01
RUMAH SAKIT TINGKAT III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
(PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA)
TH. 2018
Tentang
MEMUTUSKAN
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
Ditetapkan
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran di Banyumas.
dan kritik dari pembaca agar
Pada tanggal : 2 Januari 2018
kami dapat memperbaiki pedoman ini.
Akhir kata kami berharap semogaKepala Rumkit
laporan Tk IIIdijadikan
ini dapat 04.06.01/Wijayakusuma
untuk perbaikan
pada kegiatan selanjutnya.
Penyusun
Tembusan :
1. Dandenkesyah 04.04.01;
2. Para Kadep, Para Kainstal Rumkit Tk III 04.06.01/Wk;
3. Ka Bina Yanmasum Rumkit Tk III 04.06.01/Wk;
4. Bendahara Rumkit Tk III 04.06.01/Wk; dan
5. Kaur Tuud Rumkit Tk III 04.06.01/Wk
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rawat Jalan
1. Poli Penyakit dalam
2. Poli Bedah
3. Poli Anak
4. Poli Kebidanan
5. Poli Jantung
6. Poli Saraf
7. Poli Mata
8. Poli THT
9. Poli Ortopedi
10. Poli Urologi
11. Klinik MCU/Umum
12. Poli Gigi
13. Poli kulit dan kelamin
14. Poli Paru
15. Poli Jiwa
16. Fisioterapi
Visi :
Rumah Sakit Wijayakusuma Menjadi Kebanggaan Setiap Prajurit Dan
Senantiasa Mengutamakan Keselamatan Pasien
Misi :
Nilai-Nilai
Formulasi
S
R
W
K : Wawasan
: Kerjasama
RajinBudaya
Semangat
Dengan
Dan& Ramah
Profesional
&Dan
Kerja
Saling
"Rswk"
TertibSenyum,
Tamah
DiAsah,
Yang
Rumah Sapa,
Asih, TkSentuh,
Mengandung
Sakit
Budaya
Asuh Arti : Selamat
IiiKerja
04.06.01 Wijayakusuma Yang Di
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TK. III 04.06.01 PURWOKERTO
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI PPRA
BAB VI
URAIAN Penanggung
TUGAS TIM PPRA
Jawab
sakit.
Tim PPRA Rumah Sakit bdibentuk dengan tujuan menerapkan pengendalian
Sekretaris Laboratorium
Farmasi IPCN
resistensi antimikroba di rumah sakit melalui perencanaan, pengorganisasian, Anggota
Martina Indrawati, AMd. Wahyu Indrawati,
Ika Ratnasari,
pelaksanaan, monitoring
Farm
S.Farm.Aptdan evaluasi Amd. AK Dodi Budiono, AMK
Agus S ,AMK
Susunan Tim PPRA terdiri dari: ketua, sekretaris, dan anggota. Kualifikasi
ketua Tim PPRA adalah seirang klinisi yang berminat di bidang infeksi.
Keanggotaan Tim PPRA palinmg sedikit terdiri dari tenaga kesehatan yang
kompeten dari unsur :
1. Klinisi Perwakilan SMF/bagian
2. Keperawatan
3. Instalasi Farmasi
4. Laboratorium
5. Tim Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
Dalam keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), maka rumah sakit
dapat menyesuaikan keanggotaan Tim PPRA berdasarkan ketersediaan SDM
yang terlibat dalam PPRA.
C. Tugas Pokok Tim
Tugas Pokok Tim PPRA
1. Membantu kepala rumah sakit dalam menyusun kebijakan tentang
pengendalian resistensi antimikroba
2. Membantu kepala rumah sakit dalam menyusun kebijakan dan panduan
penggunaan antibiotik rumah sakit
3. Membantu kepala rumah sakit dalam melaksanakan program pengendalian
resistensi antimikroba di rumah sakit
4. Membantu kepala rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan pengendalian resistensi antimikroba di nrumah sakit.
5. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit terintegrasi
6. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik
7. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dfan kepekaannya
terhadap antibiotik
8. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang
prinsip pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara
bijak, dan ketaatan terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan
9. Mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba
10. Melaporkan pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba
kepada kepala rumah sakit
Dalam melakukan tugasnya, Tim PPRA berkoordinasi dengan unti kerja ;
SMF/bagian, bidang keperawatan, instalasi farmasi, laboratorium mikrobiologi
klinik, Tim Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI), Tim Farmasi dan Tertapi
(KFT)
Tugas masing-masing unit adalah sebagai berikut:
1. SMF/bagian
a. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara bijak dan menerapkan
kewaspadaan standar.
b. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi antimikroba di
SMF.
c. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan penggunaan antibiotik
di SMF/bagian.
d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.
2. Bidang Keperawatan
a. Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah penyebaran
mikroba resisten
b. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang benar.
c. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara teknik aseptik.
3. Instalasi Farmasi
a. Mengelola serta menjamin mutu dan ketersediaan antibiotik yang
tercantum dalam formularium.
b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana
pasien infeksi melalui pengkajian, peresepan, pengendalian dan
monitoring penggunaan antibiotik, visite ke bangsal pasien bersama tim.
c. Memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik yang
tepat dan benar
d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.
4. Laboratorium
a. Melakukan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi
b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana
pasien infeksi melalui visite ke bangsal pasien bersama tim.
c. Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi secara berkala
setiap tahun
5. Komite / Tim Pencegahan Pengendalian Infeksi (KPPI)
Komite PPI berperan dalam mencegah penyebaran mikroba resisten
melalui:
a. Penerapan kewaspadaan standar
b. Surveilans kasus infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten
c. Isolasi bagi pasien infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten
d. Menyusun pedoman penanganan kejadian luar biasa kikroba multi
resisten.
6. Komite / Tim Farmasi dan Terapi (KFT)
a. Berperan dalam menyusun kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik
di rumah sakit
b. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap kebijakan dan
panduan di rumah sakit
c. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA