabkan infeksi)
Jumlah bakteri

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

kondisi dari sistem imun


gangguan metabolik
tumor ganas
jaringan nekrotik
umur
malnutrisi
lokalisasi luka
kejadian luka

16

Infeksi

Mekanisme Kerja Bakteri Penyebab Infeksi

bakteri patogen menempel pada jaringan luka


menyerang dan menyebar
menyingkirkan sistem pertahanan imun manusia
toxin dan enzim

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

17

Infeksi

Patogen, yang biasa terdapat pada luka


Bakteri patogen gram-positif and gram-negatif
Staphylococcus aureus
Pseudomonas aeruginosa
Streptococcus pyogenes
Klebsiella spec.
fungi
Candida albicans
kritis: bakteri yang resisten terhadap antibiotik (MRSA)
i.e. antibiotik kehilangan efek anti mikroba. Hanya ada beberapa
antibiotik (mahal) yang digunakan sebagai cadangan bila terjadi kasus
emergensi.

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

18

Infeksi

Jenis-jenis Infeksi
Infeksi pyogenic (memproduksi nanah / pus)
-

staphylococci
streptococci
Pseudomonas aeruginosa
Escherichia coli

Infeksi putrid / membusuk (jaringan bau-sullage)


-

Streptococcus putrides
Escherichia coli
Proteus vulgaris

Gas gangrene (infeksi luka oleh Clostridia, jaringan


membengkak akibat efek toksik bakteri patogen)
-

Clostridium perfringens
Clostridium novyi
Clostridium septicum

Tetanus

- Clostridium septicum

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

19

Infeksi

Potensi Bakteri Patogen Penyebab Luka


bakteri patogen berpotensi tinggi
(e.g. Clostridium tetani)
bakteri patogen fakultatif
(e.g. Escherichia coli, Staphylococcus aureus)
bakteri nonpatogen
(e.g. beberapa spesies dari Corynebacteria)

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

20

Infeksi

Sifat-sifat khusus dari Bakteri Patogen


permukaan sel hidrofobik
memiliki struktur yang spesifik
dapat menempel pada jaringan host
e.g. protein A oleh Staphylococcus aureus dan
Protein binding fibronectin oleh Streptococcus (group A)

Studi eksperimen menunjukkan:


Struktur hidrofobik terutama dibentuk oleh mikroba dalam kondisi
yang sama dengan lingkungan luka

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

21

Infeksi

Jumlah Bakteri yang Bermakna :

Umumnya jumlah yang dapat menunda penyembuhan luka:


105 CFU/ g jaringan
Kritis: penyembuhan luka yang terhambat dan jumlah mikroba yang
tinggi tanpa tanda-tanda infeksi yang spesifik
(infeksi lokal, kolonisasi kritis)
Penyembuhan luka tidak terlalu bergantung pada jumlah bakteri
(penyembuhan luka normal meskipun terdapat jumlah mikroba yang
besar pada luka)

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

22

Infeksi

Klasifikasi untuk Tingkat Kontaminasi


Luka aseptik
- operasi pada sendi and tulang sumsum

Luka kontaminasi
-

fraktur terbuka, intervensi bedah abdomen dan paru-paru

Luka septik
- abscesses, fistula, emphysema, osteitis

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

23

Infeksi

Kerentanan terhadap Infeksi


Usia dari luka:
luka baru sangat rentan terhadap infeksi

Meningkatkan resiko infeksi,


bila lapisan epitel tidak tertutup

Penyembuhan luka terhambat


Bila jumlah mikroba meningkat dan bereproduksi

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

24

Infeksi

Sepsis penyebaran sistemik dari reaksi inflamasi


yang disebabkan oleh luka infeksi dapat
menyebabkan resiko kematian
Sindrom reaksi inflamasi sistemik
Tanda-tanda khusus (dapat ditemui dua atau lebih):
- respiratory rate (20 x /menit)
- takikardi (> 90 denyut/menit)
- temperatur (>39 C or < 36 C)
- jumlah sel darah putih meningkat
Penyebab kematian: disfungsi multi-organ

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

25

Manajemen Luka

Perawatan untuk Luka Infeksi


Kesepakatan utama:
kepatuhan yang tinggi pada tindakan asepsis primer.
Penyembuhan luka infeksi :
membuka jahitan untuk mengeluarkan sekret luka, dengan
menggunakan dressing luka yang tepat
Penyembuhan luka infeksi sekunder: melalui bedah
debridement (membuang jaringan necrotic, membuka
rongga luka, pemindahan lapisan dan cuff yang lengket,
membuang benda asing).
Penghitungan bakteri untuk mengurangi jumlah bakteri.

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

26

Manajemen Luka

Manajemen Luka
Persiapan perawatan luka
- Debridement (surgical, enzymatic, autolytical, mechanical)
- Pengaruh dari faktor-faktor penyembuhan luka
- Penanganan Eksudat
Manajemen luka klasik
- Perawatan untuk luka kering
- Perawatan untuk luka basah

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

27

Manajemen Luka

Prinsip-prinsip untuk mengurangi jumlah mikroba

Perak / Silver
Iodine
Antiseptik
Antibiotik

Kerja antimikroba berdasarkan pada:


reaksi oksidatif dari perak / silver dan iodine yang dapat
merusak struktur sel bakteri
menghambat fungsi sel bakteri secara non-selektif
(antiseptik) atau selektif (antibiotik)

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

28

Manajemen Luka

Kerugian yang umum terjadi pada penggunaan


Antibiotik and Antiseptik
Menghasilkan bakteri yang resisten
incompatibel dengan substansi lain
sitotoksik
resiko absorpsi oleh sistem sirkulasi ketika diaplikasikan pada area
yang luas atau pada waktu yang lama
resiko alergi
tidak boleh atau dibatasi penggunaannya selama kehamilan dan
laktasi
tidak boleh atau dibatasi penggunaannya pada bayi baru lahir, balita,
dan anak-anak

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

29

Manajemen Luka

Kerugian penggunaan Antibiotik topikal


(e.g. fusidic acid, framycetin, sulfadiazin)
efek samping sistemik (kerusakan hati dan ginjal, perubahan
pada blood count, etc.)
reaksi alergi and hipersensitif
interaksi dengan obat yang lain
tidak boleh atau dibatasi penggunaannya selama kehamilan
dan laktasi, bati baru lahir dan balita
menimbulkan resistensi

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

30

Manajemen

Kerugian dari penggunaan Antiseptik yang Mengandung


Iodine
hipersensitivitas terhadap iodine
menyebabkan thyroid (bahkan tersembunyi!)
radioiodine therapy
dapat menyebabkan alergi kontak
gangguan penyembuhan luka pada penggunaan jangka panjang
gangguan keseimbangan elektrolit dan disfungsi ginjal ketika
diaplikasikan pada area yan luas
incompatible dan dapat berinteraksi dengan antiseptik lainnya
gangguan perawatan luka enzimatik akibat inaktivasi enzim
interferens dengan diagnosis

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

31

Wound Management

Kerugian dari penggunaan antiseptik yang


mengandung perak dan dressing yang mengandung
perak
resiko alergi
agyrosis (penggelapan kulit)
sitotoksik
interaksi dengan antiseptik lain
tidak ada keterangan yang jelas untuk penggunaan pada anakanak
menimbulkan resistensi

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

32

Manajemen Luka

Kerugian: larutan pembersih (octenidine,


chlorhexidine)
dermatitis akibat kontak dengan kulit
rasa terbakar pada kulit
kulit menjadi berubah warna ketika kontak dengan antiseptik
yang mengandung iodine
incompatible dengan substansi yang penting
keterbatasan penggunaan (kehamilan, laktasi, anak-anak)

Scientific & Regulatory Affairs -Dr. Andreas von der Weth

33

Anda mungkin juga menyukai